BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira

Hari lamaran telah berlalu. Kini mereka akan mempersiapkan pernikahan dadakannya yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Hal ini membuat Antonio menjadi lebih sering memiliki waktu berdua dengan Maira.

Saat itu, Antonio sedang berada di rumahnya. Mereka duduk di shofa sambil berbincang bincang mengenai adat yang akan mereka pakai dan hal lain yang harus mereka siapkan seperti MUA, souvenir, dan konsumsi.

Ditengah kesibukan mereka merencakan hal tersebut. Bu Mayang tiba-tiba saja menghampiri mereka dan duduk disamping Maira. Ia mencoba untuk mengatakan sesuatu kepada mereka berdua tetapi tertahan dan agak kebingungan bagaimana cara memulai pembicaraannya.

“Bu ada apa? Ibu mau mengatakan sesuatu sama kita?” Tanya Maira.

“Em..eh iya… Aduh bagaimana ya ini mengatakannya. Sebenarnya sih ini terserah kalian mau atau tidak ya tidak apa-apa…”

“Hm… Mau atau tidak apa bu?” Maira dan Arhan saling bertatapan, tak mengerti apa yang ia maksud.

“Tentang Jena, Maira juga sudah tahu kan? Jadi gini, Andina ingin memutuskan agar Jena tidak menjadi anak angkatnya lagi. Emm… Kalian mau tidak menjadi orang tua Jena nanti?”

“Lah kok? Arhan bagaimana?” Tanya Antonio.

“Arhan sebenarnya tak ingin melepas Jena, tetapi kalau Jena mempunyai orang tua angkat yang baru dan lebih baik dari mereka, maka Arhan mengizinkannya. Mungkin juga Arhan sudah pusing dengan keluhan Andina tentang Jena…”

Maira dan Antonio saling bertatapan memberi kode satu sama lain. Maira mengangkat alisnya bak memberi isyarat kepada Antonio tentang tawaran ibunya. Antonio menghela nafas dan berfikir sejenak, lalu ia pun mengangguk setuju. Karena ada rencana lain yang disembunyikan Antonio, maka ia pun setuju untuk merawat Jena.

Karena Maira tahu anggukan calon suaminya itu berarti setuju. ia pun ikutmenyetujui saja keputusan suaminya untuk menjadikan Jena sebagai anak angkatnya. Walaupun demikian, Maira sebenarnya tidak ingin merawat anak itu, karena ia tahu bahwa Jena merupakan anak kandung Antonio hasil hubungan haramnya dengan wanita lain.

“Iya bu, kami setuju. Setelah kami menikah, kami akan membawa dan merawat Jena seperti anak kandung kami sendiri. Ibu tak usah bingung dengan hal itu, kami akan mengurus semuanya tentang Jena”

Perkataan yang diucapkan Maira seperti sangat serius akan menjaga Jena dengan baik. Tetapi entahlah kedepannya, semoga saja apa yang ia katakan benar. Dan akan memperlakukan Jena seperti anak kandungnya sendiri.

Bu Mayang pun akhirnya merasa lega dengan keputusan Antonio dengan calon istrinya itu. Ia tak sabar ingin memberitahukan hal ini kepada Andina, pasti ia sangat senang karena nantinya Jena akan dibawa pergi bersama Antonio di rumah barunya dan ia dan Andina tak akan melihat wajah anak yang menyebalkan itu dimatanya.

“Terimakasih Mai… Kamu memang menantu yang baik”

...****************...

Di malam hari. Pak Julio, Bu Mayang, Andina, Arhan dan Antonio berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan tentang hak asuh Jena. Saat itu Jena sudah tertidur pulas dikamarnya.

Kini hal tersebut sudah diketahui semua anggota keluarga, terkecuali Jena. Mereka sengaja merahasiakan hal ini terlebih dahulu kepada Jena dengan sebuah alasan. Awalnya Pak Julio dan Arhan menentang kalau Jena akan dipindah tangan untuk diasuh oleh Antonio. Tetapi karena bujukan dari istri masing-masing, jadi dengan terpaksa mereka menyetujui hal itu.

“Jika hal tersebut memang yang terbaik, maka saya akan merelakannya untuk diasuh oleh Antonio dan Maira. Saya hanya ingin berpesan kepada Antonio agar menjaganya dengan baik” Ucap Arhan.

“Iya kak Arhan, saya mengerti. Pemikiran saya tidak seperti dulu yang tak ingin mengasuh darah daging sendiri. Kini saya berubah pikiran kalau saya ingin merawat dan menjaganya sampai ia dewasa. Tenang saja, saya akan merawatnya dengan baik” Antonio meyakinkannya.

Semua setuju dengan kesepakatan yang telah dibicarakan. Kini tak akan ada lagi pertentangan atau permasalahan tentang hak asuh Jena karena semua sudah mengerti dan sepakat.

“Baiklah, mulai besok saya akan mencoba untuk mengantarnya ke sekolah dan bermain dengannya” Ucapan Antonio itu benar-benar seperti meyakinkan semua orang bahwa kini ia sudah menganggap dan memperlakukan Jena tidak seperti dulu. Bahkan Andina saja masih tak yakin dengan perkataan manisnya itu.

“Si Anton beneran gak sih? Kok tiba-tiba aja dia jadi mau banget rawat Jena, padahal dulu dia ogah banget sama anak itu. Positif thinking aja Andin! Mungkin dia ingin menjadi lebih baik saat ia menikah nanti…Intinya aku harus bersyukur. Beberapa minggu lagi, aku gak akan liat anak haram itu lagi!” Gumam Andina dalam hati.

...****************...

Pagi pun tiba.

Seperti biasa, Jena akan pergi ke sekolah dan kebetulan hari ini ada ulangan harian yang akan dilaksanakan disekolahnya. Jena tak tahu ulangan yang dikatakan ibu gurunya itu apa. Jadi ia tidak mempersiapkannya sama sekali.

“Jen, hari ini kamu berangkat sekolah sama Papa ya…” Kata Antonio sambil memegang salah satu pundak Jena dari belakang.

“Papa?” Jena keheranan.

“Oh iya, mulai sekarang kamu panggil om jadi Papa, ya… Jadi kamu punya dua ayah, yang pertama ayah Arhan dan yang kedua, papa Anton”

Jena masih kebingungan dengan apa yang dikatakan Antonio. Ia hanya mengangguk dan menuruti perintah Antonio untuk memanggilnya papa. Ia tak tahu mengapa Antonio tiba-tiba saja baik kepadanya dan memintanya untuk memanggilnya papa.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.30 Jena pun segera berangkat ke sekolah diantar papa barunya. Tanpa disadari oleh mereka, dari lantai atas ada Arhan dan Andina yang sedari tadi memantau Antonio dan Jena.

“Ternyata memang benar, Antonio telah berubah menjadi lebih baik. Hal ini membuatku tidak was-was lagi agar Jena dirawat oleh Antonio…” Ucap Arhan kepada istrinya.

Istrinya hanya mengangguk, tapi dalam hatinya ia masih berfikir kalau itu hanya perkataan manis dan tipuan belaka. Andina yang merupakan kakak kandung Antonio, sudah pasti mengetahui wataknya sejak kecil. Maka ia tidak mudah tertipu dengan watak aslinya. Antonio dikenalnya sebagai orang yang keras kepala, apa yang ia inginkan harus dipenuhi dan terakhir, ia juga sangat pintar menipu dan berkata manis untuk suatu hal yang ia inginkan.

“Apa ada sesuatu yang Anton inginkan dari Jena? Tak pernah ia sebaik ini dengan orang lain apalagi si Jena itu berstatus anak h*ram yang dulu saja ia tak ingin merawatnya. Tidak! Pasti ada sesuatu yang disembunyikannya” Gumam Andina.

...****************...

Antonio menunggu Jena sampai selesai pelajaran. Ia melihat Jena yang keluar sekolah tergesa-gesa sambil membawa selembar kertas yang sepertinya akan ia tunjukan kepadanya.

“Papa lihat! Jena tadi sudah ulangan dan ini hasilnya…”

Benar saja, Jena menunjukkan kertas yang berisi soal ulangan tersebut kepada Antonio. Matanya langsung saja tertuju pada sebuah angka bulat berwarna merah di pojok atas kertas. Antonio hanya bisa menatap Jena tanpa kata-kata.

“Kalau aku tidak pura-pura baik sekarang, mungkin sudah ku toyorkan saja kepala anak ini. Pertanyaan seperti ini saja nilainya nol. Aku sebenarnya tidak mau memiliki anak yang b*doh seperti dia!” Ucapnya dalam hati tapi menampakkan wajah yang ramah kepada Jena.

“Gak papa, nanti belajar lagi aja ya...” Ia pun mengelus elus kepala anak kandungnya itu dan membawanya kembali pulang ke rumah.

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

beneran ga nih Antonio.

