5 : Mulut Jahanam Echa

“Saya sudah mendengar semuanya dari Echa. Bahwa sebelum ini, kalian sudah merencanakan pernikahan. Sementara saat ini, Echa tengah mengandung buah cinta kalian.” Pak Dartam menjelaskan dengan sangat santun.

“Sebelumnya dia mengaku tabib, dan aku yakin, statusnya yang juga mengaku sebagai bapak angkatnya Echa, juga sebenarnya seorang dukun,” batin Rain. “Dukun itu orang yang mengaku pintar, kan? Mereka mengharapkan pengakuan diagungkan, memiliki kemampuan lebih. Namun masa iya, dia sampai tertipu mulut jahanamnya si Echa! Sumpah yah, ini beneran bukti bahwa mereka semua beneran omong kosong!” batin Rain lagi.

“Baiklah, ... kalian jual, aku beli! Rasakanlah pembalasan dariku yang akan lebih dari berkali-lipat!” batin Rain kemudian berkata, “Maaf sebelumnya, tapi aku beneran enggak paham. Aku bahkan enggak tahu aku ini siapa. Sebenarnya apa yang terjadi kepadaku, kenapa aku ... kenapa aku di sini, dan aku terluka separah ini?” ucap Rain benar-benar memulai sandiwara sekaligus pembalasannya.

“Alhamdullilah ... syukurlah karena dengan kata lain, dia amnesia!” batin Echa sudah langsung berbunga-bunga.

Echa refleks tersenyum lepas karena terlalu bahagia. “Akhirnya, aku akan menikah. Akhirnya janin dalam perutku akan memiliki ayah tanpa mempermasalahkan alasan dia ada. Sekarang aku beneran cukup bersandiwara!” batinnya segera mendekati Rain. Ia duduk di sebelah Rain, tanpa bisa berhenti menatap wajah Rain. “Setampan ini, bahkan meski wajahnya penuh luka. Aku pikir hanya artis atau boneka yang bisa terlihat sangat tampan, tapi ternyata aku juga akan punya yang nyata melalui dia!” batin Echa lagi.

Karena terlalu bahagia, Echa sampai tidak bisa berkata-kata.

“Rain, belajar dari kasus mas Kim dan mbak Ryuna saat mereka KKN dan harus berhadapan dengan dukun tengi-k. Hindari kontak mata, jangan meminum atau memakan apa pun. Andai rambut dan kukuku, sudah sampai diambil buat bagian dari pel-et, satu-satunya yang harus kamu kencengin itu doa. Doa, dan terus bersikap waras!” batin Rain segera menolak sentuhan Echa.

Kendati demikian, Echa tetap tersenyum haru kepada pak Dartam. Detik selanjutnya, Echa juga mendapatkan balasan dari pak Dartam yang memang tengah menatapnya. Pak Dartam juga merasa bahagia karena sadarnya Rain, membuat Echa merasa sangat bahagia.

“A'udzu billahi minas-syaitanir-rajimi. Bismillahirrahmanirrahim.

Allahumma inni a'uzubika an usyrika bika wa ana a'lamu wa astaghfiruka lima la a'lamu.” Dalam hatinya, Rain jadi sibuk berdoa, memohon agar dirinya terhindar dari perbuatan syirik. Selain, Rain yang diam-diam sibuk berzikir.

“Jadi, Bah. Kapan Abah akan menikahkan saya dan calon suami saya?” sergah Echa berucap manis.

“Innalilahi ini kunti, keganjenan banget jadi manusia!” batin Rain benar-benar kesal. Andai tubuhnya memiliki tenaga apalagi sehat, sudah ia remu-kan tubuh Echa.

“Aku bahkan enggak tahu aku ini siapa. Sekadar nama saja, aku beneran enggak ingat!” yakin Rain.

“Nama ...?” batin Echa langsung gelagapan. Apalagi, semua yang ia katakan merupakan dusta. “Nama kamu ....”

“Hayo, siapa!” batin Rain benar-benar kesal.

“Yusuf!” ucap Echa sambil tersenyum makin manis kepada Rain.

“Yusuf kepalamu! Dimarahi Paojan kamu kalau sampai ketahuan!” batin Rain lagi.

“Sekarang begini saja, obati aku dulu, baru urus yang lain termasuk pernikahan!” sergah Rain kali ini berucap tegas. Selain itu, ia juga menatap tegas kedua mata pak Dartam maupun kedua mata Echa.

“Tapi Sayang, ... alangkah baiknya kita nikah dulu. Ijab kabul dulu juga enggak apa-apa. Biar kita segera sah, apalagi aku lagi hamil anak kamu,” yakin Echa.

Hingga pak Dartam yang mendengar itu, juga langsung mendesak Rain. “Benar, lebih baik kalian ijab kabul dulu. Agar perut Echa tidak makin besar.”

