Orang Kaya Gabut

Tisha tidak ikut sarapan. Hanya Nizar dan Cean yang sarapan nasi goreng buatan Tisha dengan lahap.

"Nanti sendok sama garpunya jangan lupa dibawa pulang lagi ya!" ucap Tisha kepada Cean.

Cean hanya mengangguk-angguk sembari terus mengunyah nasi goreng yang ada di mulutnya.

"Lihat Kak Titi. Cara menaruh sendok garpunya gini, trs nutupnya gini!" Tisha meminta agar Cean melihat dirinya mempraktekkan cara meletakkan sendok garpu dan menutup kotak bekal.

Tisha mewanti-wanti agar Cean tidak lupa dengan sendok garpunya karena satu set kotak bekal berwarna abu-abu milik Cean ini harganya mahal.

Ya mungkin bagi keluarga Cean harganya biasa saja. Tetapi bagi Tisha harganya bisa untuk uang jajan selama sebulan.

Jiwa miskin Tisha akan meronta-ronta jika sampai hilang. Bisa-bisa Tisha tantrum dibuatnya.

Cean yang penurut kepada Tisha itu mengamati dengan serius saat Tisha menutup kotak bekalnya. Dengan harapan dia bisa menirukan caranya dengan benar.

Ternyata bukan hanya Cean, Nizar juga mengamati sambil terus mengunyah nasi goreng di mulutnya.

*****

"Om Andre bawa bekal atau tidak?" tanya Cean kepada Andre yang sedang menyetir mobil.

"Nunggu punya istri, baru deh bawa bekal!" jawab Andre asal bicara.

Cean mengerutkan dahinya karena bingung. "Cean belum punya istri tapi sudah bawa bekal?!"

Andre tidak kuasa menahan tawanya. Ia melirik Cean yang duduk di baris kedua bersama papinya.

"Kan Cean punya Kak Titi. Kalau Om tidak punya siapa-siapa!" ucap Andre yang masih tertawa.

"Kak Titi mau nggak ya buatin bekal untuk Om Andre?" Tiba-tiba muncul pertanyaan konyol dari Andre.

"Tidak!" jawab Cean dan papinya serentak.

Andre langsung refleks menoleh ke belakang sejenak.

"Wow, ampun Tuan-Tuanku semua!" ucap Andre sambil menahan tawa.

Sedangkan Nizar tetap dengan ekspresi datarnya dan fokus melihat depan. Begitu juga dengan Cean yang fokus melihat depan tapi tangannya tetap memeluk bekal dari Tisha yang berada di pangkuannya.

"Buah jatuh sepohon-pohonnya!" batin Andre sembari melirik mereka dari kaca spion.

Nizar sejenak melirik bekal yang ada di pangkuan putranya. Sebelum akhirnya dia beralih menatap pemandangan luar melalui jendela mobil.

Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka sampai di sekolah Cean.

Walaupun hari ini hari pertama masuk sekolah, tapi tidak mengubah kebiasaan Cean yang enggan diantar papinya sampai ke dalam gerbang sekolah. Dia hanya mau papinya mengantar sampai mobil saja.

Entah apa alasannya sampai dia enggan diantar sampai di dalam gerbang. Padahal teman-teman yang lainnya lebih suka diantar sampai di dalam gerbang.

"Semangat ya!" ucap Nizar singkat sembari tersenyum hangat dan mengusap kepada Cean.

"Semangat juga, Papi!" jawab Cean sebelum akhirnya ia salim dengan papinya dan keluar dari mobil.

Setelah mobil kembali melaju menuju kantor.

"Nanti Pak Salim akan datang ke kantor!" ujar Andre yang tiba-tiba berubah dingin.

Nizar yang sebelumnya hangat juga mendadak berubah dingin. Bahkan auranya lebih dingin dari Andre.

"Biarkan saja!" jawab Nizar dengan singkat dan tegas.

"Kita lihat seberapa besar nyali dia!" sambung Nizar sambil menyeringai.

*****

Tisha yang sejak pagi masih menggunakan baju baby doll warna pink itu sampai sekarang belum berganti pakaian. Dia juga belum mandi. Rambut yang dikuncir satu itu juga mulai berantakan karena sejak pagi buta dia sudah beraktivitas.

Tisha berada di meja makan untuk sarapan nasi goreng yang masih tersisa di mangkok nasi.

"Nggak ngerti lagi job desk nya apa. Katanya jadi baby sitter, tapi tiba-tiba nambah jadi tukang masak dan bersih-bersih juga. Katanya ada dua pelayan yang tiap pagi bersih-bersih apartemennya? Mana, nggak ada tuh!" gerutu Tisha sambil terus mengunyah makanannya.

