BAB 10: Kepulangan Antonio

“Bu…Anton besok pulang ya..”

Sebuah panggilan telepon dari putranya itu membuatnya sangat senang tak kepalang. Sudah lama ia tak berjumpa anak bungsunya itu. Bu Mayang pun berencana untuk membuat sesuatu yang spesial untuk dirinya saat ia pulang. Ia juga sudah menyiapkan seorang wanita yang cantik untuk di jodohkannya dengan Antonio.

“Sudah lama ibu menunggu kepulanganmu dari Spanyol. Ibu akan menyiapkan makanan yang spesial untuk kedatanganmu. Ibu juga akan mengenalkanmu dengan seorang wanita kenalan ibu, dia cantik dan baik. Pasti kamu akan menyukainya”

"Baik Bu, kabari yang lain juga ya kalau Anton akan pulang..."

Tanpa sepengetahuan orang tuanya, sebenarnya ia tidak pergi ke Spanyol. Malahan, Antonio sedang berfoya-foya hidup di Bali dengan uang hasil korupsi dana perusahaan milik ayahnya. Dari hasil korupsi tersebut, ia membangun sebuah resort dan bar di Bali yang kini sukses juga cukup terkenal disana.

Itulah mengapa perusahaan milik ayah Antonio lebih baik diserahkan kepada Arhan, karena Pak Julio merasa pendapatan perusahaannya menurun saat dipegang Antonio. Padahal saat itu perusahaannya sangat berkembang cukup baik dan memiliki partner yang luar biasa dari perusahaan lain.

****

Hari minggu pun tiba. Ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh keluarga Pak Julio, karena ini merupakan hari tiba nya Antonio. Hidangan yang lezat sudah tersaji di meja makan. Tak lupa, Ibu membawa seorang gadis cantik bernama Maira.

“Mai, nanti ibu kenalkan kamu dengan anak ibu, Antonio. Dia hari ini baru pulang dari Spanyol, ibu akan segera menikahkan kalian. Karena si Anton itu terlalu santai dengan hidupnya dan dia sepertinya tidak memikirkan ia akan menikah dengan siapa. Makanya ibu jodohkan denganmu. Emm...ibu juga yakin dia akan menerimamu Mai..., karena kamu sangat cantik dan baik” Puji Bu Mayang.

“Iya semoga bu…” Maira tersenyum malu.

Maira sangat disokong pernikahannya oleh semua pihak. Baik kedua orang tua dari Antonio maupun Maira begitu juga dengan saudara sekandungnya, mereka juga mendukung agar Antonio segera menikah dengan Maira.

Setelah semua hidangan siap dan kamar untuk Antonio beristirahat juga sudah siap, mereka pun berkumpul di ruang tamu. Pak Julio, Bu mayang, Maira, Andina dan Arhan telah berkumpul di ruangan tersebut. Tetapi Jena?

Jena saat tahu kabar Antonio akan pulang, ia malah mengurung diri dikamarnya. Mungkin karena perkataan Andina yang membuatnya merasa sedih. Saat ia membentaknya semalam, keluar kata-kata bahwa Jena merupakan anak buangan Antonio lalu menjadi anak pungutan Andin dan suaminya.

Jena belum tahu pasti kalau perkataan mama nya itu benar, tetapi tentu saja perkataannya itu membuat hatinya tersayat dan membuatnya tak ingin bertemu Antonio. Jena hanya menatapi langit dari jendela kamarnya. Ia selalu berfikir mengapa ia selalu dijahati oleh mama dan neneknya sendiri padahal ia melakukan kesalahan kecil tapi malah dibesar besarkan.

Percuma saja ia tinggal di istana yang sangat mewah dan cukup luas, tetapi tidak bisa memberinya kesenangan batin. Ia hanya ingin memiliki orang tua yang penyayang dan pengertian kepadanya.

“Kemana Jena?” Tanya pak Julio kepada semua anggota keluarganya.

“Entahlah, mungkin sedang tidur di kamar…” Ucap Andina sembari memainkan ponselnya.

“Biar ku ajak Jena berkumpul bersama kita…” Arhan berdiri dari kursi yang di duduki-nya dan segera membawa Jena untuk berkumpul bersama.

Ia merupakan sosok ayah yang baik, ia menuntun Jena berjalan menuruni tangga perlahan, mengikuti langkah kecil gadis cantik semata wayangnya.

Semua orang cuek saja dengan kehadirannya kecuali Pak Julio. Dia mengajaknya untuk duduk di sampingnya. Jena yang sudah duduk, hanya memutar mutar jarinya sambil melihat ke sekeliling, nampaknya memang tak ada yang senang dengan kehadiran dirinya termasuk Maira. Sepertinya Bu Mayang telah memberitahu seluk beluk tentang Jena.

Beep…Beep…

Mobil yang menjemput Antonio akhirnya sampai juga. Seluruh anggota keluarga berdiri menjemput kedatangannya, khusus nya Bu Mayang. Ia langsung menangis dan memeluk erat anak bujangnya tersebut.

