Istri Ketiga

"Kamu asli orang sini?" tanya Andre.

"Nggak sini juga sih, Om. Agak jauh dikit!" jawabnya.

"Kenapa di sini?"

"Cari lowongan pekerjaan!" jawab Tisha yang sudah mengambil air mineral dingin.

"Mau cari kerja apa?" tanya Andre.

"Apa saja, soalnya cuma pakai ijazah SMA."

Sudah tidak ada rasa malu berkata kepada semua orang jika dia sedang mencari pekerjaan. Tisha sangat butuh pekerjaan saat ini. Asalkan pekerjaan itu baik, Tisha sangat bersedia.

Andre yang mendengar jawaban Tisha tampak berpikir. Lalu terbit senyum tipis di bibirnya.

Andre mengambil dompetnya di saku celana, lalu mengambil kartu nama dari dalamnya.

Ia menyerahkan kartu nama itu kepada Tisha. "Saya ada tawaran pekerjaan untuk kamu!"

Tisha terkesiap dan mematung melihat Andre memberikan kartu namanya.

"Silahkan diterima, Tisha!"

Dengan ragu Tisha menerimanya. Tisha tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Apakah Om Andre ini jalannya untuk mendapatkan pekerjaan? Eits, tapi pekerjaan apa dulu yang ingin ditawarkan kepadanya.

Tisha menerimanya sambil membaca kartu nama tersebut. Di sana tertera nama Andre Arully dan nomor telepon. Oh, berarti nama panjang Om Andre ini adalah Andre Arully.

"Pekerjaannya apa, Om?" tanya Tisha dengan ragu.

Andre langsung melihat jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Saya terburu-buru jika harus menjelaskannya sekarang, Tisha. Kalau kamu berminat silahkan menghubungi nomor yang ada di kartu nama itu. Nanti kita jadwalkan untuk bertemu dan pasti saya jelaskan tentang pekerjaan tersebut."

Tisha hanya mematung.

"Maaf ya, Tisha. Saya memang terburu-buru saat ini."

Lalu Tisha tersenyum sambil mengangguk.

"Kamu mau beli apa lagi? Sekalian setelah ini saya yang bayar. Tolong jangan ditolak seperti semalam. Saya tidak menerima penolakan."

Tisha tercengang. Sepertinya Om Andre tahu jika Tisha pasti menolak jika dibayari seperti ini.

"Hanya ini saja, Om!" ucap Tisha sambil tersenyum kikuk dan menunjukkan sebotol air mineral dingin di tangannya.

Andre mengangguk, kebetulan dia memang terburu-buru. Andre juga hanya membeli air minum dan satu snack saja.

Lalu mereka berjalan bersama ke kasir. Tisha menunggu di belakang Andre yang sedang membayar.

Saat mereka keluar. Andre berpamitan kepada Tisha lalu masuk ke dalam mobil mewah berwarna hitam.

'Oh, ternyata yang parkir di sini tadi mobilnya Om Andre!' batin Tisha.

Tisha memilih duduk di kursi yang ada di depan mini market tersebut. Setelah mobil itu pergi, Tisha mengamati kartu nama yang diberikan oleh Andre.

"Pekerjaan apa ya yang dikasih sama om-om berduit seperti Om Andre barusan. Mana ambigu lagi nggak dikasih tahu mau ditawari pekerjaan apa. Kalau misal suruh jadi sugar baby nya gimana? Ih, enggak enggak!" gumam Tisha sambil menggeleng dan geli dengan pemikiran negatifnya barusan.

Tisha jadi bimbang mau melanjutkan tawaran pekerjaan yang belum jelas pekerjaan apa yang ingin diberikan oleh Andre itu atau tidak.

***

"Andre, kamu harus secepatnya dapat baby sitter untuk Cean. Aku nggak mau kalau mama yang mencarikan."

"Sabar, bos, sabar!" jawab Andre sambil duduk di sofa ruang kerja bosnya.

"Mommy memberi tenggat waktu seminggu. Jika dalam waktu itu aku nggak bisa mencarikan baby sitter untuk Cean, maka Mommy yang akan mencarikan. Kamu tahu sendiri kan kalau aku nggak percaya dengan pilihan orang lain?"

Andre menghela napasnya panjang. "Bahkan dengan mommy nya sekalipun tidak percaya!" batin Andre.

"Cean di mana, bos?" tanya Andre.

"Keluar dengan Dika. Sepertinya dia bosan jika terus di hotel!"

Andre adalah asisten pribadi Nizar. Mereka sudah bekerja bersama sejak delapan tahun yang lalu.

Sedangkan Dika adalah asisten kedua Nizar. Asisten yang bekerja dengan Nizar sejak tiga tahun yang lalu.

Nizar sedang ada kunjungan ke hotel miliknya yang ada di kota ini. Nizar adalah pengusaha sukses di bidang properti yang memiliki enam hotel mewah bertaraf bintang lima yang tersebar di lima kota. Selain itu, dia juga memiliki tujuh villa mewah yang terletak di kota yang ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.

