BAB 14: Hukuman untuk Jena

Setelah Jena puas dengan keingintahuan nya terhadap ibu kandungnya, ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah karena hari mulai gelap. Tak lupa ia membawa buku dan sepucuk surat dari mama nya serta beberapa foto almarhum Mila yang tergantung di rangkaian foto dinding kamarnya.

“Mbak Hanum terimakasih telah membawa Jena ke rumah mama, sekarang Jena senang sekali bisa tahu wajah mama dan tahu surat yang mama kasih untuk Jena” Ia memeluk Mbak Hanum dan mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Setelah berpamitan, mereka menaiki mobil dan segera pulang.

“Oh iya..., temanmu ini rumahnya dimana? Dia sudah izin ke orang tuanya kalau akan pergi denganmu?” Tanya Pak Sapri kepada Jena.

“Eh iya! Risa kamu gak apa-apa pulang agak malam?”

“Emm… Sepertinya tidak apa-apa. Eh, tapi kan aku belum izin sama ibu. Tapi sebentar lagi juga kan kita pulang, gak papa lah…” Ucapnya dengan santai.

Perjalanan sejauh 3,5 kilometer ditempuh mereka dalam waktu dua puluh menit dari rumah mbak Hanum sampai depan TK tempat mereka belajar. Dari kejauhan, didepan TK itu ada beberapa orang sedang berkumpul, terlihat seorang ibu sedang menangis dan ada seseorang yang sedang menenangkannya.

“Ibu!” Risa berdiri dari kursi mobil yang diduduki nya. Ia melihat seorang ibu yang sedang menangis di seberang jalan itu adalah ibunya. Maka pak Sapri segera memarkirkan mobilnya dekat gerbang komplek dan segera menyeberangkan Risa, tak lupa Jena pun ikut menemani temannya itu.

“Ibu kenapa menangis?” Risa berlari ke arahnya lalu memeluknya.

“Risa anakku…Kamu kemana saja? Ibu mencarimu dari tadi!” Ibu Risa mengusap air matanya dan balik memeluk anaknya.

“Maaf bu, Risa gak izin dulu kalau Risa hari ini menemani Jena mencari ibunya…”

“Untuk apa kamu mencari ibu anak itu, ibunya kan ada dirumah! Ada-ada saja kelakuan anak itu. Besok ibu gak mau kamu sebangku dengan Jena, dia ini membawa kamu dalam bahaya. Untung saja kamu tidak apa-apa!”

“Maaf bu, bukannya mau ikut campur tapi…” Belum saja Pak Sapri berbicara, ucapannya itu langsung saja dipotong oleh ibunya Risa yang sudah sangat emosi dari tadi.

“Halah sudahlah, kamu supir pribadi si Jena kan? Sudah saya tidak ingin mendengar alasan kalian. Yang pasti kalian salah telah membawa Risa tanpa memberitahu saya! Saya mondar-mandir mencari anak saya hampir setengah hari!”. Ia pun pergi dengan anaknya, dan kumpulan orang-orang disekitar pun seketika bubar.

“Jena, saya kira Risa sudah izin ke orang tuanya. Aduh semoga ini tidak menjadi masalah juga ketika kita sudah dirumah. Kamu sudah meminta izin ke ayah ibumu kan kalau mau mencari ibu kandungmu yang asli?” Tanya Pak Sapri.

“Hehe…belum” Jena menggaruk garuk kepalanya. Sementara Pak Sapri hanya tepuk jidat, takutnya ia dimarahi oleh keluarga Pak Julio saat pulang.

Mereka akhirnya sampai ke rumah tepat di waktu magrib. Pak Sapri segera memarkirkan mobilnya ke garasi dan menyuruh Jena agar segera turun dan masuk ke rumah lewat pintu belakang. Ia juga menyuruhnya agar langsung saja masuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya.

Jena berlari masuk ke rumah lewat pintu belakang, berharap tak ada yang melihat dan memarahinya. Saat Jena hendak membuka pintu tiba-tiba…

“Aduh… Sakit lepasin…!” Jena berteriak kesakitan.

Ternyata itu Andina yang telah mengetahui kehadiran Jena dari CCTV. Ia langsung saja menjewer telinga putri angkatnya itu tanpa rasa kasihan sampai salah satu telinganya terlihat merah matang.

“Kamu dari mana saja jam segini baru pulang! Kamu tadi bawa si Risa juga ya? Ibunya tadi telepon dan marah-marah. Kamu ini bawa tidak benar temanmu saja! Kalau bandel itu jangan ajak-ajak teman. Kamu buat saya emosi saja tiap hari, dasar anak nakal!

Nadanya sangat tinggi membuat orang yang tak jauh darinya seperti Bu Mayang dan Pak Sapri datang menghampiri mereka.

“Ada apa ini Andin? Kamu jangan marah-marah nanti tenagamu habis, ingat kalau kamu lagi hamil Din…” Bu mayang menangkannya.

