Pengasuh Cean

Tisha terkejut saat tahu orang yang berada di dalam kamar tersebut ternyata, "Papinya, Cean?" tanya Tisha dalam hati.

Mungkin dia bisa lupa dengan wajah Andre. Namun, untuk papinya Cean, Tisha selalu ingat karena wajahnya sangat mirip dengan Cean.

"Dia bos kamu, Tisha. Kamu masih ingat dia kan?" tanya Andre mengejutkan Tisha yang sedang kembali mengingat tentang Cean.

"Ini Tisha, Tuan Andre. Pengasuh baru untuk Tuan Muda!" ucap Andre kepada Nizar yang membuat Tisha semakin terkejut.

Tisha menoleh kepada Andre. Andre tersenyum tipis sambil mengangguk.

"Kamu bisa keluar dulu, Andre. Saya harus berbicara dengan pengasuh baru anak saya!" ucap Nizar dengan lugas.

Andre mengangguk, lalu keluar kamar. Hanya tersisa Tisha dan Nizar di dalam kamar tersebut.

Saat Andre sudah berada di luar kamar, pria berseragam hitam yang masih setia menunggu di luar itu berkata. "Calon pengasuh sebelum-sebelumnya diseleksi dengan ketat, tapi untuk yang sekarang terlihat spesial ya, Pak."

Andre tersenyum tipis.

"Kedepannya perlakuan Tisha dengan baik!" ucap Andre.

Mereka tetap berdiri di depan pintu.

Sedangkan di dalam kamar, Nizar yang sejak tadi berdiri di pinggir pintu kaca yang mengarah ke balkon berjalan mendekat kepada Tisha.

"Perkenalkan dirimu!"

"Baik Pak. Perkenalkan nama saya Tisha Yusrina, bisa dipanggil Tisha, usia saya sembilan belas tahun, saya---,"

"Sudah, cukup!" potong Nizar.

Nizar berjalan menuju nakas dan mengambil sebuah dokumen di dalam maps.

Ia menyerahkan dokumen itu kepada Tisha.

Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana kain berwarna hitam.

"Dokumen itu berisi peraturan apa yang boleh kamu lakukan dan tidak boleh kamu lakukan selama menjadi pengasuh putra saya. Di situ juga ada nominal gaji yang akan saya berikan setiap bulannya. Ada juga surat perjanjian kerja dan juga perjanjian jika kamu menyakiti anak saya, maka kamu akan menerima akibatnya!"

Tisha yang sedang membaca dokumen itu tidak keberatan dengan segala larangan yang dibuat. Walaupun ada beberapa hal yang memancing pertanyaan.

"Saya rasa tidak ada yang perlu kamu tanyakan dan patuhi saja apa yang ada di situ!" ujar Nizar yang sepertinya paham jika Tisha akan mengajukan pertanyaan.

"Untuk gaji, jika kamu bisa menjadi pengasuh yang baik, saya tidak ragu untuk menaikkannya!" lanjutnya.

Tisha langsung membaca nominal gaji yang akan dia dapatkan. Matanya melotot saat melihat deretan angka yang tertulis rapi.

"Tiga puluh juta?" batin Tisha terkejut.

Dengan gaji segini banyaknya dan seperti perjanjian yang tertulis di dalam kertas jika hidup Tisha ditanggung oleh bosnya selama menjadi pengasuh, Tisha sangat optimis hutangnya kepada Andre akan lunas kurang dari setahun.

Bahkan, Tisha juga bisa menyekolahkan adiknya dan menabung untuk membuka usaha.

Bahkan Tisha tidak menyangka akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang sangat besar.

"Saya akan berusaha menjadi pengasuh yang baik, Pak. Saya tidak akan mengecewakan kepercayaan yang Bapak berikan!" ucap Tisha sembari tersenyum dan penuh semangat.

Nizar tersenyum miring.

"Kamu pikir saya percaya kepada kamu?"

Tisha tergelak, apa maksudnya.

"Dua ribu lebih calon pelamar berpengalaman dengan seleksi yang ketat, kalah dengan kamu yang belum tidak punya pengalaman apapun!" jawab Nizar dengan sinis.

"Lantas kenapa Bapak menawarkan dan memberikan pekerjaan ini kepada saya?" tanya Tisha kerena bingung kepada Nizar, dengan perasaan yang sedikit terluka.

"Kakak permen!" teriak anak kecil yang berlari dari belakang Tisha.

Anak kecil itu memeluk kaki Tisha.

"Cean!" gumam Tisha sambil tersenyum melihat anak kecil yang ia pernah ia temui dulu. Kalau Tisha tidak salah menebak, Cean lah yang mungkin akan ia asuh.

"Cean senang bisa bertemu dengan Kakak Permen lagi!" ucapnya menggemaskan.

"Kata Om Andre, Kakak Permen jadi pengasuh Cean, ya?" tanya Cean dengan mendongak menatap Tisha yang jauh lebih tinggi darinya. Matanya tampak berbinar.

