Menjebak Satu Musuh

Pagi ini terasa begitu cerah, mewarnai setiap langit dengan kebiruan yang terlihat indah. Burung pun dengan gembiranya terbang melintasi angkasa untuk meraih rezeki yang jauh di sana.

Hari ini aku memutuskan untuk membeli perlengkapan penyamaran untuk nanti malam, mulai dari membeli baju sexi yang sedikit terbuka, walau sedikit ragu tapi aku harus bisa. Demi pembalasan dendam ku ini.

Semoga Mas Arman berhasil dalam menjaga ku, aku tidak ingin suatu yang buruk terjadi padaku, jika terjadi apa yang akan aku katakan pada Ibu ku nanti, karna setau Ibu aku sedang bekerja di luar Kota, padahal sebenarnya aku bekerja untuk membalaskan dendam ayah.

Aku pun segera meninggalkan kontrakan dan menuju ke sebuah Toko Baju di daerah Perkotaan, dengan di antar oleh ojek online.

Seganja aku memesan ojek online supaya tidak ada orang yang curiga kepada ku, dan tidak banyak bicara.

Sesampainya di depan toko, aku langsung masuk untuk memilih beberapa baju sexi, setelah lama aku mencari yang benar benar pas. Akhirnya aku menemukan nya, yaitu gaun setengah lutut berwarna merah muda dengan belahan sampai pangkal paha, dan sedikit belahan di bagian dada, sungguh sexi aku sendiri saja malu untuk melihat tampilan tubuhku di depan cermin, apalagi harus memakai di depan umum khususnya di depan Pak Roni itu.

Setelah membayarnya, aku pun langsung menuju ke salon yang ada di samping toko baju, sekalian aku datang untuk merubah penampilan ku dari seorang cowok ke seorang cewek dengan bantuan rambut palsu dan sedikit perawatan.

Setelah selesai , aku memesan ojek online lagi untuk pulang ke kontrakan.

Setelah beberapa menit ojek pun sudah hadir di depan mata, aku langsung naik dan memakai helm, lalu ojek pun melaju meninggalkan tempat ini.

Sesampai nya di kontrakan aku pun membayar ongkos ojek itu, lalu iya meninggalkan ku di sana.

Aku pun langsung masuk kedalam kontrakan, untuk mencoba baju yang tadi ku beli, sungguh cantik dan sexi nya diriku, apa lagi belahan dada terlihat jelas, siapa pun yang memandang nya pasti akan terbawa nafsu.

Apalagi paha ku yang putih bersih terlihat jelas, apakah aku dosa melakukan ini, tapi mengingat kesengsaraan ayah, aku seakan melupakan semua itu untuk sesaat,

Jam sudah menuju pukul 4 sore aku istirahat sebentar , supaya nanti malam aku tidak lemas dan tidak di kuasai oleh rasa ngantuk .

*******

Akhirnya waktu yang aku tunggu tunggu sampai juga, pukul 8:30 waktu nya aku berangkat setelah selesai besolek layak nya seperti wanita penghibur.

Aku pun memberitahu Mas Arman untuk segera mengikutiku dari belakang, semoga dia tidak lupa dengan nasehat Pak Ustad.

("Mas Arma aku akan segera berangkat ke Club malam yang ada di Kota, tolong segera menyusul),'' pintaku pada chat singkat.

("Ok)," aku puas dengan balasan Mas Arman.

Aku langsung bergegas menuju Club malam di daerah Kota yang tidak terlalu jauh dari Kampung Duku, hanya butuh waktu Lima Belas menit saja , aku tidak lupa menyelipkan belati di bagian rambut rambut palsu ku.

Aku menggunakan ojek online untuk cepat sampai disana, setelah sampai di area Club, Aku bergegas masuk sendiri ke dalam Club tersebut, di sini banyak sekali perempuan yang lebih sexi dari aku, cuma mungkin hanya usia kami yang berbeda.

Apa mungkin Pak Roni itu tertarik kepada ku, karna di sini wanita cantik banyak sekali.

