Luapan perasaan

Laura menolehkan kepalanya kearah seseorang di belakangnya dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang tersebut.

"Pa---Papa," ucap Laura gagap memanggil seseorang yang selama 5 tahun ini menjabat sebagai Papa mertuanya.

Maikel tak menghiraukan panggilan Laura. Bahkan tanpa permisi atau meminta izin kepada menantunya itu, ia mendudukkan tubuhnya di samping Laura. Tentu saja hal tersebut membuat Laura menggeser tubuhnya agar tak terlalu dekat dengan Maikel. Ia takut jika nanti ada yang melihatnya, justru akan timbul fitnah dan tentunya masalah yang akan menimpa dirinya.

"Jangan melamun terus," ujar Maikel yang lagi-lagi menyadarkan Laura. Laura yang mendapat teguran, ia tampak gelagapan dan dengan menundukkan kepalanya ia berkata, "Maaf."

"Jangan pernah meminta maaf jika kamu tidak benar-benar membuat masalah." Laura hanya diam, ia bingung harus membalas apa ucapan dari Papa mertuanya itu karena terus terang saja ia dan Maikel baru pertama kali ini berbicara berdua dan dengan jarak sedekat ini.

Maikel yang tak mendapat respon apapun dari Laura, ia tampak menghela nafas dengan tatapan matanya yang terus ia arahkan kepada Laura. Tak tau saja dia, jika tatapan matanya itu justru akan semakin membuat Laura takut.

"Bagaimana perasaanmu setelah melihat suamimu membawa wanita lain ke rumah bahkan dengan lancangnya dia ingin menikahinya? Apa kamu masih baik-baik saja?" tanya Maikel.

Laura tetap diam. Sudah di bilang bukan, jika ia terlalu takut dengan Maikel bahkan mulutnya yang sebenarnya ingin ia buka, justru seakan terkunci rapat.

"Kamu tidak bisu bukan? Jadi jawablah sebelum kamu benar-benar saya buat bisu sungguhan."

"Ja---jangan saya mohon, Pa. Jangan buat saya bisu," tolak Laura. Sungguh ia semakin takut sekarang. Ayolah walaupun ia tidak terlalu dekat dengan Papa mertuanya, tapi ia tau jika ancaman Maikel tidak pernah main-main dan akan terwujud jika perintahnya tak segera di lakukan.

"Jadi?" tanya Maikel.

"Ji---jika Papa tanya tentang perasaan saya. Bohong, jika saya menjawab tidak merasakan apapun alias saya tidak sakit hati melihat suami saya berkhianat. Rasanya hati saya seakan-akan di tikam ribuan belati dan di hancurkan dengan ribuan beton, sungguh sangat sakit sekali." Laura yang awalnya ragu untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang lain dan memilih untuk menelan mentah-mentah rasa sakit itu sendiri, kini akhirnya ia ungkapkan segala rasa sakitnya bahkan tak segan-segan air matanya luruh membasahi pipinya di depan Papa mertuanya.

Laura yang sedari tadi menundukkan kepalanya, entah keberanian dari mana, ia kini menatap Maikel yang tengah diam, seakan-akan menunggu kelanjutan ucapannya tadi.

"Pa, saya tau jika saya bukanlah wanita yang sempurna. Saya juga tau jika selama ini saya belum bisa menjadi seorang istri yang baik untuk Mas Julio. Saya juga memiliki banyak kekurangan, salah satu contohnya saya belum bisa memberikan keturunan untuk Mas Julio. Saya juga sadar jika status saya yang hanya anak yatim piatu sejak kecil dengan segala keterbatasan ekonomi yang saya punya memang tidak pantas bersanding dengan Mas Julio yang memiliki segalanya. Saya juga tidak pantas menjadi salah satu menantu dari keturunan Kail. Tapi Pa, dulu sebelum saya masuk kedalam keluarga Kail, Mas Julio lah yang memaksa saya. Dia meyakinkan saya, jika saya sangat pantas untuknya, bahkan dia dengan berani mengumbar janji manis yang sialnya saya percaya akan janji itu. Tapi setelah saya masuk ke keluarga Kail dan menyandang status sebagai istrinya, kemana janji-janji yang pernah dia ucapkan dulu, Pa? Kemana? Dia yang berjanji akan melindungi saya, justru dialah orang yang menorehkan luka fisik maupun batin paling dalam untuk saya. Dia yang berjanji untuk setia, tapi dia sendiri yang berkhianat. Dan masih banyak lagi janji-janji yang telah dia ingkari, Pa. Seolah-olah janji-janji itu hanya hiburan semata yang dia berikan untuk saya. Padahal selama ini saya telah melakukan yang terbaik sebagai istrinya. Tapi kenapa balasannya harus sesakit ini, Pa? Kenapa? Hiks," sambung Laura.

Maikel yang melihat tatapan penuh luka yang selalu terpancar di mata memerah Laura, tanpa pikir panjang, tangannya bergerak, meraih tubuh Laura untuk ia dekap.

"Saya memang tidak bisa merasakan kesakitan yang selama ini kamu terima dari Julio dan juga Beti. Tapi jika boleh saya minta, bolehkah kamu menjadi wanita kuat untuk kali ini? Bukan dalam kata kamu tetap menerima perlakuan jahat yang telah mereka lakukan dengan lapang dada seperti yang biasanya kamu lakukan. Tapi kuat dalam artian kamu akan membalas segala perbuatan mereka. Jangan terus diam Laura, tolong tetap pertahankan harga diri kamu. Jangan mau terus di injak-injak oleh orang jahat seperti mereka. Jujur saya tidak suka melihat wanita yang lemah seperti kamu. Karena saya tau jika manusia lemah, dia akan di remehkan oleh orang lain," ujar Maikel sembari tangannya terus bergerak mengelus kepala Laura, mencoba menenangkan menantunya itu yang sedang dilanda kesedihan.

Lagi-lagi Laura terdiam. Ia juga tak ingin menjadi wanita lemah seperti ini. Tapi dia tidak memiliki kuasa untuk membalas perbuatan mereka yang telah menyakitinya.

Maikel yang seolah-olah tau isi pikiran Laura, ia berkata, "Jangan takut dengan mereka Laura jika memang kamu berniat untuk membalas perbuatan mereka. Bukankah saya tadi sudah memberimu tawaran untuk membantumu?"

Laura masih diam membisu dengan sesekali sesenggukan akibat air matanya yang tak kunjung berhenti. Dan hal tersebut justru membuat Maikel kesal. Laki-laki itu pun melepaskan pelukannya dengan gerakan sedikit kasar, lalu kedua tangannya kini berpindah, menangkup kedua pipi Laura hingga membuat bibir mungil menantunya itu maju beberapa senti kedepan.

"Dengarkan saya, Laura. Kamu boleh menyayangi dan mencintai siapapun tapi jangan menjadi wanita bodoh yang masih memiliki perasaan itu saat orang yang kamu cintai dan sayangi justru melukai kamu! Buang segala perasaan kamu itu untuk Julio. Stop mencintai dia, stop menyayangi dia. Ingatlah segala perbuatan yang telah dia lakukan untuk melukai kamu. Jadikan perbuatan keji dia untuk memicu kebencianmu. Sudah saatnya kamu membalas mereka Laura, jangan membuat saya menjadi jengkel akibat kamu masih bertahan dalam hubungan toxic ini jika kamu tidak ingin mati dalam kesengsaraan! Dan perlu saya tegaskan kepadamu, jika bukan kamu yang tidak pantas bersanding dengan Julio melainkan Julio lah yang tidak pantas bersanding denganmu! Laura buka matamu, jika masih banyak kebahagiaan yang bisa kamu dapatkan jika kamu lepas dari hubungan toxic ini. Sadarlah Laura, jangan membuang-buang waktumu lagi hanya untuk hidup dalam kesakitan!" geram Maikel. Ingin sekali dia membenturkan atau memukul kepala Laura yang teramat bodoh itu agar wanita itu mengalami amnesia dan melupakan segala perasaannya untuk Julio agar wanita itu bisa balas dendam tanpa melibatkan perasaan. Namun sayangnya semua itu tak bisa Maikel lakukan, ia tak ingin ikut menorehkan luka kepada seseorang yang selama ini menderita.

Terpopuler

Comments

Aprisya

Aprisya

seneng deh rasanya ada yang ngasih suport sama laura,, biar laura kebuka mata hatinya,, karna selama ini laura sendirian gak ada tempat untuk curhat,, nah yang jadi pertanyaan apakah papa kail selama ini ada rasa ya sama laura..?

2024-01-14

2

Yunia Afida

Yunia Afida

pal mikel kokbaik ke laura apa dulu pernah tertarik ama laura ya

2024-01-14

1

Radya Arynda

Radya Arynda

tu..laura mertuamu aja pengen jedoti kepala kamu,,,,,go go go jangan bodoh laura betul kata pak de maikel....balas sakit hati mu...pengen tak uyel2 kamu ...gemes aku😒😒😒😒😒😒😒

2024-01-14

2

lihat semua
Episodes
1 Satu garis merah
2 Hutang
3 Maikel
4 Papa Mertua
5 Pertengkaran
6 Pertengkaran 2
7 Fakta Untuk Laura
8 Diacuhkan
9 Perempuan itu Datang
10 Almira
11 Berhenti atau Bertahan?
12 Luapan perasaan
13 Keputusan
14 Melawan
15 Keputusan akhir
16 Akhir dan Permulaan
17 Rumah Sementara
18 Kehidupan baru
19 Menghilang
20 Pertemuan Laura dan Almira
21 Aduan Laura
22 Kembali hanya Membawa Luka
23 Minta maaf
24 Kembali
25 Fakta menyayat hati
26 Tekat Membalas
27 Melawan Julio
28 Keterkejutan Julio
29 Keributan Pertama
30 Tantangan
31 Mencoba untuk Menggoda
32 Aksi Beti
33 Terjawablah sebuah rahasia
34 Art baru
35 Menyusun rencana
36 Beraksi
37 Ketahuan
38 Hukuman Untuk Beti
39 Ketahuan
40 Alasan Laura
41 Terungkapnya Identitas
42 Permintaan Lucius dan Amukan Julio
43 Pertemuan Beti dan Lucius
44 Keputusan Maikel
45 Dia Melindungimu
46 Mencoba Mendapatkan Hati
47 Siapa Sosok Wanita itu?
48 Olivia Jasmine Kail
49 Alasan Menikah dengan Beti
50 Secret!
51 Kedekatan Laura dan Lucius
52 Jebakan
53 Kemurkaan Maikel
54 Terungkapnya Sebuah Kebenaran
55 Alasan dan Permintaan Maaf
56 Kabar bahagia dan rencana
57 Tidak sesuai ekspektasi
58 Peringatan!
59 Penelusuran
60 Kobaran api tak terlihat
61 Perlahan terbalaskan
62 Timbal balik
63 Perlahan tapi pasti
64 Awal Kehancuran
65 Pengawasan
66 Hasil
67 Tuduhan
68 Menjadi Penguntit
69 Rencana Licik Beti
70 Pilih kasih
71 Mengetahui rencana
72 Aksi Almira
73 Pertengkaran kecil
74 Berita dan Rencana
75 Penyelidikan again
76 Penyerangan
77 Laki-laki pengganti
78 Rencana di mulai
79 Jebakan Batman
80 Rencana berhasil
81 Kejutan Bertubi-tubi untuk Basuki
82 Kekhawatiran Almira
83 Berita dan Kehebohan
84 Surprise dari Beti
85 Satu langkah lagi
86 Pesta Kehancuran
87 Berita menyakitkan untuk Beti
88 Semua kebusukan Beti terungkap
89 Pembalasan untuk Beti
90 Penjelasan untuk Maikel
91 Perkembangan kasus
92 Adu mulut
93 Pertengkaran Julio dan Almira
94 Pengusiran
95 Detik-detik
96 Terbongkar
97 Fakta menyakitkan
98 Akhir Hubungan Julio dan Almira
99 Hancurnya Julio
100 Akhir Balas Dendam
101 Berbeda Nasib
102 Menagih Janji dan Kontraksi
103 Renesmee Dianna Kail
104 Posesif
105 Kilasan Masa Lalu
106 Rencana Jahat
107 Kejutan Kecil-kecilan
108 Keadaan Beti
109 Keinginan Laura
110 Kekhawatiran Laura
111 Proses Melahirkan Beti