Tisha mengangguk dan tersenyum lebar menampakkan deretan giginya.

Pertanyaan Cean barusan menjawab keraguan dalam hati Tisha. Ternyata memang benar Cean yang akan dia asuh.

"Tisha, nama Kakak, Tisha!" ujar Tisha kepada Cean.

"Tisha, Tisha, Tisha!" ucap Cean mengulang nama Tisha beberapa kali.

Bibirnya tersenyum lebar. Bahagia sekali mengetahui Kakak Permen itu ternyata bernama Tisha.

"Semua ini gara-gara Andre dan demi Cean aku melakukan hal paling ceroboh dalam hidupku. Menerima orang yang tidak jelas kualitasnya!" batin Nizar yang masih belum sepenuhnya menerima pemandangan di depannya.

"Kak Tisha, berarti Kakak ikut Cean pulang kan?" tanya Cean dengan antusias.

Tisha tidak menjawab, justru ia menatap Nizar. Tisha takut salah bicara dan akan kehilangan pekerjaannya.

"Papi, Kak Tisha ikut kita pulang kan?" Cean yang tidak mendapat jawaban dari Tisha, langsung menengok kebelakang bertanya pada papinya.

Nizar yang semula memandang Tisha dengan sinis langsung mengubah mimik wajahnya tersenyum.

"Iya Cean, Kak Tisha akan ikut kita pulang. Cean senang?" tanya Nizar.

Cean mengangguk dengan semangat.

"Yeay, Kak Tisha ikut pulang. Yeay, Cean punya teman. Yeay, Cean sayang Kak Tisha!" Cean sangat antusias sampai melompat-lompat, lalu memeluk Tisha.

Tisha tersenyum bahagia jika Cean bisa menerima dirinya dengan baik. Walaupun, papinya Cean masih tidak percaya dengan dirinya, bahkan kelihatannya tidak suka dengan dirinya.

Tisha berjongkok menyesuaikan dengan tinggi badan Cean. Lalu ia memeluk Cean.

Tisha sama sekali tidak berani memandang wajah papinya Cean.

"Lagi pula aku tidak akan menyakiti Cean. Aku juga bekerja dengan sungguh-sungguh. Aku akan merawat Cean sebaik mungkin. Aku juga akan belajar bagaimana cara merawat yang baik dan benar. Aku akan membuktikan jika aku memang pantas mendapat pekerjaan ini!" batin Tisha menyemangati dirinya sendiri.

"Ya sudah, Papi keluar dulu. Kamu baik-baik dengan Kak Tisha ya!" perkataan Nizar membuat Tisha melepas pelukannya dengan Cean. Tisha juga kembali berdiri.

"Terima kasih, Pak!" ucap Tisha dengan sopan.

Nizar tidak menjawab ucapan terima kasih dari Tisha. Ia berjalan menuju pintu keluar. Namun, saat tepat di samping Tisha.

"Jangan terlalu senang. Ingat tugasmu. Jangan sampai menyakiti putraku. Jika sampai kamu berani menyakiti putraku, kamu akan tahu akibatnya!" bisikan yang terasa tajam di telinga Tisha itu diakhiri dengan senyum smirk.

Tisha menatap wajah Nizar sambil berusaha menelan saliva nya dengan susah payah.

Tisha cukup takut, tapi dia akan membuktikan bahwa dia bisa menjadi pengasuh yang baik untuk Cean.

Banyak pertanyaan di otak Tisha. Kalau Nizar tidak suka dan tidak percaya kepadanya, kenapa justru Tisha mendapat tawaran ini dan tanpa seleksi ketat. Kenapa dia langsung diterima begitu saja.

Setelah Nizar keluar, Tisha memandangi pintu kamar hotel.

"Kakak tidak usah takut dengan Papi. Papi memang sedikit galak, tapi Papi baik kok!" ucap Cean sambil tertawa kecil.

Tisha yang semula terdiam memandangi pintu itu langsung kembali fokus kepada Cean.

Tisha tersenyum dan mengangguk.

"Kakak akan berusaha menjadi pengasuh yang baik untuk Cean!"

Mereka berjalan dan duduk di samping ranjang.

"Ini kamar untuk Kakak. Tadi Om Andre bilang malam ini Kakak tidur di kamar ini. Besok, kita pulang dan tidur di rumah Papi, deh!" ucapnya dengan semangat.

Tisha mengangguk. Banyak hal yang belum ia ketahui. Keadaannya juga sangat asing bagi Tisha. Tidak masalah, Tisha akan pelan-pelan mencari tahu dan belajar memahami kondisi yang ia hadapi saat ini.

"Papi itu namanya Papi Nizar. Kalau di luar ada Om Andre. Om baju hitam yang satunya lagi namanya Om Bagas!" jelas Cean.

Tisha terkekeh. "Anak yang pintar!"

Kini Tisha tahu jika nama bosnya adalah Nizar dan pria robot tadi bernama Bagas.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Waw...mau dong jadi baby sister kalau gajihnya segitu 🤭

2024-05-13

0

Praised94

Praised94

terima kasih

2024-04-09

0

Gek Ayu Bunda Riand

Gek Ayu Bunda Riand

wuah gajinya,, boleh gak ikutan ngelamar kerja di sn 🤭🤭🤭

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Namanya Ocean
3 Bertemu Lagi
4 Istri Ketiga
5 Seminggu atau Menjadi Istri
6 Menerima Tawaran
7 Penolong
8 Bertemu Bos
9 Pengasuh Cean
10 Menemani Cean
11 Perjalanan Pulang
12 Istana
13 Terlihat Spesial
14 Tidur di Sofa
15 Menjadi Maminya Cean
16 Ibu Peri dan Anak Peri
17 Tumis Kangkung dan Tempe Goreng
18 Sahabat dan Roti Bakar
19 Sarapan Pagi
20 Orang Kaya Gabut
21 Mama Cean
22 Dongeng untuk Cean
23 Mie Kuah Tengah Malam
24 Bertemu Nyonya Mila dan Tuan Zayid
25 Jalan-Jalan Bersama Nyonya Mila
26 Melodi
27 Memilihkan Baju untuk Tisha
28 Menjadi Wali Murid
29 Mawar untuk Papi dan Kak Titi
30 Pelukan Nizar
31 Tidak Sengaja
32 Mencintai Nizar
33 Istirahat Bersama
34 Lamaran Penuh Paksaan
35 Serba Memaksa
36 Mantan Gebetan
37 Bunda Titi
38 Nizar Sakit
39 Menolak
40 Menerima Lamaran
41 Cean Peletnya Papi
42 Adik Ipar
43 Kata Hati Andre
44 Sekretaris Pribadi
45 Anak Kecil dan Om Duda
46 Nenek Barunya Cean
47 Janji Suci
48 Menolak Menerima Kenyataan
49 Melewati Malam Bertiga
50 Ada Aku di Sini
51 Bundanya Cean
52 Kamar Itu
53 Pertengkaran
54 Pertengkaran 2
55 Memberi Jarak
56 Jokesnya Om-Om
57 Pekerjaan Sampingan Om Diki
58 Kakak
59 Makan Malam
60 Telur Dadar
61 Bolu Coklat
62 Pengasuhnya Cean
63 Sella
64 Tidak Diakui
65 Luka
66 Bunda Jangan Sedih
67 Berbohong Kepada Cean
68 Hancur
69 Diri Sendiri Sangat Berharga
70 Handphone Rina
71 Sedikit Fakta
72 Kabur
73 Fakta Sebenarnya
74 Tisha Pergi
75 Bunda Bersekolah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Namanya Ocean
3
Bertemu Lagi
4
Istri Ketiga
5
Seminggu atau Menjadi Istri
6
Menerima Tawaran
7
Penolong
8
Bertemu Bos
9
Pengasuh Cean
10
Menemani Cean
11
Perjalanan Pulang
12
Istana
13
Terlihat Spesial
14
Tidur di Sofa
15
Menjadi Maminya Cean
16
Ibu Peri dan Anak Peri
17
Tumis Kangkung dan Tempe Goreng
18
Sahabat dan Roti Bakar
19
Sarapan Pagi
20
Orang Kaya Gabut
21
Mama Cean
22
Dongeng untuk Cean
23
Mie Kuah Tengah Malam
24
Bertemu Nyonya Mila dan Tuan Zayid
25
Jalan-Jalan Bersama Nyonya Mila
26
Melodi
27
Memilihkan Baju untuk Tisha
28
Menjadi Wali Murid
29
Mawar untuk Papi dan Kak Titi
30
Pelukan Nizar
31
Tidak Sengaja
32
Mencintai Nizar
33
Istirahat Bersama
34
Lamaran Penuh Paksaan
35
Serba Memaksa
36
Mantan Gebetan
37
Bunda Titi
38
Nizar Sakit
39
Menolak
40
Menerima Lamaran
41
Cean Peletnya Papi
42
Adik Ipar
43
Kata Hati Andre
44
Sekretaris Pribadi
45
Anak Kecil dan Om Duda
46
Nenek Barunya Cean
47
Janji Suci
48
Menolak Menerima Kenyataan
49
Melewati Malam Bertiga
50
Ada Aku di Sini
51
Bundanya Cean
52
Kamar Itu
53
Pertengkaran
54
Pertengkaran 2
55
Memberi Jarak
56
Jokesnya Om-Om
57
Pekerjaan Sampingan Om Diki
58
Kakak
59
Makan Malam
60
Telur Dadar
61
Bolu Coklat
62
Pengasuhnya Cean
63
Sella
64
Tidak Diakui
65
Luka
66
Bunda Jangan Sedih
67
Berbohong Kepada Cean
68
Hancur
69
Diri Sendiri Sangat Berharga
70
Handphone Rina
71
Sedikit Fakta
72
Kabur
73
Fakta Sebenarnya
74
Tisha Pergi
75
Bunda Bersekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!