Mengobati Hati Yang Terluka
Memiliki perasaan kepada ipar sendiri memang sudah sangat salah. Namun Senja yang selama ini menyimpan rasa kepada iparnya hanya mencintai dalam diam. Ia juga sama sekali tidak pernah berniat untuk menghancurkan pernikahan kakak dan Abang iparnya itu.
Hingga suatu ketika, sang kakak meninggal dunia saat melahirkan anaknya. Saat itulah pernikahannya dan Abang iparnya terjadi. Ya, Akash Cahari Bagaskara, putra semata wayang dari Bagaskara harus terpaksa menikahi adik iparnya setelah enam bulan sang istri meninggal dunia atas permintaan kedua orang tuanya yang tak ingin cucunya di asuh oleh orang lain.
Hidupnya seakan runtuh kala ia di paksa kedua orang tuanya untuk menikahi Senja yang notabene nya adalah adik iparnya sendiri. Awalnya ia juga dekat dan sangat baik dengan Senja, namun saat Senja menjadi istrinya, saat itulah Akash berubah seratus delapan puluh derajat.
Bahkan Senja yang dulu selalu mendapatkan perhatian dari Abang iparnya, karena Akash tidak memiliki adik, ia begitu menyayangi Senja seperti adiknya sendiri. Sama halnya almarhum sang kakak yang begitu menyayangi adiknya. Namun kini semuanya berubah begitu saja.
......................
"Mas, bangun mas, nanti mas telat ke kantor. Air hangat sudah Senja siapkan. Sarapan juga sudah jadi."
Mata lelaki itu mulai terbuka sempurna, sinar matahari yang masuk dari jendela menyilaukan penglihatannya. Seketika wajah wanita yang ada di hadapannya membuat ia terpaku. Namun seketika Lelaki itu menatapnya dengan tatapan tak suka.
"Kenapa kamu tersenyum begitu, mas tidak butuh senyuman itu. Lagian sudah berapa kali mas katakan, kamu tidak perlu melakukan tugasmu. Karena mas tidak akan pernah menerima dengan kebaikan mu itu. Cukup kamu mengurus anakku."
Degh!
Sakit, tentu saja sakit. Lelaki yang selama ini berlaku baik padanya berubah seratus delapan puluh derajat setelah status mereka yang awalnya sebagai ipar, kini menjadi suami istri.
Senja pikir setelah menikah dengan Akash, ia akan dicintai seperti almarhumah sang kakak. Karena Senja sendiri tahu bagaimana suaminya dulu begitu mencintai alamarhumah kakaknya. Namun apa yang ia dapat, setiap hari sikap Akash semakin dingin kepadanya.
"Mas, kenapa mas berkata begitu, dulu mas begitu baik kepada Senja, mas juga menyayangi Senja seperti adik mas. Tapi kenapa setelah kita menikah, sikap mas berubah. Tidak bisakah mas juga menerima Senja seperti Senja menerima mas sebagai suami Senja."
"Simpan jauh-jauh angan kamu itu Senja. Sejak istriku meninggal, sejak saat itu cintaku telah habis bersamanya. Dulu aku memang menyayangimu seperti adikku, tapi saat kamu menerima pernikahan kita, sejak saat itu aku mulai membenci mu. Andaikan kau menolak pernikahan ini, kita tidak akan pernah menikah. Karena kuncinya ada pada dirimu."
Tes...
Airmata yang sedari tadi Senja tahan akhirnya luruh juga. Sakit.. Sangat sakit kala kata kebencian itu di lontarkan oleh lelaki yang sejak dulu ia cintai.
Ya, sebenarnya Senja sudah menyukai Akash sejak duduk di bangku SMA. Waktu itu Akash duduk di bangku kelas tiga, bersamaan dengan almarhumah sang kakak yang juga kelas tiga SMA, sedangkan Senja duduk di bangku kelas satu SMA. Ya, mereka hanya beda dua tahun saja.
Namun siapa sangka lelaki yang ia sukai malah berpacaran dengan kakak kandungnya sendiri. Kecewa tentu saja, namun ia berusaha menerima hubungan sang kakak dengan Abang iparnya, dan berusaha untuk melupakan Akash.
Namun setelah pernikahan sang kakak dengan lelaki yang ia sukai itu, rasa cinta Senja kepada Akash sama sekali tidak pernah berubah. Bahkan cinta itu setiap hari semakin tumbuh. Tapi bisa di jamin Senja sama sekali tidak pernah mendoakan bahwa kakak dan Abang iparnya berpisah.
Ia selalu mendoakan pernikahan kakak dan Abang iparnya baik-baik saja. Bahkan ia memohon kepada Yang Maha Kuasa agar cintanya kepada Akash segera hilang. Tapi siapa sangka kini lelaki itu menjadi suaminya. Tentu saja Senja bahagia. Namun kebahagiaan itu hanya sebatas angan-angan nya semata.
Sebenarnya saat Akash melontarkan kata-kata menyakitkan kepada istrinya yang kini, hatinya juga ikut sakit. Karena ia sadar bagaimana dulu ia menyayangi Senja seperti adiknya. Tapi hanya sebatas adik, tidak lebih.
Ia merasa telah mengkhianati almarhumah istrinya sendiri jika ia memperlakukan Senja seperti ia memperlakukan alamarhumah istrinya. Karena ia pernah mengatakan dulu bahwa ia tidak akan pernah menikah selain dengan Mentari. Ya, istri Akash bernama Mentari.
Tapi ia menelan ludahnya sendiri. Ia bahkan menikahi adik iparnya, adik kandung dari Mentari. Walaupun sekarang Mentari sudah tiada. Namun ia tetap merasa bersalah sudah melanggar ucapannya sendiri.
Akash pun berjalan melewati Senja begitu saja menuju kamar mandi. Seolah-olah Senja tidak ada di hadapannya. Senja hanya bisa diam mematung kala sang suami sama sekali tidak melirik kearahnya.
"Mas, padahal sudah tiga tahun kakak tiada, dan sudah dua tahun setengah pernikahan kita. Tapi kenapa kamu masih belum bisa menerima pernikahan kita. Apakah kamu tidak bisa mencintai aku mas. Andaikan kamu tahu, aku sudah mencintai kamu sejak kita masih remaja, jauh sebelum kamu dan kakak aku memiliki hubungan." bathinnya menangis sembari menatap punggung sang suami hingga menghilang dibalik pintu kamar mandi.
"Mama.."
Bocah kecil yang memanggilnya dengan sebutan mama masuk kekamarnya dan Akash. Bocah kecil itu sudah rapi dan wangi setelah dimandikan oleh baby sitter nya.
"MasyaaAllah anak mama sudah wangi, Adek sudah mamam sama sus?"
Bocah kecil itu menggelengkan kepalanya, walaupun ia belum bisa berbicara sempurna, namun ia mengerti apa yang di sampaikan oleh orang dewasa kepadanya.
"Ayo mamamnya sama mama ya, kita kebawah sembari menunggu papa."
Bocah kecil itu terkekeh kecil menampakkan giginya yang belum sempurna. Ia berjalan sembari memegang tangan sang mama. Walaupun Senja hanya ibu sambung, namun ia begitu menyanyi putri dari suami dan almarhumah sang kakak.
Sekitar lima belas menit menunggu di meja makan. Akhirnya Akash turun kebawah. Walaupun ia bersikap buruk kepada Senja, namun jika di hadapan anaknya serta dihadapan orang lain, Akash akan bersikap baik kepada Senja. Dan Senja sudah memahami itu.
"Halo anak papa yang cantik. Sudah lama menunggu papa? Mau makan sekarang?"
"Iya papa, adek lapal,"
Melihat interaksi antara anak dan ayah itu membuat hati Senja menghangat. Dengan telaten Senja melayani suaminya, setelah itu anaknya. Setelah suami dan anaknya dilayani dengan baik, barulah Senja mengambil nasi dan lauk untuk dirinya.
"Mas, hari ini Senja izin keluar ya. Bawa baby juga kok ketemu teman."
Akash hanya diam tanpa ingin menjawab pertanyaan Senja. Entah kenapa jika Senja izin keluar bertemu teman-temannya ia begitu tidak menyukainya. Padahal jarang-jarang juga Senja meminta izin. Karena sejak menikah Senja menjadi ibu rumah tangga mengurus dirinya dan anaknya.
"Ya sudah kalau tidak boleh." jawabnya sendu. Akash dapat melihat raut kesedihan di wajah sang istri.
"Yasudah kamu boleh pergi, ingat jangan sampai lengah menjaga anak kita."
Degh!
"Terimakasih mas." jawab Senja sumringah.
"Ayo baby, nanti ikut mama ya, ketemu aunty Cia.
......................
...To Be Continued...
Assalamu'alaikum Sahabat Musim_Salju
Bagaimana kabar sahabat semua. Musim_Salju muncul lagi dengan karya terbaru. Kali ini akan banyak menguras emosi para pembaca. Yuk siapkan hati untuk membaca karya author kali ini.
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, agar Author semangat setiap kali update pada setiap karya yang akan dirilis dengan cara (like, komen, subscribe, vote, dll) terimakasih semuanya.
Welcome untuk yang baru bergabung, happy reading 🤍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Eni Siswanti
kasihannya si senja
2024-01-21
1
ɪsᴛʏ
aku hadir Thor..
2024-01-02
1
Musim_Salju
Assalamu'alaikum sahabat Salju, welcome untuk yang baru bergabung. Jangan lupa tinggalkan jejak (like, komen, subscribe, vote, dll) agar Author semangat dalam melanjutkan cerita ini.
Baca juga karya author yang lainnya ya, terimakasih semuanya.
With Love🤍🩷💜
~Musim_Salju
2024-01-01
3