“Yang namanya hamil ya makin lama makin besar, Pak. Kecuali kalau cacingan, atau malah pura-pura hamil!” sergah Rain mendadak tidak bisa mengontrol emosinya. “Lagi pula, posisiku juga belum tahu asal usul. Bagaimana kabar keluargaku, juga tanggapan mereka mengenai rencana pernikahan.”

Mendengar itu, Echa mulai ketar-ketir. Sementara pak Dartam yang paham, segera membuka gelas besar berisi air putih dan juga kembang tujuh rupa.

“Ya sudah, kalau begitu, sekarang kamu minum ini dulu. Setelah itu, Abah akan mengurus semuanya!” sergah pak Dartam yang sampai hendak meminumkannya kepada Rain.

“Jangan sampai! Aku enggak boleh minum maupun makan, meski itu benar-benar sedikit!” tegas Rain dalam hatinya.

Rain menepis tatapan pak Dartam. Ia bahkan memalingkan wajahnya dari pria tua yang memakai blangkon hitam di hadapannya.

Pak Dartam yang berpikir, Rain merasa kurang nyaman, sengaja pergi. Pria tua itu sengaja membiarkan Rain hanya berdua dengan Echa. Niatnya tentu agar interaksi keduanya lebih leluasa.

Echa yang telanjur yakin, bahwa Rain benar-benar amnesia, makin merasa bahagia. Wanita berkulit putih bersih dan berambut panjang sepunggung itu, kembali menatap Rain penuh cinta.

“Wanita jahanam seperti kamu enggak berhak dekat-dekat aku. Bahkan sekadar menatap wajahku, kamu beneran enggak berhak. Haraaam!” batin Rain sengaja menunduk agar Echa tak menatapnya dengan leluasa.

Echa masih memegang kendali gelas berisi air dan kembang pemberian pak Dartam.

“Kalau kamu benar-benar mencintaku, ....” Rain sengaja menggantung ucapannya. Kemudian, ia juga menatap Echa dan berkata, “Minum itu sampai habis!”

Mendengar itu, Echa yang tahu kegunaan dari air kembang, langsung syok. Echa layaknya dipaksa menelan buah simalakama.

“Habiskan! Aku butuh bukti keseriusan cinta kamu. Apalagi nyatanya, hubungan kita sudah sejauh ini!” tuntut Rain.

“T-tapi, S-ayang!” sergah Echa.

“Naj-is banget aku dipanggil sayang sama kamu!” batin Rain.

“Gini loh Sayang. Air ini sengaja abah Dartam siapkan khusus buat kamu. Tadi kamu dengar sendiri kan, kalau abah Dartam itu orang pintar. Abah Dartam bisa mengobati segala penyakit. Ayo minum, biar kamu cepat sembuh!” yakin Echa benar-benar manis.

“Hanya segitu, rasa sayang kamu ke aku? Sekadar minum itu saja, kamu enggak mau?” balas Rain santai tapi menus-uk. “Setelah aku mendingan, aku benar-benar wajib kabur dari sini!” batinnya yang sampai detik ini masih menatap tajam kedua mata Echa.

Deg-degan, jantung Echa jadi berdetak tak karuan. “Duh, gimana ini? Aku enggak mungkin minum ini. Tapi andai aku enggak minum ... lihat, si Yusuf kelihatan curiga banget ke aku. Ya sudan deh, habis ini aku langsung minta penangkalnya ke Abah,” batin Echa yang pasrah meminum air kembang jatah Rain.

“Aku doakan, dalam waktu dekat, pelan-pelan kamu pindah alam!” batin Rain.

“Ingat kasus mbak Binar, dia selamat dari maut karena pertolongan orang pedalaman. Mbak Binar dirawat mengandalkan pengobatan sekaligus kehidupan tradisional. Aku beneran harus bisa keluar dari sini secepatnya!” batin Rain diam-diam merasa puas karena air yang ia yakini sudah ditaruh jampi-jampi untuknya, sudah Echa tenggak habis.

Novel Binar : Sera-ngan Balik Dokter Terhebat

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

mantuuul thor lanjutkan seruuuu

2024-02-04

0

erinatan

erinatan

ihh author Masa nama papanya rain ojan sich...kan orang khaya nmasa namanya gitu..

