Permulaan

Saat Senja dan Akash baru saja tiba di mension mewah opa Bagaskara. Mereka langsung memasuki mension itu. Ternyata Aya menyambut kepulangan mama dan papanya bersama mama Lestia. Ia berjingkrak-jingkrak kala melihat kedua orang tuanya sudah pulang.

Senja pun langsung mencium gemas putri kesayangannya yang telah ia rawat sejak Aya baru lahir. Lalu menyalim takzim wanita paruh baya tersebut. Aya juga menyalim kedua orang tuanya secara bergantian.

"Mama.. Papa.."

"Assalamu'alaikum, iya sayangnya mama."

"Wa'alaikumsalam nak. Aya sedari tadi sudah menunggu kepulangan kalian. Katanya sudah rindu."

Mama Lestia terkekeh kala menceritakan apa yang di katakan sang cucu kepadanya. Padahal tadi pagi sudah bertemu dan belum bertemu beberapa jam saja. Tapi bocah tiga tahun itu sudah rindu saja.

"Aya rindu mama ya?"

Cahaya langsung menganggukkan kepalanya semangat. Ia meminta sang mama menggendong dirinya. Senja langsung menggendong sang putri dan memeluknya sayang. Cahaya pun balas memeluk sang mama dan menepuk-nepuk bahu Senja. Sudah seperti orang dewasa saja.

"Aya tidak rindu papa?"

"Lindu uga papa."

"Sini gendong sama papa."

Cahaya langsung membentangkan tangannya ke arah sang papa. Senja langsung menyerahkan putrinya untuk di gendong oleh sang suami. Akash pun langsung menangkap putri kecilnya itu ke dalam gendongan hangatnya. Jika orang yang tidak mengetahui permasalahan rumah tangga pasutri tersebut. Mereka akan berfikir bahwa rumah tangga Akash dan Senja begitu harmonis.

"Anak papa sudah wangi, sama siapa mandinya nak?"

"Cama Oma papa."

Senja teringat dengan cake kesukaan putrinya. Ia kembali ke mobil dan mengambil cake tersebut. Tidak hanya kesukaan sang putri, tetapi juga kesukaan kedua mertua serta Opa-nya.

"Aya lihat ini apa nak?"

"Cake, Aya cuka mama.. Aya cuka. Mam mama."

"Di dalam makannya ya sayang. Ayo kita masuk. Ayo ma. Maaf ya ma Senja lama pulangnya. Mama lelah tidak?"

Senja selalu begitu, padahal mama Lestia sudah mengatakan untuk tidak memikirkannya atau anaknya. Tapi ia selalu saja tidak enak hati. Mama Lestia pun berjalan beriringan dengan Senja dan mengelus lembut tangan sang menantu.

Istri yang begitu lembut dan tulus seperti Senja ini masih saja di perlakukan buruk oleh putranya. Andai ia memiliki putra lain yang bersikap normal. Sudah pasti mama Lestia akan menikahkan Senja dengan putranya yang lain. Betapa ruginya ia melepaskan menantu sebaik dan setulus Senja.

"Ngomong apa kamu sayang? sudah jangan terus mengatakan hal demikian. Mama sama sekali tidak lelah, dan kamu tidak perlu minta maaf. Sekarang bersihkan badan kamu dan gunakan hadiah dari mama nanti malam, oke nak. Tapi ingat gunakan hanya di depan suamimu. Hadiahnya sudah mama letakkan di kamar kalian."

Mama Lestia mengedipkan sebelah matanya. Hadiah apa? Dalam rangka apa mama Lestia memberikan hadiah untuknya? Perasaan ia sedang tidak ulang tahun atau semacamnya. Namun Senja tidak lagi bertanya. Ia pun pamit kepada mamanya dan menyusul langkah suaminya yang cukup besar menuju kamarnya.

Ternyata Akash menuju kamar Cahaya. Senja membiarkan suaminya bermain dengan sang putri. Ia pun berjalan ke kamarnya dan menyiapkan air hangat dan pakaian ganti untuk sang suami. Ia tahu suaminya sebentar lagi akan masuk ke kamar untuk mandi.

Ceklek!

Ternyata benar saja, setelah Akash bermain sebentar dengan sang putri dan menitipkan putrinya bersama mama Lestia yang sedang memakan cake kesukaannya. Akash akhirnya masuk ke kamar dan berjalan menuju sofa. Ia melepaskan jas dan dasinya. Senja langsung membantu sang suami.

"Sini mas biar Senja bantu. Air hangat juga sudah Senja siapakan. Mas langsung saja mandi. Nanti Senja mandi setelah mas mandi."

"Tidak perlu Senja, mas bisa sendiri."

