17 : Akhirnya Sah!

“Nanti jangan salah sebut,” ucap Sabiru berbisik-bisik kepada Rain.

“Jangan sampai, ... kamu malah salah sebut. Saya terima nikah dan kawinya JANDA! Langsung ada yang dicekek bapak mertua kalau gini caranya,” timpal Kim dengan gaya yang benar-benar cool.

Kedua pria tampan itu berdiri di kanan kiri Rain. Rain sendiri sudah duduk di kursi dan siap melakukan ijab kabul. Rain menatap panik kedua wajah tersebut, silih berganti.

“Beneran para bapak muda enggak tahu diri!” ucap Rain benar-benar sebal.

“Rain, coba Paklik cek. Kamu masih deg-degan, enggak?” sergah pak Azzam tak mau ketinggalan.

Rain yang membiarkan dadanya dira-ba pak Azzam, berkata, “Aku kan memang bukan vampir karena aku bahkan masih hidup, Paklik! Ya tentu deg-degan!”

Semuanya kompak menertawakan Rain detik itu juga.

“Rain, ... Rain. Malam ini, Daddy tidur sama kamu, ya!” sergah pak Ojan yang turut menghampiri Rain.

Tawa yang sebenarnya belum usai, mendadak pecah karena permintaan pak Ojan barusan.

“Daddy ih!” rengek Rain.

“Serius, Rain. Daddy masih khawatir, masih kangen berat ke kamu. Makanya nanti Daddy tidur sama kamu, ya!” mohon pak Ojan.

“Pleas deh, Jan. Jangan ulang drama lama. Masa iya, anak mau malam pertama, kamu recokin juga!” ucap pak Azzam di sela tawanya.

“Malam pertamanya kapan-kapan saja, kan masih banyak waktu!” yakin pak Ojan.

Rain yang mendadak jadi diam, sebenarnya karena tengah menahan malu. Malu karena orang-orang mendadak membahas malam pertama yang akan ia jalani.

“Masyaallah, ini anakku. Seganteng ini, artis saja nangis lihat kamu, Nak. Beneran bibit unggul!” ucap pak Ojan sambil merapikan pakaian pengantin warna putih yang Rain pakai.

Layaknya pengantin kebanyakan, meski acara kali ini memang dadakan, semuanya tetap berseragam. Sebab mereka kompak memakai semua yang sebelumnya sudah disiapkan.

Terlepas dari semuanya, apa yang pak Ojan lakukan justru membuat Rain merasa nelangsa. Rain yang awalnya hanya berkaca-kaca, justru berakhir menangis.

“Makasih banyak, yah, Dad. Makasih banyak buat semuanya. Makasih banyak karena Daddy masih hidup.” Rain menatap sedih sang daddy.

Wajah yang memang tidak tampan di hadapan Rain, sudah penuh keriput. Jejak kehidupan terukir jelas di sana. Selain, wajah pak Ojan yang memang masih pucat karena baru keluar dari rumah sakit. Punggung tangan kiri pak Ojan saja, masih dihiasi plester bekas infus.

“Daddy jangan sakit-sakit lagi. Apalagi sampai rawat inap di rumah sakit. Ingat, Dad. Infusnya belum ada yang bisa diisi ulang pakai kuah indomi apalagi sop seblak!” lanjut Rain yang menerima tisu kering pemberian pak Azzam.

“Ya iyalah, Rain. Daddy beneran kapok. Daddy enggak mau dirawat di rumah sakit lagi. Apalagi dari zaman purba, sampai sekarang Daddy sering dikatai manusia langka, tetap belum ada infus yang bisa diisi ulang!” ucap pak Ojan.

“Pokoknya, demi keluarga kita, Daddy akan hidup terus. Tapi bukan berarti, Daddy ini kaf-ir ya, Rain. Ngeri, kan masa Daddy jadi ngisap dar-h!” lanjut pak Ojan.

Detik berikutnya, pak Azzam sudah langsung menepuk lengan kanan pak Ojan.

“Apaan, Jam? Terharu sih, terharu. Tapi jangan langsung minta tanda tangan apalagi foto bareng. Sabar, ini mau fokus ke pernikahan anak terjinta dulu!” ujar pak Ojan.

Pak Azzam yang kemudian memasang wajah datar, berkata, “Vampir, bukan kapir!”

“Lah ... memangnya, tadi aku bilangnya apa?” balas pak Ojan yang sebenarnya sadar, dirinya memang salah ucap. Alasan tersebut pula yang juga membuatnya tertawa. Tawa yang membuatnya tampak tak berdosa. Tawa yang juga menjadi caranya menyembunyikan air mata. Karena layaknya orang tua pada kebanyakan, bagi pak Ojan, pernikahan anaknya juga menjadi kebahagiaan sekaligus rasa haru tersendiri.

