Seperti biasanya aku melakukan latihan di tempat beladiri. Cukup lama untuk sampai di sana, sementara kak Philips hanya diam. Dia terlihat cemas setelah aku mengungkapkan tentang masalahku dengan Elena tapi wajahnya yang dingin menyembunyikan itu semua. Aku menatap kak Philips dengan penuh keheranan diwajahku, tapi aku tidak berbicara dan terus melihat ke jalanan
‘Apa selama ini dia menderita?’
Batin kak Philips secara tiba-tiba setelah keheningan yang panjang. Aku sudah terbiasa mendengar suara hati orang lain, jadi kali ini aku tidak menengok kearah kak Philips. Tanpa disadari aku tiba ditempat latihan. Aku kemudian keluar dari mobil
Aku kemudian melihat Leonal dari jauh, dia tersenyum lebar dan menyapaku. Aku kemudian menghampirinya dan dia memberi salam padaku.
“Selamat siang nona. Siap untuk latihan bersama?”
Ucapnya dengan nada lembut dan ramah. Seperti biasanya, orang-orang melihatku dengan penasaran karna aku orang baru disini dan juga satu-satunya wanita. Aku hanya mengangguk menanggapi Leonal sambil meletakkan barang-barang ku, lalu mengganti baju sekolahku dengan baju untuk latihan.
Beberapa menit kemudian, aku latihan dengan Leonal sebagai tutorku untuk melatihku. Aku melatih tubuhku, seperti lari dilapangan, dan beberapa latihan otot tangan dan kaki sebelum aku mempelajari beberapa gerakan beladiri dari Leonal
Tanpa terasa sudah sore, aku mengganti bajuku yang basah karena keringat karena latihan yang kujalani. Aku membereskan barang-barangku dan berdiri di halaman pelatihan menunggu kakakku menjemput.
Tidak berapa lama kemudian, kak Philips datang dengan mobilnya lalu dia keluar dari mobil dan menghampiriku
“Ayo kita masuk”
Ucapnya sambil mengulurkan tangannya. Dia membukakan pintu mobil untukku. Aku langsung masuk ke dalam mobil dan dia berpindah ke kursi pengendara dan mulai mengemudikan mobilnya
Selama di perjalanan, dia hanya diam sambil memegang setir mobilnya. Beberapa saat kemudian aku melihat bibirnya bergerak seperti hendak berbicara namun dia mengurungkan niatnya. Dia berpikir sejenak sambil mengetuk setir mobilnya dengan jari telunjuknya, lalu dia berbicara.
“Besok akhir pekan, Kau masih ingat harus kepesta besok malam?” ucapnya dengan nada datar tapi sedikit bergetar dan masih fokus pada jalanan sambil menyetir mobilnya
“Ya aku ingat. Janji dengan CEO itu” kataku menjawab tanpa ekspresi sambil melihat kedepan kaca mobil depan dan menggenggam kedua tanganku
Kakakku hanya melirik ku sedikit, seolah memastikan bahwa aku ingat, dia kemudian melanjutkan mengemudi tanpa berkata apapun lagi
Beberapa menit kemudian, kami berdua tiba dirumah. Ayah ku langsung berdiri dan menghampiriku
“Aku ingat besok malam kau harus siap-siap kepesta” ucapnya tiba-tiba bersikap ramah, sambil menggenggam kedua tanganku dengan lembut
“Aku sudah meminta Philips dari jauh-jauh hari untuk menyiapkan perhiasan untukmu. Dan juga sudah menyewa perias profesional untuk mu”
Ucap ayah sambil menunjuk beberapa kotak perhiasan yang ada dimeja. Disana ada kalung, cincin, anting, dan ada juga sepatu hak tinggi yang sangat indah
Aku diminta untuk mencoba satu persatu perhiasan itu. Aku kemudian berdiri didepan cermin besar untuk melihat hasilnya. Tapi kemudian aku melihat bayangan kak Ken dicermin, dia berdiri dibelakangku dengan terkejut oleh penampilan ku. Kemudian dia segera mengalihkan pandangan dan berdehem sedikit.
