Siapa?

"Eh, gimana kalau saya traktir anda makan?" tanya Maudy yang tidak enak saat Nial menolak pemberiannya.

"Tidak perlu, saya masih punya uang untuk makan dan saya lebih memilih masakan Ibu saya daripada harus makan diluar, kalau begitu saya permisi," ucap Nial.

"Gimana kalau saya makan di rumah anda?" tanya Maudy spontan.

'Bodoh, ngapain aku tanya kayak gitu. Maksudku gak gitu tadi, aduh gimana kalau dia salah paham dan mikir aku aneh-aneh lagi,' ucap Maudy dalam hati.

"Saya tidak mengundang anda untuk makan di rumah saya, jadi anda tidak perlu makan di rumah saya," ucap Nial.

Baru saja Maudy akan bersuara, tiba-tiba seorang perempuan datang dan mengobrol dengan Nial.

"Nial!" teriak Kyra.

"Kyra," gumam Nial.

'Jadi, namanya Nial,' ucap Maudy dalam hati.

"Dia siapa?" tanya Kyra dengan mantap lekat Maudy.

"Dia tadi cewek yang gue tolongin, tapi gue gak kenal kok. Yaudah kita ke rumah aja pasti semua orang udah ada di sana," ucap Nial dan diangguki Kyra.

Sedangkan, Maudy yang ditinggal pun hanya bisa tersenyum kecut melihatnya. "Siapa juga aku, perempuan tadi pasti pacarnya deh. Cocok ya, yang satu ganteng dan yang stau cantik," gumam Maudy dan meninggalkan tempat tersebut.

Selama perjalanan menuju terminal, Maudy tetap memikirkan apa yang baru saja ia ucapkan tadi.

"Ish, kenapa aku tadi bilang makan di rumah dia aja ya, kok bisa sih. Tau ah, aku gak mau mikirin itu lagi, bikin malu aja kalau diinget," ucap Maudy.

Beberapa saat kemudian, Maudy pun sampai di terminal dan ia segera menuju Bus.

Namun, saat tengah sibuk dengan pemandangan sekitar tiba-tiba seseorang menyapa Maudy dan otomatis Maudy pun membalas sapaan perempuan tersebut.

"Boleh saya duduk disini?" tanya perempuan tersebut.

"Silahkan," ucap Maudy.

Mereka berdua pun cukup canggung hingga akhirnya Maudy memecahkan keheningan antara dirinya dan perempuan yang baru saja duduk itu.

"Mbak mau ke kota X ya?" tanya Maudy.

"Oh enggak, saya cuma mau ke taman dekat aja. Ya karena jauh makanya saya pakai Bus biar gak capek," ucap perempuan tersebut dan diangguki Maudy.

"Eh,m oh iya Mbak. Mbak lagi ada masalah ya?" tanya perempuan tersebut.

"Enggak, kenapa memangnya?" tanya Maudy.

"Sebenarnya saya ini masih kuliah jurusan psikologi dan saya kayak ngelihat Mbak nya kayak banyak pikiran gitu makanya saya tanya, maaf kalau pertanyaan saya kurang sopan," ucap perempuan tersebut.

"Oh gapapa Mbak, ya sebenarnya saya memang ada masalah. Tapi, semuanya sudah teratasi," ucap Maudy dengan tersebut.

"Nama saya Lira, ini nomor saya. Mungkin kapan-kapan kita bisa bertemu lagi dan mengobrol," ucap Lira dan diangguki Maudy.

.

Disisi lain, Nial baru saja sampai di rumahnya yang tentunya ramai dengan beberapa kerabat dari keluarganya.

"Kenapa?" tanya Daisy yang merupakan kembaran Nial.

"Gapapa," ucap Nial.

"Tapi, kok mukanya kayak mikirin sesuatu gitu?" tanya Daisy.

"Sok tau," ucap Nial.

"Jangan-jangan, lo mikirin cewek tadi," ucap Kyra.

"Siapa?" tanya Daisy sebelum Nial bersuara.

"Gak tau, tapi tadi katanya itu cewek yang dia tolong," ucap Kyra.

"Pasti ada sesuatu ini, biasanya Nial itu orangnya gak peduli. Tapi, kali ini dia justru nolongin orang, cewek lagi," ucap Daisy d egan tatapan mengejek.

"Apa sih gak jelas," ucap Nial lalu menuju Kak Noah yang berada di halaman.

"Kakak denger kamu bakal di pindah tugaskan ke daerah pelabuhan," ucap Kak Noah.

"Iya kak, 4 hari lagi Nial bakal berangkat," ucap Nial.

