BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu

Mbak Hanum yang telah merawat Mila sedari dulu, menangis haru tatkala ia meninggal. Bukan hanya dirinya yang merasa kehilangan, tetapi bayi perempuan yang kini ada dalam pangkuannya itu juga kehilangan sosok ibu yang nantinya akan menjadi tempat berbagi kisah bagi anak perempuannya.

“Dik…Jangan menangis ya, nanti mbak antar ke rumah ayahmu, Semoga nanti ayah bisa menerima mu dan akan menjagamu dengan baik. Semoga kamu menjadi anak yang beruntung ya cantik...” Mbak hanum berbicara dan menatap wajah mungil bayi itu sambil menangis. Ia menaruh pun kembali bayi itu ke dalam inkubator.

Setelah jenazah Mila di semayamkan dan bayi perempuan ini juga boleh dibawa pulang. Tanpa fikir panjang Mbak Hanum langsung saja membawanya ke alamat yang sudah almarhum Mila berikan. Ya, ke rumahnya Antonio yang merupakan ayah kandungnya.

Dilihatnya Alamat itu sepertinya tak asing baginya. "Ini sepertinya tak jauh dari rumah ku, dan sepertinya Antonio itu merupakan orang yang berada. Alamat ini menunjukkan ia tinggal di perumahan bergengsi di daerah sini. Semoga dengan kekayaan yang ia miliki, ia dapat menfasilitasi seluruh kebutuhan hidup bayi ini dengan baik. Semoga saja salah satu kaki bayi yang lemah ini dapat sembuh kembali jika diberi perawatan yang intensif"

Mbak Hanum pun pergi dengan menggunakan angkutan umum ke alamat tersebut sambil membawa satu tas besar perlengkapan bayi. Perjalannya dari Rumah sakit menuju perumahan itu membutuhkan waktu setengah jam. Untung saja bayi mungil itu tidak rewel saat diperjalanan walaupun keadaan saat itu cukup pengap dan panas.

...****************...

Setelah sampai di lokasi tujuan dan dari kejauhan, Hanum melihat sebuah rumah yang hanya atapnya saja terlihat bak istana mewah bergaya Amerikan classic. Rumah itu dihalangi oleh gerbang yang sama mewahnya, gerbangnya sangat tinggi sampai-sampai sebagian rumah tersebut tak terlihat.

Ding…Dong..

Hanum memencet bel dan tak lama ada suara seseorang yang keluar dari speaker di dekat gerbang itu.

“Ya? Dengan siapa ini?” Tanya seseorang dari dalam rumah, mungkin itu ART nya.

“Emm..saya Hanum, saya ingin bertemu pak Antonio, ada?” To the point saja, Hanum ingin segera menemui Antonio, seorang lelaki tak bertanggung jawab.

Tak lama dari itu, pintu gerbang terbuka dan Hanum dipersilahkan masuk. Hanum melihat segala penjuru rumah yang sangat mewah itu, halaman nya sangat luas. Didepan rumahnya terdapat pancuran air yang dibawahnya terdapat kolam ikan. Tak jauh dari tempatnya berdiri, ada seorang wanita yang usianya ditaksir sekitar usia 50-an sedang menyiram tanaman.

“Ada yang bisa dibantu mbak? Mau bertemu siapa?” Tanya ibu itu dengan sangat ramah.

“Saya ingin bertemu Antonio Buk…Saya ingin memberikan bayi ini kepadanya untuk ia rawat. Ini merupakan anak kandungnya” Hanum langsung berterus terang saja.

“Hah..? Yang benar saja anda ini! Antonio itu belum menikah dan belum mempunyai istri. Ia sekarang masih sibuk dengan pekerjaannya. Anda jangan fitnah kalau ini anaknya Antonio! Saya Mayang, ibunya Antonio. Saya mengetahui betul bagaimana karakter anak saya” Bu Mayang yang merupakan ibu dari Antonio itu menaikkan nada bicaranya karena kesal sekaligus kaget, mana mungkin putranya berlaku macam-macam sampai menghamili wanita diluar.

“Benar Buk! Mana mungkin saya memfitnah putra ibu tiba-tiba. Saya juga tidak kenal yang mana Antonio itu, saya hanya mengantarkan bayi ini yang merupakan bayi dari Antonio dan Mila. Bayi ini hasil persetubuhan mereka! Saya ingin Antonio bertanggung jawab dan segera kesini untuk mengambil bayi ini dan merawatnya!” Hanum juga sama tersulut emosi, tetapi tidak terlalu meninggikan nada bicaranya karena lawan bicaranya lebih tua darinya.

Ibu itu segera menyusul anaknya yang saat ini sedang makan siang. Ia segera menyeret Antonio keluar untuk menemui hanum dan bayi yang dibawanya.

“Apa sih Bu? Ada apa ini main seret-seret aja!” Antonio emosi karena ibunya telah mengganggu waktu makannya.