"Apa mas lupa dengan perjanjian kita. Izinkan Senja berbakti kepada suami Senja selama tiga bulan. Jadi tolong jangan pernah menolak Senja."

Akash baru teringat dengan perjanjian yang ia buat dengan Senja. Lebih tepatnya ia menyetujui permintaan Senja. Karena Akash ingin membuktikan pada dirinya sendiri, bahwa ia tidak akan luluh dengan pesona sang istri.

Akhirnya Akash pun membiarkan Senja melakukan apapun yang ia mau. Ia membiarkan Senja melepaskan dasinya. Jarak mereka kini sangat dekat. Akash berusaha untuk tidak tergoda dengan kecantikan sang istri, apalagi dengan wanginya tubuh Senja walaupun sudah beraktivitas seharian.

"Sudah mas, mas silahkan mandi duluan."

Tanpa menjawab, Akash langsung memasuki kamar mandi. Ia tidak ingin terlalu lama bersama istrinya itu. Saat Akash sudah memasuki kamar mandi. Senja teringat dengan hadiah yang di siapkan oleh mama Lestia. Ia pun melihat di atas meja rias sebuah paper bag berwarna pink.

Senja pun berjalan ke arah meja rias dan melihat isi di dalamnya. Betapa terkejutnya Senja saat melihat isi di dalam paper bag itu. Bagaimana mungkin sang mama memberikannya hadiah seperti itu. Seumur-umur Senja tidak pernah memakai pakaian kekurangan bahan seperti itu, walaupun di hadapan suaminya sendiri.

Degh!

Wajah Senja memerah, jantungnya berdegup dengan kencang. Ia membayangkan bahwa dirinya memakai lingerie tipis yang pastinya akan memperlihatkan lekuk tubuhnya. Oh tidak, Senja menggelengkan kepalanya pelan. Apa yang akan di pikirkan suaminya nanti.

"Mama, kenapa mama kepikiran memberikan Senja lingerie. Apa mas Akas akan suka? huft... Mama kan tidak tahu bagaimana hubungan aku sama mas Akash. Tapi mama sudah memberikan hadiah ini, apa aku pakai saja ya nanti malam. Mas Akash juga sudah setuju kan memberikan aku kesempatan selama tiga bulan. Mungkin mulai dari malam ini aku akan melakukan apapun untuk menaklukkan suamiku."

Senja akhirnya berfikir, tidak masalah kali ini ia akan mengalah dan melakukan apapun untuk bisa memperbaiki hubungan yang memang sudah rusak dari awal pernikahan. Senja tidak akan menyia-nyiakan usaha mamanya.

Ceklek!

Saat pintu kamar mandi terbuka, Senja langsung menyimpan paper bag itu ke dalam lemari pakaiannya. Jangan sampai Akash melihat apa yang ada di dalam paper bag itu.

"Sudah mas? Ini baju gantinya mas."

Aneh rasanya di layani seperti itu oleh Cahaya. Untuk pertama kalinya ia menerima pelayanan yang di berikan oleh istri keduanya itu. Padahal dulu sewaktu ia menikah dengan Almarhumah, justru Akash yang selalu melayani Istrinya. Mentari tidak pernah melakukan tugasnya. Apalagi menyiapkan air untuk mandi dan pakaian seperti ini. Apalagi sampai sampai di buatkan bekal untuk makan siangnya. Hanya Senja lah yang melakukan itu semua untuknya.

"Ya sudah, kalau begitu Senja mandi dulu ya mas."

Akash tidak menjawab, ia membiarkan Senja melakukan apapun. Sepertinya untuk tiga bulan ke depan, ia harus terbiasa dengan perlakuan sikap Senja kepada dirinya. Bagaimanapun ia sudah memberikan Senja kesempatan.

......................

...To Be Continued ...

