BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku

Hari yang baru telah dimulai. Ini merupakan hari kedua Antonio dan Maira menjalani hari bersama. Maira memandangi setiap penjuru ruangan dengan senangnya karena rumah ini merupakan mahar pemberian suaminya. Fikir Maira, suaminya begitu loyal kepadanya bahkan rumah berharga Milyaran pun diberikan kepadanya. Padahal, rumah itu merupakan rumah kedua Antonio yang sudah lama tak ditempati tetapi dicat ulang.

Maira melihat-lihat sepertinya ada benda yang kurang pada rumahnya. Ia pun berencana untuk membeli beberapa barang untuk melengkapi istana barunya tersebut.

“Emh… Oh iya Mas, kita belum membeli barang-barang untuk melengkapi rumah kita. Pantesan kaya ada yang kurang kalau aku lihat-lihat. Em... Kapan kita akan membelinya?” Tanya Maira.

“Kapan-kapan saja, hari ini aku sedang sibuk. Lagian apalagi? memangnya ada yang kurang? Ranjang, lemari, sofa, TV, kulkas, apalagi yang belum?” Antonio bertanya balik kepada istrinya.

“Hiasan dinding, vas, dan tempat mengoleksi souvenir? Itu untuk menambah ruangan ini menjadi lebih estetik”

“Terserahlah, kamu beli saja ke toko sendiri. Nanti juga tukangnya membantu kamu untuk mengantarkan barangnya”

Maira yang ceria seketika mukanya berubah menjadi masam. Ia menggerutu dalam hati karena suaminya itu tidak menuruti keinginannya. Maka, Maira pun pergi meninggalkan suaminya yang sibuk memainkan ponselnya. Tetapi baru saja beberapa langkah Maira berjalan, Antonio pun memanggilnya.

Dalam benaknya, ia berfikir kalau Antonio berubah fikiran dan akan mengajaknya untuk pergi keluar membeli barang yang ia inginkan. Seketika, Maira tersenyum kembali dan berbalik ke arah suaminya sambil menjawab panggilan suaminya

“Ya sayang, ada apa?”

“Emm… Aku lupa kalau Jena kan akan menjadi anak angkat kita. Kita harus segera membawanya kemari”

Karena jawaban Antonio itu tidak sesuai ekspektasi dan malah membahas Jena, ia pun menjadi marah dan tersulut emosi.

“Mengapa kamu membahas Jena! Kamu lebih mementingkan anak h*ram yang lahir dari perempuan malam itu dibanding aku istri sah mu, Mas? Kita itu pengantin baru, aku mau kita menikmati waktu bersama berdua dulu. Aku tidak ingin ada yang mengganggu kita!”

Antonio juga menjadi terpancing emosinya. Ia tak terima kalau Jena disebut sebagai anak h*ram oleh istrinya itu. Antonio seketika berdiri dan melemparkan ponsel yang dipegangnya ke kursi.

“Berani-berani nya kau menyebut Jena anak h*ram. Kamu tidak tahu apa-apa tentangku dan ibu kandung Jena! Asal kamu tahu saja, jika aku membandingkanmu dengan ibu kandungnya Jena, tentu saja ibu kandung Jena jauh lebih cantik darimu. Aku menyesalinya hari ini karena tidak menikahinya saja waktu itu. Sudahlah aku akan pergi menjemput anakku!”

Antonio pergi meninggalkan istrinya sendirian. Maira merasa hatinya sangat hancur. Di hari kedua pernikahannya dengan Antonio sudah penuh dengan ketegangan. Maira terduduk lemas dilantai rumahnya sambil menangis tersedu-sedu.

Sejak saat itu, Maira menjadi lebih sebal dan tidak suka terhadap Jena. Ia mempunyai dendam kesumat yang sangat menggebu-gebu dan bisa jadi akan ia lampiaskan kepada anak tak berdosa itu dalam waktu cepat ataupun lambat.

...****************...