"Katanya kamu ingin melamar seseorang," ucap Kak Noah.

"Telat kak," ucap Nial.

"Telat maksudnya?" tanya Kak Noah.

"Dia udah dilamar duluan sama orang," ucap Nial.

"Kok bisa? padahal baru beberapa hari yang lalu kamu bilang kalau kamu suka sama perempuan eh sekarang malah kayak gini, terus rencana kamu gimana?" tanya Kak Noah.

"Nial juga gak tau, sekarang Nial cukup jalanin tugas yang diberikan ke Nial aja dan gak mau ngurus masalah itu dulu," ucap Nial.

"Jangan bilang kalau kamu mengajukan diri ke daerah pelabuhan karena ingin melupakan perempuan yang kamu sukai itu?" tanya Kak Noah.

"Tanpa Nial kasih tau, Kak Noah juga pasti udah tau dan bisa menilai sendiri kenapa bukan," ucap Nial.

"Dasar kamu ya," ucap Kak Noah.

"Tapi, gak ada yang tau masalah ini dan nial harap Kak Noah jangan bilang ke siapa-siapa," ucap Nial.

"Iya, Kakak tau. Tapi, Kakak cuma takut aja kamu gak bisa move on sama perempuan yang mau kamu lamar," ucap Kak Noah.

"Kak Noah gak usah khawatir masalah itu, karena Nial bukan tipe orang yang berlarut-larut dalam sebuah masalah. Lagipula Nial sendiri belum berjuang atau berkorban untuk perempuan yang mau jual lamar, jadi tidak masalah jika perempuan itu sudah mendapatkan yang lebih baik daripada Nial," ucap Nial.

"Ini yang Kakak suka dari kamu, kamu orangnya berpikir menggunakan logika. Kamu bukan tipe orang yang perasa, tapi Kakak yakin jika suatu saat nanti kamu bertemu dengan perempuan yang memang di takdirkan sama kamu, kamu pasti bakal jadi tipe yang perasa," ucap Kak Noah.

"Gak tau, kita lihat nanti aja Kak," ucap Nial dan diangguki Kak Noah.

"Beneran?" tanya Kak Lea yang baru saja datang.

"Beneran apa sayang?" tanya Kak Noah.

"Aku tanya ke Nial, beneran?" tanya Kak Lea lagi.

"Beneran apa Kak?" tanya Nial.

"Kamu suka sama cewek?" tanya Kak Lea.

Nial dan Kak Noah pun langsung melihat satu sama lain dan Kak Noah menggelengkan kepalanya.

"Kak Lea kata siapa?" tanya Nial.

"Kata Daisy sama Kyra, katanya kamu lagi mikirin cewek," ucap Kak Lea.

"Kak Lea jangan percaya sama mereka berdua," ucap Nial.

"Gimana gak percaya orang yang bilang calon aduk ipar Kakak sendiri," ucap Kak Lea.

"Calon adik ipar?" tanya Kak Noah.

"Iya, Kyra," ucap Kak Lea.

"Kak Lea udah mulai ngaco, nial ke kamar dulu mau beres-beres," pamit Nial lalu pergi meninggalkan Kak Lea dan Kak Noah.

"Kenapa?" tanya Kak Lea pada Kak Noah.

"Gak ada apa-apa, udah kita masuk aja ya," ucap Kak Noah lalu mengajak sang istri masuk ke dalam rumah.

Sedangkan, di dalam kamar Nial langsung memilih barang-barang yang akan ia bawa saya di pindah tugaskan.

"Kenapa aku jadi kepikiran perempuan tadi ya, ish jangan mikir yang gak penting deh. Lebih baik istirahat karena di daerah baru pasti banyak yang harus di kerjakan apalagi denger di daerah pelabuhan tingkat keamanannya rendah dan petugas keamanan juga susah terkendala aksesnya," gumam Nial.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

dekk du

dekk du

lanjut Thor, kalau bisa tiap hari crazy up,,,

2024-01-01

1

lihat semua
Episodes
1 Yakin Kamu?
2 Tunggu!
3 Siapa?
4 Burger
5 Cewek?
6 Biasa
7 Sadar Diri
8 Merasa Bersalah
9 Anterin
10 Jangan Belagu
11 Menghindar
12 Semangat Maudy!
13 Galau
14 Melaporkannya
15 Sanksi
16 Jelas Itu Salah!
17 Beneran Nial?
18 Mimpi Lo Ketinggian
19 Merasa Frustasi
20 Gak Ada Orang?
21 Lo Yakin?
22 Sakit
23 Maudy Bangun!
24 Siapa Mbak?
25 Kamu Suka Maudy?
26 Cantik Ya
27 Ayo Sadar!
28 Salah Paham Apa?
29 Saya Tidak Memiliki Pasangan
30 Kemana Kak?
31 Maksud Ayah?
32 Ini Rumahnya
33 Meminta Restu
34 Melamar
35 Jadi Istri Orang
36 Kamu Sangat Cantik
37 I Love You
38 Mau Jalan-jalan?
39 Ini Istri Saya
40 Kamu Gak Mau?
41 Maksud Bunda?
42 Resign
43 Makan Sendirian
44 Cuma Tidur Sayang
45 Rafiq?
46 Istri Saya Cantik!
47 Itu Siapa Mbak?
48 Seperti Maudy
49 Jawab!
50 Cerai?
51 Sudah Lihatnya?
52 Maudy Sakit
53 Sengaja Apa?
54 Sayang!
55 Ayo, Mbak!
56 Maudy Gapapa?
57 Tujuan Lain
58 Jahat Banget
59 Saingan Gue
60 Sumpah Mbak!
61 Diculik
62 Gak Bisa!
63 Bangun Sayang
64 Udah Sayang
65 Kenapa Mustahil?
66 Candaan Kamu Gak Lucu
67 Sahabat Maudy
68 Takut Kenapa?
69 Istri Kamu?
70 Bunga Mawar Merah?
71 Ngidam?
72 Biar Impas
73 Hutang?
74 Kenapa Berhenti Lagi?
75 Keluarga Kamu Juga Keluargaku
76 Jangan Dengerin
77 Jangan Lihat!
78 Terserah
79 Pak Guntur Siapa?
80 Saingan?
81 Nanti Bapak Jelasin
82 Bapak Gak Salah
83 Jelaskan Ke Kakak
84 Ganteng Banget
85 SELESAI
86 info penipuan
87 Istri Pengganti
88 Cinta Dalam Diam
89 Terjebak Cinta Mafia
90 Menikahi Kakak Sahabatku
91 Assalamualaikum Gus Faiz
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Yakin Kamu?
2
Tunggu!
3
Siapa?
4
Burger
5
Cewek?
6
Biasa
7
Sadar Diri
8
Merasa Bersalah
9
Anterin
10
Jangan Belagu
11
Menghindar
12
Semangat Maudy!
13
Galau
14
Melaporkannya
15
Sanksi
16
Jelas Itu Salah!
17
Beneran Nial?
18
Mimpi Lo Ketinggian
19
Merasa Frustasi
20
Gak Ada Orang?
21
Lo Yakin?
22
Sakit
23
Maudy Bangun!
24
Siapa Mbak?
25
Kamu Suka Maudy?
26
Cantik Ya
27
Ayo Sadar!
28
Salah Paham Apa?
29
Saya Tidak Memiliki Pasangan
30
Kemana Kak?
31
Maksud Ayah?
32
Ini Rumahnya
33
Meminta Restu
34
Melamar
35
Jadi Istri Orang
36
Kamu Sangat Cantik
37
I Love You
38
Mau Jalan-jalan?
39
Ini Istri Saya
40
Kamu Gak Mau?
41
Maksud Bunda?
42
Resign
43
Makan Sendirian
44
Cuma Tidur Sayang
45
Rafiq?
46
Istri Saya Cantik!
47
Itu Siapa Mbak?
48
Seperti Maudy
49
Jawab!
50
Cerai?
51
Sudah Lihatnya?
52
Maudy Sakit
53
Sengaja Apa?
54
Sayang!
55
Ayo, Mbak!
56
Maudy Gapapa?
57
Tujuan Lain
58
Jahat Banget
59
Saingan Gue
60
Sumpah Mbak!
61
Diculik
62
Gak Bisa!
63
Bangun Sayang
64
Udah Sayang
65
Kenapa Mustahil?
66
Candaan Kamu Gak Lucu
67
Sahabat Maudy
68
Takut Kenapa?
69
Istri Kamu?
70
Bunga Mawar Merah?
71
Ngidam?
72
Biar Impas
73
Hutang?
74
Kenapa Berhenti Lagi?
75
Keluarga Kamu Juga Keluargaku
76
Jangan Dengerin
77
Jangan Lihat!
78
Terserah
79
Pak Guntur Siapa?
80
Saingan?
81
Nanti Bapak Jelasin
82
Bapak Gak Salah
83
Jelaskan Ke Kakak
84
Ganteng Banget
85
SELESAI
86
info penipuan
87
Istri Pengganti
88
Cinta Dalam Diam
89
Terjebak Cinta Mafia
90
Menikahi Kakak Sahabatku
91
Assalamualaikum Gus Faiz

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!