“Bagaimana Ton, hidup selama lima tahun lebih di Spanyol telah memberikanmu banyak perubahan? Apakah kamu telah jera dengan apa yang kamu lakukan? Oh ya, mengapa pamanmu tidak pernah cerita sama sekali tentangmu. Apakah kalian baik-baik saja?” Beberapa pertanyaan langsung dilontarkan ayahnya sekaligus.

“Ish ayah ini! Anak baru pulang ditanyain yang macem-macem. Paling juga pamannya gak ngasih kabar karena sinyal susah disana. Kamu sendiri tahu kan terpencilnya daerah itu, ya tidak heran kalau susah sinyal disana.” Ucap Bu Mayang membantu Antonio menjawab ayahnya yang banyak tanya.

Sebenarnya bukan karena susah sinyal. Tetapi Antonio telah mengirimi pesan kepada pamannya agar tidak memberi tahu ayahnya atau keluarganya bahwa ia tidak akan pergi ke Spanyol. Ia mentransfer pamannya sejumlah uang yang cukup banyak, anggap saja itu adalah uang sogokan.

“Hehe… iya yah, benar kata ibu.” Antonio menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Hanya tertawa saja kamu, lihat anak kandungmu sudah besar dan tumbuh menjadi gadis yang cantik.” Pak Julio menunjukkan Jena yang ada disampingnya.

Jena cukup terkejut dengan perkataan kakeknya, ternyata memang benar dia merupakan anak kandung Antonio.

“Jena?” Antonio melihat gadis kecil itu sambil mengerutkan dahi nya.

Ia tak percaya kalau anak kandungnya itu tumbuh sangat cantik dan manis. Ia jadi memikirkan dan merencanakan sesuatu tentang Jena Ia bahkan berharap untuk bisa merawatnya, entah apa yang sedang dipikirkan nya.

“Ah sudahlah, kamu sudah kenal dengan anak satu ini. Kamu seharusnya dikenalkan dengan calon istrimu, Maira…” Bu Mayang mengalihkan pembicaraannya.

“Oh ini… Salam kenal saya Antonio”

“Ya… Saya Maira”

“Bagaimana kamu suka?” Tanya ibu sambil tersenyum kepada anak bungsunya.

Antonio berfikir fikir sambil terus melihat wanita yang ada di hadapannya itu. Ia melihatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Tak lama Antonio pun mengangguk sebagai tanda ia menyetujui agar menikah dengannya.

Sebenarnya sudah banyak wanita yang Antonio cicipi dan ia juga tidak berencana untuk menikah. Tetapi karena mengingat usianya yang beberapa tahun lagi akan memasuki usia berkepala empat maka ia pun setuju-setuju saja untuk menikah dengannya.

Bu Mayang tersenyum mendengar jawaban dari putranya tersebut. Mereka pun akhirnya merencanakan kapan akan mengadakan besanan untuk bertemu dan berbincang dengan keluarga mempelai wanita.

Mereka menikmati waktu bersama keluarganya, seakan akan permasalahan di masa lalu telah hilang. Tetapi berbeda dengan Jena, ia melihat orang-orang disekitarnya tertawa lepas sedangkan ia? Ia hanya termenung memikirkan nasabnya.

"Kalau om Antonio ayah kandungku, berarti Mama Andina bukan ibu kandungku. Lantas siapa ibu kandungku sebenarnya. Apakah ia juga tidak menginginkan ku? Jika aku tidak diinginkan, untuk apa aku dilahirkan jika kalian menganggapku beban. Aku ingin mengetahui siapa ibu ku”

Sejak saat itu, Jena dengan keterbatasan nya berniat dan bertekad untuk mencari tahu siapa ibu kandungnya. Ia berharap akan diterima oleh ibu kandugnya dan akan diperlakukan baik olehnya. Tetapi Jena tidak tahu harus mulai darimana, ia harus mencari seseorang yang mau membantunya menemukan ibu kandungnya.

