Permintaan Senja

Setelah kepergian Daniel, Senja langsung berjalan ke arah sang suami dengan wajah tersenyum setelah ia membuang nafasnya panjang. Entah apa yang akan terjadi, yang pasti Senja akan berusaha lagi dan lagi untuk memperbaiki pernikahannya dengan Akash yang memang sedari awal tidak baik-baik saja.

Namun tatapan Akash sungguh seperti orang yang siap menerkam lawannya. Namun Senja tidak lah gentar sama sekali. Karena niatnya jauh lebih besar dari pada rasa takutnya. Lagian ia tahu bahwa Akash tidak akan menyakitinya lebih jauh.

"Mas, kenapa menatap Senja seperti itu? Apakah mas senang dengan kedatangan Senja? Senja sengaja kesini untuk mengantarkan makan siang untuk mas. Senja tahu mas belum makan bukan? Ayo sini mas duduk."

Senja menarik pergelangan tangan Akash dengan lembut, kali ini Akash membiarkan apa yang di lakukan oleh istrinya itu. Sejauh mana Senja akan berbuat untuk terus merayu dirinya. Memang seperti wanita perayu, tapi itu tidak salah sama sekali, yang ia rayu adalah suaminya sendiri.

Kini mereka sudah sama-sama duduk di sebuah sofa yang ada di ruangan Akash. Senja langsung mengeluarkan kotak bekal itu dari tas bekal dengan semangat, apalagi melihat tidak ada penolakan sama sekali dari suaminya. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh sang suami saat ini.

"Tara... Senja membuatkan makanan ke sukaan mas. Nasi goreng seafood dan tomyam udang. Ayo mas buka mulutnya, Aaa..."

Saat sendok itu sudah hampir menempel ke mulut Akash, Akash tiba-tiba mencekal pergelangan tangan Senja. Namun Senja tetap tersenyum sembari menahan perih dari genggaman tangan sang suami.

"Apa mau kamu Senja? Apa perlakuan mas selama ini tidak lebih dari cukup untuk menjelaskan kepada kamu, jika mas tidak ingin lebih dari pada ini. Harus bagaimana lagi mas menjelaskan kepada kamu agar kamu paham. Tolong mengertilah, mas tidak ingin menyakiti kamu lebih jauh lagi."

"Tidak apa-apa mas, Senja tidak akan pernah menyerah. Senja yakin mas hanya belum bisa mencintai Senja, bukan tidak akan. I love you my husband.

Mata wanita itu mulai berkaca-kaca saat menatap manik indah sang suami sembari tetap memberikan senyuman termanisnya. Akash yang melihat wajah cantik sang istri dengan mata yang sudah berkaca-kaca itu merasakan sesak di dadanya.

"Mas, please, mengertilah... Kasih Senja kesempatan, tiga bulan saja. Jika dalam waktu tiga bulan mas masih belum bisa mencintai Senja. Senja akan pergi dari hidup mas. Tapi selama waktu tiga bulan, izinkan Senja membuktikan kepada mas, bahwa Senja akan menjadi istri yang terbaik untuk mas, menjadi ibu yang baik untuk Cahaya putri kita. Izinkan Senja berbakti sebagai seorang istri yang seutuhnya. Senja mohon mas..."

Senja tak tahan lagi menahan sesak di dada, air mata yang sedari tadi ia tahan luruh juga. Tepat di hadapan sang suami dengan jarak yang begitu dekat. Tangan yang tadi mencekal pergelangan tangan Senja di lepas oleh Akash, ia pun meletakkan sendok yang masih di pegang Senja ke kotak bekal, lalu menarik tubuh mungil Senja dalam pelukan hangatnya. Ini lah pertama kalinya Akash akhirnya mengalah dan luluh, hatinya ternyata sakit juga kala penolakan yang terus menerus ia berikan.

Sanja merasa ketenangan dan kenyamanan saat berada dalam dekapan sang suami. Apa ini tandanya sang suami menerima permintaannya? Menyetujui keinginannya dan memberikannya kesempatan selama tiga bulan kedepan? Entahlah, yang pasti kali ini Senja hanya ingin merasakan kenyamanan pelukan pertama dari suaminya.

Saat itu tiba-tiba saja sekretaris Akash masuk tanpa permisi. Ia melihat Akash berpelukan dengan Senja, bahkan Akash juga meneteskan air mata. Hatinya terasa sakit melihat lelaki yang selama ini ia incar bersama dengan wanita lain apalagi dengan posisi se intim itu.

Namun Akash yang melihat sang sekretaris sudah berdiri di depan pintu ruangannya menatapnya dengan tajam tanpa melepas pelukannya terhadap sang istri dan segera menghapus air matanya dengan jari jemarinya.

"Silahkan kamu keluar, apa kamu tidak punya sopan santun main masuk begitu saja tanpa mengetuk terlebih dahulu, ha!"

