(JSP chapter 10) Romantis?

Saat sudah lumayan jauh dari kerumunan, Hyun mulai melepaskan tanganku dan menatap mataku dalam-dalam

“Kenapa kau melakukan itu?” katanya dengan nada rendah mencoba untuk tetap sopan denganku. Aku yang mendengarnya terkejut, kenapa dia malah menanyakan itu?

“Kau ingin aku membiarkannya?” ucap ku sambil menatap Hyun dengan serius

“Apa?” Hyun tampak terkejut dengan responku. Dia kemudian mengernyit dan mendekatkan wajahnya kearahku

“Aku tidak tahu kenapa kau melakukan itu, apa kau hanya ingin mendapat pujian?”

Aku terdiam, tidak menyangka bahwa dia akan mengatakan itu padaku. Aku mengernyit, mencoba memahami apa alasannya mengatakan hal itu. Apakah hanya untuk mengujiku?

“Mungkin jika aku tidak menghentikan penyusup itu, sekarang pestamu akan hancur dan bahkan mungkin akan ada banyak rumor buruk besok pagi” kataku dengan serius sambil menatap Hyun.

Hyun mulai tenang setelah mendengarkan itu. Dia perlahan tersenyum tipis, senyum yang jarang dia perlihatkan kepada orang lain. Dia memundurkan kepalanya sedikit dan kemudian aku mendengar suara hati nya

'Gadis yang menarik. Sepertinya aku tidak salah menjadikan dia pasanganku’

Batinnya sambil menatapku. Tampaknya perkataannya sebelumnya hanya untuk mengujiku. Kemudian pandangannya beralih ke belakang tubuhku. Dia seperti sedang melihat seseorang. Lalu dia mencondongkan badannya lagi kearahku dan berbisik

“Sepertinya ada tamu tak diundang, itu dia si pencinta saudara” katanya dengan nada mengejek sambil menyeringai. Aku mengerti siapa yang dia maksud, kemungkinan besar orang itu adalah kak Philips. Lalu dia melihatku beberapa detik sebelum pergi begitu saja.

Aku kemudian berbalik, dan kak Philips bersembunyi dibalik tembok. Badannya maju sedikit seolah sengaja memperlihatkan tubuhnya dan kepalanya menoleh ke arah ku. Matanya terkunci padaku sementara tubuhnya hanya sebagian yang keluar dari balik tembok. Dan setelah aku berbalik dia menampakkan seluruh tubuhnya

“Beraninya orang itu”

Katanya dengan nada lambat dan agak keras seolah ingin ku mendengarnya. Dia tampak kesal, emosi yang terlihat diwajahnya tidak pernah ku lihat sebelumnya. Aku bahkan sempat mengira bahwa itu bukanlah kak Philips, karena emosinya yang mengerikan. Aku hanya diam ditempat sambil menatap kak Philips dengan heran. Kenapa dia marah?

“Kak”

Kataku berusaha memanggil kak Philips agar dia kembali tenang dan bisa menjelaskan padaku mengapa dia kesal. Kak Philips mendengar suaraku, kemudian tersadar. Dia perlahan berjalan kearahku

“Apa yang dia bicarakan dengan mu?” katanya dengan nada serius yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Tatapannya menjadi sangat dingin. Dia sepertinya mendengar pembicaraanku sebelumnya

“Ku pikir kau sudah mengetahuinya kak” kataku seolah tidak perlu menjawab pertanyaan kak Philips. Mendengar itu, kak Philips terdiam sambil memikirkan sesuatu sebelum berbicara lagi kali ini nadanya lebih tenang meskipun dia masih menatapku dengan serius

“Dia sepertinya tidak menyukaimu” ucapnya sambil menatap mataku

“Berhati-hatilah”

Dia memperingatkan sambil berbalik dan berjalan pergi. Aku hanya menatap kak Philips dari belakang ketika dia pergi. Namun, saat aku ingin beranjak pergi tiba-tiba seorang pria kekar dengan kemeja hitam menghampiriku dari samping

“Nona silakan ikut dengan saya. Tuan menunggu“

Ucapnya dengan nada suara yang dalam dan bersikap ramah denganku. Aku kemudian menatap pria itu dan berpikir bahwa tuan yang dia maksud adalah Hyun. Aku kemudian mengikutinya

Pria kekar itu membawaku ke sebuah lorong yang besar. Jika pria ini tidak memanduku, mungkin aku akan tersesat sejak pertama kali kemari. Dia membawaku ke tempat khusus, banyak pilar besar disana, dan lukisan kuno di dinding.