2024-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Mila
2 BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3 BAB 3: Test DNA
4 BAB 4: Hasil
5 BAB 5: Jena
6 BAB 6: Kepergian Antonio
7 BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8 BAB 8: Jadilah anak mandiri
9 BAB 9: Maafkan Jena Mama
10 BAB 10: Kepulangan Antonio
11 BAB 11: Andina hamil?
12 BAB 12: Misi mencari mama
13 BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14 BAB 14: Hukuman untuk Jena
15 BAB 15: Hak asuh Jena
16 BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17 BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18 BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19 BAB 19: Rencana Itu...
20 BAB 20: Kedatangan asisten baru
21 BAB 21: Putus sekolah
22 BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23 BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24 BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25 BAB 25: Mencurigakan
26 BAB 26: Teguran
27 BAB 27: Semua terjadi karenamu
28 BAB 28: Alone
29 BAB 29: Overdosis
30 BAB 30: Rencana Licik Antonio
31 BAB 31: Menghindar
32 BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33 BAB 33: Tersisishkan
34 BAB 34: Jena dijual?
35 BAB 35: Amarah Arhan
36 BAB 36: Kabur?
37 BAB 37: Kehidupan baru
38 BAB 38: Disembunyikan
39 BAB 39: Mariposa
40 BAB 40: Waspada
41 BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42 BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43 BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44 BAB 44: Curiga
45 BAB 45: Rencana Pertama
46 BAB 46: Rencana kedua
47 BAB 47: Rencana Ketiga
48 BAB 48: Grebeg
49 BAB 49: Penangkapan
50 BAB 50: Karma
51 BAB 51: Bertemu kembali
52 BAB 52: Jemput
53 BAB 53: Bebas?
54 BAB 54: Keputusan
55 BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56 BAB 56: Bantuan Vivia
57 BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58 BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59 BAB 59: Client pertama
60 BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61 BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62 BAB 62: Bertemu kembali
63 BAB 63: Antonio stress?
64 BAB 64: Pembelaan
65 BAB 65: Antonio bebas?
66 BAB 66: Pria misterius
67 BAB 67: Masalah dengan Farrel
68 BAB 68: Adegan malam itu?
69 BAB 69: Tuduhan
70 BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71 BAB 71: Damai?
72 BAB 72: Memutar balik fakta
73 BAB 73: Tak Jera
74 BAB 74: My babby girl
75 BAB 75: Pria itu?
76 BAB 76: Berpencar
77 BAB 77 : Tersesat
78 BAB 78: Pilih atas atau bawah
79 BAB 79: Sedikit lagi...
80 BAB 80:
81 BAB 81: Membahas video itu
82 BAB 82: Masih tak mengakui
83 BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84 BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85 BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86 BAB 86: Rahasia Farrel
87 BAB 87: Curiga
88 BAB 88: obsesi
89 BAB 89: Sedikit lagi
90 BAB 90: Sudah terlambat
91 BAB 91: Ku kira...
92 BAB 92: Pak Yoga...
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1: Mila
2
BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3
BAB 3: Test DNA
4
BAB 4: Hasil
5
BAB 5: Jena
6
BAB 6: Kepergian Antonio
7
BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8
BAB 8: Jadilah anak mandiri
9
BAB 9: Maafkan Jena Mama
10
BAB 10: Kepulangan Antonio
11
BAB 11: Andina hamil?
12
BAB 12: Misi mencari mama
13
BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14
BAB 14: Hukuman untuk Jena
15
BAB 15: Hak asuh Jena
16
BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17
BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18
BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19
BAB 19: Rencana Itu...
20
BAB 20: Kedatangan asisten baru
21
BAB 21: Putus sekolah
22
BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23
BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24
BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25
BAB 25: Mencurigakan
26
BAB 26: Teguran
27
BAB 27: Semua terjadi karenamu
28
BAB 28: Alone
29
BAB 29: Overdosis
30
BAB 30: Rencana Licik Antonio
31
BAB 31: Menghindar
32
BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33
BAB 33: Tersisishkan
34
BAB 34: Jena dijual?
35
BAB 35: Amarah Arhan
36
BAB 36: Kabur?
37
BAB 37: Kehidupan baru
38
BAB 38: Disembunyikan
39
BAB 39: Mariposa
40
BAB 40: Waspada
41
BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42
BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43
BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44
BAB 44: Curiga
45
BAB 45: Rencana Pertama
46
BAB 46: Rencana kedua
47
BAB 47: Rencana Ketiga
48
BAB 48: Grebeg
49
BAB 49: Penangkapan
50
BAB 50: Karma
51
BAB 51: Bertemu kembali
52
BAB 52: Jemput
53
BAB 53: Bebas?
54
BAB 54: Keputusan
55
BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56
BAB 56: Bantuan Vivia
57
BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58
BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59
BAB 59: Client pertama
60
BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61
BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62
BAB 62: Bertemu kembali
63
BAB 63: Antonio stress?
64
BAB 64: Pembelaan
65
BAB 65: Antonio bebas?
66
BAB 66: Pria misterius
67
BAB 67: Masalah dengan Farrel
68
BAB 68: Adegan malam itu?
69
BAB 69: Tuduhan
70
BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71
BAB 71: Damai?
72
BAB 72: Memutar balik fakta
73
BAB 73: Tak Jera
74
BAB 74: My babby girl
75
BAB 75: Pria itu?
76
BAB 76: Berpencar
77
BAB 77 : Tersesat
78
BAB 78: Pilih atas atau bawah
79
BAB 79: Sedikit lagi...
80
BAB 80:
81
BAB 81: Membahas video itu
82
BAB 82: Masih tak mengakui
83
BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84
BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85
BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86
BAB 86: Rahasia Farrel
87
BAB 87: Curiga
88
BAB 88: obsesi
89
BAB 89: Sedikit lagi
90
BAB 90: Sudah terlambat
91
BAB 91: Ku kira...
92
BAB 92: Pak Yoga...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!