“Daddy jangan nangis, ih! Sumpah, nanti langsung aku kasih banyak cucu!” ucap Rain sengaja menguras ingusnya menggunakan tisu. Namun, menggunakan tisu tersebut juga, ia mengelap air mata bahkan seluruh wajah pak Ojan.

Detik itu juga semua yang melihat, kompak menahan tawa.

“R—Rain! Kamu, ya! Awas loh, ya. Habis ini, Daddy bilang ke Hasna, kalau selama ini, kamu sempat nyabang juga ke Binar!” ucap pak Ojan kali ini benar-benar mengancam. Ancaman yang memang langsung membuat putranya ketakutan.

Sekitar lima belas menit kemudian, yang mereka tunggu akhirnya datang. Rombongan penghulu sudah langsung duduk di hadapan Rain. Barulah lima menit kemudian, Hasna dan rombongan menyusul.

Hasna yang memakai nuansa putih langsung membuat Rain bengong. Kecantikan Hasna benar-benar makin terpancar akibat riasan di wajahnya. Rain sampai pangling, dan itu membuatnya menjelma menjadi pria pemalu. Akan tetapi, kenyataan Rain yang menunduk malu, justru membuat Hasna tersipu.

“Bismillah ya Allah, ... izinkan kami sah. Sudah sedari bayi, beliau ini menunggu saya. Apa pun yang pernah terjadi pada kami, termasuk itu andai pernah ada wanita lain dalam kisah beliau, yang penting setelah ini tidak ada lagi. Semoga kami bisa menjadi yang terbaik. Sampai akhir hayat. Semoga kami juga akan terus bersama, termasuk itu di kehidupan selanjutnya!” batin Hasna seiring ia yang duduk di sebelah Rain.

Dunia mereka apalagi dunia kedua calon mempelai, seolah menjadi berputar lebih lambat. Suasana yang sempat harus, mendadak diselimuti keseriusan, sakral. Sesekali, Hasna dan Rain saling melempar lirikan. Rain sempat meraih sebelah tangan Hasna, dan Hasna langsung membalasnya.

Sebelum acara ijab kabul benar-benar dimulai, seorang pria yang wajahnya agak mirip Rain, memberi Rain minum. Sebotol air mineral yang sampai dihiasi sedotan, Rain minum sambil menahan tegang.

“Jangan tegang. Lakukan yang terbaik karena ini akan menjadi momen sangat penting. Beneran hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup!” ucap pria tersebut dan tidaklah lain Adam, kakak sambung Rain.

“Siap, Mas! Makasih banyak!” ucap Rain berbisik-bisik.

Tak lama kemudian, yang ditunggu-tunggu akhirnya dimulai. Tidak ada yang tidak deg-degan. Semuanya tampak sangat tegang. Adam yang memegang kamera dan mengabadikan kebersamaan di sana menjadi video, jadi kerap menahan tawa. Apalagi tak biasanya keluarga mereka setegang sekarang.

“Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Ananda Rain ....”

“Ya Allah, ... belum apa-apa, aku sudah sangat berterima kasih kepada—Mu. Alhamdullilah ... Alhamdullilah, ya Allah!” batin Rain yang kemudian berkata, “Saya terima nikah dan kawinnya Hasna ....”

Meski masih sesi ijab kabul, pak Syam tidak bisa untuk tidak menangis. Air matanya berlinang, sementara tubuh apalagi kedua tangannya gemetaran.

Ulah pak Syam juga membuat semua yang di sana, menitikkan air mata. Apalagi di pernikahannya, meski Hasna masih memiliki pak Syam sebagai ayah biologis, wali nikah Hasna merupakan wali hakim. Iya, ... kalian yang tahu kisah Hasna pasti paham kenapa itu sampai terjadi—baca novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam.

“Sah!”

“Alhamdullilah ....”

“Akhirnya ....”

Terpopuler

Comments

Mas Bos

Mas Bos

like and comment
supaya bacanya SAH
/Joyful//Joyful//Joyful/

2024-02-04

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

knpa gak pkai wali sodaranya aja.. kn dia punya sodara laki2 kembarnnya itu kn klo memang pak syam gak bisa mnjdi wali nikah mreka...

2024-01-12

0

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Alhamdulillah akhirnya Rain dan Hasna sah sebagai pasangan suami istri.