“Ini anak kesayangan mas Arhan buat masalah lagi! Tadi Andina sudah dimarahi oleh orang tua siswa via telepon, katanya si Jena ini membawa anaknya ke suatu tempat sampai tak tahu waktu.” Gerutu Andina.

“Apa? Memang anak ini kurang ajar! Ayo kamu masuk, kamu harus dihukum!” Bu Mayang menyeret Jena masuk ke dalam rumah, entah apa yang akan dilakukannya kali ini terhadap Jena.

“Tunggu bu… Sebenarnya tadi Jena ingin mencari ibu kandungnya, saya yang antar dia. Saya yang salah bu, karena tidak memberitahu ibu dan nona Andina kalau Jena pergi bersama saya. Tolong jangan hukum dia bu, dia tidak bersalah…” Pak Sapri menjelaskan semuanya tapi tetap saja, perkataanya itu tidak dihiraukan oleh Bu Mayang dan Andina.

“Tidak bersalah!? Jelas-jelas dia bersalah. Kalau mau mencari ibu kandung itu udah suruh sendiri aja dia pergi, gausah bawa bawa temen. Kan jadi kita juga yang kena marah, lagian saya ibu angkatnya, buat apa dia cari ibu kandungnya itu yang udah mati!” Andina berkata tanpa menjaga lisannya. Hal itu membuat Jena yang mendengarnya memberontak.

“Kalau mama tahu, mama asli jena udah meninggal. Kenapa mama gak kasih tau Jena?!”

“Heh…Berani-beraninya kamu membentak ibumu! Kamu memang harus diberi pelajaran!” Bu Mayang langsung saja menyeret Jena tanpa rasa kasihan. Ia menguncinya dikamar tak peduli ia makan atau tidak malam ini.

“Jangan keluar kamu sampai besok!” Bentak bu Mayang.

Jena menangis akibat perlakuan nenek dan ibunya itu. Baru saja ia bahagia hari ini karena telah mengetahui ibu aslinya, tetapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Kali ini, ia bagaikan terkurung dalam penjara di lingkungan keluarganya sendiri.

Hari semakin malam, ia merasakan perutnya semakin lapar. Tak ada makanan maupun cemilan yang tersedia di kamarnya. Dan tiba-tiba saja ia ingat bahwa ia menyimpan roti lapis yang ia buat pagi tadi untuk bekal sekolahnya.

Roti tersebut masih utuh dalam kotak makan miliknya, hanya saja sudah agak bau karena wadahnya lembab ditambah lagi terdapat telur dan saus mayonaise dalam roti lapisnya itu. Walaupun begitu, rasanya masih sama dan Jena pun memakannya dengan lahap.

...****************...

Arhan baru saja pulang dari kantornya, bersamaan dengan Pak Julio dan Antonio. Karena hari ini ada meeting untuk membicarakan kebijakan perusahaan kedepannya. Sepertinya, Julio sudah lepas dari hukuman ayahnya itu dan akan diberikan wewenang untuk mengurus perusahaan baru miliknya.

Berhubung Antonio juga akan menikah, tentu saja ia membutuhkan uang untuk menghidupi istri dan anaknya kelak. Padahal sebenarnya Julio juga telah memiliki perusahaan di Bali.

Tok…Tok..

“Jena, kamu sudah tidur?” tanya Arhan sambil mengetuk pintu kamarnya. Tak ada jawaban dari dalam dan ia pun hendak membuka pintunya.

“Eh..eh..Sayang, Jena sudah tidur jangan diganggu. Lebih baik kamu istirahat saja…” Andina menghentikan suaminya.

“Oh sudah tidur…Baiklah” Arhan pun pergi, dia tidak mengetahui kalau Jena sedang dihukum dan dikunci dikamarnya. Ia tak bisa keluar sampai besok pagi ia berangkat ke sekolah.