Hanum menatap pria itu, pria yang cukup tampan dengan bola mata coklat hazel dan berambut pirang seperti bayi yang ada di pangkuannya. Antonio merupakan blasteran Indonesia-spanyol, ibunya asli Indonesia dan ayahnya dari Spanyol. Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.

“Apa benar kamu pernah menghamili seorang perempuan, Antonio? Jawab! Siapakah anak ini…dia berambut pirang sama sepertimu, apakah benar kamu ayahnya!?” Ibu itu bertanya dengan nada tinggi kepada anaknya.

Pada awalnya Antonio lupa dan lama-kelamaan ia ingat bahwa ia pernah bersetubuh dengan seorang wanita sampai membuatnya hamil. Tetapi itu sudah lama sekali, sudah beberapa bulan tidak ada kabar darinya. Bahkan ia pikir wanita itu sudah mengakhiri hidupnya.

“E..e…ehh..enggak kok bu, gak mungkin saya menghamili wanita luaran yang gak selevel dengan saya…Ibu juga lihat kan kalo saya sibuk bekerja, jadi mana mungkin saya menghamili anak orang…” Ucap Antonio sembari memainkan jemarinya didalam saku celananya dan ia juga terlihat tidak tenang.

“Tuhkan…Anak saya itu sibuk! Tidak mungkin ia bermain dengan wanita luaran apalagi dengan wanita malam yang murahan…Sana pergi! Jangan mengaku-ngaku kalau ini anak dari Antonio” Ibu tersebut mengusir Hanum dan bayi malang itu.

Karena ia tidak punya bukti yang kuat, ia pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu, tetapi saat Hanum hendak melangkahkan kakinya untuk pergi, tiba-tiba saja ide terbesit di pikirannya.

“Bagaimana kalau kita test DNA saja, kalau benar ini adalah anakmu Antonio, kau harus berjanji untuk merawatnya!”

Deg…! Jantung Antonio seakan berhenti berdetak karena terkejut dengan apa yang wanita itu ucapkan. Tes DNA sangat akurat dan pasti nanti akan ketahuan juga kebenaran atas bayi itu.

“Apa-apaan ini! Sudah jelas bayi itu bukan anak saya, pake tes DNA segala. Gak… saya gak mau tahu apa-apa tentang bayi ini. Keluar kalian!”

“Oh…berarti anda takut atas kebenarannya tuan? Apa anda takut jika bayi ini benar bayi anda, maka tuan akan merasa malu dan hancur atas segalanya?” Hanum memicingkan matanya seakan menantang Antonio.

Netra ibu dari Antonio itu bolak-balik melihat ke arah mereka berdua yang tengah berdebat dan memutuskan agar dicoba saja test DNA untuk mengetahui kebenaranya.

“Baiklah daripada kalian ribut, kita test DNA saja. Jika bayi ini memang bayi darimu, Antonio, maka kamu akan ibu hukum untuk pergi dan tinggal bersama pamanmu di Spanyol dan perusahaan yang dipegang olehmu akan dipegang kakak iparmu!” Ucap Bu Mayang sambil menunjuk-nunjuk ke arah Antonio.

“Lah…Kok gitu sih bu..itukan..”

Belum selesai ia bicara, ibu itu langsung melanjutkan perkataannya. “Dan jika wanita ini yang salah, bahwa anak ini bukanlah anak dari Antonio. Maka kamu jangan sesekali menginjakkan kaki di rumah ini! Mengerti..!?”

Hanum mengangguk setuju atas perkataanya.