2024-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 1 : LDR Dan Berujung Diftnah
2 2 : Gelap dan Sangat Sunyi
3 3 : Doa Tulus yang Melindungi
4 4 : Hari Pernikahan
5 5 : Mulut Jahanam Echa
6 6 : Jejak Rain
7 7 : Mencoba Melarikan Diri
8 8 : LEGA
9 9 : Bukti Pertama
10 10 : Viral Dan Kacau
11 11 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
12 12 : Kabar Rain
13 13 : Sudah Sangat Dekat
14 14 : Masyaallah Tabarakallah
15 15 : Hikmah Di Balik Musibah
16 16 : Kembali Menyiapkan Persiapan Pernikahan
17 17 : Akhirnya Sah!
18 18 : Pentingnya Menjaga Perasaan Pasangan
19 19 : Prinsip Setelah Menikah
20 20 : Sayang Banget Dan Takut Kehilangan
21 21 : Belum Terbiasa
22 22 : Seran-gan Balik
23 23 : Semuanya Sudah Diramalkan
24 24 : Misi Menyelamatkan Rain
25 25 : Misi yang Telah Dimulai
26 26 : Melewati Rintangan Pertama
27 27 : Melewati Rintangan Kedua
28 28 : Cincin yang Sulit Dilepaskan
29 29 : Kebakaran Dan Innalilahi
30 30 : Berdrama
31 31 : Alhamdullilah
32 32 : Guna-Guna yang Luntur
33 33 : Berisik Dan Rame
34 34 : Diurus Tuntas
35 35 : Lancar Tanpa Halangan
36 36 : Duta Dugem
37 37 : Cara Mencintai
38 38 : Harapan Terbesar
39 39 : Kehamilan Hasna
40 40 : Perpisahan Dan Kematian
41 41 : Setelah Ditinggal Dinas Keluar Kota
42 42 : Menjadi Tidak Nyaman Dan Sangat Keterlaluan
43 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
44 Siap Menghadapi Apa Pun
45 Novel Echa : Dendam Sang Kuntilanak
46 Novel : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia (Menikahi Gadis Amnesia)
47 Episode Spesial Lahirnya Arfathan
48 Belajar Menjadi Orang Tua
49 Benar-Benar Indigo
50 Astagfirullahaladzim
51 Aturan Tak Masuk Akal
52 Rumah Di Belakang Rumah Lokasi Untuk Syuting
53 Nenek Tongkok Pemakan Dagi.ng Manusia
54 Jejak yang Ditemukan
55 Ketemu dan Seran.gan Balik!
56 Harapan-Harapan Terbaik
57 Buah Manis Dari Perjuangan
58 Novel : Menikahi Wanita Taruhan
59 Promo Novel : Anak Kuntilanak Dan Hutan Tua
60 Novel Athan : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1 : LDR Dan Berujung Diftnah
2
2 : Gelap dan Sangat Sunyi
3
3 : Doa Tulus yang Melindungi
4
4 : Hari Pernikahan
5
5 : Mulut Jahanam Echa
6
6 : Jejak Rain
7
7 : Mencoba Melarikan Diri
8
8 : LEGA
9
9 : Bukti Pertama
10
10 : Viral Dan Kacau
11
11 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
12
12 : Kabar Rain
13
13 : Sudah Sangat Dekat
14
14 : Masyaallah Tabarakallah
15
15 : Hikmah Di Balik Musibah
16
16 : Kembali Menyiapkan Persiapan Pernikahan
17
17 : Akhirnya Sah!
18
18 : Pentingnya Menjaga Perasaan Pasangan
19
19 : Prinsip Setelah Menikah
20
20 : Sayang Banget Dan Takut Kehilangan
21
21 : Belum Terbiasa
22
22 : Seran-gan Balik
23
23 : Semuanya Sudah Diramalkan
24
24 : Misi Menyelamatkan Rain
25
25 : Misi yang Telah Dimulai
26
26 : Melewati Rintangan Pertama
27
27 : Melewati Rintangan Kedua
28
28 : Cincin yang Sulit Dilepaskan
29
29 : Kebakaran Dan Innalilahi
30
30 : Berdrama
31
31 : Alhamdullilah
32
32 : Guna-Guna yang Luntur
33
33 : Berisik Dan Rame
34
34 : Diurus Tuntas
35
35 : Lancar Tanpa Halangan
36
36 : Duta Dugem
37
37 : Cara Mencintai
38
38 : Harapan Terbesar
39
39 : Kehamilan Hasna
40
40 : Perpisahan Dan Kematian
41
41 : Setelah Ditinggal Dinas Keluar Kota
42
42 : Menjadi Tidak Nyaman Dan Sangat Keterlaluan
43
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
44
Siap Menghadapi Apa Pun
45
Novel Echa : Dendam Sang Kuntilanak
46
Novel : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia (Menikahi Gadis Amnesia)
47
Episode Spesial Lahirnya Arfathan
48
Belajar Menjadi Orang Tua
49
Benar-Benar Indigo
50
Astagfirullahaladzim
51
Aturan Tak Masuk Akal
52
Rumah Di Belakang Rumah Lokasi Untuk Syuting
53
Nenek Tongkok Pemakan Dagi.ng Manusia
54
Jejak yang Ditemukan
55
Ketemu dan Seran.gan Balik!
56
Harapan-Harapan Terbaik
57
Buah Manis Dari Perjuangan
58
Novel : Menikahi Wanita Taruhan
59
Promo Novel : Anak Kuntilanak Dan Hutan Tua
60
Novel Athan : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!