Keesokan harinya, Asahi dan Yuria sedang berada di ruang kerja rumahnya, seorang pelayan datang mengatakan kalau Genma, Todou dan Kojiro sudah datang, Yuria langsung meminta pelayan membawa mereka masuk ke dalam. Pelayan menunduk dan berjalan keluar dari ruangan.
“Oniisan, sekarang oniisan duduk di sebelahku.” Ujar Yuria.
“Iya, aku mengerti.” Balas Asahi.
Dia langsung duduk di sebelah Yuria yang duduk di kursi roda. Tak lama kemudian, Genma, Todou dan Kojiro masuk ke dalam, kali ini mereka tidak membawa pengawal masuk ke dalam, kecuali Genma yang membawa pengawal wanita sekaligus perawat nya. Genma, Todou dan Kojiro langsung berlutut dengan satu kaki di depan Asahi.
“Selamat datang ke keluarga Jinguji, bocchama.” Ujar ketiganya.
Asahi yang melihat ketiganya berlutut menjadi canggung, dia menoleh kepada Yuria yang tersenyum dan menangguk, kemudian Asahi berdiri,
“Berdirilah Genma-jiisan, Todou-ossan dan Kojiro-san.” Ujar Asahi.
Ketiganya langsung berdiri, tetap saja Asahi melihat ketiganya sebagai sosok yang menyeramkan baginya, tapi selain Genma, Todou dan Kojiro tersenyum lebar melihat Asahi. Todou yang wajahnya mengerikan dan sangar menjadi semakin menyeramkan karena tersenyum sampai membuat Asahi menelan salivanya.
“Oi oi ossan, tolong jangan tersenyum, wajahmu menjijikkan.” Sindir Kojiro.
“Hah, diam kamu, hari ini perasaan ku lagi bahagia, jadi kamu ku lepaskan anak bau kencur.” Balas Todou.
“Tolong jangan bercanda di hadapan bocchama dan ojousama.” Ujar Genma menegur keduanya.
“Anoo...tolong panggil aku Asahi saja, jangan bocchama.” Balas Asahi.
“Hooo begitu ? baiklah, Asahi-sama.” Balas Kojiro.
“Huh kamu tidak sopan dasar anak urakan.” Balas Todou.
“Kan Asahi-sama sendiri yang minta, aku hanya menurutinya, jangan salahkan aku ossan yang mengerikan.” Balas Kojiro.
“Kalian kalau tidak bisa diam, akan ku buat kalian diam di sini.” Ujar Genma sekali lagi.
“Baiklah, ada yang lebih penting, tolong kalian semua dengarkan aku.” Ujar Yuria memotong semuanya.
Yuria mengatakan kalau pimpinan sekarang berada di tangan Asahi, namun untuk wajah pemimpin klan Jinguji tetap Yuria yang tampil, alasannya supaya Asahi tidak menjadi sasaran keluarga cabang yang ingin mengambil alih pimpinan dan yang berkhianat berpihak pada klan saingan yaitu Yamabuki, sampai Asahi dan Yuria berhasil memberantas para keluarga cabang yang berkhianat dan berpotensi berkhianat. Semua laporan yang masuk ke Yuria akan di lihat lagi oleh Asahi dan keputusan tetap berada di tangan Asahi.
“Dengan kata lain, bocchama adalah pemimpin bayangan kita ?” Tanya Genma.
“Itu benar, yang tahu bocchama pemimpin bayangan kita hanyalah kita berempat, jadi mohon di jaga, jangan sampai tragedi dulu terulang lagi.” Jawab Yuria.
“Aku setuju, memang lebih baik seperti itu, lalu kapan bocchama dan ojousama menikah ?” Tanya Todou.
“Whoaaah ossan, jangan buru buru begitu, kalau menikah, jatuhnya sama saja seperti membuat pengumuman kan, tolong di pikir lagi, ossan yang mengerikan.” Ujar Kojiro.
“Kojiro-san benar, sampai kita berhasil membersihkan dalam negeri kita dari para pengkhianat, baru kita bisa umumkan keluar.” Ujar Yuria.
“Aku sangat setuju, maaf bocchama, ojousama, aku terlalu senang melihat kalian akhirnya bersama.” Balas Todou.
“Hahaha ossan yang mengerikan ternyata berperasaan halus.” Ledek Kojiro.
“Hmmm menarik, baiklah, bocchama, kalau perlu apa apa langsung saja hubungi aku dan jangan ragu ragu.” Tambah Genma.
“Terima kasih atas dukungan Genma-jiisan, Todou-ossan dan Kojiro-san.” Asahi menunduk.
“Oi oi bocchama, jangan menunduk di depan kita, tidak baik kalau dilihat orang.” Ujar Kojiro.
“Hahahaha tidak masalah bocchama.” Ujar Todou tergelak.
“Hmmm...” Balas Gemna tapi dia tersenyum.