Beberapa penjaga berjaga disana. Aku kemudian tiba didepan sebuah pintu yang sangat besar. Bahkan sepertinya, manusia biasa hampir tidak bisa mendorong pintu itu. Inilah dia, CEO pertama terkaya dikota

“Silahkan masuk nona”

Ucap pria itu sambil berdiri disamping pintu yang sudah dibuka dengan menggunakan kekuatannya. Pria itu benar-benar kuat, dia bisa mendorong pintu yang berat seperti itu.

Aku kemudian mengangguk setelah mendengar instruksinya dan kemudian aku disambut bau parfum khas miliknya yang tercium diseluruh ruangan dan aroma nya yang maskulin. Banyak rak-rak buku disana. Dan juga ada meja besar disana dengan wine diatasnya dan sofa besar disisi kiri ruangan itu

“Oh kau sudah datang”

Ucap CEO Hyun dengan mantel bulu yang ada di tangannya, dan sekarang hanya menampakkan kaos hitam dengan kerah di leher. Dia berdiri disamping meja besar dan ada stand hanger disana dengan bermacam-macam gaun yang indah dan mereka terlihat sangat mahal

“Cobalah gaun-gaun itu”

Katanya sambil menunjuk rak gantungan baju di sisi kirinya. Aku berdiri ditempat tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Lalu aku berjalan masuk lebih dalam dan menuju rak gantungan baju itu. Aku melihat baju itu mencari yang cocok untukku

“Kau benar-benar ingin aku memakai ini?”

Kataku sambil menoleh untuk menatap Hyun karena aku masih curiga. Hyun hanya mengangguk sambil berdiri santai bersandar dimeja nya dan melipat tangannya

“Kau butuh pelayan untuk membantumu memakainya?” katanya dengan alis sebelah terangkat. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban dan melanjutkan memilih gaunnya

Setelah beberapa menit aku memilih, aku keluar dengan memakai gaun yang sudah ku pilih. Hyun yang melihat penampilanku terlihat terkejut dan menatapku selama beberapa saat lalu aku mendengar suara hatinya

‘Aku tahu dia cantik. Tapi ini lebih dari cantik.'

Suara hatinya terdengar syok, aku yang mendengar itu kebingungan namun aku berusaha santai, seolah tidak mendengar suara hatinya.

“Itu sangat cocok untukmu” katanya setelah sadar beberapa detik kemudian. Dia kembali menatapku dengan normal dan menghabiskan wine nya sebelum dia berbicara lagi

“Kau boleh mengambil itu. Anggap saja sebagai hadiah dari calon suami” katanya dengan nada main-main sambil menyeringai. Lalu dia menghampiriku dan memegang tanganku

“Ayo kita mengobrol. Sangat disayangkan melewatkan ini” katanya sambil menatap mataku dan mulai berjalan menuju balkon

Setelah sampai di balkon, dia mengajakku untuk duduk dikursi. Disana lagi-lagi ada sebotol wine di samping sofa yang panjang itu. Langit-langit malam terlihat dari atas sini.

“Kau tidak menemui orang-orang dipesta?” kataku menanyakan padanya saat kami berdua sudah duduk di sofa itu. Daripada menjawab, dia memilih menuangkan wine dan meminumnya sendiri

“Tidak. Terlalu merepotkan” ucapnya dengan nada datar sambil menggeleng sedikit

Dia meneguk wine itu beberapa kali sebelum menatapku dan berbicara lagi

“Jadi darimana kau belajar beladiri hingga bisa menangkap penyusup itu?” katanya sambil mendekatkan tubuhnya padaku. Dia terlihat penasaran.

“Kakakku yang mengajariku” kataku menjawabnya sambil melihat kerumunan pesta di bawah

“Ah, sudah kuduga dia pencinta saudara” katanya dengan nada mengejek sambil tersenyum lebar seolah menertawakan kak Philips

“Ngomong-ngomong keluargamu sangat buruk” katanya blak-blakan secara tiba-tiba sampai aku yang mendengarnya sangat terkejut

“Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?” kataku dengan nada tenang sambil menatapnya dengan penasaran

“Ya, ayah mu sangat buruk. Dia mencari masalah dengan ku tapi malah meminta kakak mu yang menyelesaikannya” katanya berhenti sebentar lalu berbicara lagi “Dia ayah yang buruk” ucapnya menyelesaikan kalimatnya lalu memandangiku

“Apa kau dirumah baik-baik saja?”

