Fumio akhirnya membawa Asahi dan Yuria kerumahnya, seorang pria yang merupakan pengemudi mobil mereka juga ikut ke dalam untuk menjamin keselematan keduanya.
“B..baiklah, aku sediakan minuman dulu.” Ujar Fumio.
“Tidak perlu obasan, silahkan duduk.” Balas Asahi.
Fumio langsung duduk di depan Asahi dan Yuria, tapi dia menunduk dan diam saja tanpa bicara apa apa.
“Apa yang terjadi 23 tahun lalu obasan, tolong ceritakan padaku.” Ujar Asahi.
“A..apa yang terjadi pada suamiku ?” Tanya Fumio.
“Tergantung kamu, kalau kamu menceritakan semuanya, dia akan kami lepaskan.” Jawab Yuria.
“Ba..baik....aku cerita...” Jawab Fumio.
Fumio menceritakan apa yang terjadi, saat itu dia yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit yang berada di kota lain, di tugasi membawa seorang bayi baru lahir ke ruang inkubator, ketika sedang mendorong kereta bayi menuju ke ruang inkubator, tiba tiba Akita yang saat itu bekerja sebagai pengemudi ambulans dan baru menikah dengan Fumio menghampirinya, dia mengatakan kalau pasangan suami istri yang baru melahirkan adalah orang kaya.
Niat jahat pun menghampiri benak keduanya, bukannya membawa ke ruang inkubator, mereka membawa anak itu ke ambulans dan pergi meninggalkan rumah sakit, kemudian mereka berniat memeras orang tua sang bayi yang sudah di beri nama Asahi. Tapi ketika mereka sudah di apartemen mereka dan ingin menjalankan aksinya, tiba tiba Fumio mendapat telepon dari rumah sakit kalau sekelompok orang masuk ke rumah sakit dan menembaki kamar orang tua bayi tersebut.
Karena takut, keduanya akhirnya diam saja dan merawat bayi itu, dengan kemampuannya sebagai perawat tentu Fumio bisa merawat bayi yang baru lahir, namun suatu hari, satu tahun kemudian, ketenangan mereka terusik. Seorang pria berpakaian jas yang terlihat seperti orang berada datang bersama anak buahnya, mereka mencari bayi yang hilang dari rumah sakit. Awalnya Fumio dan Akita berpikir pria itu adalah anggota keluarga, tapi kemudian mereka mengatakan ingin membunuh bayi itu sekaligus membunuh mereka.
Pria itu mengatakan kalau dia berasal dari keluarga Godou yang merupakan keluarga cabang dari keluarga Shikidou. Semenjak itu, mereka mengalami teror terus menerus, akhirnya mereka pindah ke kota tempat dia sekarang dan menetap di tempat tinggal mereka sekarang sambil membawa anak yang sudah berumur 1 tahun itu. Selain itu, mereka juga mengganti nama mereka menjadi Yamishiba. Fumio mengakui kalau dia dendam pada Asahi karena membuat hidupnya menjadi sengsara dan dia minta maaf kepada Asahi.
“Shikidou ? benarkah itu ?” Tanya Yuria.
“Be..benar ojousama.” Jawab Fumio.
“Kurang ajar...” Balas Yuria geram.
“Siapa Shikidou, Yuria ?” Tanya Asahi.
“Nanti aku jelaskan, tapi ini jelas tidak bagus.” Jawab Yuria.
“Baiklah, aku mengerti.” Balas Asahi.
“Ku..kumohon, lepaskan suamiku....” Ujar Fumio sambil menyembah.
Yuria menoleh melihat Asahi karena dia menyerahkan keputusannya kepada Asahi, tentu saja bagi Asahi hal ini menjadi sedikit pertentangan di hatinya, sebab walau dia membenci ossan dan obasannya, kenyataannya mereka membesarkan Asahi dan tidak membuang dirinya walau merasa terpaksa.
“Lepaskan saja Yuria, tapi kalian harus pindah dari kota ini, pergi ke kota yang jauh. Aku tidak mau melihat kalian di sini lagi.” Ujar Asahi.
Yuria langsung mengirimkan pesan melalui smartphone nya. Tak lama kemudian, beberapa preman yang membawa Akita pergi di taman, datang kerumah Fumio dengan membawa Akita yang sudah lemas dan babak belur. Fumio langsung menyambut suaminya yang tidak bisa bicara karena giginya rontok,
“Sudah ya obasan, kalau boleh saran, tinggal saja lelaki macam ossan itu, dia tadi meninggalkan obasan sendirian di taman dan mencari selamat sendiri.” Ujar Asahi.
Fumio tidak menjawab, dia langsung melepaskan Akita sampai terjatuh duduk di sofa.
“Terima kasih sekali lagi Asahi, ojousama, kalian sudah melepaskan kami.” Fumio menunduk.
“Ingat janjinya, dalam waktu seminggu kalian masih ada di kota ini, jangan salahkan kami kalau kami bertindak.” Tambah Yuria tegas.
“Ka..kami janji, kami akan mengemas barang barang kami sekarang juga (menoleh kepada Akita yang terduduk lemas) heh, bangun, bereskan barang barang.” Ujar Fumio sambil menendang kaki Akita.
Asahi dan Yuria berdiri, mereka berjalan ke pintu keluar di kawal oleh para preman yang masih mengancam keduanya. Para tetangga berkerumun di depan pagar karena ingin tahu apa yang terjadi, di tambah ada mobil sedan panjang hitam terparkir di depan rumah. Ketika Asahi keluar bersama Yuria dan masuk ke dalam mobil, wajah para tetangga yang biasa mencemooh dirinya nampak terkejut.
Tidak ada satu pun dari para tetangga yang berani menatap mata Asahi yang sengaja membuka jendelanya dan melihat mereka. Mobil berjalan, para tetangga langsung menyingkir dan hanya bisa melihat mobil kian menjauh dengan perasaan malu. Di dalam mobil,
“Bisa ceritakan siapa itu keluarga Shikidou, Yuria ?” Tanya Asahi.
“Kemarin aku bilang ada tiga keluarg besar yakuza yang menguasai negara ini dari balik layar, pertama kita Jinguji, kedua Yamabuki saingan kita dan ketiga keluarga baru yang merupakan pecahan dari keluarga kita bernama Shikidou.” Jawab Yuria.
“Berarti yang dalang pembunuhan orang tua ku adalah keluarga Shikidou ?” Tanya Asahi.
“Kemungkinan besar, kita harus menyelidikinya lagi, aku akan minta tolong Isamu-san untuk menyelidikinya.” Jawab Yuria.
“Pesta pembukaan perusahaan baru dua hari lagi apa mereka akan hadir ?” Tanya Asahi.
“Ya, mereka pasti akan hadir, mereka juga salah satu tamu undangan kita karena mereka bukanlah saingan kita seperti Yamabuki.” Jawab Yuria.
“Bagus, kalau begitu, umumkan aku sebagai pewaris keluarga Jinguji dan calon suamimu di pesta nanti. Kita lihat reaksi mereka, kalau mereka bereaksi berarti apa yang di katakan oleh obasan benar, tapi kalau mereka ternyata tidak bereaksi, tolong urus kedua orang barusan.” Ujar Asahi tegas.
Mendengar ucapan Asahi, Yuria menoleh melihat wajah Asahi yang tampak tenang tapi dengan pandangan mata yang tajam melihat kedepan dan wajah yang sedikit merah karena terlihat sekali Asahi menahan marahnya. Yuria tersenyum, dia langsung menelpon Kojiro yang bertugas menyiapkan pesta dan yang menjabat sebagai direktur di perusahaan baru yang akan di resmikan di pesta. Kojiro terdengar senang di telepon dan langsung mengatakan dia akan mengatur semuanya.
Setelah selesai menelpon, Yuria bersender kepada Asahi yang langsung merangkul nya. Mobil pun terus berjalan melewati kota untuk menuju ke kediaman mereka, Asahi sekarang sudah yakin kalau dirinya benar benar pewaris klan jinguji karena sudah mendengar sendiri dari ossan dan obasannya barusan. Tidak ada keraguan lagi di hatinya, dia ingin menyelami keluarga barunya yang sudah pasti akan menerimanya tanpa mencemoohnya.
“Setelah nanti di umumkan, tidak akan ada lagi keluarga cabang dan rekanan kita yang mengirimkan surat lamaran pernikahan padaku, aku lega.” Ujar Yuria.
“Memang banyak ya yang mengirim lamaran kepada mu ?” Tanya Asahi.
“Sangat banyak, tapi ada satu orang yang mengirim terus menerus walau sudah ku tolak.” Jawab Yuria.
“Siapa ?” Tanya Asahi.
“Higashira Tokio...” Jawab Yuria.
“Hohoo, bagus...” Balas Asahi sambil tersenyum sinis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments