Kini Akash, Senja, dan putri mereka Cahaya sudah bersiap untuk makan malam di luar. Sesuai perkataan Akash tadi kepada Senja. Mereka sudah berada di perjalanan menuju sebuah restoran bintang lima. Ini pertama kalinya Senja di ajak oleh suaminya itu makan diluar sejak mereka menikah.
Tentu saja Senja sangat senang, ia berharap pernikahannya bisa bertahan dan Akash perlahan bisa merubah sikapnya, dan pernikahannya bersama sang suami bisa di selamatkan. Bagaimanapun juga ia hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya.
"Aya senang tidak nak?"
"Cenang mama, Aya cenang mam lual cama mama papa."
Senja mengusap surai ikal sang putri, tampak raut kebahagiaan tercetak di wajah putrinya. Akash sendiri hanya menyimak obrolan kedua wanita berbeda generasi tersebut. Yang pasti kali ini sebenarnya ia mengajak Senja makan diluar karena ada suatu hal.
Tepat saat ini mereka tiba di restoran yang di sebutkan oleh Akash. Entah kenapa perlakuannya pun berbeda. Akash membukakan pintu untuk Senja dan mengambil Cahaya dari gendongannya. Lalu sebelah tangannya yang menganggur memegang tangan Senja. Senja sempat terkejut dengan perlakuan manis suaminya, namun ia berusaha untuk merubah ekspresinya wajahnya tetap seperti biasa.
Ternyata saat tiba di dalam, ia terkejut karena ada keluarga dari sang suami. Sekarang Senja paham kenapa suaminya tiba-tiba mengajaknya makan di restoran dan perlakuan sang suami sedikit manis. Pasti karena Akash tidak mau rumah tangganya diketahui oleh keluarganya sendiri.
Benar saja, saat Senja sudah berada tepat dihadapan keluarga sang suami. Mereka langsung menanyakan mengenai pernikahan Senja dan Akash.
Namun Senja yang paham adab, ia lebih dulu menyalami keluarga dari sang suami satu persatu. Disana ada kakek Akash, bernama Anggit Yuda Bagaskara, ayah Akash bernama Lesmana Pati Bagaskara, dan ibu Akash bernama Lestia Kusuma Putri.
"Assalamu'alaikum mama, papa, kakek. Apa kabar?"
"Wa'alaikumsalam nak, Alhamdulillah kami sehat. Kamu bagaimana? Apa suamimu memperlakukan kamu dengan baik?"
Degh!
Pertanyaan itu membuat Senja diam terpaku. Bagaimana ia harus menjawab. Tidak mungkin Senja mengatakan bahwa selama menikah dengan Akash bisa dihitung dengan jari bagaimana perlakuan baik sang suami kepada dirinya.
"Senja, sayang.."
"Eh, maaf ma, mas Akash baik sama Senja ma. Mas Akash selalu memperlakukan Senja dengan baik." Jawabnya tersenyum getir.
Akash hanya diam kala ibunya menanyakan bagaimana perlakuannya kepada Senja. Ia fikir Senja akan berkata yang sejujurnya kepada keluarganya. Ternyata ia salah, Justru Senja malah melindungi dirinya.
Karena Akash sudah sangat paham. Jika ayah dan ibunya mengetahui bahwa ia memperlakukan Senja dengan buruk, apalagi kakeknya sendiri. Sudah pasti ia habis di ceramahi setelah ini. Karena Senja adalah menantu kesayangan, bahkan saat Akash masih menjadi suami Mentari, Senja juga sering dibawa ke keluarga Akash, dan Senja diterima dengan baik oleh keluarganya itu.
Apalagi Senja sangat pandai mengambil hati semua orang. Bukan berpura-pura, tapi memang sikap hangat Senja disukai oleh siapapun yang bertemu dengannya. Apalagi Senja sangat pintar memasak, berbeda dengan alamarhumah istri pertama Akash. Mentari sama sekali tidak bisa memasak, namun Akash tidak pernah mempermasalahkannya.
"Sayang, kalau suami kamu memperlakukan kamu dengan buruk, katakan kepada mama, biar mama yang memberi pelajaran kepada suamimu. Oke!"
"Iya ma, mama tenang saja. Mas Akash tidak pernah kok bersikap buruk kepada Senja."
Sebenarnya mama Akash sudah mengetahui perlakuan buruk Akash kepada Senja, begitu juga dengan ayah dan kakek Akash. Namun mereka pura-pura tidak tahu untuk sementara waktu.
(Flashback On)
Sewaktu mama Lestia kerumah Akash dan Senja, dan tepat saat itu ia telah memasuki mension mewah putranya dan tepat berada di depan kamar anak dan menantunya. Ia mendengar putranya sedang memarahi Senja. Bahkan ia dapat mendengar ucapan Akash begitu menyakitkan hati Senja. Dia sebagai ibu Akash saja sakit hati mendengar ucapan Akash kepada Senja.
