Kembali Nya Aku Ke Kampung Duku

Aku sudah kembali lagi ke Desa Duku, Desa di mana kebahagiaan ku di renggut secara paksa oleh orang yang tidak bertanggung jawab, Aku kembali bukan sebagai Bunga, melain sebagai Raihan Adista, iya Aku sekarang sebagai seorang pria bukan wanita, jadi Aku harus menutupi identitasku yang asli dari warga sini, dan mencari tau dalang dari semua kehancuran dan kematian Ayah ku.

"Hai anak muda," sapa seseorang, membuat lamunan ku menghilang saat sebuah tangan menepuk pundak ku, Aku pun tersontak kaget dan menoleh ke arah belakang, ingin ku lihat siapa orang yang telah mengejutkan ku dari lamunan.

Saat aku menoleh ke belakang, aku pun ter cengang untuk sesaat, terlihat seorang pria yang berusia sekitar 47 tahun, yang sekarang berada di hadapan ku, dia itu Pak Roni, aku sangat mengenal nya, karna dia sahabat dari Ayah ku waktu dulu, waktu Ayah masih hidup.

Tapi siapa pun dia, aku tetap harus menyembunyikan identitas diri ku ini dari semua orang, karna aku tidak tau musuh ku itu siapa, karna ini musuh dalam selimut, apa lagi ustad pernah berkata kala itu, musuh Ayah ku itu orang terdekat nya, tidak salah jika aku juga harus mencurigainya, karna dia salah satu teman dekat Ayah.

"Ngapain bengong di sini wahai anak muda, Sedang apa kamu di sini," Tanya nya dengan penuh selidik.

"Emmmm (sambil menelan saliva) saya lagi cari kos-kosan Pak," ucap ku setelah menemukan jawabannya.

"Oooo cari kosan, sini saya antar ke tempat Bu Irma, ada di samping jalan raya, di sana banyak kosan cowok dan cewek, o iya kamu jangan lama-lama di depan rumah itu, nanti kesambet Setan," ucapnya yang membuat aku sedikit bingung dengan perkataannya.

"Tidak Pak, saya tadi hanya sekedar lewat saja, jadi saya sedikit heran kenapa rumah sebagus itu kok sudah pada di tumbuhi tanaman liar, emang iya Pak, kalau berdiri di sini, bisa kesambet," jelasku seakan aku tidak tau apa apa.

Aku dan Pak Roni terus melangkah menuju kosan yang terletak sekitar 50 meter jarak tempuh nya.

"Iya rumah itu sudah tidak ada penghuninya, mereka sudah pergi ke luar kota," jelas nya.

"Ooo mereka pindah ke kota ya Pak, sayang ya, rumah sebagus itu di tinggalkan," Ucap ku memancing.

"Bagaimana tidak, mereka kan di usir dari Kampung ini, karna telah melakukan pesugihan, jadi ya mau bagaimana lagi, mereka udah gak bisa tinggal di sini lagi, warga sini melarang nya," penjelasan nya mampu membuat diri ini tersentak kaget, hingga aku tidak sengaja menendang batu berukiran sebesar bola pingpong, membuat aku hampir terjatuh, untung bapak itu cepat menarik tangan ku.

"Pelan -pelan anak muda, biasa, kalau jalan kampung tu banyak batu besar karna belum di aspal, jadi kamu harus hati hati," ucap nya lagi.

Siapa yang telah mengfitnah keluarga ku seperti ini, jelas mereka tau apa penyebab kami harus pindah dari sini.

"Iya Pak, saya minta maaf, saya kaget mendengar penjelasan Bapak, karna selama ini saya baru dengar kata pesugihan, karna di kota belum ada kata kata pesugihan itu Pak, jadi aku tidak memperhatikan batu besar itu," jawabku seadanya.

"Oa siapa nama kamu anak muda?" Tanya nya .

"Raihan Pak, Raihan Adista," Jelas ku pada Pak Roni, di sertai dengan anggukkan dari Pak Roni.

"Saya Roni Kusuma, biasa di panggil Pak Roni," ucap nya seraya dengan anggukan dari ku.

"Senang berjumpa dengan Bapak," ucapku lagi.

"Iya, ya sudah ni rumah nya, saya pamit dulu ya dik Raihan, semoga kamu senang tinggal di sini," ucap nya lalu iya pergi meninggal kan ku di depan sebuah kos yang berdiri 5 buah pintu,

"Makasih ya Pak Roni," teriak ku saat ia melangkah pergi keluar pagar .

Aku segera melangkah menuju rumah yang terpisah di antara rumah petak 5 pintu itu, rumah besar berwarna putih.

"Assalammualaikum, permisi",Ucap ku sembari mengetuk pintu.

Sudah beberapa lama aku mengetuk pintu nya namun tidak ada jawaban dari dalam, aku mencoba mengetuk lagi yang ke 7 baru ku dengar suara langkah nya.

...Klik.......

"Maaf dengan siapa ya, Adik ini mau cari siapa?" tadi saya lagi di belakang tidak dengar ," jelas nya.

"Iya Buk, kenalkan saya Raihan, saya mau sewa rumah petak Ibu, apakah masih ada yang kosong bu?" Tanya ku sambil melihat sekitarnya.

"Oooo, masih nak Raihan di kamar no 4 bagian sebelah kiri, karna sebelah kanan khusus kamar cewek.

"Berapa buk untuk sewa perbulan nya?" Tanya ku, aku khawatir bila uang ku tidak mencukupi.

"300 per bulan dik, kamu mau sewa berapa bulan dik?" Tanya nya,

Aku pun memikir sejenak, tidak mungkin aku sewa per tahun karna setelah selesai pembalasanku aku akan pergi dari sini, tidak mungkin juga 1 bulan, karna itu begitu cepat, tidak mungkin aku bisa membalas kan dendam ku secepat itu.

"Saya sewa untuk 5 bulan dulu ya buk, nanti bila saya mau memperpanjang waktu nya, akan saya beritahu lagi pada ibu,"ucap ku.

"Baik Nak Raihan, Nak Raihan panggil Bu Irma saja ya bila ada perlu sesuatu, Ni kunci nya," Ucap Bu Irma seraya memberikan aku sebuah kunci pintu kos.

"Terima kasih bu," ucap ku sambil mengambil kunci dari tangan nya.

Aku pun melangkah ke arah kamar kos yang berada di sebelah kiri khusus cowok, aku pun langsung membuka pintu yang no 4,

...KLIk......

Rumah nya mungkin berukuran kecil, namun untuk satu orang ukurannya lumayan, dengan satu kamar, kamar mandi dan ruang kecil, mungkin ruang ini untuk dapur.

Aku pun membaringkan tubuh ku di atas tempat tidur, yang belum ada kasur, namun sudah ku lapisi ambal tipis, yang ku bawa dari rumah, karna aku belum sempat membeli kasur, aku kesini pun bukan untuk bersenang senang, melainkan untuk balas dendam.

"Mending aku istirahat sebentar, karna rencana nya nanti sore aku akan menemui Pak Ustad Hasan, aku ingin dia membantuku dalam kasus ini," batinku

Hanya Pak Ustad Hasan yang aku percayai saat ini, karna dia orang yang taat, tidak mungkin orang taat berkhianat.

Entah sudah berapa lama aku tertidur, saat aku bangun jam sudah menunjuk pada pukul 5 sore, aku pun segera bangun dan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri, supaya aku terlihat segar.

Setelah semua selesai, aku pun pergi ke rumah Pak Ustad Hasan, sebelum pergi aku tidak lupa mengunci pintu terlebih dulu.

...BERSAMBUNG..........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!