Degh!

Baru kali ini Amelia di bentak seperti itu oleh atasannya, terlebih di hadapan Istrinya langsung. Mau di taruh dimana mukanya. Tangannya langsung mengepal dengan raut penuh kebencian menatap punggung wanita yang masih di dalam dekapan sang atasan. Tapi dengan cepat ia merubah ekspresi wajahnya.

"Maaf pak, saya lupa, saya hanya ingin melaporkan jadwal bapak siang ini. Takutnya bapak lupa."

"Batalkan semua jadwal saya hari ini. Karena ini pertama kalinya istri saya kesini. Saya akan memperkenalkan istri saya ke seluruh karyawan kantor. Dan kamu tolong dampingi saya dan istri saya nanti."

Apa? Apa-apaan ini. Sungguh rasanya Amel ingin berteriak dan mengusir jauh-jauh Senja dari sisi Akash. Seharusnya dia yang ada di posisi Akash dan di perkenalkan sebagai pasangan lelaki cucu dari orang yang begitu berpengaruh di perusahaannya itu.

"Tapi pak..."

"Saya tidak ingin ada jawaban lain, cukup lakukan perintah saya. Lalu setelah jam makan siang kumpulkan semua karyawan di aula."

"Baik pak, kalau begitu saya permisi."

Amelia pergi meninggalkan ruangan Akash dengan wajah sudah memerah saking ingin marahnya. Ia benar-benar benci situasi saat ini. Setahu dia saat ia tidak sengaja mendengar obrolan Akash dengan Daniel. Akash mengatakan bahwa dia hanya terpaksa menikah dengan Senja. Lalu ini apa? Bahkan Akash ingin memperkenalkan istri keduanya itu kepada seluruh karyawan? Sungguh Amelia tidak terima.

"Mas, apa mas..."

"Mas akan memberikan kamu kesempatan, tiga bulan saja. Jika lebih dari tiga bulan mas masih tidak bisa mencintai kamu. Maka mas minta kamu dengan sukarela pergi dari hidup mas. Tapi mas tidak akan melarang kamu untuk bertemu dengan Cahaya. Bagaimanapun juga mas tahu bagaimana dekatnya kamu dengan Aya."

Degh!

Jantung Senja berdebar saat mendengar suaminya akhirnya mau memberikan kepadanya kesempatan untuk membuat Akash jatuh cinta kepada dirinya. Ia langsung menarik dirinya dari dekapan sang suami dan menatap lekat sepasang manik itu. Tak ada lagi tatapan mengintimidasi seperti sebelumnya.

"Mas, Senja akan membuat mas segera mencintai Senja. Izinkan Senja untuk berbakti sepenuhnya kepada mas sebagai istri mas. Jangan lagi menolak Senja. Ana Uhibbuka Fillah ya Zauji."

Akash segera menghapus air mata sang istri menggunakan jari jemarinya. Ia tahu selama ini ia telah menyakiti Senja begitu dalam, tapi kali ini ia akan berubah demi putrinya. Tapi hanya sampai batas waktu yang telah di minta oleh sang istri.

Senja tersenyum kala tangan kekar itu menghapus air matanya. Ia tidak menyangka akhirnya Akash menerima permintaannya kali ini tanpa ada penolakan lagi.

"Ayo mas Senja suapi."

Akash membuka mulutnya, dan suapan untuk pertama kali masuk ke dalam mulutnya dari tangan Senja langsung.

......................

...To Be Continued ...

Terpopuler

Comments

Nurgusnawati Nunung

Nurgusnawati Nunung

Semoga saja Akhas mencintai Senja. kasihan sama Cahaya

2024-03-14

1

Nenk Vi

Nenk Vi

cinta senja tulus looooh kash klok km cuman php mending lepasin, udh cukup dia sakit hati 🤧🤧🤧

2024-01-09

2

Siti Yuliatin

Siti Yuliatin

moganisa ya senja... semangaaaattt...

2024-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Senja & Akash
2 Izin Ke Mall
3 Kemarahan Akash
4 Mulai Melunak
5 Ternyata...
6 Tidak Bisa Berkutik
7 Sudah Bertekad
8 Kepergok Mama
9 Membuat Bekal Makan Siang
10 Kedatangan Senja Di Perusahaan
11 Permintaan Senja
12 Keberanian Senja
13 Permulaan
14 Pertahanan Akash Gagal
15 Hari Kematian Mentari
16 Arga
17 Ternyata Arga...
18 Cemburu
19 Perdebatan di Pagi Hari
20 Rencana Licik Amelia
21 Akash di Bawa ke Rumah Sakit
22 Rencana Licik
23 Feeling Seorang Istri
24 Mulai Berubah
25 Kecanggungan
26 Terbongkar
27 Keberanian Senja
28 Tiba-tiba di Hadang
29 Pertolongan
30 Ke Adaan Senja
31 Rasa Bersalah Akash
32 Kabar Kehamilan Senja
33 Akhirnya Senja Pulang
34 Kerandoman Akash & Arga
35 Jealous
36 Akash Kembali Pingsan
37 Kabar Mengejutkan
38 Sebuah Fakta
39 Akhirnya Akash Siuman
40 Menyusun Strategi
41 Ayo Sama-sama Kita Berjuang
42 Sudah di Ambang Batas
43 Rencana Papa Lesmana & Mama Lestia
44 Meninggal Dunia
45 Arbei
46 Jelang Operasi
47 Jangan Pergi Lagi Bidadariku
48 Setan
49 Berdebar
50 Mulai Bucin
51 Operasi Opa Bagaskara
52 Mengobati Hati yang Terluka
53 Rencana Kedatangan Arbei
54 Mendapat Pernyataan Cinta
55 Calon Istri Pak Arga
56 Kejutan Besar
57 Kejujuran Arga Kepada Sang Putra
58 Masa Lalu Opa Bagaskara
59 Perminta Maafan Arbei
60 Kepergian Kedua Orang Tua Senja
61 Di Kebumikan
62 Pesan Papa Lesmana & Mama Lestia
63 Perdebatan Karena Sebungkus Takjil
64 Saling Cemburu
65 Sudah Mendapat Lampu Hijau
66 Kencan
67 Ungkapan Perasaan Syila
68 Dua Insan
69 Malam Takbir
70 Saya Menyukai Syila
71 Rahasia Arga
72 Pernikahan Arbei
73 Pendarahan
74 Donor untuk Senja
75 Akhirnya Senja Sadar
76 Happy Wedding Arga & Syila
77 Kepulangan Senja
78 Paris
79 Dua Keluarga Bahagia
80 Terimakasih Tuhan (The End)
81 Shanum: SAMUEL & HANUM
82 Novel "Ours Time"
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Senja & Akash
2
Izin Ke Mall
3
Kemarahan Akash
4
Mulai Melunak
5
Ternyata...
6
Tidak Bisa Berkutik
7
Sudah Bertekad
8
Kepergok Mama
9
Membuat Bekal Makan Siang
10
Kedatangan Senja Di Perusahaan
11
Permintaan Senja
12
Keberanian Senja
13
Permulaan
14
Pertahanan Akash Gagal
15
Hari Kematian Mentari
16
Arga
17
Ternyata Arga...
18
Cemburu
19
Perdebatan di Pagi Hari
20
Rencana Licik Amelia
21
Akash di Bawa ke Rumah Sakit
22
Rencana Licik
23
Feeling Seorang Istri
24
Mulai Berubah
25
Kecanggungan
26
Terbongkar
27
Keberanian Senja
28
Tiba-tiba di Hadang
29
Pertolongan
30
Ke Adaan Senja
31
Rasa Bersalah Akash
32
Kabar Kehamilan Senja
33
Akhirnya Senja Pulang
34
Kerandoman Akash & Arga
35
Jealous
36
Akash Kembali Pingsan
37
Kabar Mengejutkan
38
Sebuah Fakta
39
Akhirnya Akash Siuman
40
Menyusun Strategi
41
Ayo Sama-sama Kita Berjuang
42
Sudah di Ambang Batas
43
Rencana Papa Lesmana & Mama Lestia
44
Meninggal Dunia
45
Arbei
46
Jelang Operasi
47
Jangan Pergi Lagi Bidadariku
48
Setan
49
Berdebar
50
Mulai Bucin
51
Operasi Opa Bagaskara
52
Mengobati Hati yang Terluka
53
Rencana Kedatangan Arbei
54
Mendapat Pernyataan Cinta
55
Calon Istri Pak Arga
56
Kejutan Besar
57
Kejujuran Arga Kepada Sang Putra
58
Masa Lalu Opa Bagaskara
59
Perminta Maafan Arbei
60
Kepergian Kedua Orang Tua Senja
61
Di Kebumikan
62
Pesan Papa Lesmana & Mama Lestia
63
Perdebatan Karena Sebungkus Takjil
64
Saling Cemburu
65
Sudah Mendapat Lampu Hijau
66
Kencan
67
Ungkapan Perasaan Syila
68
Dua Insan
69
Malam Takbir
70
Saya Menyukai Syila
71
Rahasia Arga
72
Pernikahan Arbei
73
Pendarahan
74
Donor untuk Senja
75
Akhirnya Senja Sadar
76
Happy Wedding Arga & Syila
77
Kepulangan Senja
78
Paris
79
Dua Keluarga Bahagia
80
Terimakasih Tuhan (The End)
81
Shanum: SAMUEL & HANUM
82
Novel "Ours Time"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!