8 : LEGA

“Ya Allah, niatku menolong Echa, murni, beneran tulus. Namun bukan berarti, aku mau menikahinya apa pun alasannya! Aku punya Hasna, selain nasib hubungan baik keluarga kami yang juga dipertaruhkan!” batin Rain.

Rain memberanikan diri untuk membuka kedua matanya. Ia melakukannya pelan, sambil menahan napas, sekaligus deg-degan. Tangan kanannya yang gemetaran juga berangsur bergerak. Niatnya, Rain akan menarik ekor ulat di sebelahnya. Namun, ular tersebut mendak layaknya lompat.

“Aaaaa!”

“Aduuuh ....”

“Anj-ing, sakit banget!”

Lega. Rain yang tak merasa mengucapkan apa yang terdengar tadi, mendadak boros dalam bernapas. Hingga aroma koto-ran ayam di sana, membuat Rain nyaris muntah-muntah.

“Astagfirullah ... alhamdullilah akhirnya doaku dijabah!” batin Rain yang perlahan mengintip dari bilik kandang ayam ia bersembunyi.

Rain dapati, Adul yang dipatok ular beberapa kali. Padahal, Adul sudah guling-guling di tanah sekitar yang terbilang basah. Namun, ular itu terus menye-ang Adul.

“Bah, ... tolong, Bah!” teriak Adul kesakitan.

“Coba, abah dukun berani nolong, enggak? Dia sakti, kan? Harusnya punya banyak stok nyawa!” batin Rain.

Namun, pak Dartam juga sibuk kebingungan. Pak Dartam tak langsung melakukan tindakan, dan justru mondar-mandir ragu tak berani mendekati Adul.

“B—ah ...,” mohon Adul yang kali ini merintih. Suaranya tak seheboh sebelumnya.

“Bahaya ini ... moga saja tuh ular enggak punya komplotan. Ngeri,” batin Rain yang sebenarnya merasa sangat takut kepada ular. Lebih takut dari dikejar pak Dartam dan juga Adul.

Ular kobranya masih ada di dekat Adul. Sementara pak Dartam baru saja mengambil bilah kayu. Pak Dartam menggunakan bilah kayu tersebut untuk mengusir ular. Namun, ular tersebut melakukan perlawanan.

“Ularnya tahu mana orang yang dakjal!” batin Rain buru-buru melanjutkan pelariannya ketika pak Dartam lari ke depan sambil sibuk meminta tolong.

“T—olong! T—tolong, Adul dipatok ular!” heboh pak Dartam.

“Haduh ... banyak orang. Jangan-jangan habis ini aku ketahuan! Aku harus cari jalan lain!” Tak mau kembali ketahuan apalagi tertangkap, Rain nekat ke pesawahan.

Rain tertatih melewati setiap pematang sawah. Tidak memakai alas kaki, dan benar-benar hanya memakai sarung, Rain yang akhirnya bisa melarikan diri, menangis tersesu-sedu.

“Walau aku enggak tahu sekarang, aku sedang di mana. Meski aku enggak tahu, berapa jauh lagi aku harus melangkah, seenggaknya aku sudah terbebas dari orang dakjal seperti Echa dan komplotan!” batin Rain masih berlinang air mata.

Rain yang sudah melangkah sangat jauh dari pemukiman, berangsur menghentikan langkahnya. Malam yang sunyi berteman suara kodok dan jangkrik bersaksi, mengenai kelegaan Rain. Rain mengawasi suasana malam di sana yang benar-benar damai. Hamparan sawah di sana baru ditanami. Akan tetapi, keindahan alam tersebut justru membuatnya teringat Hasna calon istrinya.

“S—sayang, ... maaf banget, ya!” batin Rain.

“Sekarang, hal yang harus langsung aku lakukan hanyalah menghubungi keluargaku!”

“Aku harus memberi Echa dan semuanya pelajaran!”

“Semuanya benar-benar harus mendapatkan balasan, tanpa terkecuali! Karena warga yang asal main kero-yok kepadaku juga harus mendapatkan balasan!”

Meski masih berlinang air mata, Rain berangsur melanjutkan langkahnya. “Capek, ... sakit, tapi akan lebih sakit lagi kalau aku hanya diam, apalagi membiarkan diriku ditangkap mereka!”

Satu jam lebih telah berlalu. Hujan angin turut menyertai langkah Rain. Selain itu, Rain juga merasa dirinya sudah melangkah sangat lama, benar-benar jauh. Namun akhirnya, Rain menemukan jalan. Memang bukan jalan raya dan di sana juga tidak ada yang lewat, tapi Rain benar-benar merasa lega.

“Alhamdullilah, ya Allah. Ini aku tinggal cari bantuan. Minimal aku cari bantuan ke RT terdekat buat hubungin Hasna ....” Tekad Rain sudah bulat. Padahal dari tampang saja, keadaannya sangat mencurigakan. Lebih mirip orang tidak warasnya, ketimbang orang warasnya.

“Sebenarnya ini daerah mana. Beneran enggak ada yang lewat, atau memang ini lokasi keramat?” pikir Rain.

Yang membuat Rain bingung, Rain bahkan tak percaya, rumah yang ia datangi justru rumah pak Dartam. Pak Dartam sungguh sudah berdiri menunggu di depan pintu. Pria itu tersenyum penuh kemenangan menatapnya. Sambil berlindung di bawah payung hitam, pak Dartam melangkah mendekat.

Awalnya, Rain hanya melihat pak Dartam sebagai satu-satunya yang ada di sana. Namun lama-lama, ada banyak sosok di sekeliling pak Dartam. Dari yang kerdil berwajah tua, hingga yang tingginya melebihi rumah pak Dartam.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji'un! Ini beneran enggak bener!” batin Rain yang kemudian tak bisa berkata-kata. Padahal, pak Dartam sudah memboyong pasukan seramnya, makin dekat dengan Rain.

“Rain ... balasan ke mereka bukan dengan tinju apalagi penjara. Pembalasan ke mereka benar-benar hanya jalur langit!” Hati kecil Rain menasihati, dan Rain benar-benar tidak takut.

Rain sudah langsung khusyu dalam berdoa. Anehnya, hujan yang awalnya mengguyur disertai angin terbilang kencang, perlahan usai. Bersamaan dengan itu, tatapan Rain juga fokus kepada kedua mata pak Dartam.

Pak Dartam yang awalnya tersenyum penuh kemanangan, perlahan menjadi kebingungan. Pak Dartam bahkan mulai panik ketika satu persatu dari mereka yang mengawalnya, perlahan hilang.

Ketika akhirnya mereka yang mengawal pak Dartam tak tersisa. Rain segera maju, kemudian nekat membogem wajah pak Dartam.

“Aaaa!” Pak Dartam langsung kesakitan. Napasnya pun sudah langsung sesak hanya karena bogem Rain.

“Orang-orang seperti abah dukun ini ... beneran bikin gemes, pengin cubit ginjalnya pakai tang panas!” batin Rain.