Kekayaan Nizar sudah turun temurun dari keluarganya. Nizar memang berjuang untuk kesuksesannya, tapi ia tidak munafik jika kesuksesannya ini ada campur tangan dari keluarganya. Nizar memang sudah kaya sejak lahir. Eyangnya yang mulai merintis dari nol. Nizar memanfaatkan privilege itu dengan baik untuk meng-upgrade dirinya.

Cean yang belum punya baby sitter selalu ikut papinya ke manapun pergi. Asisten dan body guard Nizar lah yang menjaga kan Cean.

"Secepatnya kamu harus menemukan baby sitter untuk Cean!" ucap Nizar yang sedang duduk di meja kerja miliknya di hotel tersebut.

"Sudah ada dua ribu lebih calon pelamar pekerjaan ini, tapi tidak ada yang memenuhi syarat. Kalau tidak Pak Nizar yang menolak, pasti bos kecil Cean yang menolak!" keluh Andre dengan lelah.

Nizar melirik Andre dengan tajam. Sontak Andre langsung mengubah posisinya jadi lebih serius.

"Saya usahakan secepatnya untuk mendapatkan yang sesuai dengan keinginan pak bos dan bos kecil!" ujar Andre dengan serius.

***

Tisha yang baru sampai rumahnya terkejut saat melihat ada mobil yang terparkir di depan rumahnya. Jantungnya berdegup kencang saat ingat mobil itu milik siapa.

Pikirannya kacau saat masuk ke dalam rumah dan tahu tamu yang datang sesuai dengan tebakannya.

"Selamat sore, Pak Darto!" sapa Tisha pada lelaki tua yang duduk di kursi ruang tamu miliknya. Pak Darto datang bersama dengan asisten pribadinya yang bernama Ucup.

Ia memainkan sudut kumis putih panjangnya yang mengarah ke atas sambil tersenyum menggoda ke arah Tisha. Membuat Tisha merasa mual dan jijik melihat orang tua di depannya ini.

Cincin akik yang berwarna-warni itu memenuhi jari-jarinya. Rambut botak di bagian depan tertutupi dengan topi kodok berwarna hitam.

Badannya yang cukup berisi dan tidak terlalu tinggi itu sebenarnya sudah rapuh. Terbukti jika berjalan sudah membutuhkan tongkat kayu agar tidak terjatuh.

Dua gelas teh hangat sudah tersedia di depan Pak Darto dan asistennya.

Ibunya menatap Tisha yang sedang duduk di sampingnya dengan gelisah.

"Jadi, bagaimana penawarannya Bu Yuni?" tanya Ucup kenapa ibunya Tisha.

Asisten berperawakan tinggi kurus itu kira-kira berusia lima puluh tahun. Entah apa yang membuatnya setia menjadi asisten Pak Darto sejak tiga puluh tahun yang lalu.

Tisha menoleh kepada ibunya karena bingung penawaran apa yang dimaksud.

"Maaf Pak Ucup, tapi saya akan melunasi hutang itu. Saya tidak mau anak saya jadi istri ketiga!" jawab Bu Yuni dengan tegas.

Tisha tergelak. Dadanya bergemuruh. Kenapa dirinya ingin dijadikan istri ketiga.

Pak Darto mentertawakan jawaban Bu Yuni.

"Jangan sombong jadi manusia. Mau sampai kapan kamu melunasi hutangmu yang seratus juta itu? Belum lagi ditambah bunganya yang semakin tinggi," ucap Pak Darto dengan gaya khasnya yang sombong.

Pria tua berusia tujuh puluh tahun itu adalah rentenir tempat ayah Tisha berhutang semasa hidupnya.

"Maksudnya bagaimana ya, Pak?" tanya Tisha yang belum mengerti jelas tentang apa yang mereka bicarakan.

Pak Darto tertawa sambil mengangguk-angguk. "Hai, Titi yang manis!" panggilnya dengan lembut.

Tisha merasa jijik mendengar Pak Darto memanggilnya Titi. Panggilan itu adalah panggilan akrab keluarga kepadanya.

"Saya memberi keringanan untuk kalian. Saya bebaskan hutang keluarga kalian yang jika ditotal sudah mencapai seratus juta lebih kepada saya. Hutang saya anggap lunas dengan syarat Titi mau menjadi istri saya!" jelas Pak Darto.

Tisha terkejut, "Tapi saya lebih pantas jadi cucu Bapak!" perkataan itulah yang reflek Tisha ucapkan.

Pak Darto langsung terdiam, dia langsung teringat dengan cucunya yang memang seusia Tisha.

Terpopuler

Comments

Fadhil

Fadhil

terima saja sa kerja dari andre

2024-04-29

1

Yani

Yani

Terima aja tawaran pak Andre Ti!

2024-05-13

0

Sasha Almira

Sasha Almira

Iihh meuni engga ngaca,, ud aki2 ihh,, sing eling atuh 🙃🙃🙃

2024-03-11

3

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Namanya Ocean
3 Bertemu Lagi
4 Istri Ketiga
5 Seminggu atau Menjadi Istri
6 Menerima Tawaran
7 Penolong
8 Bertemu Bos
9 Pengasuh Cean
10 Menemani Cean
11 Perjalanan Pulang
12 Istana
13 Terlihat Spesial
14 Tidur di Sofa
15 Menjadi Maminya Cean
16 Ibu Peri dan Anak Peri
17 Tumis Kangkung dan Tempe Goreng
18 Sahabat dan Roti Bakar
19 Sarapan Pagi
20 Orang Kaya Gabut
21 Mama Cean
22 Dongeng untuk Cean
23 Mie Kuah Tengah Malam
24 Bertemu Nyonya Mila dan Tuan Zayid
25 Jalan-Jalan Bersama Nyonya Mila
26 Melodi
27 Memilihkan Baju untuk Tisha
28 Menjadi Wali Murid
29 Mawar untuk Papi dan Kak Titi
30 Pelukan Nizar
31 Tidak Sengaja
32 Mencintai Nizar
33 Istirahat Bersama
34 Lamaran Penuh Paksaan
35 Serba Memaksa
36 Mantan Gebetan
37 Bunda Titi
38 Nizar Sakit
39 Menolak
40 Menerima Lamaran
41 Cean Peletnya Papi
42 Adik Ipar
43 Kata Hati Andre
44 Sekretaris Pribadi
45 Anak Kecil dan Om Duda
46 Nenek Barunya Cean
47 Janji Suci
48 Menolak Menerima Kenyataan
49 Melewati Malam Bertiga
50 Ada Aku di Sini
51 Bundanya Cean
52 Kamar Itu
53 Pertengkaran
54 Pertengkaran 2
55 Memberi Jarak
56 Jokesnya Om-Om
57 Pekerjaan Sampingan Om Diki
58 Kakak
59 Makan Malam
60 Telur Dadar
61 Bolu Coklat
62 Pengasuhnya Cean
63 Sella
64 Tidak Diakui
65 Luka
66 Bunda Jangan Sedih
67 Berbohong Kepada Cean
68 Hancur
69 Diri Sendiri Sangat Berharga
70 Handphone Rina
71 Sedikit Fakta
72 Kabur
73 Fakta Sebenarnya
74 Tisha Pergi
75 Bunda Bersekolah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Namanya Ocean
3
Bertemu Lagi
4
Istri Ketiga
5
Seminggu atau Menjadi Istri
6
Menerima Tawaran
7
Penolong
8
Bertemu Bos
9
Pengasuh Cean
10
Menemani Cean
11
Perjalanan Pulang
12
Istana
13
Terlihat Spesial
14
Tidur di Sofa
15
Menjadi Maminya Cean
16
Ibu Peri dan Anak Peri
17
Tumis Kangkung dan Tempe Goreng
18
Sahabat dan Roti Bakar
19
Sarapan Pagi
20
Orang Kaya Gabut
21
Mama Cean
22
Dongeng untuk Cean
23
Mie Kuah Tengah Malam
24
Bertemu Nyonya Mila dan Tuan Zayid
25
Jalan-Jalan Bersama Nyonya Mila
26
Melodi
27
Memilihkan Baju untuk Tisha
28
Menjadi Wali Murid
29
Mawar untuk Papi dan Kak Titi
30
Pelukan Nizar
31
Tidak Sengaja
32
Mencintai Nizar
33
Istirahat Bersama
34
Lamaran Penuh Paksaan
35
Serba Memaksa
36
Mantan Gebetan
37
Bunda Titi
38
Nizar Sakit
39
Menolak
40
Menerima Lamaran
41
Cean Peletnya Papi
42
Adik Ipar
43
Kata Hati Andre
44
Sekretaris Pribadi
45
Anak Kecil dan Om Duda
46
Nenek Barunya Cean
47
Janji Suci
48
Menolak Menerima Kenyataan
49
Melewati Malam Bertiga
50
Ada Aku di Sini
51
Bundanya Cean
52
Kamar Itu
53
Pertengkaran
54
Pertengkaran 2
55
Memberi Jarak
56
Jokesnya Om-Om
57
Pekerjaan Sampingan Om Diki
58
Kakak
59
Makan Malam
60
Telur Dadar
61
Bolu Coklat
62
Pengasuhnya Cean
63
Sella
64
Tidak Diakui
65
Luka
66
Bunda Jangan Sedih
67
Berbohong Kepada Cean
68
Hancur
69
Diri Sendiri Sangat Berharga
70
Handphone Rina
71
Sedikit Fakta
72
Kabur
73
Fakta Sebenarnya
74
Tisha Pergi
75
Bunda Bersekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!