Katanya dengan nada sedikit khawatir sambil meletakkan gelas wine nya yang sudah habis di meja di sampingnya. Aku pada awalnya tidak ingin menjawab, namun kurasa itu akan membuatnya curiga. Jadi aku menjawab dengan tegas dan serius sambil menggeleng perlahan

“Aku baik-baik saja”

Setelah beberapa menit berlalu, Hyun mendapatkan telepon. Dia kemudian meminta izin dan meminta maaf padaku karena tidak bisa menemaniku lagi. Aku hanya mengangguk dan berusaha untuk memahaminya lalu pergi dari balkon.

Kak Philips menghampiriku ketika aku turun kelantai dasar dimana para tamu masih banyak yang menetap sementara sebagian yang lain sudah pergi.

“Kau sudah berbicara dengannya?”

Kata kak Philips terlihat penasaran sambil menatap gaunku yang sudah berubah

“Ya. Tak ada masalah dengannya”

kataku mencoba membuat kak Philips agar tidak khawatir. Mendengar jawabanku, dia hanya terdiam dan tidak berbicara lagi. Dia juga tidak berani menanyakan tentang gaunku.

Setelah beberapa menit di pesta itu, malam semakin larut. Kak Philips kemudian mengajakku untuk pulang ke rumah. Dia mengambil mobil nya dan menunggu ku untuk masuk ke dalam mobil

Setelah kurang lebih dua jam di perjalanan, aku dan kak Philips sudah sampai dirumah. Namun, ayah dan ibu masih tidak ada dirumah sama seperti ketika aku ingin pergi sebelumnya

Saat aku masuk, aku disambut kak Ken yang duduk menonton TV sambil memakan cemilannya. Dia menoleh kearah kami, lalu kembali menatap TV seolah tidak mau peduli urusan kami

Kak Philips masuk ke dalam kamarnya lebih dulu, sebelum aku beranjak pergi. Namun ketika aku juga ingin pergi, kak Ken menghentikanku dengan berbicara tiba-tiba

“Dimana gaunnya?” katanya dengan nada malas dan matanya masih menatap televisi. Dia rupanya sadar bahwa gaunku berubah

“Sudah robek” kataku dengan suara rendah, terlihat malas menanggapi kak Ken. Aku ingin berjalan lagi sebelum dia tiba-tiba berdiri

“Apa? Mengapa kau tidak menjaganya dengan baik?” katanya dengan nada sedikit kesal, tapi masih tidak bisa membuat kak Philips keluar dari kamarnya

“Seseorang merobeknya” kataku membalas pertanyaan kak Ken, masih dengan nada santai. Mendengar jawabanku, kak Ken terdiam lalu dia tertawa seolah menertawakanku

“Bagaimana bisa aku mempercayaimu?”

Katanya dengan nada mengejek seolah sengaja ingin membuatku marah. Namun, itu tidak berhasil. Daripada marah, aku bahkan tidak memedulikannya sedikit pun. Aku memilih berjalan masuk ke dalam kamarku

“Apa-apaan?”

Ucap kak Ken dengan nada lirih seolah kesal karena aku mengabaikannya sambil menatapku yang berjalan ke dalam kamar tanpa melakukan apapun. Kemudian aku mendengar suara hati seseorang

‘Sialan, dia mengabaikanku’

Itu suara hati kak Ken yang tampak kesal. Dia kemudian berlari dan menghampiriku sambil memegang tanganku

“Hei tunggu sebentar”

Katanya dengan nada menuntut dan menatap mataku, dia seolah berusaha mencari masalah denganku. Tapi, saat dia sudah sangat dekat dengan wajahku, dia berhenti. Dia seakan tidak bisa berbicara setelah menatap wajahku secara langsung.

Perlahan-lahan dia melepaskan tangannya. Saat itulah aku segera masuk kedalam kamar. Namun aku sempat melihat bahwa telinga nya memerah. Apa itu hanya perasaanku saja?

Apakah sebenarnya dia adalah anak yang rapuh?