Episodes
1 BAB 1: Mila
2 BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3 BAB 3: Test DNA
4 BAB 4: Hasil
5 BAB 5: Jena
6 BAB 6: Kepergian Antonio
7 BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8 BAB 8: Jadilah anak mandiri
9 BAB 9: Maafkan Jena Mama
10 BAB 10: Kepulangan Antonio
11 BAB 11: Andina hamil?
12 BAB 12: Misi mencari mama
13 BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14 BAB 14: Hukuman untuk Jena
15 BAB 15: Hak asuh Jena
16 BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17 BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18 BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19 BAB 19: Rencana Itu...
20 BAB 20: Kedatangan asisten baru
21 BAB 21: Putus sekolah
22 BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23 BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24 BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25 BAB 25: Mencurigakan
26 BAB 26: Teguran
27 BAB 27: Semua terjadi karenamu
28 BAB 28: Alone
29 BAB 29: Overdosis
30 BAB 30: Rencana Licik Antonio
31 BAB 31: Menghindar
32 BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33 BAB 33: Tersisishkan
34 BAB 34: Jena dijual?
35 BAB 35: Amarah Arhan
36 BAB 36: Kabur?
37 BAB 37: Kehidupan baru
38 BAB 38: Disembunyikan
39 BAB 39: Mariposa
40 BAB 40: Waspada
41 BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42 BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43 BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44 BAB 44: Curiga
45 BAB 45: Rencana Pertama
46 BAB 46: Rencana kedua
47 BAB 47: Rencana Ketiga
48 BAB 48: Grebeg
49 BAB 49: Penangkapan
50 BAB 50: Karma
51 BAB 51: Bertemu kembali
52 BAB 52: Jemput
53 BAB 53: Bebas?
54 BAB 54: Keputusan
55 BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56 BAB 56: Bantuan Vivia
57 BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58 BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59 BAB 59: Client pertama
60 BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61 BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62 BAB 62: Bertemu kembali
63 BAB 63: Antonio stress?
64 BAB 64: Pembelaan
65 BAB 65: Antonio bebas?
66 BAB 66: Pria misterius
67 BAB 67: Masalah dengan Farrel
68 BAB 68: Adegan malam itu?
69 BAB 69: Tuduhan
70 BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71 BAB 71: Damai?
72 BAB 72: Memutar balik fakta
73 BAB 73: Tak Jera
74 BAB 74: My babby girl
75 BAB 75: Pria itu?
76 BAB 76: Berpencar
77 BAB 77 : Tersesat
78 BAB 78: Pilih atas atau bawah
79 BAB 79: Sedikit lagi...
80 BAB 80:
81 BAB 81: Membahas video itu
82 BAB 82: Masih tak mengakui
83 BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84 BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85 BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86 BAB 86: Rahasia Farrel
87 BAB 87: Curiga
88 BAB 88: obsesi
89 BAB 89: Sedikit lagi
90 BAB 90: Sudah terlambat
91 BAB 91: Ku kira...
92 BAB 92: Pak Yoga...
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1: Mila
2
BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3
BAB 3: Test DNA
4
BAB 4: Hasil
5
BAB 5: Jena
6
BAB 6: Kepergian Antonio
7
BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8
BAB 8: Jadilah anak mandiri
9
BAB 9: Maafkan Jena Mama
10
BAB 10: Kepulangan Antonio
11
BAB 11: Andina hamil?
12
BAB 12: Misi mencari mama
13
BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14
BAB 14: Hukuman untuk Jena
15
BAB 15: Hak asuh Jena
16
BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17
BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18
BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19
BAB 19: Rencana Itu...
20
BAB 20: Kedatangan asisten baru
21
BAB 21: Putus sekolah
22
BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23
BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24
BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25
BAB 25: Mencurigakan
26
BAB 26: Teguran
27
BAB 27: Semua terjadi karenamu
28
BAB 28: Alone
29
BAB 29: Overdosis
30
BAB 30: Rencana Licik Antonio
31
BAB 31: Menghindar
32
BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33
BAB 33: Tersisishkan
34
BAB 34: Jena dijual?
35
BAB 35: Amarah Arhan
36
BAB 36: Kabur?
37
BAB 37: Kehidupan baru
38
BAB 38: Disembunyikan
39
BAB 39: Mariposa
40
BAB 40: Waspada
41
BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42
BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43
BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44
BAB 44: Curiga
45
BAB 45: Rencana Pertama
46
BAB 46: Rencana kedua
47
BAB 47: Rencana Ketiga
48
BAB 48: Grebeg
49
BAB 49: Penangkapan
50
BAB 50: Karma
51
BAB 51: Bertemu kembali
52
BAB 52: Jemput
53
BAB 53: Bebas?
54
BAB 54: Keputusan
55
BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56
BAB 56: Bantuan Vivia
57
BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58
BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59
BAB 59: Client pertama
60
BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61
BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62
BAB 62: Bertemu kembali
63
BAB 63: Antonio stress?
64
BAB 64: Pembelaan
65
BAB 65: Antonio bebas?
66
BAB 66: Pria misterius
67
BAB 67: Masalah dengan Farrel
68
BAB 68: Adegan malam itu?
69
BAB 69: Tuduhan
70
BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71
BAB 71: Damai?
72
BAB 72: Memutar balik fakta
73
BAB 73: Tak Jera
74
BAB 74: My babby girl
75
BAB 75: Pria itu?
76
BAB 76: Berpencar
77
BAB 77 : Tersesat
78
BAB 78: Pilih atas atau bawah
79
BAB 79: Sedikit lagi...
80
BAB 80:
81
BAB 81: Membahas video itu
82
BAB 82: Masih tak mengakui
83
BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84
BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85
BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86
BAB 86: Rahasia Farrel
87
BAB 87: Curiga
88
BAB 88: obsesi
89
BAB 89: Sedikit lagi
90
BAB 90: Sudah terlambat
91
BAB 91: Ku kira...
92
BAB 92: Pak Yoga...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!