Setelah itu, Todou memberi laporan pengambil alihan pimpinan Mato.group. Todou memberikan selembar surat pernyataan pada Asahi yang menyatakan pengunduran diri Daichi dan penyerahan hak sepenuhnya kepada klan Jinguji atas Mato.group. Menurut Todou yang pergi ke kantor Daichi bersama anak buahnya kemarin akhirnya Daichi memutuskan menyerahkan semuanya karena sudah tidak ada gunanya lagi di pertahankan sebab dia sudah kehilangan anaknya. Dia mengatakannya ketika kembali setelah bertemu dengan Asahi dan Yuria kepada Todou yang hadir di kantornya.
“Baiklah, kita hargai niat baiknya, bagaimana menurut mu Asahi-oniisan.” Ujar Yuria.
“Aku setuju saja, sepertinya memang keputusan ini yang terbaik.” Ujar Asahi.
“Kalau begitu, Todou-ossan langsung kelola saja dan beritahu partner kerja sama mereka kalau Mato.group sudah resmi berpindah tangan ke klan Jinguji dan meneruskan kerjasama nya. Silahkan syarat dan ketentuannya di negosiasikan, aku yakin ossan bisa menanganinya.” Ujar Yuria kepada Todou.
“Baik bocchama, ojousama. Kalau begitu bocchama, boleh saya minta nomor telepon anda supaya mudah menghubungi anda kalau ada apa apa ?” Tanya Todou.
“Ah soal itu, untuk sementara ke Yuria saja dulu.” Jawab Asahi.
“Eh, memang kenapa smartphone nya, oniisan ?” Tanya Yuria bingung.
“Oh kemarin nomorku aku buang dan aku ganti, aku ingin memulai baru lagi dan aku belum daftar lagi.” Jawab Asahi.
“Baiklah, habis ini kita urus oniisan. Untuk sementara pakai nomorku dulu tidak apa apa, aku selalu bersama bocchama.” Balas Yuria.
“Baik ojousama.” Balas Todou.
Kemudian satu persatu melaporkan kegiatan mereka dan kendala di bisnis mereka, Yuria tetap mengarahkan mereka seperti biasa dan Asahi mempelajari bagaimana cara Yuria mengarahkan ketiga orang di depannya. Setelah itu, karena hari sudah siang, para pelayan membawa hidangan makan siang masuk ke ruang kerja supaya mereka bisa makan bersama di ruang kerja.
Mereka bersulang untuk merayakan kembalinya Asahi ke keluarga Jinguji, selagi makan,
“Kojiro-san, bagaimana persiapan pesta pembukaan perusahaan baru ?” Tanya Yuria.
“Sejauh ini lancar ojousama, tidak ada kendala sama sekali, undangan sudah kita sebar melalui online dan hampir semua sudah mengkonfirmasi akan datang.” Jawab Kojiro.
“Hampir semua ?” Tanya Yuria.
“Hanya tinggal tiga perusahaan yang belum konfirmasi, satu sudah kita ambil alih dan satu sudah di hampiri oleh orang ku langsung. Satu lagi sama sekali tidak ada kabar, yaitu Higa.corp.” Jawab Kojiro.
“Higa.corp.” Gumam Asahi yang wajahnya berubah begitu mendengar nama itu di sebut.
“Ah maaf bocchama, aku hanya melaporkan saja.” Balas Kojiro yang melihat wajah Asahi.
“Tidak masalah, mereka tidak datang juga tidak apa apa.” Ujar Yuria.
“Siap ojousama.” Balas Kojiro.
“Bocchama, apa yang mengganggu pikiran anda ?” Tanya Genma yang intuisinya tajam.
“Tidak apa apa jiisan, tidak ada yang mengganggu.” Jawab Asahi.
Mereka meneruskan kembali makannya sambil berbincang bincang mengenai hal lain, Asahi berusaha mengembalikan suasana hatinya, sebab dia masih alergi mendengar sesuatu yang berkaitan dengan Yume dan keluarganya. Yuria yang memperhatikan Asahi, mendekat kepada Asahi dan membisikinya,
“Jangan di pikirkan lagi oniisan, kamu sudah tidak ada hubungannya dengan mereka.” Bisik Yuria.
“Aku tahu, walau bagaimanapun, sejahat apapun mereka, mereka pernah menjadi keluargaku, aku mohon pengertiannya, tidak mungkin aku langsung bisa melupakan mereka begitu saja, aku butuh waktu untuk membuang mereka dari hatiku.” Ujar Asahi.
“Aku mengerti, aku bisa menunggumu, tapi yang lain tidak bisa, jadi aku mohon, demi kebaikan kita, hilangkan segera mereka dari dalam dirimu.” Ujar Yuria.
“Aku mengerti, terima kasih Yuria.” Balas Asahi.
“Sama sama oniisan.” Balas Yuria.
Genma, Todou dan Kojiro yang sedikit mendengar percakapan keduanya tersenyum dan meneruskan makan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments