"Kak Lea hamil!" teriak Nial dan Elvan.
"Iya," ucap Kak Lea.
"Kenapa gak ada yang ngasih tau Nial?" tanya Nial.
"Bukannya Daisy udah kirim pesan ke Kak Nial ya, malahan gak di bales sama Kak Nial," ucap Daisy.
"Gak ada pesan dari kamu," ucap Nial.
"Masa sih, Daisy udah chat kak Nial loh padahal," ucap Daisy.
"Coba sih kamu lihat lagi, siapa tau udah kamu baca, tapi kamu lupa kalau kamu udah baca," ucap Bunda Rea.
Nial pun memeriksa ponsel Nial, "Gak ada pesan apapun dari Daisy, terakhir juga pesannya saat Daisy minjam jaket Nial," ucap Nial.
"Mana sini Daisy lihat," ucap Daisy.
Nial pun menunjukkan pesan terakhirnya bersama Daisy, "Loh kok bisa, setau Daisy, Daisy udah kirim pesan ke Kakak deh," ucap Daisy.
"Kamu coba cek dulu," ucap Ayah Alan.
Daisy pun memeriksa pesannya, "Mampus!" teriak Daisy.
"Kenapa?" tanya Kak Lea.
"Ternyata Daisy ngirimnya ke Kak Noah," ucap Daisy.
"Ngapain kamu kasih tau ke Noah, orang Noah udah tau, hahahaha," ucap Om Ryan.
"Yaaaaah, berarti Daisy salah dong. Maaf ya Kak Nial yang ganteng," ucap Daisy.
"Huh, untung kembaran sendiri," ucap Nial.
"Hehehe, maaf," ucap Daisy.
"Terus Kak Noah balas apa?" tanya Kak Lea.
"Kak Noah gak balas apa-apa cuma di baca doang," ucap Daisy.
"Ya iyalah Kak, ngapain juga Kak Noah balas orang Kak Noah udah tau, tapi emang Elvan baru sadar sih perutnya Kak Lea buncit," ucap Elvan.
Nial pun baru sadar, ia sejak tadi hanya melihat tangan serta wajah Lea yang berisi, dan tidak terlihat perut Lea karena memang Lea juga menutup perutnya dengan bantal sehingga perutnya tidak terlihat.
"Lucu ya Van," ucap Lea.
"Iya, lucu Kak," ucap Elvan.
"Erika aja yang ngelihat perutnya Kak Lea gemes kok," ucap bunda Rea.
"Udah berapa bulan Kak?" tanya Elvan.
"Udah 20 Minggu, Van," ucap Kak Lea.
"20 Minggu itu berapa bulan Kak?" tanya Elvan.
"Ya, kira-kira 5 bulan lah," ucap Kak Lea.
"Berarti Nial doang nih yang gak tau kalau Kak Lea hamil bahkan usia kehamilannya Kak Lea udah 5 bulan," ucap Nial.
"Maaf ya Kak, Daisy kurang teliti jadinya Kak Nial gak tau deh," ucap Daisy.
"Iya, gapapa kok. Lagian kan sekarang Kakak udah tau kalau Kak Lea hamil, kalau Kak tau Kak Lea hamil saat usia kehamilannya 9 bulan baru Kakak marah dan gak mau ngomong sama kamu," ucap Nial dan diangguki Daisy.
"Kak Noah gimana Kak? seneng gak bakal jadi orangtua?" tanya Nial.
"Seneng banget dong, malahan Kak Noah setiap hari nelpon," ucap Kak Lea.
"Bagus dong, itu artinya Kak Noah gak mau ketinggalan perkembangannya baby-nya," ucap Nial.
"Ya, emang bagus, tapi masalahnya Kak Noah nelpon nya hampir setiap jam loh dan untung aja ayah bilang ke Kak Noah untuk nelpon Kakak kalau sore aja," ucap Kak Lea.
"Kenapa gitu? bukannya bagus kalau Kak Noah nelpon Kakak setiap jam?" tanya Nial.
"Gak dong sayang, nanti Kakak kamu gak nyaman gimana apalagi kan kalau Ibu hamil butuh istirahat yang lebih daripada biasanya, kalau setiap jam di teleponin kan Kak Lea nya jadi gak nyaman istirahatnya," ucap Bunda Rea .
"Nah bener itu," ucap Kak Lea.
"Ribet ya Bun," ucap Nial.
"Nanti istri kamu juga bakal ngerasain kok gimana posesifnya kamu apalagi kalau istri kamu lagi hamil," ucap Tante Qilla.