Tisha hanya sendirian di apartemen. Nizar bekerja, sedangkan Cean sudah masuk sekolah. Membuatnya kesepian.

Setelah makan, Tisha segera membersihkan meja makan dan mencuci piring-piring kotor miliknya, milih Nizar, dan Cean tadi.

"Ini sih namanya jadi ibu rumah tangga tanpa suami!" ucap Tisha bermonolog.

Saat membilas piring yang sudah ia cuci, tiba-tiba tercetus ide random di otaknya. Tisha langsung tersenyum jail.

Tisha melirik CCTV yang ada dipojok dapur.

"Dasar psikopat, di dapur saja ada dua CCTV, belum lagi di ruangan lainnya. Motivasinya apa sih? Mau lihat dari sendiri dari sisi angle kanan dan angle kiri?" seru Tisha tanpa memiliki rasa takut.

Tisha melambaikan tangan kanannya kearah dua CCTV itu sambil tersenyum jail.

"Titi izin, ya, Pak. Titi kesepian di apartemen sendirian. Agak takut, Pak!" seru Tisha.

Entahlah dia juga tidak tahu apakah CCTV itu bisa merekam suara atau tidak. Harapannya sih tidak, karena tadi dia sudah mengatai Nizar dengan ujaran yang jelek-jelek.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya untuk mencuci piring, Tisha langsung berlari menuju kamarnya, setelah itu ia kembali lagi ke dapur. Rupanya Tisha mengambil handphone nya yang sudah jadul itu.

Tisha memutar playlist lagu favoritnya dengan suara yang keras. Tisha meletakkan handphone nya di meja bar.

Karena Tisha bukan tim galau, jadi dia tidak punya playlist lagu-lagu galau. Tisha suka mendengarkan lagu-lagu nge beat yang membuat suasana hatinya bahagia.

Tanpa ragu, Tisha ikut bernyanyi dan bergoyang dengan asyik. Ia melupakan CCTV yang kemungkinan besar akan dilihat oleh Nizar.

Bagi Tisha selagi dia tidak membuat kesalahan, ya sudah biarkan saja. Lagi pula waktu itu Bi Aning juga berpesan agar Tisha menjadi dirinya sendiri.

Lagi pula Nizar juga tidak ada di apartemen, jadi hal apapun yang Tisha lakukan tidak akan menggangu Nizar yang suka ketenangan itu.

Tisha terus bernyanyi mengikuti lagu yang sedang berputar keras itu sambil memasukkan bajunya ke mesin cuci.

Untuk baju Nizar dan Cean, ada pelayan yang akan mengambilnya setiap hari. Entahlah Tisha tidak tahu di mana baju itu dicuci.

Sedangkan Nizar menyuruh Tisha mencuci di mesin cuci yang sudah disediakan atau boleh juga laundry. Terserah bagaimana nyamannya Tisha.

Sambil menunggu pakaiannya yang sedang berputar-putar di dalam mesin cuci, Tisha membersihkan dapur dari noda-noda yang membuat sakit mata jika dilihat.

Selain itu juga dia membersihkan meja makan, sofa, dan peralatan lainnya dari debu. Lalu Tisha juga membersihkan karpet dan lantai menggunakan vacuum.

Sebenarnya Nizar tidak pernah menyuruh. Tetapi, pelayanan yang katanya akan membersihkan apartemen juga tidak pernah datang, selain itu juga Nizar tidak pernah membersihkan apartemennya sendiri. Semakin hari juga apartemen semakin berdebu. Jadi, Tisha berinisiatif untuk membersihkannya.

"Udah punya rumah mewah, pelayan banyak, masing-masing pelayanan juga udah punya job desk masing-masing, tapi malah milih tinggal di apartemen mandiri begini. Huh, orang kaya kalau gabut gini amat!" ucap Tisha sambil terus mem vacuum lantai.

Tisha juga terus bernyanyi dan berjoget mengikuti irama musiknya. Tisha hanya ingin bekerja dengan bahagia dan ikhlas.

Sedangkan di sebuah ruangan mewah, "Dasar tidak punya malu. Sudah tahu ditindas, tapi malah asyik nyanyi-nyanyi dan joget-joget!"

Walaupun perkataan yang keluar dari mulut Nizar pedas, tapi hal itu tidak dapat membohongi hatinya yang merasa bahagia melihat kerandoman Tisha melalui layar iPad.

"Dasar bodoh!" umpat Nizar, tapi senyum dibibirnya tidak dapat ditahan. Bahkan, sesekali dia juga tertawa.

Terpopuler

Comments

Bu Neng

Bu Neng

bodoh tapi suka...iya kan ...😅

2024-04-30

1

Pasrah

Pasrah

biarin aja udah biasa kelakuan pembantu kalau gak ada majikan nya

2024-04-16

3

Praised94

Praised94

terima kasih.....

2024-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Namanya Ocean
3 Bertemu Lagi
4 Istri Ketiga
5 Seminggu atau Menjadi Istri
6 Menerima Tawaran
7 Penolong
8 Bertemu Bos
9 Pengasuh Cean
10 Menemani Cean
11 Perjalanan Pulang
12 Istana
13 Terlihat Spesial
14 Tidur di Sofa
15 Menjadi Maminya Cean
16 Ibu Peri dan Anak Peri
17 Tumis Kangkung dan Tempe Goreng
18 Sahabat dan Roti Bakar
19 Sarapan Pagi
20 Orang Kaya Gabut
21 Mama Cean
22 Dongeng untuk Cean
23 Mie Kuah Tengah Malam
24 Bertemu Nyonya Mila dan Tuan Zayid
25 Jalan-Jalan Bersama Nyonya Mila
26 Melodi
27 Memilihkan Baju untuk Tisha
28 Menjadi Wali Murid
29 Mawar untuk Papi dan Kak Titi
30 Pelukan Nizar
31 Tidak Sengaja
32 Mencintai Nizar
33 Istirahat Bersama
34 Lamaran Penuh Paksaan
35 Serba Memaksa
36 Mantan Gebetan
37 Bunda Titi
38 Nizar Sakit
39 Menolak
40 Menerima Lamaran
41 Cean Peletnya Papi
42 Adik Ipar
43 Kata Hati Andre
44 Sekretaris Pribadi
45 Anak Kecil dan Om Duda
46 Nenek Barunya Cean
47 Janji Suci
48 Menolak Menerima Kenyataan
49 Melewati Malam Bertiga
50 Ada Aku di Sini
51 Bundanya Cean
52 Kamar Itu
53 Pertengkaran
54 Pertengkaran 2
55 Memberi Jarak
56 Jokesnya Om-Om
57 Pekerjaan Sampingan Om Diki
58 Kakak
59 Makan Malam
60 Telur Dadar
61 Bolu Coklat
62 Pengasuhnya Cean
63 Sella
64 Tidak Diakui
65 Luka
66 Bunda Jangan Sedih
67 Berbohong Kepada Cean
68 Hancur
69 Diri Sendiri Sangat Berharga
70 Handphone Rina
71 Sedikit Fakta
72 Kabur
73 Fakta Sebenarnya
74 Tisha Pergi
75 Bunda Bersekolah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Namanya Ocean
3
Bertemu Lagi
4
Istri Ketiga
5
Seminggu atau Menjadi Istri
6
Menerima Tawaran
7
Penolong
8
Bertemu Bos
9
Pengasuh Cean
10
Menemani Cean
11
Perjalanan Pulang
12
Istana
13
Terlihat Spesial
14
Tidur di Sofa
15
Menjadi Maminya Cean
16
Ibu Peri dan Anak Peri
17
Tumis Kangkung dan Tempe Goreng
18
Sahabat dan Roti Bakar
19
Sarapan Pagi
20
Orang Kaya Gabut
21
Mama Cean
22
Dongeng untuk Cean
23
Mie Kuah Tengah Malam
24
Bertemu Nyonya Mila dan Tuan Zayid
25
Jalan-Jalan Bersama Nyonya Mila
26
Melodi
27
Memilihkan Baju untuk Tisha
28
Menjadi Wali Murid
29
Mawar untuk Papi dan Kak Titi
30
Pelukan Nizar
31
Tidak Sengaja
32
Mencintai Nizar
33
Istirahat Bersama
34
Lamaran Penuh Paksaan
35
Serba Memaksa
36
Mantan Gebetan
37
Bunda Titi
38
Nizar Sakit
39
Menolak
40
Menerima Lamaran
41
Cean Peletnya Papi
42
Adik Ipar
43
Kata Hati Andre
44
Sekretaris Pribadi
45
Anak Kecil dan Om Duda
46
Nenek Barunya Cean
47
Janji Suci
48
Menolak Menerima Kenyataan
49
Melewati Malam Bertiga
50
Ada Aku di Sini
51
Bundanya Cean
52
Kamar Itu
53
Pertengkaran
54
Pertengkaran 2
55
Memberi Jarak
56
Jokesnya Om-Om
57
Pekerjaan Sampingan Om Diki
58
Kakak
59
Makan Malam
60
Telur Dadar
61
Bolu Coklat
62
Pengasuhnya Cean
63
Sella
64
Tidak Diakui
65
Luka
66
Bunda Jangan Sedih
67
Berbohong Kepada Cean
68
Hancur
69
Diri Sendiri Sangat Berharga
70
Handphone Rina
71
Sedikit Fakta
72
Kabur
73
Fakta Sebenarnya
74
Tisha Pergi
75
Bunda Bersekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!