112 Kebencian Beti
113 Kembali Ke Penjara Bawah Tanah
114 Keputusan untuk Bayi yang Malang
115 Tak Perduli
116 Fakta Mengejutkan
117 Akan segara di mulai
118 Tamu tak diundang
119 Bukti
120 Drama
121 Mengikuti alur
122 Ide licik Laura
123 Mulai pergerakan
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Satu garis merah
2
Hutang
3
Maikel
4
Papa Mertua
5
Pertengkaran
6
Pertengkaran 2
7
Fakta Untuk Laura
8
Diacuhkan
9
Perempuan itu Datang
10
Almira
11
Berhenti atau Bertahan?
12
Luapan perasaan
13
Keputusan
14
Melawan
15
Keputusan akhir
16
Akhir dan Permulaan
17
Rumah Sementara
18
Kehidupan baru
19
Menghilang
20
Pertemuan Laura dan Almira
21
Aduan Laura
22
Kembali hanya Membawa Luka
23
Minta maaf
24
Kembali
25
Fakta menyayat hati
26
Tekat Membalas
27
Melawan Julio
28
Keterkejutan Julio
29
Keributan Pertama
30
Tantangan
31
Mencoba untuk Menggoda
32
Aksi Beti
33
Terjawablah sebuah rahasia
34
Art baru
35
Menyusun rencana
36
Beraksi
37
Ketahuan
38
Hukuman Untuk Beti
39
Ketahuan
40
Alasan Laura
41
Terungkapnya Identitas
42
Permintaan Lucius dan Amukan Julio
43
Pertemuan Beti dan Lucius
44
Keputusan Maikel
45
Dia Melindungimu
46
Mencoba Mendapatkan Hati
47
Siapa Sosok Wanita itu?
48
Olivia Jasmine Kail
49
Alasan Menikah dengan Beti
50
Secret!
51
Kedekatan Laura dan Lucius
52
Jebakan
53
Kemurkaan Maikel
54
Terungkapnya Sebuah Kebenaran
55
Alasan dan Permintaan Maaf
56
Kabar bahagia dan rencana
57
Tidak sesuai ekspektasi
58
Peringatan!
59
Penelusuran
60
Kobaran api tak terlihat
61
Perlahan terbalaskan
62
Timbal balik
63
Perlahan tapi pasti
64
Awal Kehancuran
65
Pengawasan
66
Hasil
67
Tuduhan
68
Menjadi Penguntit
69
Rencana Licik Beti
70
Pilih kasih
71
Mengetahui rencana
72
Aksi Almira
73
Pertengkaran kecil
74
Berita dan Rencana
75
Penyelidikan again
76
Penyerangan
77
Laki-laki pengganti
78
Rencana di mulai
79
Jebakan Batman
80
Rencana berhasil
81
Kejutan Bertubi-tubi untuk Basuki
82
Kekhawatiran Almira
83
Berita dan Kehebohan
84
Surprise dari Beti
85
Satu langkah lagi
86
Pesta Kehancuran
87
Berita menyakitkan untuk Beti
88
Semua kebusukan Beti terungkap
89
Pembalasan untuk Beti
90
Penjelasan untuk Maikel
91
Perkembangan kasus
92
Adu mulut
93
Pertengkaran Julio dan Almira
94
Pengusiran
95
Detik-detik
96
Terbongkar
97
Fakta menyakitkan
98
Akhir Hubungan Julio dan Almira
99
Hancurnya Julio
100
Akhir Balas Dendam
101
Berbeda Nasib
102
Menagih Janji dan Kontraksi
103
Renesmee Dianna Kail
104
Posesif
105
Kilasan Masa Lalu
106
Rencana Jahat
107
Kejutan Kecil-kecilan
108
Keadaan Beti
109
Keinginan Laura
110
Kekhawatiran Laura
111
Proses Melahirkan Beti
112
Kebencian Beti
113
Kembali Ke Penjara Bawah Tanah
114
Keputusan untuk Bayi yang Malang
115
Tak Perduli
116
Fakta Mengejutkan
117
Akan segara di mulai
118
Tamu tak diundang
119
Bukti
120
Drama
121
Mengikuti alur
122
Ide licik Laura
123
Mulai pergerakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!