Atur Srategi Membunuh Lawan

"Apa rencana mu Nak Raihan ?" Tanya Pak Ustad, yang membuat aku kebingungan, karna aku belum tau cara nya membunuh mereka semua.

"Saya belum tau Pak Ustad, saya benar benar bingung, menurut Pak Ustad bagaimana?" ucapku, dengan meminta saran dari nya.

"Menurut saya, kita harus cari jalan yang mudah dengan menjebak satu persatu ke dalam perangkap kita, kita hanya bisa membunuh mereka secara diam diam, kalau kita membunuh mereka sekalian itu sangat sulit, selain mereka banyak mereka juga punya kekuasaan, kita tidak akan sanggup, mereka punya pengaruh besar di kampung ini, jadi kita harus menjebak yang lemah dulu, jelas Pak Ustad seketika pikiran ku mengingat wajah mereka.

Betapa naik darah ini saat harus membicarakan tentang mereka, aku tidak pernah bisa memaafkan mereka, dengan apa yang sudah mereka lakukan pada ayah ku.

"Jadi menurut Pak Ustad siapa dulu yang kita jebak,"tanya ku pada Pak Ustad.

"Kalau menurut saya sih, Pak Roni dulu karna dia lebih mudah kita singkirkan," jelas Pak Ustad.

"Bagaimana caranya Ustad?" Tanya ku penasaran.

"Pak Roni ini gila perempuan, jadi kita harus jebak dia dengan seorang perempuan, maka akan lebih gampang kita singkirkan," Jelas Pak Ustad seketika anggukan cepat dari ku.

"Jadi kita cari di mana perempuan itu Pak Ustad," tanya ku. Untuk mencari perempuan itu tidak gampang, apalagi yang mau bekerja sama dengan kami,

"Kamu," jawab Pak Ustad sambil menunjuk ke arah ku, seketika aku langsung terbatuk batuk, tidak ku bayangkan jika Pak Ustad memilih aku.

Aku belum pernah merayu pria, dan sekarang Pak Ustad malah memilihku untuk merayu buaya darat cap kakap itu, ini sih musibah besar.

"Kok dia Pak Ustad, kan dia cowok, masak Pak Roni demen sama cowok juga," ucap Mas Arman yang menunjuk ke arah ku, dia merasa kebingungan dengan keputusan Pak Ustad.

"Dia ini sebenarnya seorang wanita Arman, cuma dia sedang menyamar jadi laki laki," jelas Pak Ustad seketika mata Mas Arman Melotot ke arah ku, dan aku langsung menundukkan kepala ku.

"Pak Ustad tapi aku belum pernah merayu Seorang pria, apalagi ini Bapak Bapak Pak Ustad,"ucap ku yang sudah jijik duluan.

"Kalau perempuan lain yang kita pilih, tidak akan mudah Bunga, karna kita belum tau dia berpihak pada siapa, jangan nanti senjata malah makan tuan," Jelas Pak Ustad.

"Trus bagaimana caranya saya rayu dia Pak Ustad, dia kenal saya sebagai Raihan Ustad, otomatis dia tidak akan tertarik." Jelas ku. Seketika Pak Ustad tersenyum.

"Begini Bunga, kamu harus ubah dulu penampilan mu sebagai wanita sexi, setelah itu baru kamu rayu dia, setelah mendapatkan kesempatan kamu langsung tancapkan ini di bagian dadanya, ini belati beracun," ucap Pak Ustad seraya memberikan belati kecil pada ku.

"Nanti kalau aku malah di apa apain sama dia gimana Ustad, aku takut?" Tanya ku dengan bergidik ngeri.

"Kamu tenang aja, itu tidak akan terjadi, karna Arman ikut dengan mu, dia yang akan membantumu saat beraksi, yang penting kamu kontrol diri mu supaya tidak tergoda." Jelas Pak Ustad.

"Iya jangan nanti awalnya nolak akhirnya minta," Ledek Mas Arman yang ketawa di samping Pak Ustad.

"Yeh gak mungkin lah, masa Bapak Bapak selera ku, Ogah," Ucapku dengan melotot ke arah Mas Arman.

"Trus Pak Ustad harus apa saya pakek baju sexi, kan saya belum terbiasa Pak Ustad, gak pede," Ucapku.

"Ingat Bunga, ini demi pembalasan dendam, bukan untuk fasion, jadi kamu harus bisa, demi keadilan ayah mu," Jelas Pak Ustad, seketika aku merasa bisa jika itu untuk pembalasan dendam ayah.

"Kapan rencananya di mulai Pak Ustad?" Tanya ku yang masih belum sepenuhnya yakin dengan rencana ini akan berhasil.

"Malam besok kamu deketin dulu Pak Roni di clap btm, kamu ajak dia kencan nanti dengan gampang nya kamu di ajak ke kamar, cuma kamu jangan mau di kamar rumah lama mu itu ya, karna mereka semua ada di situ, jadi kamu pilih tempat yang jauh dari keramaian, kalau bisa dirumah dia sendiri," Ucap Pak Ustad, bikin bulu ku merinding, belum apa apa udah main ajak ke kamar.

"Baik Pak Ustad, malam besok saya akan nyamar sebagai Putri ya Pak Ustad," Ucap ku. Yang disertai anggukan dari Pak Ustad.

"Ya sudah sekarang kamu pulang aja dulu, jangan sampai kemalaman di sini, sana Arman tolong kamu antar Bunga pakek motor ke kontrakan nya, supaya keamanan nya terjamin." Ucap Pak Ustad.

"Baik Pak Ustad saya pamit dulu." Ucapku.

"Saya antar Bunga dulu Pak Ustad saya pamit Pak Ustad," Ucap Mas Arman dengan di sertai anggukan dari Pak Ustad.

Sesampai nya di luar, aku pun naik ke atas Motor Metic yang di bawa oleh Mas Arman.

Mas Arman terus membawakan motor nya dengan kecepatan sedang, kami tidak mengeluarkan kata satu pun saat di jalan, kami sama sama diam membisu.

Setelah beberapa menit kemudian, kami pun sampai di depan kontrakan ku.

"Saya permisi pamit ya Raihan oh maksud saya Bunga," Ucap Mas Irwan dengan nada malu. Mungkin dia setelah mengetahui bahwa aku ini perempuan dia merasa malu sendiri.

"Ia Mas, terima kasih ya," Ucapku.

"Ya sama sama," Ucapnya lagi, Mas Arman pun meninggalkan tempat ini dan kembali.

Aku pun melangkah ke depan pintu, lalu membuka kunci setelah menutup dan memastikan bahwa pintu sudah tertutup aman, baru aku menuju kamar untuk merebahkan tubuh sesaat hingga magrib menjelang.

...BERSAMBUNG..........

Terpopuler

Comments

Lele Srimahrita Lela

Lele Srimahrita Lela

ustat mndukung blas dendam???

2024-03-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!