2024-02-04

0

Firli Putrawan

Firli Putrawan

y rain hanya pertolongan allah kt bs ter bebas dr setan

2024-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 1 : LDR Dan Berujung Diftnah
2 2 : Gelap dan Sangat Sunyi
3 3 : Doa Tulus yang Melindungi
4 4 : Hari Pernikahan
5 5 : Mulut Jahanam Echa
6 6 : Jejak Rain
7 7 : Mencoba Melarikan Diri
8 8 : LEGA
9 9 : Bukti Pertama
10 10 : Viral Dan Kacau
11 11 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
12 12 : Kabar Rain
13 13 : Sudah Sangat Dekat
14 14 : Masyaallah Tabarakallah
15 15 : Hikmah Di Balik Musibah
16 16 : Kembali Menyiapkan Persiapan Pernikahan
17 17 : Akhirnya Sah!
18 18 : Pentingnya Menjaga Perasaan Pasangan
19 19 : Prinsip Setelah Menikah
20 20 : Sayang Banget Dan Takut Kehilangan
21 21 : Belum Terbiasa
22 22 : Seran-gan Balik
23 23 : Semuanya Sudah Diramalkan
24 24 : Misi Menyelamatkan Rain
25 25 : Misi yang Telah Dimulai
26 26 : Melewati Rintangan Pertama
27 27 : Melewati Rintangan Kedua
28 28 : Cincin yang Sulit Dilepaskan
29 29 : Kebakaran Dan Innalilahi
30 30 : Berdrama
31 31 : Alhamdullilah
32 32 : Guna-Guna yang Luntur
33 33 : Berisik Dan Rame
34 34 : Diurus Tuntas
35 35 : Lancar Tanpa Halangan
36 36 : Duta Dugem
37 37 : Cara Mencintai
38 38 : Harapan Terbesar
39 39 : Kehamilan Hasna
40 40 : Perpisahan Dan Kematian
41 41 : Setelah Ditinggal Dinas Keluar Kota
42 42 : Menjadi Tidak Nyaman Dan Sangat Keterlaluan
43 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
44 Siap Menghadapi Apa Pun
45 Novel Echa : Dendam Sang Kuntilanak
46 Novel : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia (Menikahi Gadis Amnesia)
47 Episode Spesial Lahirnya Arfathan
48 Belajar Menjadi Orang Tua
49 Benar-Benar Indigo
50 Astagfirullahaladzim
51 Aturan Tak Masuk Akal
52 Rumah Di Belakang Rumah Lokasi Untuk Syuting
53 Nenek Tongkok Pemakan Dagi.ng Manusia
54 Jejak yang Ditemukan
55 Ketemu dan Seran.gan Balik!
56 Harapan-Harapan Terbaik
57 Buah Manis Dari Perjuangan
58 Novel : Menikahi Wanita Taruhan
59 Promo Novel : Anak Kuntilanak Dan Hutan Tua
60 Novel Athan : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1 : LDR Dan Berujung Diftnah
2
2 : Gelap dan Sangat Sunyi
3
3 : Doa Tulus yang Melindungi
4
4 : Hari Pernikahan
5
5 : Mulut Jahanam Echa
6
6 : Jejak Rain
7
7 : Mencoba Melarikan Diri
8
8 : LEGA
9
9 : Bukti Pertama
10
10 : Viral Dan Kacau
11
11 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
12
12 : Kabar Rain
13
13 : Sudah Sangat Dekat
14
14 : Masyaallah Tabarakallah
15
15 : Hikmah Di Balik Musibah
16
16 : Kembali Menyiapkan Persiapan Pernikahan
17
17 : Akhirnya Sah!
18
18 : Pentingnya Menjaga Perasaan Pasangan
19
19 : Prinsip Setelah Menikah
20
20 : Sayang Banget Dan Takut Kehilangan
21
21 : Belum Terbiasa
22
22 : Seran-gan Balik
23
23 : Semuanya Sudah Diramalkan
24
24 : Misi Menyelamatkan Rain
25
25 : Misi yang Telah Dimulai
26
26 : Melewati Rintangan Pertama
27
27 : Melewati Rintangan Kedua
28
28 : Cincin yang Sulit Dilepaskan
29
29 : Kebakaran Dan Innalilahi
30
30 : Berdrama
31
31 : Alhamdullilah
32
32 : Guna-Guna yang Luntur
33
33 : Berisik Dan Rame
34
34 : Diurus Tuntas
35
35 : Lancar Tanpa Halangan
36
36 : Duta Dugem
37
37 : Cara Mencintai
38
38 : Harapan Terbesar
39
39 : Kehamilan Hasna
40
40 : Perpisahan Dan Kematian
41
41 : Setelah Ditinggal Dinas Keluar Kota
42
42 : Menjadi Tidak Nyaman Dan Sangat Keterlaluan
43
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
44
Siap Menghadapi Apa Pun
45
Novel Echa : Dendam Sang Kuntilanak
46
Novel : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia (Menikahi Gadis Amnesia)
47
Episode Spesial Lahirnya Arfathan
48
Belajar Menjadi Orang Tua
49
Benar-Benar Indigo
50
Astagfirullahaladzim
51
Aturan Tak Masuk Akal
52
Rumah Di Belakang Rumah Lokasi Untuk Syuting
53
Nenek Tongkok Pemakan Dagi.ng Manusia
54
Jejak yang Ditemukan
55
Ketemu dan Seran.gan Balik!
56
Harapan-Harapan Terbaik
57
Buah Manis Dari Perjuangan
58
Novel : Menikahi Wanita Taruhan
59
Promo Novel : Anak Kuntilanak Dan Hutan Tua
60
Novel Athan : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!