Hari menjelang sore. Antonio segera pulang dengan membawa Jena dari rumah ayahnya. Maira yang melihat dari jendela kamarnya di lantai dua, menahan amarah yang besar saat melihat anak itu. Ia tak mau datang menghampiri dan menjemput Jena diluar.

“Jena, kamu masuk duluan ya… Temui mama baru mu, Maira.” Kata Antonio

“Hmm… Mama baru lagi? Berarti Jena punya mama 3 donk…” Ucap Jena sambil menunjukkan jari mungilnya yang berjumlah tiga.

“Hehe, iya… Gak papa banyak mama, nanti banyak yang sayang Jena jadinya”

“Enggak juga Pa, mama Andina gak sayang Jena, soalnya dia suka marah-marah. Nanti mama Maira gitu gak yah” Dengan polosnya, ia berkata jujur.

Antonio yang menyadari bahwa memang kakaknya itu jahat kepadanya hanya bisa tersenyum, mengakui kalau Andina sama sekali tidak menyayangi dan tidak ingin memiliki Jena, sama seperti Antonio. Tetapi karena Antonio menginginkan sesuatu yang ingin ia dapatkan dari Jena, makanya Antonio akhir-akhir ini menjadi baik kepadanya.

Antonio tak menjawab perkataan terakhir yang diucapkan Jena, ia langsung saja menyuruhnya masuk ke dalam rumah untuk menemui Maira. Ia memanggil istrinya itu untuk bertemu dengan Jena.

“Mai… Mai!” Panggilnya.

Tak ada jawaban sama sekali dari Maira. Mungkin ia marah karena perkataan Antonio tadi pagi. Karena tak ada respon sama sekali, Antonio menyuruh Jena agar duduk saja di sofa, sementara ia akan membereskan kamar untuk Jena. Maklum saja, Antonio belum merekrut ART baru dirumahnya, jadi ia harus mempersiapkannya semuanya sendiri untuk sementara waktu.

Jena duduk sendiri di sofa sambil mengayun-ayunkan kakinya. Ia cukup bosan saat itu dan mencoba untuk berkeliling rumah besar milik papa nya itu. Ia memutuskan untuk pergi kebelakang rumahnya, siapa tahu ada taman seperti di rumah kakeknya.

Baru beberapa langkah ia berjalan, ada seseorang yang memegang salah satu bahunya dan menghentikan langkah kakinya. Jena pun langsung berbalik, dan ternyata itu adalah Maira.

“Mama Maira…?” katanya perlahan sambil menengadah melihat mama nya yang begitu tinggi baginya.

“Mama? Hei aku bukan Mama mu ya!” Bentak Maira.

Bentakannya itu menggema di dalam rumah. Mungkin karena masih minim barang, jadinya suara seperti bentakan kecil sekalipun akan terdengar kemana-mana. Dan hal itu membuat Antonio mendengarnya dan langsung menghampiri mereka berdua.

“Ada apa ini? Jena baru datang malah di marahi!” Tanya Antonio.

“Ini lho mas, masa dia panggil aku Mama padahal kan dia bukan anak kandungku. Lagian aku juga tidak sudi menjadi mama-nya !”

“Apa kamu bilang!? Kamu tidak boleh seperti itu terhadap Jena, kita itu orang tua angkat Jena. Aku akan mejadi ayahnya dan kamu ibunya. Memangnya kamu mau dipanggil apa sama Jena? Tante?”

Mereka membuat suasana kembali panas. Dan karena Maira tidak ingin memperpanjang masalah dengan suaminya, ia pun akhirnya meninggalkannya pergi.

“Sepertinya ini hari kedua Antonio tidak akan menyentuhku lagi karena kita saling marah satu sama lain. Apakah Antonio itu tidak mencintaiku dan tidak akan pernah menyentuhku? Aku sangat mencintaimu Antonio. Mengapa kau lebih mementingkan Jena dibandingkan menghabiskan waktu berdua bersamaku? Bukankah kamu waktu itu juga membenci Jena? Apa yang membuatmu kini berubah fikiran dan menjadi baik kepada anak h*ram itu?”

Berbagai pertanyaan silih berganti, membuatnya semakin penasaran terhadap rencana Antonio, suaminya yang sangat misterius itu. Ia tak tahu harus bagaimana menghadapi suaminya itu.

Setelah tangisannya mereda, ia pun akhirnya akan memutuskan untuk pergi ke rumah mertuanya besok, untuk sekedar curhat dan bertanya bagaimana menghadapi sikap suami misteriusnya itu.

Mungkin saja Bu Mayang akan membelanya karena ia juga tidak suka kepada Jena. Maira berharap agar nanti setelah ia mengadu dan curhat kepada mertuanya itu, Antonio akan berubah dan bersikap lebih baik kepadanya.

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

jahatnya maira

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: Mila
2 BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3 BAB 3: Test DNA
4 BAB 4: Hasil
5 BAB 5: Jena
6 BAB 6: Kepergian Antonio
7 BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8 BAB 8: Jadilah anak mandiri
9 BAB 9: Maafkan Jena Mama
10 BAB 10: Kepulangan Antonio
11 BAB 11: Andina hamil?
12 BAB 12: Misi mencari mama
13 BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14 BAB 14: Hukuman untuk Jena
15 BAB 15: Hak asuh Jena
16 BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17 BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18 BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19 BAB 19: Rencana Itu...
20 BAB 20: Kedatangan asisten baru
21 BAB 21: Putus sekolah
22 BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23 BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24 BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25 BAB 25: Mencurigakan
26 BAB 26: Teguran
27 BAB 27: Semua terjadi karenamu
28 BAB 28: Alone
29 BAB 29: Overdosis
30 BAB 30: Rencana Licik Antonio
31 BAB 31: Menghindar
32 BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33 BAB 33: Tersisishkan
34 BAB 34: Jena dijual?
35 BAB 35: Amarah Arhan
36 BAB 36: Kabur?
37 BAB 37: Kehidupan baru
38 BAB 38: Disembunyikan
39 BAB 39: Mariposa
40 BAB 40: Waspada
41 BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42 BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43 BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44 BAB 44: Curiga
45 BAB 45: Rencana Pertama
46 BAB 46: Rencana kedua
47 BAB 47: Rencana Ketiga
48 BAB 48: Grebeg
49 BAB 49: Penangkapan
50 BAB 50: Karma
51 BAB 51: Bertemu kembali
52 BAB 52: Jemput
53 BAB 53: Bebas?
54 BAB 54: Keputusan
55 BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56 BAB 56: Bantuan Vivia
57 BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58 BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59 BAB 59: Client pertama
60 BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61 BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62 BAB 62: Bertemu kembali
63 BAB 63: Antonio stress?
64 BAB 64: Pembelaan
65 BAB 65: Antonio bebas?
66 BAB 66: Pria misterius
67 BAB 67: Masalah dengan Farrel
68 BAB 68: Adegan malam itu?
69 BAB 69: Tuduhan
70 BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71 BAB 71: Damai?
72 BAB 72: Memutar balik fakta
73 BAB 73: Tak Jera
74 BAB 74: My babby girl
75 BAB 75: Pria itu?
76 BAB 76: Berpencar
77 BAB 77 : Tersesat
78 BAB 78: Pilih atas atau bawah
79 BAB 79: Sedikit lagi...
80 BAB 80:
81 BAB 81: Membahas video itu
82 BAB 82: Masih tak mengakui
83 BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84 BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85 BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86 BAB 86: Rahasia Farrel
87 BAB 87: Curiga
88 BAB 88: obsesi
89 BAB 89: Sedikit lagi
90 BAB 90: Sudah terlambat
91 BAB 91: Ku kira...
92 BAB 92: Pak Yoga...
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1: Mila
2
BAB 2: Ku antarkan kau ke ayahmu
3
BAB 3: Test DNA
4
BAB 4: Hasil
5
BAB 5: Jena
6
BAB 6: Kepergian Antonio
7
BAB 7: Anak Berkebutuhan Khusus
8
BAB 8: Jadilah anak mandiri
9
BAB 9: Maafkan Jena Mama
10
BAB 10: Kepulangan Antonio
11
BAB 11: Andina hamil?
12
BAB 12: Misi mencari mama
13
BAB 13: Ternyata mama kandungku...
14
BAB 14: Hukuman untuk Jena
15
BAB 15: Hak asuh Jena
16
BAB 16: Persetujuan Anton dan Maira
17
BAB 17: Pernikahan Antonio dan Maira
18
BAB 18: Hari kedua tak menyentuhku
19
BAB 19: Rencana Itu...
20
BAB 20: Kedatangan asisten baru
21
BAB 21: Putus sekolah
22
BAB 22: Luka ini akan kuingat selalu
23
BAB 23: Jangan paksa aku Ma, Pa
24
BAB 24: Kedatangan Ayah dan kakek
25
BAB 25: Mencurigakan
26
BAB 26: Teguran
27
BAB 27: Semua terjadi karenamu
28
BAB 28: Alone
29
BAB 29: Overdosis
30
BAB 30: Rencana Licik Antonio
31
BAB 31: Menghindar
32
BAB 32: Berita bahagia dari Andina
33
BAB 33: Tersisishkan
34
BAB 34: Jena dijual?
35
BAB 35: Amarah Arhan
36
BAB 36: Kabur?
37
BAB 37: Kehidupan baru
38
BAB 38: Disembunyikan
39
BAB 39: Mariposa
40
BAB 40: Waspada
41
BAB 41: "Stop Rai, jangan tergoda!"
42
BAB 42: Keponakan Via ternyata...
43
BAB 43: Bertemu dengan Antonio?
44
BAB 44: Curiga
45
BAB 45: Rencana Pertama
46
BAB 46: Rencana kedua
47
BAB 47: Rencana Ketiga
48
BAB 48: Grebeg
49
BAB 49: Penangkapan
50
BAB 50: Karma
51
BAB 51: Bertemu kembali
52
BAB 52: Jemput
53
BAB 53: Bebas?
54
BAB 54: Keputusan
55
BAB 55: kembali ke tangan Antonio
56
BAB 56: Bantuan Vivia
57
BAB 57: Jangan beritahu Maira, cantik…
58
BAB 58: Memulai kembali rencana itu
59
BAB 59: Client pertama
60
BAB 60: Kembali menjadi tahanan
61
BAB 61: Selangkah bertemu Jena
62
BAB 62: Bertemu kembali
63
BAB 63: Antonio stress?
64
BAB 64: Pembelaan
65
BAB 65: Antonio bebas?
66
BAB 66: Pria misterius
67
BAB 67: Masalah dengan Farrel
68
BAB 68: Adegan malam itu?
69
BAB 69: Tuduhan
70
BAB 70: Persyaratan dari Antonio
71
BAB 71: Damai?
72
BAB 72: Memutar balik fakta
73
BAB 73: Tak Jera
74
BAB 74: My babby girl
75
BAB 75: Pria itu?
76
BAB 76: Berpencar
77
BAB 77 : Tersesat
78
BAB 78: Pilih atas atau bawah
79
BAB 79: Sedikit lagi...
80
BAB 80:
81
BAB 81: Membahas video itu
82
BAB 82: Masih tak mengakui
83
BAB 83: Perjanjian untuk Jena
84
BAB 84: Ada apa dengan Farrel
85
BAB 85: Ciuman pertama dengan Farrel
86
BAB 86: Rahasia Farrel
87
BAB 87: Curiga
88
BAB 88: obsesi
89
BAB 89: Sedikit lagi
90
BAB 90: Sudah terlambat
91
BAB 91: Ku kira...
92
BAB 92: Pak Yoga...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!