Ruangan yang di penuhi dengan lampu warna warni dan musik yang sangat keras, sehingga kepala ku sedikit pusing, aku belum pernah ke tempat seperti ini, musik nya benar benar keras seakan menusuk Idra pendengaranku ini.

Aku mengamati setiap sudut yang ada di ruangan ini, belum ada tanda tanda Pak Roni datang ke mari, apa mungkin dia tidak datang malam ini.

Tiba tiba seseorang datang menghampiri ku yang sedang duduk di sofa.

"Maaf dek mau pesan minum apa, Anggur atau soda?" Tanya pria yang ku yakini dia seorang pelayan di sini.

"Maaf kalau ada jus jeruk saja," Ucapku, karna aku tidak minum.

"Baik lah, tunggu sebentar akan saya siap kan," ucap pria itu, lalu dia meninggalkan ku.

Tak berapa lama pria lainnya datang ke arahku, dengan lirikan nakal.

"Hay cewek cantik, sendirian saja, boleh saya yang temenin, Kalau boleh tau berapa harga nya?" Tanya pria yang setengah mabuk, mungkin dia terlalu banyak minum, jalanya pun oleng kesana kemari.

"Tidak, terima kasih penawarannya, tapi saya sudah dapat langganan malam ini, saya sedang menunggu nya," Ucapku seadanya. Supaya dia segera pergi dari ku,

Saat beberapa menit kemudian, terlihat Pak Roni datang dari arah pintu utama, dengan di ikuti oleh beberapa wanita cantik, mungkin Pak Roni ini sasaran empuk bagi mereka, terlihat sesekali dia di colek oleh beberapa wanita.

Sungguh pemandangan disini sangat tidak masuk akal, tanpa ada rasa malu Pak Roni langsung memasukkan tangan nya kedalam pay*d*ra wanita yang ada di samping nya, dengan beberapa lembar uang, bukan marah malah wanita itu tertawa.

Aku pun mencoba mengedipkan sebelah mata ke arah Pak Roni, dan lambaian lembut ke arah nya, dengan cepat ia mengambil uang yang sudah di masukan ke dalam pakaian dalam si wanita itu, dan dengan cepat Pak Roni melangkah ke arah ku dan duduk di samping ku.

"Kalian pergi sana, aku mau sama dia malam ini," Ucap Pak Roni pada wanita tadi, seketika aku Gemetaran dengan ucapannya.

"Hay cantik, siapa nama mu, Aku baru melihatmu di sini," tanya nya dengan mendekatkan diri di sebelah ku.

"Nama ku Putri Pak, saya emang baru malam ini di tempat ini," Ucapku dengan sedikit gugup.

"Jangan panggil Pak dong sayang, panggil Om saja biar kita semakin dekat," Ucap nya membuat aku bergidik ngeri.

Tangan nya dengan lancang memegang paha ku dengan di elus elus secara lembut, seketika bulu bulu halus di sekujur tubuh ku ikut berdiri, karna baru kali ini aku di sentuh oleh seorang pria.

"Sungguh mulus pahamu ini, mau kah kamu temenin Om malam ini?" Tanya nya, aku serba bingung kalau ku tolok dari awal aku sudah gagal, kalau gak di tolak, Pak Roni ini liar sekali.

Entah di mana si Arman ini, bikin aku ketakutan saja,

"Baik Om, tapi jangan di sini om, karna saya tidak suka dengan keramaian," Ucapku berbohong, karna Pak Ustad menyuruhku untuk membawanya jauh dari keramaian.

"Jadi kamu suka di tempat sepi, baik kita ke rumah Om saja, mumpung istri Om lagi di luar Kota, Om akan bayar kamu sampai pagi ya," Ucap Pak Roni. Itu yang ku inginkan di rumahnya sendiri.

Tanpa rasa curiga ia mengeluarkan uang ratusan beberapa lembar, lalu ia masukkan ke dalam pa*uda*a ku, membuat aku tersentak kaget, saat jarinya menyentuh ujung pen*il ku.

...BERSAMBUNG.........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!