Episode 2

"Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati. Penderita gangguan ini bisa merasa sangat gembira atau euforia, kemudian berubah menjadi sangat sedih. Gangguan bipolar dapat diderita seumur hidup sehingga memengaruhi aktivitas penderitanya. Namun, pemberian obat-obatan dan psikoterapi dapat membantu penderita untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari. Gejala ini biasanya karena faktor genetik atau trauma yang mendalam seperti kehilangan seseorang yang disayangi, pelecehan sejak dini dan lain sebagainya.

"Gejala ini meliputi dua fase yaitu fase mania di mana perasaan gembira, semangat yang menggebu-gebu, sulit tidur atau insomnia. Fase yang satunya adalah fase depresi di mana biasanya penderita akan mengalami penurunan mood, berkurangnya minat pada suatu kegiatan atau pekerjaan, perasaan bersalah secara berlebihan bahkan hingga timbul Keinginan untuk bunuh diri.

"Penderita bipolar ini harus rutin mengonsumsi obat sesuai resep dokter dan menjalani psikoterapi, tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau menyalahgunakan NAPZA. Berolahraga secara rutin, mengelola stres dengan baik, beristirahat dan tidur yang cukup, serta menjalin hubungan baik dengan keluarga dan teman."

Penjelasan psikiater yang Meyta temui di rumah sakit tadi terus terngiang di telinganya. Ia menatap obat-obatan yang diberikan oleh psikiater sambil berlinang air mata. Jadi ia harus hidup dengan ditemani oleh obat-obatan ini? Rasanya Meyta ingin mati saja.

"Bagaimana aku bisa hidup dengan baik dan mengelola perasaanku jika rumah ini tidak nyaman untuk aku tinggali? Apakah aku sebaiknya pergi saja? Apakah Ayah akan mengizinkannya?" tanya Meyta pada dirinya sendiri.

Meyta lalu menyimpan obat-obatan tersebut. Ia berniat untuk menemui ayahnya setelah makan malam. Ayahnya tadi sempat menanyakan ke mana ia pergi dan Meyta pun tak memberikan jawaban. Ia hanya berdiam diri di kamar sambil memikirkan rencana demi rencana yang akan ia kerjakan.

Di meja makan kini mereka makan dengan tenang. Misca tak berani lagi menyinggung Meyta apalagi sampai saat ini ayahnya belum menegurnya. Shinta juga merasa kesal karena Primus seperti membeda-bedakan anaknya, namun ia tak berani menunjukkannya, khawatir Primus akan menceraikannya jika tahu ia sendiri tidak pernah menyukai kehadiran Meyta.

Setelah makan malam selesai Meyta meminta izin pada ayahnya untuk berbicara berdua. Primus pun mengajaknya untuk masuk ke ruang kerja. Ayah Meyta ini merupakan seorang pengusaha yang sangat sukses, jadi Meyta tidak ragu untuk meminta satu hal pada ayahnya sebab seumur hidupnya ia tidak pernah meminta lebih.

"Apa yang ingin kamu bicarakan sayang? Apakah kamu ingin mendaftar di universitas yang lain setelah tadi gagal mengikuti ujian?" tanya Primus ketika mereka sudah duduk di ruang kerjanya dengan dibatasi meja besar dan saling berhadapan.

"Ayah maafkan aku karena tadi tidak bisa memenuhi rencanamu untuk mengikuti ujian. Sebenarnya aku memiliki rencana lain, bisakah aku mendapatkan keinginanku ini? Aku ingin mengambil sekolah musik di luar negeri. Aku sangat menyukainya dan berniat ingin menjadi guru les musikal untuk anak-anak. Hanya ini saja Ayah, tidak ada yang lainnya."

Primus diam sambil menimbang-nimbang keinginan Meyta. Memang benar anaknya ini tidak pernah meminta satu hal pun padanya sejak dari kecil hingga dewasa. Ia pun tersenyum lalu mengangguk.

"Keinginanmu Ayah kabulkan, dan ingat jangan pernah sungkan untuk meminta sesuatu kepada ayah. Aku ini adalah ayahmu. Aku bekerja untuk menghidupi dan memenuhi semua kebutuhanmu. Mintalah padaku," ucap Primus kemudian ia dan Meyta berdiri lalu saling berpelukan.

'Ternyata ayahku tak sejahat itu,' gumam Meyta dalam hati.

...…....

Meita menatap gedung kampus baru yang sudah menerimanya menjadi mahasiswa di jurusan seni musik. Sudah satu minggu ia tinggal di negara ini dan hari ini adalah hari pertama pembelajaran. Meyta sangat bersemangat. Ia yang cerdas tentu bisa menguasai bahasa negara ini dengan begitu cepat.

Tak lupa ia juga selalu membawa obat-obatannya kemanapun ia pergi, sebab ia khawatir dengan gangguan mental yang ia derita akan menimbulkan masalah untuknya dan untuk orang lain.