"Kayaknya bentar lagi aunty Rea sama uncle Alan bakal punya menantu lagi deh," ucap Elvan.
"Oh iya, Daisy kamu udah punya calon?" tanya Bunda Rea.
"Belum lah bun, orang Daisy belum deket sama siapa-siapa," ucap Daisy.
"Gak gitu loh Van," ucap Bunda Rea.
"Siapa yang bilang Kak Daisy aunty," ucap Elvan.
"Terus kalau bukan Daisy siapa? Nial? Nial emang udah lainya calon buat dikenalin ke Bunda sama Ayah?" tanya Bunda Rea.
"Gak ada kok Bun, Nial gak pengen kenalin siapa-siapa ke bunda sama ayah," ucap Nial.
"Tuh, anak-anak bunda gak ada yang mau dikenalin Van, gimana bunda mau punya menantu lagi coba?" tanya Bunda Rea.
"Kak Nial bohong banget aunty, orang Kak Nial lagi deket sama cewek cantik lagi bahkan sekarang Kak Nial lagi cari ceweknya kerja di mana soalnya Kak Nial ditinggal gitu aja," ucap Elvan dan mendapat tatapan tajam dari Nial.
"Beneran Nial?" tanya Bunda Rea.
"Gak Bun, jangan percaya sama Elvan," ucap Nial.
"Aunty tau kan kalau selama ini Elvan selalu jujur sama aunty dan kali ini aunty bisa pegang ucapan Elvan kalau Kak Nial itu lagi deket sama cewek pokoknya. Kalau ceweknya ketemu pasti Kak Nial bakal ngenalin ke aunty sama uncle kok," ucap Elvan.
"Oh, gak sabar bunda, pokoknya kamu harus cari ya cewek itu terus kenalin ke Bunda sama Ayah," ucap Bunda Rea.
"Bunda jangan gampang percaya sama Elvan, dia kan suka bicara sembarangan. Udah ya Nial ke kamar dulu pengen istirahat," ucap Nial dan pergi dari ruang tamu.
"Kelihatan banget kalau dia berusaha ngehindar," ucap Ayah Alan.
"Iya, lucu lihatnya," ucap Bunda Rea.
"Akhirnya Nial suka sama cewek," ucap Kak Lea.
"Iya Kak, Daisy udah takut kalau Kak Nial gak normal," ucap Daisy.
"Hush, gak boleh ngomong kayak gitu," ucap Bunda Rea dan Daisy hanya tersenyum.
Di dalam kamar, Nial merebahkan tubuhnya dan menatap langit kamarnya. "Masa iya gue suka sama Maudy? tapi kok kayak gak mungkin, tapi kok kayak iya. Gue emang ngerasa hampa gak ada Maudy, tapi gue juga bisa tanpa dia. Tau deh gue bingung, gak Nial lo gak suka sama Maudy," gumam Nial dan melanjutkan membersihkan tubuhnya setelah itu ia pun beristirahat.
Namun, baru saja menutup matanya tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk, "Masuk," ucap Nial dan masuklah Ayah Alan.
"Ayah, ada apa?" tanya Nial.
"Gapapa, Ayah cuma mau lihat anak Ayah yang lagi galau," ucap Ayah Alan.
"Nial gak galau ya," ucap Nial.
"Yaudah iya kamu gak galau, tapi Ayah cuma mau kamu yakin sama diri kamu sendiri," ucap Ayah Alan.
"Maksud Ayah?" tanya Nial.
"Kalau kamu memang suka sama perempuan yang di maksud Elvan tadi, Ayah bisa bantu buat cari dia...," ucapan Ayah Alan terhenti lantaran Nial menyelanya.
"Nial gak suka sama perempuan tersebut dan Nial juga gak nyari perempuan tersebut, jadi Nial tidak butuh bantuan apapun dari Ayah ya," ucap Nial.
"Kamu ini gengsinya tinggi kayak Bunda kamu, kalau memang kamu gak butuh bantuan Ayah yaudah gapapa, tapi kalau kamu butuh bantuan Ayah ingat loh ya kamu langsung bilang ke Ayah dan Ayah bakal bantu kamu," ucap Ayah Alan.
"Siap Ayah," ucap Nial.
Setelah itu, Ayah Alan pun pergi dan menyisakan Nial sendiri di kamarnya, "Udah tidur aja gak usah mikir aneh-aneh lagi," gumam Nial dan mulai terlelap.
.
.
.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
dekk du
semangat author up nya,,,
2024-01-08
1
Rika Astuti
up
2024-01-07
1