Kuah Panas Untuk Delon

Regan menatap layar handphonenya yang menampilkan chat dari Atlana. Tidak ada emosi di wajahnya yang ia tunjukkan. Wajahnya masih terlihat tetap sama. Namun, tangannya dengan erat mencengkram handphonenya.

Nana

Kita gak bisa bareng ke kantin hari ini. Aku lagi sama Delon.

Nana

Jangan marah. Aku deketin dia cuman pengen rencana balas dendamku berjalan lancar.

Nana

Nanti pulang sekolah, aku jelasin semuanya ke kamu.

Seperti itulah isi chat yang Atlana kirimkan ke Regan. Walaupun Regan tahu jika semua yang Atlana lakukan hanya sandiwara, tetap saja dia tidak suka miliknya didekati orang lain.

"Bos, gak ke kantin?" tanya Yudha. Dia benar-benar tidak tahu jika Regan sedang kesal.

"Atau mau kita pesenin terus diantar ke sini?" timpal Jovan.

Regan tak menjawab apapun. Dia bangun dari duduknya lalu berjalan keluar dari kelas. Jovan dan Yudha meneguk ludah merasakan aura berbeda dari Regan. Namun, keduanya tetap mengikuti langkah Regan yang mengarah ke kantin.

Ketika tiba di belokan menuju kantin, mereka tak sengaja bertemu Atlana dan Delon yang juga akan menuju kantin.

Wajah Regan semakin dingin saat melihat Delon yang menepuk pelan puncak kepala Atlana. Dengan menahan amarah dan tetap bersikap tenang, Regan berjalan meninggalkan mereka.

"Gue rasa, ini penyebab mood Regan buruk."

"Gue rasa juga gitu," ucap Yudha sambil berbisik pada Jovan.

Sementara itu, Atlana hanya menatap Regan dalam diam, kemudian berpura-pura mengabaikan ketiga cowok itu.

"Kenapa? Kamu takut sama Regan?"

Luna menggangguk. "Sedikit."

"Dia pernah kasarin kamu?"

Gak pernah! Dibentak aja gak pernah apalagi dikasarin? Batin Atlana.

"Sesekali kalau aku gak nurut," ucap Atlana berbohong.

"Maafin aku, ya? Aku gak bisa berbuat apa-apa kalau urusannya udah sama Regan. Kamu tau sendiri kan Regan gimana? Tapi, kamu tenang aja. Aku akan berusaha sebisa aku buat lindungi kamu."

Atlana hanya mengangguk pelan. Melindunginya? Atlana tidak percaya itu. Sudah begitu banyak kebohongan Delon yang dulu ia percayai. Omongan cowok itu tak bisa ia pegang.

Keduanya segera ke kantin. Delon dan Atlana langsung duduk di salah satu meja kantin yang kosong.

"Pesan, gih!" ucap Delon pada Atlana. Cewek itu mengangguk sambil tersenyum tipis.

Atlana beranjak pergi untuk memesan. Dia sudah begitu hafal, apa yang Delon sukai. Seringaian jahat terukir di bibirnya. Dia memesan dua mangkuk bakso.

Setelah semuanya siap, Atlana membawa dua mangkuk bakso tersebut menggunakan nampan ke arah Delon.

Sementara itu, Regan terus mengamatinya dari meja yang terletak tak jauh dari meja yang ditempati Atlana dan Delon. Jovan dan Yudha pun tak mengatakan apa-apa. Mereka takut Regan akan mengamuk.

Atlana berjalan cukup cepat mendekati Delon. Ketika jaraknya sudah begitu dekat, Atlana dengan sengaja menyenggol salah satu siswa yang berjalan berlawanan arah dengannya. Hingga kuah bakso panas itu menyirami bahu sebelah kanan Delon.

"Akkhh! Panas!" teriak Delon melompat menjauh dari tempatnya duduk.

Atlana berpura-pura terkejut. Namun dalam hatinya sedikit kecewa karena hanya satu mangkuk yang kuahnya mengenai Delon, sementara mangkuk yang lain tidak.

"Ya ampun! Delon!" teriak Atlana pura-pura panik. Suasana kantin menjadi heboh. Semua orang mendekat ke arah Delon dan Atlana, termasuk Regan, Jovan dan Yudha.

Delon mengibas tangannya ke arah bahunya. Panas kuah bakso membuat kulitnya terasa melepuh.

"De-Delon, ma-maaf, a-aku gak—"

Bruk!

Tubuh Atlana terdorong hingga menubruk tubuh Regan yang memang memilih berdiri di belakangnya. Dara yang melakukannya.

Dia baru saja masuk bersama kedua sahabatnya, Fenny dan Yura, namun langsung disuguhkan pemandangan yang membuatnya geram. Kekasihnya tersiram kuah panas bakso.

"Lo sengaja kan?!" bentak Dara pada Atlana.

"Gue gak sengaja," balas Atlana sendu, seolah dirinya benar-benar tak bersalah.

"Alah, gak usah bohong deh lo! Lo emang sengajakan tumpahin kuah bakso ke Delon?" Fenny sedikit mendorong bahu Atlana. Dia tidak peduli jika tatapan Regan sudah begitu tajam menatapnya.

"Delon salah apa sih sama lo? Selama ini dia udah baik sama lo!" timpal Yura. Sementara Dara, saat ini gadis itu sedang membantu Delon.

Atlana menarik sudut bibirnya membentuk senyuman tipis. Senyuman yang lebih mengarah ke sebuah ejekan. Membuat Fenny dan Yura menggeram kesal.

"Lo berdua gak usah pada bacot! Mending kalian bawa tu cowok ke UKS," celetuk Yudha.

"Nah, bener tuh! Kasian, udah kayak cacing kepanasan dari tadi," sahut Jovan.

"Gue mau Atlana yang anterin," ucap Delon, membuat Dara dan Yura melotot ke arahnya sementara Fenny menatapnya datar.

Ucapan Delon membuat Regan menatap tajam dirinya. Tatapan tajam yang mampu mengintimidasi lawannya.

"Dia bareng gue!" Tiga kata dengan suara dingin itu mampu membuat seisi kantin terdiam, termasuk Delon. Dia tidak sadar jika ada Regan disana. Tapi, entah kenapa dia tidak suka Regan bersama Atlana sekarang.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Regan langsung menarik tangan Atlana keluar dari kerumunan tersebut. Atlana tahu, Regan pasti sedang marah sekarang.

Tapi, cowok itu tak sedikitpun menunjukkan kemarahannya. Bahkan tarikan tangan Regan dan genggamannya begitu lembut Atlana rasakan.

Atlana tak mengatakan apapun. Dia terus mengikuti Regan hingga mereka berhenti di rooftop sekolah.

"Regan—"

Pelukan hangat membuat Atlana terdiam, tak mampu melanjutkan ucapannya. Dia tak menyangka Regan akan memeluknya. Padahal dirinya hendak meminta maaf pada cowok tersebut.

"Jangan jelasin apapun dulu. Aku cuman pengen peluk kamu," ujar Regan.

Atlana menurut. Mungkin Regan sedang berusaha menenangkan dirinya dari emosi yang tertahan sejak tadi.

***

Atlana, Regan, Jovan dan Yudha kini berada di markas. Sesuai janjinya pada Atlana, Regan membawa gadisnya itu ke markas, dimana teman-temannya berkumpul.

Atlana juga sudah menjelaskan semua rencananya pada Regan tentang pembalasan dendamnya terhadap Delon. Regan hanya diam, tak banyak merespon. Sebenarnya dia tidak suka Atlana kembali mendekati Delon.

"Apa nggak ada cara lain?" tanya Regan yang langsung dibalas gelengan Atlana.

Jovan dan Yudha cukup menjadi pendengar yang baik. Untuk masalah ini, mereka hanya akan berbicara jika Atlana meminta saran mereka.

"Ini cara yang paling baik. Delon hancur, Dara juga hancur," balas Atlana. Ya, mereka sudah tahu seperti apa hubungan Delon dan Dara.

Bahkan satu sekolahan tahu bahwa sejak awal Delon hanya memanfaatkan Atlana. Hanya Atlana saja yang terlalu naif mempercayai cinta Delon yang terlihat benar-benar tulus untuknya.

Suasana menjadi hening sejenak. Atlana menatap beberapa orang yang masuk ke markas tersebut dan menyapa Regan, Jovan dan Yudha.

"Mereka siapa?" tanyanya pada Regan yang duduk di sebelahnya.

"Anak buah Regan," celetuk Yudha.

Atlana mengalihkan tatapannya pada Yudha sejenak, kemudian kembali pada Regan. "Kamu punya geng?"

"Gak. Cuman perkumpulan biasa," balas Regan.

"Gak ikut tawuran kan?"

Sudut bibir Regan terangkat membentuk senyuman tipis. Senyuman yang sangat jarang ia tunjukkan dan mampu memikat siapa saja. Bahkan sekarang Atlana merasakan jantungnya berdebar.

"Khawatir?"

Suara rendah Regan bercampur dengan senyuman manis membuat jantung Atlana semakin berdebar. Dia juga merasakan pipinya panas, dan ia yakin sudah pasti memerah.

"G-gak!" ucapnya salah tingkah. "A-aku mau liat-liat markas dulu," ujarnya berdiri dan langsung berjalan meninggalkan Regan, Jovan dan Yudha. Regan yang melihatnya terkekeh pelan.

"Parah lo, Gan. Bisa-bisanya buat Atlana salah tingkah." Yudha geleng-geleng kepala, sementara Jovan mengangguk menyetujui ucapan Yudha.

Ini pertama kalinya mereka melihat aksi nyata Regan membuat seorang cewek salah tingkah. Selama ini, cowok itu hanya menjadi manusia batu yang tak memiliki niat menggoda cewek manapun.

Regan tak menggubris ucapan kedua sahabatnya. Dia beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah yang sama seperti yang Atlana lewati.

"Mau kemana, Gan?" tanya Jovan.

"Nyusul Nana," balasnya tanpa berbalik. Nana, panggilan yang selalu Regan gunakan untuk memanggil Atlana-nya.

Terpopuler

Comments

pisces

pisces

manisnya si regan meskipun dingin diluar tp klo dgn atlana begitu hangat

2024-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!