Saat itu ia pun langsung mengurungkan niatnya untuk bertemu anak dan menantunya. Ia memutuskan turun kembali ke lantai bawah, dan memanggil salah satu asisten rumah tangga Akash yang sudah sangat lama bekerja dengan keluarga Bagaskara.
Lalu mama Lestia menginterogasi pembantu tersebut apa yang terjadi di dalam rumah tangga anak dan menantunya. Dan art tersebut pun menceritakan apa yang ia tahu, bahwa selama Akash menikahi Senja, pria itu selalu saja memarahi Senja dan bahkan membentak Senja.
Tapi tentu saja bukan di hadapan para art. Namun itu juga ia tidak sengaja mendengar nyonya nya itu dimarahi habis-habisan hanya karena kesalahan sepele yang di lakukan oleh Senja. Walaupun Akash tidak pernah main tangan, tapi dengan memarahi dan membentak Senja saja sudah sangat salah.
Bahkan art itu juga pernah mendengar Akash mengatakan bahwa ia tidak akan pernah menganggap pernikahannya dengan Senja, karena ia hanya mencintai alamarhumah Istrinya. Mendengar hal itu tentu saja mama Lestia sangat marah dan menganggap putranya sudah sangat keterlaluan.
Sejak saat itu mama Lestia pun memata-matai putranya itu dan meminta asisten rumah tangga kepercayaannya untuk memberitahukan apa saja yang terjadi pada rumah tangga anak dan menantunya. Setelah ia memastikan bahwa rumah tangga kedua putranya tidak baik-baik saja, barulah mama Lestia mengatakan kepada suami serta ayah mertuanya.
Mendengar cerita dari Lestia, ayah dan kakek Akash sangat marah dan kecewa kepada Akash. Makanya sekarang mereka membuat pertemuan dengan Akash dan Senja. Ya, Akash memang mendapat pesan singkat dari mamanya saat ia tiba dirumah setelah dari mall.
(Flashback Off)
"Kalau begitu kapan kalian akan memberikan cicit untuk opa?"
Degh!
Akash dan Senja sama-sama saling menatap sepersekian detik. Bagaimana mungkin mereka bisa memberikan cicit untuk opa mereka. Sedangkan sampai sekarang saja Akash tidak mau menyentuh istri keduanya itu.
Pernah beberapa kali Akash melakukannya kepada Senja, itupun karena Akash mengira Senja itu adalah Mentari almarhumah istrinya. Saking ia merindukan sang istri. Tapi saat ia sadar bahwa Senja bukanlah Mentari, iapun menghentikannya.
"Bukannya Cahaya ini cicit opa? memang opa mau berapa cicit?" tanya Akash dengan bersikap setenang mungkin.
"Opa mau cicit dari pernikahan kamu dan Senja. Opa kasih waktu kalian untuk memberikan opa cicit, jika dalam satu tahun ini belum ada kabar baik dari Senja, maksud opa kabar kehamilan Senja, opa akan mengambil kembali apa yang telah opa berikan kepada kamu. Termasuk perusahaan yang sekarang kamu pegang."
Degh!
Lagi-lagi jantung Akash berpacu dengan cepat. Bagaimana mungkin Opa-nya memberikan syarat itu, sedangkan ia tidak mau menyentuh Senja. Bahkan ia tidak mengharapkan ada anak di dalam pernikahannya dengan Senja. Justru ia ingin mengakhiri pernikahannya dengan Senja jika bisa.
"Tapi opa.."
"Satu lagi, opa minta kalian tinggal di mension opa. Tidak ada penolakan kali ini."
Jika sudah opa Bagaskara yang mengatakan hal demikian. Maka keputusan tersebut sudah final dan tidak bisa di ganggu gugat. Karena Akash memang sama sekali tidak bisa membantah ucapan kakeknya jika harta warisan yang memang sudah ia miliki kembali ditarik oleh sang kakek.
Sedangkan Senja hanya menunduk mendengarkan ucapan sang kakek. Ia tidak tahu apakah harus senang kali ini. Yang pasti Senja sangat yakin bahwa suaminya akan marah besar nantinya saat tiba dirumah dengan keputusan final sang kakek.
"Silahkan semuanya makan, opa rasa semuanya sudah jelas."
Semua makan setelah dipersilahkan oleh opa Bagaskara. Namun tidak dengan Akash, ia makan dengan ogah-ogahan, selera makannya hilang karena ancaman sang kakek.
......................
...To Be Continued ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Siti Yuliatin
keputusan bijak opa...
2024-01-04
1
Amin Srgfoo
entar giliran bucin senja pergi baru tau rasa
2024-01-03
1