Di dalam sebuah ballroom yang indah dan mewah dengan hiasan lampu kristal besar tergantung di langit langit, para undangan mulai berdatangan menempati meja meja bundar yang memenuhi lantai ballroom. Mereka melihat ke arah podium, tempat di letakkannya meja panjang. Di depannya ada maket sebuah gedung yang di letakkan di tengah tengah dan di beri pita berwarna merah.
Di belakang meja ada sebuah layar lebar yang di akan di pakai untuk mempresentasikan bisnis dari perusahaan baru yang akan di resmikan hari ini. Banyak pengunjung yang datang dari kalangan pejabat negara, pemimpin perusahaan besar, selebritas tanah air, pengusaha dari keluarga cabang yang tersebar di seluruh negeri. Setelah seluruh undangan hadir, Kenjiro selaku direktur utama dan beberapa staff nya masuk duduk di meja panjang di iringi tepuk tangan riuh para undangan.
Terakhir, Yuria masuk sambil menggandeng Asahi di sebelahnya, banyak wajah yang terlihat heran melihat Yuria menggandeng Asahi dan mulai berbisik bisik. Keduanya duduk di tengah, di antara Kojiro dan jajaran pemimpin divisi di perusahaan barunya. Presentasi pun di mulai, seorang staff wanita Kojiro mempresentasikan profil perusahaan, metode kerja mereka, sistem manajemen mereka dan daftar rekanan rekanan yang bekerja sama dengan mereka.
Di tengah presentasi, “Blak.” Pintu ballroom terbuka, ada dua orang undangan yang datang terlambat masuk ke dalam. Wajah Asahi langsung berubah melihat orang yang baru datang itu, karena yang baru datang itu adalah Higashira Tokio dan Higashira Yume, mantan istrinya. Tangan Asahi bergetar di bawah meja menahan geramnya, dia berusaha mengendalikan emosinya supaya tidak tampak di wajahnya. Yuria yang duduk di sebelahnya langsung menggenggam tangan Asahi.
Presentasi pun selesai, lampu kembali di nyalakan, setelah itu, staff wanita yang lainnya maju ke depan.
“Sekarang di persilahkan bagi pemimpin Jingu.group untuk maju ke depan menggunting pita di maket sebagai simbol peresmian perusahaan baru kita, kami persilahkan, Jinguji Yuria-ojousama.” Teriak staff itu.
Di iringi tepuk tangan yang meriah, Yuria berdiri di dampingi Asahi dan Kojiro maju ke depan, mereka berdiri di depan maket gedung yang berada di tengah podium, seorang staff membawakan gunting kepada Yuria, dia mengambil guntingnya dan menggunting pitanya, tanda perusahaan sudah di resmikan dan memulai bisnis nya. Tepuk tangan yang meriah mengisi ballroom.
Tiba tiba Yuria mengambil mic yang di pakai oleh staff wanita itu kemudian maju ke depan, “Duk..duk.” Dia memukul micnya untuk menenangkan para tamu. Seluruh tamu langsung diam menoleh melihat Yuria yang berdiri di podium.
“Terima kasih, pada malam ini, bersamaan dengan peresmian perusahaan baru kita, saya akan mengumumkan dua hal penting kepada seluruh undangan sekalian.”
Kojiro maju ke depan membawa sebuah gulungan kertas, dia memberikannya pada Yuria, setelah itu Yuria berjalan ke sebelah Asahi. Seluruh tamu undangan langsung berbisik bisik, Asahi melihat wajah Tokio dan Yume yang kaget melihat Yuria berjalan ke sebelah Asahi.
“Hal pertama yang akan saya umumkan, mulai hari ini, kepemimpinan Jingu.group akan di alihkan kepada saudara Jinguji Asahi yang merupakan putra sulung dari pasangan Jinguji Makoto dan Jinguji Kayako yang meninggal 23 tahun yang lalu.”
Seluruh wajah para tamu tercengang dan mereka langsung saling berbisik satu sama lain, tapi yang memiliki wajah sangat tertegun sampai tidak bisa berkata kata adalah Tokio dan Yume. Setelah itu, di layar besar yang berada di belakang, di tampilkan hasil tes dna yang benar benar menutup mulut para tamu. Yuria memberikan gulungan kertasnya kepada Asahi dan bersalaman dengannya sebagai tanda serah terima kepemimpinan Jingu.group.
“Plok....plok....plok...” Seorang tamu mulai bertepuk tangan, kemudian di susul tepuk tangan riuh seluruhnya. Setelah itu, Yuria kembali ke tengah, kali ini dia menggandeng Asahi, dia memberikan mic nya pada Asahi, seorang staff juga memberikan segelas wine kepada Asahi, Yuria dan Kojiro yang berada di depan,
“Terima kasih, tentunya anda semua kaget melihat kehadiran saya di sini, saya sendiri pun masih kaget.”
“Hahaha....” Seluruh tamu tertawa riuh mengisi ruangan.
Setelah memberi kata sambutan, “Mari bersulang untuk kejayaan dan masa depan kita bersama....bersulang.” Asahi mengangkat gelasnya, di susul oleh Yuria dan Kojiro.
“Bersulang.” Ujar seluruh tamu sambil mengangkat gelasnya dan minum.
“Baiklah, pengumuman kedua biar saya yang mengumumkan, mulai hari ini Jinguji Yuria resmi menjadi tunangan saya, kita berdua akan menikah di bulan depan setelah persiapan selesai. Kita berdua akan bersama sama memimpin Jingu.group untuk lebih maju lagi kedepannya, kami berdua mohon restu dari para hadirin sekalian. Terima kasih.” Ujar Asahi.
Asahi berbalik, dia menghadap Yuria dan memakaikan cincin di jari Yuria yang kemudian langsung memeluknya di iringi tepuk tangan meriah para tamu. “Prang.” Terdengar suara sebuah gelas pecah, seluruh tamu menoleh kebelakang, Asahi juga Yuria menoleh dan melihat Yume menjatuhkan gelasnya dengan wajah tertegun, air mata bercucuran dan kedua tangannya menutup mulutnya. Tanpa berlama lama, Yume langsung berlari keluar dari ruangan di susul oleh Tokio yang menatap tajam ke arah Asahi.
Pesta di lanjutkan, para pelayan mulai menghidangkan makanan di setiap meja, tidak sedikit dari para tamu yang naik ke podium memberi selamat kepada Asahi dan Yuria sambil berbincang bincang dengan mereka. Baik Asahi dan Yuria terus mengamati wajah wajah beberapa orang yang sepertinya tidak senang melihat Yuria memindahkan tampuk kepemimpinan kepada Asahi. Mereka juga melihat beberapa tamu yang beranjak pergi tanpa menyentuh makanan mereka. Setelah para tamu yang naik ke podium turun,
“Oniisan, yang keluar barusan dari klan Shikidou, Genma-jiisan sudah siap mengawasi mereka.” Ujar Yuria.
“Aku tahu, pancingan kita rupanya berhasil, selain itu ada beberapa keluarga cabang yang sepertinya tidak senang, setelah ini, kita sortir mereka satu persatu. Aku yakin Todou-ossan tidak akan melewatkan semuanya.” Ujar Asahi.
“Iya oniisan, tapi yang pertama lari keluar adalah mantan istrimu.” Ujar Yuria.
“Dia tidak penting, kapan saja kita bisa menghancurkan keluarganya.” Balas Asahi.
“Kamu benar oniisan.” Balas Yuria.
Dengan tetap tersenyum dan memasang wajah gembira, keduanya terus menyambut tamu yang naik ke podium sambil mengamati sayap sebelah kanan dimana para keluarga cabang dari beberapa kota duduk di sana dan menatap mereka dengan wajah yang kecewa walau dari kejauhan sekalipun.
Acara pun berlangsung dengan lancar, setelah para tamu undangan satu persatu keluar dari ballroom, Asahi, Yuria, Kenjiro dan Todou yang dari awal sudah berada di ruangan, duduk di meja panjang untuk menikmati makanan mereka. Selagi mereka makan, “Blak.” Pintu ballroom di buka, Asahi, Yuria, Todou dan Kenjiro berserta pengawal mereka melihat ke arah pintu. Ternyata Tokio menyeruak masuk bersama Yume.
Tentunya para pengawal langsung menghalangi mereka untuk naik ke podium dan bertemu dengan Asahi, tapi Asahi mengijinkan mereka naik, keduanya langsung naik ke atas,
“Ada perlu apa anda kemari ?” Tanya Asahi sambil menaruh sumpitnya dan berdiri.
“Selamat atas pengangkatannya, aku kesini hanya untuk mengucapkan itu.” Jawab Tokio dengan wajah merah padam.
“Baik, terima kasih.” Balas Asahi.
“Asahi-kun....maafkan aku....maafkan aku...” Ujar Yume terisak.
“Aku sudah maafkan, jadi sekarang kita berpisah, terima kasih selama ini sudah mengurusku.” Ujar Asahi tegas sambil menunduk dengan wajah dingin.
“Ti..tidak, aku tidak bisa hidup tanpamu....kembalilah Asahi-kun...” Ujar Yume.
“Kalau tidak bisa hidup tanpa oniisan, bagaimana kalau kamu mati saja di sini.” Yuria berdiri dan menatap tajam ke arah Yume.
“Diam kamu, dasar pencuri.” Teriak Yume sambil menunjuk Yuria.
“Pencuri katamu ? kamu yang membuang oniisan dari kehidupanmu, tolong jangan membuat drama di sini, silahkan pergi sebelum aku berubah pikiran.” Ujar Yuria tegas.
“Sudah Yume, ayo kita pulang...” Tokio menarik tangan Yume untuk mengajak Yume pergi.
“Lepas aniki, lepas....” Teriak Yume.
Asahi mengangguk kepada pengawal, mereka langsung membawa keduanya keluar dari ballroom walau Yume masih terus meneriakkan namanya dan memanggil nya. Asahi dan Yuria kembali duduk untuk meneruskan makan mereka.
“Yang datang bukannya musuh kita malah orang yang tidak di harapkan.” Ujar Asahi.
“Padahal kita menunggu di sini sambil bersiap kalau ada orang yang kembali untuk menghabisi kita.” Tambah Yuria.
“Sabar saja bocchama, kalau hari ini tidak berhasil mengorek mereka keluar, kita selidiki daftar yang sudah di data oleh Todou-ossan.” Tambah Kojiro.
“Iya benar, kita selidiki mereka satu persatu apa rencana mereka setelah mendengar pengumuman malam ini.” Balas Asahi.
“Serahkan semuanya padaku bocchan, Genma-ossan juga belum mengabari kita, berarti di luar tidak terjadi apa apa.” Ujar Todou.
“Kalau begitu, malam ini kita tutup saja dan pulang.” Ujar Yuria.
“Baik bocchama, ojousama....” Balas Todou dan Kojiro.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments