Mbak Hanum yang telah merawat Mila sedari dulu, menangis haru tatkala ia meninggal. Bukan hanya dirinya yang merasa kehilangan, tetapi bayi perempuan yang kini ada dalam pangkuannya itu juga kehilangan sosok ibu yang nantinya akan menjadi tempat berbagi kisah bagi anak perempuannya.
“Dik…Jangan menangis ya, nanti mbak antar ke rumah ayahmu, Semoga nanti ayah bisa menerima mu dan akan menjagamu dengan baik. Semoga kamu menjadi anak yang beruntung ya cantik...” Mbak hanum berbicara dan menatap wajah mungil bayi itu sambil menangis. Ia menaruh pun kembali bayi itu ke dalam inkubator.
Setelah jenazah Mila di semayamkan dan bayi perempuan ini juga boleh dibawa pulang. Tanpa fikir panjang Mbak Hanum langsung saja membawanya ke alamat yang sudah almarhum Mila berikan. Ya, ke rumahnya Antonio yang merupakan ayah kandungnya.
Dilihatnya Alamat itu sepertinya tak asing baginya. "Ini sepertinya tak jauh dari rumah ku, dan sepertinya Antonio itu merupakan orang yang berada. Alamat ini menunjukkan ia tinggal di perumahan bergengsi di daerah sini. Semoga dengan kekayaan yang ia miliki, ia dapat menfasilitasi seluruh kebutuhan hidup bayi ini dengan baik. Semoga saja salah satu kaki bayi yang lemah ini dapat sembuh kembali jika diberi perawatan yang intensif"
Mbak Hanum pun pergi dengan menggunakan angkutan umum ke alamat tersebut sambil membawa satu tas besar perlengkapan bayi. Perjalannya dari Rumah sakit menuju perumahan itu membutuhkan waktu setengah jam. Untung saja bayi mungil itu tidak rewel saat diperjalanan walaupun keadaan saat itu cukup pengap dan panas.
...****************...
Setelah sampai di lokasi tujuan dan dari kejauhan, Hanum melihat sebuah rumah yang hanya atapnya saja terlihat bak istana mewah bergaya Amerikan classic. Rumah itu dihalangi oleh gerbang yang sama mewahnya, gerbangnya sangat tinggi sampai-sampai sebagian rumah tersebut tak terlihat.
Ding…Dong..
Hanum memencet bel dan tak lama ada suara seseorang yang keluar dari speaker di dekat gerbang itu.
“Ya? Dengan siapa ini?” Tanya seseorang dari dalam rumah, mungkin itu ART nya.
“Emm..saya Hanum, saya ingin bertemu pak Antonio, ada?” To the point saja, Hanum ingin segera menemui Antonio, seorang lelaki tak bertanggung jawab.
Tak lama dari itu, pintu gerbang terbuka dan Hanum dipersilahkan masuk. Hanum melihat segala penjuru rumah yang sangat mewah itu, halaman nya sangat luas. Didepan rumahnya terdapat pancuran air yang dibawahnya terdapat kolam ikan. Tak jauh dari tempatnya berdiri, ada seorang wanita yang usianya ditaksir sekitar usia 50-an sedang menyiram tanaman.
“Ada yang bisa dibantu mbak? Mau bertemu siapa?” Tanya ibu itu dengan sangat ramah.
“Saya ingin bertemu Antonio Buk…Saya ingin memberikan bayi ini kepadanya untuk ia rawat. Ini merupakan anak kandungnya” Hanum langsung berterus terang saja.
“Hah..? Yang benar saja anda ini! Antonio itu belum menikah dan belum mempunyai istri. Ia sekarang masih sibuk dengan pekerjaannya. Anda jangan fitnah kalau ini anaknya Antonio! Saya Mayang, ibunya Antonio. Saya mengetahui betul bagaimana karakter anak saya” Bu Mayang yang merupakan ibu dari Antonio itu menaikkan nada bicaranya karena kesal sekaligus kaget, mana mungkin putranya berlaku macam-macam sampai menghamili wanita diluar.
“Benar Buk! Mana mungkin saya memfitnah putra ibu tiba-tiba. Saya juga tidak kenal yang mana Antonio itu, saya hanya mengantarkan bayi ini yang merupakan bayi dari Antonio dan Mila. Bayi ini hasil persetubuhan mereka! Saya ingin Antonio bertanggung jawab dan segera kesini untuk mengambil bayi ini dan merawatnya!” Hanum juga sama tersulut emosi, tetapi tidak terlalu meninggikan nada bicaranya karena lawan bicaranya lebih tua darinya.
Ibu itu segera menyusul anaknya yang saat ini sedang makan siang. Ia segera menyeret Antonio keluar untuk menemui hanum dan bayi yang dibawanya.
“Apa sih Bu? Ada apa ini main seret-seret aja!” Antonio emosi karena ibunya telah mengganggu waktu makannya.
Hanum menatap pria itu, pria yang cukup tampan dengan bola mata coklat hazel dan berambut pirang seperti bayi yang ada di pangkuannya. Antonio merupakan blasteran Indonesia-spanyol, ibunya asli Indonesia dan ayahnya dari Spanyol. Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.
“Apa benar kamu pernah menghamili seorang perempuan, Antonio? Jawab! Siapakah anak ini…dia berambut pirang sama sepertimu, apakah benar kamu ayahnya!?” Ibu itu bertanya dengan nada tinggi kepada anaknya.
Pada awalnya Antonio lupa dan lama-kelamaan ia ingat bahwa ia pernah bersetubuh dengan seorang wanita sampai membuatnya hamil. Tetapi itu sudah lama sekali, sudah beberapa bulan tidak ada kabar darinya. Bahkan ia pikir wanita itu sudah mengakhiri hidupnya.
“E..e…ehh..enggak kok bu, gak mungkin saya menghamili wanita luaran yang gak selevel dengan saya…Ibu juga lihat kan kalo saya sibuk bekerja, jadi mana mungkin saya menghamili anak orang…” Ucap Antonio sembari memainkan jemarinya didalam saku celananya dan ia juga terlihat tidak tenang.
“Tuhkan…Anak saya itu sibuk! Tidak mungkin ia bermain dengan wanita luaran apalagi dengan wanita malam yang murahan…Sana pergi! Jangan mengaku-ngaku kalau ini anak dari Antonio” Ibu tersebut mengusir Hanum dan bayi malang itu.
Karena ia tidak punya bukti yang kuat, ia pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu, tetapi saat Hanum hendak melangkahkan kakinya untuk pergi, tiba-tiba saja ide terbesit di pikirannya.
“Bagaimana kalau kita test DNA saja, kalau benar ini adalah anakmu Antonio, kau harus berjanji untuk merawatnya!”
Deg…! Jantung Antonio seakan berhenti berdetak karena terkejut dengan apa yang wanita itu ucapkan. Tes DNA sangat akurat dan pasti nanti akan ketahuan juga kebenaran atas bayi itu.
“Apa-apaan ini! Sudah jelas bayi itu bukan anak saya, pake tes DNA segala. Gak… saya gak mau tahu apa-apa tentang bayi ini. Keluar kalian!”
“Oh…berarti anda takut atas kebenarannya tuan? Apa anda takut jika bayi ini benar bayi anda, maka tuan akan merasa malu dan hancur atas segalanya?” Hanum memicingkan matanya seakan menantang Antonio.
Netra ibu dari Antonio itu bolak-balik melihat ke arah mereka berdua yang tengah berdebat dan memutuskan agar dicoba saja test DNA untuk mengetahui kebenaranya.
“Baiklah daripada kalian ribut, kita test DNA saja. Jika bayi ini memang bayi darimu, Antonio, maka kamu akan ibu hukum untuk pergi dan tinggal bersama pamanmu di Spanyol dan perusahaan yang dipegang olehmu akan dipegang kakak iparmu!” Ucap Bu Mayang sambil menunjuk-nunjuk ke arah Antonio.
“Lah…Kok gitu sih bu..itukan..”
Belum selesai ia bicara, ibu itu langsung melanjutkan perkataannya. “Dan jika wanita ini yang salah, bahwa anak ini bukanlah anak dari Antonio. Maka kamu jangan sesekali menginjakkan kaki di rumah ini! Mengerti..!?”
Hanum mengangguk setuju atas perkataanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Atha Diyuta
smangat
2024-02-02
1
R.F
2like hadir semangat
like balik
2024-01-22
1