Terpopuler

Comments

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

semangat untuk Senja, hehehe

2024-03-14

1

Amin Srgfoo

Amin Srgfoo

aku nunggu sampe senja keluar dr rumah itu

2024-01-13

1

Nenk Vi

Nenk Vi

aku nunggu sampek tiga bulan 🥱🥱🥱

2024-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Senja & Akash
2 Izin Ke Mall
3 Kemarahan Akash
4 Mulai Melunak
5 Ternyata...
6 Tidak Bisa Berkutik
7 Sudah Bertekad
8 Kepergok Mama
9 Membuat Bekal Makan Siang
10 Kedatangan Senja Di Perusahaan
11 Permintaan Senja
12 Keberanian Senja
13 Permulaan
14 Pertahanan Akash Gagal
15 Hari Kematian Mentari
16 Arga
17 Ternyata Arga...
18 Cemburu
19 Perdebatan di Pagi Hari
20 Rencana Licik Amelia
21 Akash di Bawa ke Rumah Sakit
22 Rencana Licik
23 Feeling Seorang Istri
24 Mulai Berubah
25 Kecanggungan
26 Terbongkar
27 Keberanian Senja
28 Tiba-tiba di Hadang
29 Pertolongan
30 Ke Adaan Senja
31 Rasa Bersalah Akash
32 Kabar Kehamilan Senja
33 Akhirnya Senja Pulang
34 Kerandoman Akash & Arga
35 Jealous
36 Akash Kembali Pingsan
37 Kabar Mengejutkan
38 Sebuah Fakta
39 Akhirnya Akash Siuman
40 Menyusun Strategi
41 Ayo Sama-sama Kita Berjuang
42 Sudah di Ambang Batas
43 Rencana Papa Lesmana & Mama Lestia
44 Meninggal Dunia
45 Arbei
46 Jelang Operasi
47 Jangan Pergi Lagi Bidadariku
48 Setan
49 Berdebar
50 Mulai Bucin
51 Operasi Opa Bagaskara
52 Mengobati Hati yang Terluka
53 Rencana Kedatangan Arbei
54 Mendapat Pernyataan Cinta
55 Calon Istri Pak Arga
56 Kejutan Besar
57 Kejujuran Arga Kepada Sang Putra
58 Masa Lalu Opa Bagaskara
59 Perminta Maafan Arbei
60 Kepergian Kedua Orang Tua Senja
61 Di Kebumikan
62 Pesan Papa Lesmana & Mama Lestia
63 Perdebatan Karena Sebungkus Takjil
64 Saling Cemburu
65 Sudah Mendapat Lampu Hijau
66 Kencan
67 Ungkapan Perasaan Syila
68 Dua Insan
69 Malam Takbir
70 Saya Menyukai Syila
71 Rahasia Arga
72 Pernikahan Arbei
73 Pendarahan
74 Donor untuk Senja
75 Akhirnya Senja Sadar
76 Happy Wedding Arga & Syila
77 Kepulangan Senja
78 Paris
79 Dua Keluarga Bahagia
80 Terimakasih Tuhan (The End)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Senja & Akash
2
Izin Ke Mall
3
Kemarahan Akash
4
Mulai Melunak
5
Ternyata...
6
Tidak Bisa Berkutik
7
Sudah Bertekad
8
Kepergok Mama
9
Membuat Bekal Makan Siang
10
Kedatangan Senja Di Perusahaan
11
Permintaan Senja
12
Keberanian Senja
13
Permulaan
14
Pertahanan Akash Gagal
15
Hari Kematian Mentari
16
Arga
17
Ternyata Arga...
18
Cemburu
19
Perdebatan di Pagi Hari
20
Rencana Licik Amelia
21
Akash di Bawa ke Rumah Sakit
22
Rencana Licik
23
Feeling Seorang Istri
24
Mulai Berubah
25
Kecanggungan
26
Terbongkar
27
Keberanian Senja
28
Tiba-tiba di Hadang
29
Pertolongan
30
Ke Adaan Senja
31
Rasa Bersalah Akash
32
Kabar Kehamilan Senja
33
Akhirnya Senja Pulang
34
Kerandoman Akash & Arga
35
Jealous
36
Akash Kembali Pingsan
37
Kabar Mengejutkan
38
Sebuah Fakta
39
Akhirnya Akash Siuman
40
Menyusun Strategi
41
Ayo Sama-sama Kita Berjuang
42
Sudah di Ambang Batas
43
Rencana Papa Lesmana & Mama Lestia
44
Meninggal Dunia
45
Arbei
46
Jelang Operasi
47
Jangan Pergi Lagi Bidadariku
48
Setan
49
Berdebar
50
Mulai Bucin
51
Operasi Opa Bagaskara
52
Mengobati Hati yang Terluka
53
Rencana Kedatangan Arbei
54
Mendapat Pernyataan Cinta
55
Calon Istri Pak Arga
56
Kejutan Besar
57
Kejujuran Arga Kepada Sang Putra
58
Masa Lalu Opa Bagaskara
59
Perminta Maafan Arbei
60
Kepergian Kedua Orang Tua Senja
61
Di Kebumikan
62
Pesan Papa Lesmana & Mama Lestia
63
Perdebatan Karena Sebungkus Takjil
64
Saling Cemburu
65
Sudah Mendapat Lampu Hijau
66
Kencan
67
Ungkapan Perasaan Syila
68
Dua Insan
69
Malam Takbir
70
Saya Menyukai Syila
71
Rahasia Arga
72
Pernikahan Arbei
73
Pendarahan
74
Donor untuk Senja
75
Akhirnya Senja Sadar
76
Happy Wedding Arga & Syila
77
Kepulangan Senja
78
Paris
79
Dua Keluarga Bahagia
80
Terimakasih Tuhan (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!