Terpopuler

Comments

marrydianaa26

marrydianaa26

mampir thor, mampor juga di karya alu (Suamiku Preman)😆

2024-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Mila
2 BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3 BAB 3: Test DNA
4 BAB 4: Hasil
5 BAB 5: Jena
6 BAB 6: Kepergian Antonio
7 BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8 BAB 8: Jadilah anak mandiri
9 BAB 9: Maafkan Jena Mama
10 BAB 10: Kepulangan Antonio
11 BAB 11: Andina hamil?
12 BAB 12: Misi mencari mama
13 BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14 BAB 14: Hukuman untuk Jena
15 BAB 15: Hak asuh Jena
16 BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17 BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18 BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19 BAB 19: Rencana Itu...
20 BAB 20: Kedatangan asisten baru
21 BAB 21: Putus sekolah
22 BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23 BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24 BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25 BAB 25: Mencurigakan
26 BAB 26: Teguran
27 BAB 27: Semua terjadi karenamu
28 BAB 28: Alone
29 BAB 29: Overdosis
30 BAB 30: Rencana Licik Antonio
31 BAB 31: Menghindar
32 BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33 BAB 33: Tersisishkan
34 BAB 34: Jena dijual?
35 BAB 35: Amarah Arhan
36 BAB 36: Kabur?
37 BAB 37: Kehidupan baru
38 BAB 38: Disembunyikan
39 BAB 39: Mariposa
40 BAB 40: Waspada
41 BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42 BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43 BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44 BAB 44: Curiga
45 BAB 45: Rencana Pertama
46 BAB 46: Rencana kedua
47 BAB 47: Rencana Ketiga
48 BAB 48: Grebeg
49 BAB 49: Penangkapan
50 BAB 50: Karma
51 BAB 51: Bertemu kembali
52 BAB 52: Jemput
53 BAB 53: Bebas?
54 BAB 54: Keputusan
55 BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56 BAB 56: Bantuan Vivia
57 BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58 BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59 BAB 59: Client pertama
60 BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61 BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62 BAB 62: Bertemu kembali
63 BAB 63: Antonio stress?
64 BAB 64: Pembelaan
65 BAB 65: Antonio bebas?
66 BAB 66: Pria misterius
67 BAB 67: Masalah dengan Farrel
68 BAB 68: Adegan malam itu?
69 BAB 69: Tuduhan
70 BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71 BAB 71: Damai?
72 BAB 72: Memutar balik fakta
73 BAB 73: Tak Jera
74 BAB 74: My babby girl
75 BAB 75: Pria itu?
76 BAB 76: Berpencar
77 BAB 77 : Tersesat
78 BAB 78: Pilih atas atau bawah
79 BAB 79: Sedikit lagi...
80 BAB 80:
81 BAB 81: Membahas video itu
82 BAB 82: Masih tak mengakui
83 BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84 BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85 BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86 BAB 86: Rahasia Farrel
87 BAB 87: Curiga
88 BAB 88: obsesi
89 BAB 89: Sedikit lagi
90 BAB 90: Sudah terlambat
91 BAB 91: Ku kira...
92 BAB 92: Pak Yoga...
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1: Mila
2
BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3
BAB 3: Test DNA
4
BAB 4: Hasil
5
BAB 5: Jena
6
BAB 6: Kepergian Antonio
7
BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8
BAB 8: Jadilah anak mandiri
9
BAB 9: Maafkan Jena Mama
10
BAB 10: Kepulangan Antonio
11
BAB 11: Andina hamil?
12
BAB 12: Misi mencari mama
13
BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14
BAB 14: Hukuman untuk Jena
15
BAB 15: Hak asuh Jena
16
BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17
BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18
BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19
BAB 19: Rencana Itu...
20
BAB 20: Kedatangan asisten baru
21
BAB 21: Putus sekolah
22
BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23
BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24
BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25
BAB 25: Mencurigakan
26
BAB 26: Teguran
27
BAB 27: Semua terjadi karenamu
28
BAB 28: Alone
29
BAB 29: Overdosis
30
BAB 30: Rencana Licik Antonio
31
BAB 31: Menghindar
32
BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33
BAB 33: Tersisishkan
34
BAB 34: Jena dijual?
35
BAB 35: Amarah Arhan
36
BAB 36: Kabur?
37
BAB 37: Kehidupan baru
38
BAB 38: Disembunyikan
39
BAB 39: Mariposa
40
BAB 40: Waspada
41
BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42
BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43
BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44
BAB 44: Curiga
45
BAB 45: Rencana Pertama
46
BAB 46: Rencana kedua
47
BAB 47: Rencana Ketiga
48
BAB 48: Grebeg
49
BAB 49: Penangkapan
50
BAB 50: Karma
51
BAB 51: Bertemu kembali
52
BAB 52: Jemput
53
BAB 53: Bebas?
54
BAB 54: Keputusan
55
BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56
BAB 56: Bantuan Vivia
57
BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58
BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59
BAB 59: Client pertama
60
BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61
BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62
BAB 62: Bertemu kembali
63
BAB 63: Antonio stress?
64
BAB 64: Pembelaan
65
BAB 65: Antonio bebas?
66
BAB 66: Pria misterius
67
BAB 67: Masalah dengan Farrel
68
BAB 68: Adegan malam itu?
69
BAB 69: Tuduhan
70
BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71
BAB 71: Damai?
72
BAB 72: Memutar balik fakta
73
BAB 73: Tak Jera
74
BAB 74: My babby girl
75
BAB 75: Pria itu?
76
BAB 76: Berpencar
77
BAB 77 : Tersesat
78
BAB 78: Pilih atas atau bawah
79
BAB 79: Sedikit lagi...
80
BAB 80:
81
BAB 81: Membahas video itu
82
BAB 82: Masih tak mengakui
83
BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84
BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85
BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86
BAB 86: Rahasia Farrel
87
BAB 87: Curiga
88
BAB 88: obsesi
89
BAB 89: Sedikit lagi
90
BAB 90: Sudah terlambat
91
BAB 91: Ku kira...
92
BAB 92: Pak Yoga...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!