Mereka semua duduk di ruang keluarga setelah Akash menidurkan putrinya di kamar. Akash dan Arga saling bersalaman satu sama lain. Bahkan Arga merangkul Akash, sedangkan yang di rangkul sama sekali tidak membalas. Yah, tapi Arga sudah paham dengan sifat Akash, jadi ia tidak terlalu memikirkannya.
Senja sedari tadi hanya diam memperhatikan interaksi suaminya dengan lelaki yang memiliki wajah yang begitu mirip dengan sang suami. Sampai saat ini Senja masih bertanya-tanya siapa sebenarnya Arga. Kenapa dia memanggil opa Bagaskara dengan sebutan opa juga. Jika dia kembaran suaminya, lantas kenapa dia memanggil mama Lestia Tante, bukan mama.
"Arga, apa benar opa yang meminta kamu untuk kembali ke Indonesia? Apa sekarang kamu sudah memutuskan untuk membantu menjalankan perusahaan?"
"Iya Tan, memang opa meminta Arga untuk kembali ke Indonesia. Tapi Arga masih mempertimbangkan untuk menerima tawaran opa membantu menjalankan perusahaan. Lagian kan ada Akash Tan. Tante sendiri tahu kan jika Arga tidak menyukai dunia bisnis."
Mama Lestia menganggukkan kepalanya. Sedangkan Akash yang duduk di samping Senja hanya diam menyimak pembicaraan mamanya dan juga lelaki yang mirip dengannya. Namun ia salah fokus sedari tadi karena Arga terus saja melirik istrinya.
"Oh iya Arga, Senja. Kalian belum saling kenal bukan? Arga, perkenalkan ini Senja istri Akash. Senja, kenalkan ini Arga, sepupu Akash. Kamu pasti bingung kenapa Arga memiliki wajah yang begitu mirip dengan suami kamu. Ya kamu tahu sendiri Akash sangat mirip dengan papa, begitu juga dengan Arga. Ya karena memang Arga adalah putra dari saudara kembar papa Lesmana sayang."
"Kembar ma? Papa memiliki kembaran? Jadi mas Arga ini anak dari saudara kembar papa?"
Mama Lestia menganggukkan kepalanya. Sungguh Senja baru mengetahui bahwa papa mertuanya memiliki saudara kembar lelaki yang memiliki wajah yang begitu mirip dengannya. Lantas kemana saudara kembar papa Lesmana? Kenapa Senja tidak pernah mengetahui bahwa sang papa mertua mempunyai kembaran? Lalu kenapa hanya Akash yang di perkenalkan sebagai cucu opa Bagaskara?
Kenapa selama ini Arga tidak pernah di kenalkan ke publik? Lalu kenapa sekarang opa Bagaskara meminta cucunya itu kembali ke Indonesia? Banyak pertanyaan yang muncul di benak Senja. Namun ia sama sekali tidak ingin terlalu menduga. Mungkin ada suatu hal kenapa Arga tidak pernah muncul selama ini yang tidak boleh di ketahui oleh siapapun, atau mungkin memang keinginan Arga sendiri.
"Benar sayang, papa kamu itu memiliki saudara kembar lelaki, mereka memiliki wajah yang begitu mirip. Namanya Laksa, Arga memanggil mas Laksa dengan sebutan ayah. Namun umur ayahnya Arga tidak panjang. Allah lebih sayang kepada mas Laksa, sehingga almarhum lebih dulu di panggil oleh Yang Maha Kuasa. Dan selama ini Arga dan ibunya tinggal di luar negeri di mana almarhum bertemu dengan ibunya Arga. Rahayu, wanita yang di cintai oleh almarhum. Sejak kepergian almarhum, Rahayu mengajak Arga tinggal di luar negeri karena dia tidak ingin melupakan kenangan bersama almarhum. Dan sekarang kenapa Arga bisa kembali, sepertinya ibunya Arga sudah mengizinkan putranya yang nakal ini untuk kembali ke Indonesia. Benar begitu Arga?"
Arga membenarkan perkataan mama Lestia. Memang setiap kali Arga meminta kembali ke Indonesia. Ibu Rahayu tidak pernah mengizinkan. Tapi setelah ia menerima telfon dari opa Bagaskara, entah apa yang mereka bicarakan. Sehingga ibu Rahayu mengizinkan putranya itu kembali ke tanah kelahirannya.
Senja sampai berkaca-kaca mendengar cerita mama Lestia. Ia tidak menyangka jika ada cerita yang cukup mengharukan di tengah-tengah keluarga sang suami. Mungkin itu juga alasannya kenapa Arga tidak pernah di kenalkan ke publik. Lagian sang empunya juga tidak suka menjadi sorotan media.
"MasyaaAllah, Senja jadi terharu."
"Terimakasih Senja. Boleh kan aku panggil kamu Senja. Lagian aku sama Akash hanya beda dua bulan saja. Kalau aku lihat kamu lebih muda dari pada kita berdua."
"Senyamannya saja mas Arga. Senja dua tahun lebih muda dari mas Akash."
Arga mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia merasa bisa cepat akrab dengan istri sepupunya ini. Lagian sepertinya Senja ini tipe wanita yang ramah. Namun entah kenapa seperti ada yang cemburu dengan interaksi Senja dan Arga. Padahal Senja dan Arga tidak melakukan apapun.
"Bro, Lo tidak kangen sama gue? padahal kita terakhir ketemu itu sudah sangat lama loh. Kira-kira lima tahun yang lalu. Dan gue hanya tahu kabar Lo selama ini juga dari mama Lo dan juga foto-foto yang di kirim oleh mama Lo."
"Arga, kamu seperti tidak mengenal sepupu kamu ini. Akash kan memang irit bicara sedari dulu. Oh iya Tante sampai lupa. Kamu belum di buatkan minum. Kamu mau minum apa nak?"
"Apa saja Tan."
Mama Lestia meminta salah satu art membawakan minuman dingin untuk keponakannya itu, dan juga beberapa cemilan. Mereka mengobrol lumayan panjang. Hingga azan zhuhur berkumandang. Senja lebih dulu pamit ke kamar untuk melaksanakan shalat zhuhur. Langkah Senja menjadi perhatian tersendiri oleh lelaki yang memiliki wajah yang begitu serupa dengan Akash.
Ekhem...
Akash berdeham memperhatikan arah pandang sepupunya. Namun, Arga yang tidak memperhatikan Akash sudah meliriknya dengan tatapan siap menerkam masih belum sadar juga. Hingga sebuah bolpoin di lempar ke arah dirinya.
Tuk...
"Aduh, kira-kira dong Kash. Lagian kenapa coba lempar-lempar gue?"
"Lo yang kenapa memandang istri gue seperti itu?"
Arga sepertinya punya ide jahil. Sepertinya ia memiliki ide untuk membuat sepupunya itu cemburu. Sebenarnya Arga memandang Senja sedari tadi bukan karena apa-apa. Hanya saja ia masih tidak menyangka ada wanita sholehah yang mau di peristri oleh sang sepupu. Bahkan sedari tadi Senja hanya menundukkan pandangannya. Ia sama sekali tidak berani menatap wajah Arga saat di ajak berbicara.
"Gue kagum dengan istri Lo Kas. Sudah cantik, sholehah, lembut dan juga menawan. Lo Nemu istri seperti Senja di mana sih? Tan, kenalin dong Arga dengan wanita seperti Senja."
Arga mengedipkan sebelah matanya kepada mama Lestia. Mama Lestia yang menangkap kode dari keponakannya itu mengikuti permainan Arga. Sepertinya Arga memang sengaja membuat Akash cemburu. Dan mama Lestia sendiri menyetujui permainan keponakannya itu. Berharap Akash sadar akan perasaannya terhadap Senja.
"Wah, ternyata tidak hanya Tante saja yang tidak salah dalam memilih istri untuk Akash kan Ga? Kamu tahu, Senja itu adik ipar almarhumah istri pertama Akash. Karena Tante tidak mau Cahaya di asuh oleh wanita lain, makanya Tante meminta Akash dan Senja untuk menikah. Andaikan Akash dan Senja belum menikah. Tante akan memperkenalkan Senja kepada kamu. Kan sayang melepaskan seorang berlian seperti Senja."
"Benar Tan, andaikan Lo bosan dengan istri Lo. Gue siap menikahi Senja kas."
Damn!
Ucapan Arga membuat dada Akash naik turun. Ia bahkan sampai mengepalkan kedua tangannya. Kenapa ia tidak suka dengan ucapan sepupunya itu. Ia fikir Senja barang. Ck, sejak kapan Akash memperdulikan perasaan Senja.
......................
...To Be Continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nanik Arifin
aku di barisanmu Ga....
buat suhu si songong naik menuju 50° 🤭🤭
2024-01-15
1
Nenk Vi
good job Arga 🤭panas kipas dong 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-01-15
2
Amin Srgfoo
wow Arga keren bikin paksuami senja kepanasan terus biar tau rasa
2024-01-15
3