Tiba-tiba aku mendengar suara hati kak Ken
‘Aku tidak tahu kalau dia secantik ini’
Aku yang mendengarnya sempat terkejut sebelum menenangkan diriku sendiri. Aku berpura-pura tidak mendengar sambil melihat perhiasan yang ku kenakan.
Ibuku terlihat iri dengan perhiasan yang ku pakai. Tapi dia hanya diam, karna dia tidak bisa membuat ayahku marah. Dia hanya menatapku dengan sinis ketika melihat perhiasan yang ku kenakan
“Sepertinya itu cocok untuknya” ucap ibuku sambil melirik kearah ayahku berusaha untuk terlihat baik. Ayahku hanya mengangguk pelan seolah setuju dengan ibuku.
“Benar. Kalau begitu bawa semua perhiasan ini ke kamarmu Hazel”
Ucap ayah sambil masih terus menatap kearah ku. Aku hanya melirik ayah sejenak lalu membawa kotak perhiasan itu. Lalu kak Philips tiba-tiba mendekat, dia kemudian mengambil beberapa kotak perhiasan itu seolah membantuku membawakannya. Dia berjalan didepanku, membawa beberapa kotak perhiasan ditangannya. Aku mengikutinya sampai aku mendengar suara hatinya
‘Sialan, dia bersinar seperti bintang dilangit dengan perhiasan itu’
Ucapnya dengan nada tertekan seolah putus asa denganku. Aku yang berjalan dibelakangnya hanya bisa menatapnya dengan heran.
Kak Philips membuka pintu nya lebih dulu karna dia berada didepanku. Dia menuju meja riasku, dan meletakkan kotaknya disana.
“Sudah selesai. Kalau begitu aku pergi dulu “ ucap kak Philips dengan nada datar, masih menatapku tanpa ekspresi. Dia lewat begitu saja keluar dari kamar tidurku
Aku berdiri diambang pintu kamar tidurku, dan melihat sekeliling memastikan kak Philips sudah pergi. Lalu aku menutup pintuku. Aku kemudian berbalik dan berjalan pergi ke kasurku.
Namun sesosok ‘hantu’ bernama Gyuu itu muncul kembali, kini dia melayang. Aku yang melihat itu hanya diam menatap nya dengan tenang, karna aku sudah terbiasa melihat sosok nya yang begitu dingin dan menakutkan karna dia begitu pucat
“Apa yang kau lakukan disini?” ucapku memulai pembicaraan lebih dulu sambil menatap ‘hantu’ yang bernama Gyuu itu.
Gyuu kemudian perlahan-lahan turun, dan dia berdiri didepanku. Dia masih memakai jubah hitam yang sama saat pertama kali aku bertemu dengannya
Dia mulai menggerakkan bibirnya, mulai berbicara
“CEO itu” ucapnya dengan lambat berusaha membuatku agar mendengarkannya baik-baik
“Dia akan ada masalah besok. Kau harus membantunya”
Katanya akhirnya menyelesaikan kalimatnya dengan suara dingin, dan wajahnya pucat meskipun dia tampan. Aku hanya mengernyitkan alis mencoba memahami kata-kata nya.
“Dan benar apa yang dikatakan kedua kakakmu. Kamu cantik”
Ucapnya dengan nada rendah dan sedikit menggoda sambil mencondongkan tubuhnya kearahku ketika mengucapkan kata ‘cantik’.
“Apa? Kenapa tiba-tiba –“
Kataku belum sempat menyelesaikan kalimatku, dia menghilang setelah itu. Sedangkan aku berdiri disana dengan pikiranku kosong untuk beberapa saat sebelum aku kembali memikirkan yang diucapkan Gyuu padaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
R Knight
yandere bukan sih ini namanya
2024-03-03
0
R Knight
wah gua bangey ini, si philips
2024-03-03
0