Terpopuler

Comments

Nuryanti Yanti

Nuryanti Yanti

lhooo tiwas kabur...GK taunya balik lagi/Facepalm/

2024-05-07

0

Bulan Bintang

Bulan Bintang

merinding 😂

2024-02-18

0

bibuk duo nan

bibuk duo nan

cubit ginjal gimana caranya rain😁😁

2024-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 1 : LDR Dan Berujung Diftnah
2 2 : Gelap dan Sangat Sunyi
3 3 : Doa Tulus yang Melindungi
4 4 : Hari Pernikahan
5 5 : Mulut Jahanam Echa
6 6 : Jejak Rain
7 7 : Mencoba Melarikan Diri
8 8 : LEGA
9 9 : Bukti Pertama
10 10 : Viral Dan Kacau
11 11 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
12 12 : Kabar Rain
13 13 : Sudah Sangat Dekat
14 14 : Masyaallah Tabarakallah
15 15 : Hikmah Di Balik Musibah
16 16 : Kembali Menyiapkan Persiapan Pernikahan
17 17 : Akhirnya Sah!
18 18 : Pentingnya Menjaga Perasaan Pasangan
19 19 : Prinsip Setelah Menikah
20 20 : Sayang Banget Dan Takut Kehilangan
21 21 : Belum Terbiasa
22 22 : Seran-gan Balik
23 23 : Semuanya Sudah Diramalkan
24 24 : Misi Menyelamatkan Rain
25 25 : Misi yang Telah Dimulai
26 26 : Melewati Rintangan Pertama
27 27 : Melewati Rintangan Kedua
28 28 : Cincin yang Sulit Dilepaskan
29 29 : Kebakaran Dan Innalilahi
30 30 : Berdrama
31 31 : Alhamdullilah
32 32 : Guna-Guna yang Luntur
33 33 : Berisik Dan Rame
34 34 : Diurus Tuntas
35 35 : Lancar Tanpa Halangan
36 36 : Duta Dugem
37 37 : Cara Mencintai
38 38 : Harapan Terbesar
39 39 : Kehamilan Hasna
40 40 : Perpisahan Dan Kematian
41 41 : Setelah Ditinggal Dinas Keluar Kota
42 42 : Menjadi Tidak Nyaman Dan Sangat Keterlaluan
43 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
44 Siap Menghadapi Apa Pun
45 Novel Echa : Dendam Sang Kuntilanak
46 Novel : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia (Menikahi Gadis Amnesia)
47 Episode Spesial Lahirnya Arfathan
48 Belajar Menjadi Orang Tua
49 Benar-Benar Indigo
50 Astagfirullahaladzim
51 Aturan Tak Masuk Akal
52 Rumah Di Belakang Rumah Lokasi Untuk Syuting
53 Nenek Tongkok Pemakan Dagi.ng Manusia
54 Jejak yang Ditemukan
55 Ketemu dan Seran.gan Balik!
56 Harapan-Harapan Terbaik
57 Buah Manis Dari Perjuangan
58 Novel : Menikahi Wanita Taruhan
59 Promo Novel : Anak Kuntilanak Dan Hutan Tua
60 Novel Athan : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1 : LDR Dan Berujung Diftnah
2
2 : Gelap dan Sangat Sunyi
3
3 : Doa Tulus yang Melindungi
4
4 : Hari Pernikahan
5
5 : Mulut Jahanam Echa
6
6 : Jejak Rain
7
7 : Mencoba Melarikan Diri
8
8 : LEGA
9
9 : Bukti Pertama
10
10 : Viral Dan Kacau
11
11 : Balas Dendam Benar-Benar Dimulai!
12
12 : Kabar Rain
13
13 : Sudah Sangat Dekat
14
14 : Masyaallah Tabarakallah
15
15 : Hikmah Di Balik Musibah
16
16 : Kembali Menyiapkan Persiapan Pernikahan
17
17 : Akhirnya Sah!
18
18 : Pentingnya Menjaga Perasaan Pasangan
19
19 : Prinsip Setelah Menikah
20
20 : Sayang Banget Dan Takut Kehilangan
21
21 : Belum Terbiasa
22
22 : Seran-gan Balik
23
23 : Semuanya Sudah Diramalkan
24
24 : Misi Menyelamatkan Rain
25
25 : Misi yang Telah Dimulai
26
26 : Melewati Rintangan Pertama
27
27 : Melewati Rintangan Kedua
28
28 : Cincin yang Sulit Dilepaskan
29
29 : Kebakaran Dan Innalilahi
30
30 : Berdrama
31
31 : Alhamdullilah
32
32 : Guna-Guna yang Luntur
33
33 : Berisik Dan Rame
34
34 : Diurus Tuntas
35
35 : Lancar Tanpa Halangan
36
36 : Duta Dugem
37
37 : Cara Mencintai
38
38 : Harapan Terbesar
39
39 : Kehamilan Hasna
40
40 : Perpisahan Dan Kematian
41
41 : Setelah Ditinggal Dinas Keluar Kota
42
42 : Menjadi Tidak Nyaman Dan Sangat Keterlaluan
43
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
44
Siap Menghadapi Apa Pun
45
Novel Echa : Dendam Sang Kuntilanak
46
Novel : Pernikahan Paksa Berakhir Bahagia (Menikahi Gadis Amnesia)
47
Episode Spesial Lahirnya Arfathan
48
Belajar Menjadi Orang Tua
49
Benar-Benar Indigo
50
Astagfirullahaladzim
51
Aturan Tak Masuk Akal
52
Rumah Di Belakang Rumah Lokasi Untuk Syuting
53
Nenek Tongkok Pemakan Dagi.ng Manusia
54
Jejak yang Ditemukan
55
Ketemu dan Seran.gan Balik!
56
Harapan-Harapan Terbaik
57
Buah Manis Dari Perjuangan
58
Novel : Menikahi Wanita Taruhan
59
Promo Novel : Anak Kuntilanak Dan Hutan Tua
60
Novel Athan : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!