Hari pertama kuliah dilalui Meyta dengan tidak begitu baik. Ia bahkan tak mampu mendapatkan seorang teman pun seperti Wita. Di negara ini sepertinya setiap orang saling berkompetisi, saling menunjukkan bakat dan keahlian mereka masing-masing hingga Meyta pun mengurungkan niatnya untuk mencari kawan baik.

Ia menhadi semakin introvert, ditambah lagi dengan gangguan mental yang ia derita, sepertinya menyendiri adalah pilihan yang terbaik.

Hari-hari berlalu bahkan minggu telah berganti bulan. Meyta begitu nyaman menjalani kehidupan dan sekolahnya di negara ini meskipun tak memiliki teman dan harus selalu mengonsumsi obat-obatan. Ia tak menyerah, baginya musik adalah hidupnya. Musik bisa membantunya melupakan segala gangguan yang ia derita termasuk bipolar disorder yang setiap waktu akan menghantuinya.

"Baiklah saudara-saudara sekalian, hari ini saya akan mengumumkan nilai terbaik dari ujian pertengahan semester kali ini. Meyta Pratiwi Wicaksana, kamu mendapatkan nilai terbaik bahkan dari semua angkatan dalam mata kuliah saya. Selamat untukmu."

Karena terlalu senang, mood Meyta tiba-tiba berubah drastis. Kali ini ia begitu mania, euforia yang ia tunjukkan sangat berlebihan bahkan dosen dan teman-temannya sampai mengejeknya.

Celakanya Meyta lupa minum obat.

Kini apa yang dilakukan Meyta, ia tengah bertepuk tangan dengan begitu heboh. Ia bahkan menari-nari dan memeluk serta mengguncang-guncangkan bahu teman-temannya saking senangnya. Ia juga berdiri di depan kelas, bernyanyi tanpa diperintah, mengajak dosennya untuk berdansa, lalu ia berceloteh panjang lebar dengan cepat dan tanpa nhenti.

Geram, Pak Hudson menggebrak meja.

"Apa-apaan kamu Meyta. Diam dan duduklah tenang di tempatmu. Apakah kamu sudah gila melakukan hal seperti ini?" bentak Pak Hudson yang membuat Meyta tiba-tiba merasa down.

"A-aku ...."

Meyta tergagap, ia tak mampu melanjutkan kata-katanya. Rasanya ia ingin menangis histeris, hatinya begitu terluka hingga ia berlari keluar kelas dan tujuannya saat ini adalah toilet. Ia ingin bersembunyi dan menangis di sana.

Masih sempat Meyta dengar gelak tawa dari teman-temannya.

"Mengapa aku harus mengalami ini Ibu? Mengapa harus aku Ayah? Aku tidak tahan dengan semua ini. Mengapa aku harus melupakan obat itu? Dia adalah satu-satunya teman untuk menenangkanku."

Setelah puas menangis, Meyta pun keluar. Di kelas rupanya pelajaran telah usai, ia hendak mengambil tasnya namun yang ia dapatkan adalah cemooh, ledekan, tatapan sinis sini dan bahkan teman-teman sekelasnya yang dulunya tak ingin menegurnya semakin menjauh darinya.

"Hei Lucy ...! Kamu jangan dekat-dekat dengannya. sepertinya dia adalah gadis yang tidak waras," ucap salah satu teman sekelas Meyta.

Gadis ini hanya mampu mengusap dadanya. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, ia memang mengalami gangguan mental dan ia tidak bisa menampik semua itu. Jika semua ingin menjauh maka menjauhlah, Meyta merasa semua itu tidak ada gunanya sebab hanya obat dan musik yang bisa membuatnya tenang.

Meyta berjalan gontai keluar dari gedung kampusnya. Hari sudah begitu sore saat ia hampir sampai di tempat tinggalnya, namun sayang sekali di tengah jalan beberapa pria seusianya menghalangi jalannya.

"Aku dengar dia adalah salah satu mahasiswi di universitas kita yang mengalami gangguan mental. Bagaimana jika kita mengerjainya? Mungkin dengan memberikannya sedikit permainan kecil akan membuatnya semakin gila. Bukankah dia adalah saingan Lucy? Mari kita buat dia pergi dari universitas ini agar Lucy tidak memiliki saingan lagi."

Terpopuler

Comments

🏠⃟⍣NUR🍒⃞⃟🦅

🏠⃟⍣NUR🍒⃞⃟🦅

tetap kuat meyta ini ujian buatmu

2024-02-10

0

🏠⃟⍣NUR🍒⃞⃟🦅

🏠⃟⍣NUR🍒⃞⃟🦅

yuk meyta demi menjaga kewarasan tinggalin aja rumah ayah yg didalamnya ada ibu dan adik tiri

2024-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!