Terpopuler

Comments

Atha Diyuta

Atha Diyuta

smangat

2024-02-02

1

R.F

R.F

2like hadir semangat
like balik

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Mila
2 BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3 BAB 3: Test DNA
4 BAB 4: Hasil
5 BAB 5: Jena
6 BAB 6: Kepergian Antonio
7 BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8 BAB 8: Jadilah anak mandiri
9 BAB 9: Maafkan Jena Mama
10 BAB 10: Kepulangan Antonio
11 BAB 11: Andina hamil?
12 BAB 12: Misi mencari mama
13 BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14 BAB 14: Hukuman untuk Jena
15 BAB 15: Hak asuh Jena
16 BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17 BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18 BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19 BAB 19: Rencana Itu...
20 BAB 20: Kedatangan asisten baru
21 BAB 21: Putus sekolah
22 BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23 BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24 BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25 BAB 25: Mencurigakan
26 BAB 26: Teguran
27 BAB 27: Semua terjadi karenamu
28 BAB 28: Alone
29 BAB 29: Overdosis
30 BAB 30: Rencana Licik Antonio
31 BAB 31: Menghindar
32 BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33 BAB 33: Tersisishkan
34 BAB 34: Jena dijual?
35 BAB 35: Amarah Arhan
36 BAB 36: Kabur?
37 BAB 37: Kehidupan baru
38 BAB 38: Disembunyikan
39 BAB 39: Mariposa
40 BAB 40: Waspada
41 BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42 BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43 BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44 BAB 44: Curiga
45 BAB 45: Rencana Pertama
46 BAB 46: Rencana kedua
47 BAB 47: Rencana Ketiga
48 BAB 48: Grebeg
49 BAB 49: Penangkapan
50 BAB 50: Karma
51 BAB 51: Bertemu kembali
52 BAB 52: Jemput
53 BAB 53: Bebas?
54 BAB 54: Keputusan
55 BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56 BAB 56: Bantuan Vivia
57 BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58 BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59 BAB 59: Client pertama
60 BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61 BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62 BAB 62: Bertemu kembali
63 BAB 63: Antonio stress?
64 BAB 64: Pembelaan
65 BAB 65: Antonio bebas?
66 BAB 66: Pria misterius
67 BAB 67: Masalah dengan Farrel
68 BAB 68: Adegan malam itu?
69 BAB 69: Tuduhan
70 BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71 BAB 71: Damai?
72 BAB 72: Memutar balik fakta
73 BAB 73: Tak Jera
74 BAB 74: My babby girl
75 BAB 75: Pria itu?
76 BAB 76: Berpencar
77 BAB 77 : Tersesat
78 BAB 78: Pilih atas atau bawah
79 BAB 79: Sedikit lagi...
80 BAB 80:
81 BAB 81: Membahas video itu
82 BAB 82: Masih tak mengakui
83 BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84 BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85 BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86 BAB 86: Rahasia Farrel
87 BAB 87: Curiga
88 BAB 88: obsesi
89 BAB 89: Sedikit lagi
90 BAB 90: Sudah terlambat
91 BAB 91: Ku kira...
92 BAB 92: Pak Yoga...
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1: Mila
2
BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3
BAB 3: Test DNA
4
BAB 4: Hasil
5
BAB 5: Jena
6
BAB 6: Kepergian Antonio
7
BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8
BAB 8: Jadilah anak mandiri
9
BAB 9: Maafkan Jena Mama
10
BAB 10: Kepulangan Antonio
11
BAB 11: Andina hamil?
12
BAB 12: Misi mencari mama
13
BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14
BAB 14: Hukuman untuk Jena
15
BAB 15: Hak asuh Jena
16
BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17
BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18
BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19
BAB 19: Rencana Itu...
20
BAB 20: Kedatangan asisten baru
21
BAB 21: Putus sekolah
22
BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23
BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24
BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25
BAB 25: Mencurigakan
26
BAB 26: Teguran
27
BAB 27: Semua terjadi karenamu
28
BAB 28: Alone
29
BAB 29: Overdosis
30
BAB 30: Rencana Licik Antonio
31
BAB 31: Menghindar
32
BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33
BAB 33: Tersisishkan
34
BAB 34: Jena dijual?
35
BAB 35: Amarah Arhan
36
BAB 36: Kabur?
37
BAB 37: Kehidupan baru
38
BAB 38: Disembunyikan
39
BAB 39: Mariposa
40
BAB 40: Waspada
41
BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42
BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43
BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44
BAB 44: Curiga
45
BAB 45: Rencana Pertama
46
BAB 46: Rencana kedua
47
BAB 47: Rencana Ketiga
48
BAB 48: Grebeg
49
BAB 49: Penangkapan
50
BAB 50: Karma
51
BAB 51: Bertemu kembali
52
BAB 52: Jemput
53
BAB 53: Bebas?
54
BAB 54: Keputusan
55
BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56
BAB 56: Bantuan Vivia
57
BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58
BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59
BAB 59: Client pertama
60
BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61
BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62
BAB 62: Bertemu kembali
63
BAB 63: Antonio stress?
64
BAB 64: Pembelaan
65
BAB 65: Antonio bebas?
66
BAB 66: Pria misterius
67
BAB 67: Masalah dengan Farrel
68
BAB 68: Adegan malam itu?
69
BAB 69: Tuduhan
70
BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71
BAB 71: Damai?
72
BAB 72: Memutar balik fakta
73
BAB 73: Tak Jera
74
BAB 74: My babby girl
75
BAB 75: Pria itu?
76
BAB 76: Berpencar
77
BAB 77 : Tersesat
78
BAB 78: Pilih atas atau bawah
79
BAB 79: Sedikit lagi...
80
BAB 80:
81
BAB 81: Membahas video itu
82
BAB 82: Masih tak mengakui
83
BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84
BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85
BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86
BAB 86: Rahasia Farrel
87
BAB 87: Curiga
88
BAB 88: obsesi
89
BAB 89: Sedikit lagi
90
BAB 90: Sudah terlambat
91
BAB 91: Ku kira...
92
BAB 92: Pak Yoga...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!