Episodes
1 (JSP chapter 1) Menderita
2 (JSP chapter 2) Memulai hari
3 (JSP chapter 3) Sosok misterius
4 (JSP chapter 4) Konflik
5 (JSP chapter 5) Konflik kedua
6 (JSP chapter 6) Perubahan
7 (JSP chapter 7) Dimulai
8 (JSP chapter 8) Sangat manis
9 (JSP chapter 9) Peristiwa
10 (JSP chapter 10) Romantis?
11 (JSP chapter 11) Problematika
12 (JSP chapter 12) Gangguan
13 (JSP chapter 13) Kenyataan
14 (JSP chapter 14) Kembali
15 (JSP chapter 15) OSIS
16 (JSP chapter 16) Sekolah
17 (JSP chapter 17) Perusahaan
18 (JSP chapter 18) Rencana
19 (JSP chapter 19) Permulaan
20 (JSP chapter 20) Bantuan
21 (JSP chapter 21) Penyusupan
22 (JSP chapter 22) Bukti
23 (JSP chapter 23) Lebih banyak bukti
24 (JSP chapter 24) Bertemu Ken
25 (JSP chapter 25) Perlawanan
26 (JSP chapter 26) Terbongkar
27 (JSP chapter 27) Terdesak
28 (JSP chapter 28) Penculikan
29 (JSP chapter 29) Membawa kembali
30 (JSP chapter 30) Persidangan
31 (JSP chapter 31) Perpisahan senior
32 (JSP chapter 32) Season 1 selesai
33 (JSP chapter 33) Masa lalu Hazel
34 (JSP chapter 34) Bertemu keluarga Eric
35 (JSP chapter 35) Masa lalu Elena
36 (JSP chapter 36) Dilarang melukis
37 (JSP chapter 37) Viviana
38 (JSP chapter 38) Philips atau Hyun?
39 (JSP chapter 39) Jebakan Viviana
40 (JSP chapter 40) Ken diculik
41 (JSP chapter 41) Penyelamatan Ken
42 (JSP chapter 42) Serangan balik
43 (JSP chapter 43) Mundur
44 (JSP chapter 44) Memutuskan pertunangan
45 (JSP chapter 45) Masa lalu Philips
46 (JSP chapter 46) Viviana dan Hyun
47 (JSP chapter 47) Ditolak
48 (JSP chapter 48) Identitas orang tua Hazel
49 (JSP chapter 49) Masa lalu
50 (JSP chapter 50) Masa lalu (2)
51 (JSP chapter 51) Masa lalu (3)
52 (JSP chapter 52) Tamat
Episodes

Updated 52 Episodes

1
(JSP chapter 1) Menderita
2
(JSP chapter 2) Memulai hari
3
(JSP chapter 3) Sosok misterius
4
(JSP chapter 4) Konflik
5
(JSP chapter 5) Konflik kedua
6
(JSP chapter 6) Perubahan
7
(JSP chapter 7) Dimulai
8
(JSP chapter 8) Sangat manis
9
(JSP chapter 9) Peristiwa
10
(JSP chapter 10) Romantis?
11
(JSP chapter 11) Problematika
12
(JSP chapter 12) Gangguan
13
(JSP chapter 13) Kenyataan
14
(JSP chapter 14) Kembali
15
(JSP chapter 15) OSIS
16
(JSP chapter 16) Sekolah
17
(JSP chapter 17) Perusahaan
18
(JSP chapter 18) Rencana
19
(JSP chapter 19) Permulaan
20
(JSP chapter 20) Bantuan
21
(JSP chapter 21) Penyusupan
22
(JSP chapter 22) Bukti
23
(JSP chapter 23) Lebih banyak bukti
24
(JSP chapter 24) Bertemu Ken
25
(JSP chapter 25) Perlawanan
26
(JSP chapter 26) Terbongkar
27
(JSP chapter 27) Terdesak
28
(JSP chapter 28) Penculikan
29
(JSP chapter 29) Membawa kembali
30
(JSP chapter 30) Persidangan
31
(JSP chapter 31) Perpisahan senior
32
(JSP chapter 32) Season 1 selesai
33
(JSP chapter 33) Masa lalu Hazel
34
(JSP chapter 34) Bertemu keluarga Eric
35
(JSP chapter 35) Masa lalu Elena
36
(JSP chapter 36) Dilarang melukis
37
(JSP chapter 37) Viviana
38
(JSP chapter 38) Philips atau Hyun?
39
(JSP chapter 39) Jebakan Viviana
40
(JSP chapter 40) Ken diculik
41
(JSP chapter 41) Penyelamatan Ken
42
(JSP chapter 42) Serangan balik
43
(JSP chapter 43) Mundur
44
(JSP chapter 44) Memutuskan pertunangan
45
(JSP chapter 45) Masa lalu Philips
46
(JSP chapter 46) Viviana dan Hyun
47
(JSP chapter 47) Ditolak
48
(JSP chapter 48) Identitas orang tua Hazel
49
(JSP chapter 49) Masa lalu
50
(JSP chapter 50) Masa lalu (2)
51
(JSP chapter 51) Masa lalu (3)
52
(JSP chapter 52) Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!