Akhirnya Ayah Di Operasi

Kami pun memutuskan untuk membawa Ayah ke rumah sakit.

Awal nya Ayah tidak mau ke Rumah Sakit, di karenakan Ayah tau ini bukan penyakit Rumah Sakit, melainkan ke tempat Ustad, cuma saran Ustad boleh berobat dengan dua cara sekaligus.

Setelah kami bujuk, akhirnya Ayah mau berobat ke Rumah Sakit.

Kami pun sampai di Rumah Sakit, kami memberikan Surat Surat kepada petugas rumah sakit.

"Mohon bersabar ya Bu, kita harus cari kamar nginap dulu untuk malam ini, besok baru kami putuskan ke ruang mana Bapak harus di bawa." ucap salah satu suster di sini.

Setelah kami sampai di Rumah Sakit, kami pun di suruh tunggu sebentar, untuk menentukan ruang inap untuk Ayah.

Setelah kami mendapatkan ruangan inap, kami pun menuju ke ruangan tersebut, yaitu ruangan Melati.

Ayah di baring kan di atas tempat tidur yang bisa di gerakkan sandaran kepala dan kaki, bisa di naiki dan di turunin, lalu Ayah di pasangkan infus pada bagian tangan nya, setelah di pasangkan infus, kami duduk di bawah dengan mengunakan tikar, di ruangan ini begitu banyak pasien, dari berbagai penyakit, karna belum di operasi jadi belum ada kamar khusus buat pasien.

Waktu terus berlanjut, hampir setiap hari Ayah di ambilkan darah nya, katanya buat pemeriksaan, padahal jelas jelas Ayah mengalami banyak kekurangan darah, hampir setiap hari juga kami harus mencarikan darah untuk Ayah, di Rumah Sakit lain, karna di sini persediaan darah B sudah habis.

Ayah sudah sangat lemas, kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Setelah di periksa.

Ayah mengalami penyakit hernia( burut) dan disentri (kerusakan pada jaringan perut).

Lalu Doctor menyarankan untuk segera operasi perut, menaiki buah zak*r yang turun ke pangkal paha, dan menggantikan ring di bagian perut yang hancur.

"Biaya operasi nya berapa Dok?" Tanya ibu yang khawatir karna saat ini kondisi ekonomi kami sedang turun.

Semenjak Ayah sakit, untung Rafi sudah mampu meneruskan usaha bengkel dan juga sudah bisa jadi montir, karna memang ayah selalu mengajarkan Rafi untuk memperbaiki motor, karna ayah tau dia tidak selama nya hidup.

"Biaya operasinya gratis bu, karna ada bpjs. Tapi untuk jaring penghubung perut biaya nya 2 juta dan harus di beli di luar Rumah Sakit ini," jelas Doktor.

"Baik Dokter, akan saya usahakan bagaimana pun cara nya, yang terpenting sekarang kesembuhan suami saya," ucap ibu dengan penuh harapan.

"Bagaimana bu, dari mana kita bisa mendapatkan uang sebanyak itu?" tanya ku.

Mungkin dulu uang segitu begitu mudah bagi kami, tapi setelah Ayah sakit, uang segitu begitu banyak, apa lagi biaya selama Ayah berobat, hampir puluhan juta.

"Nanti Ibu pinjam dulu sama tetangga," ucap Ibu yang di sertai anggukan dari ku.

.............

Aku pulang ke rumah, untuk mengambilkan beberapa pakaian dan keperluan kami di rumah sakit, saat di jalan aku bertemu dengan Pak Roni,

"Eh Nak Bunga, kok buru buru, kenapa?" Tanya nya, dengan rasa penasaran.

"Begini Pak, Ayah sekarang di Rumah Sakit, dia harus di Operasi, dan kami juga lagi butuh uang 2 juta buat beli jaring penghubung perut Pak, dan sekarang saya mau ambil baju di rumah," ucapku menjelaskan.

"Ya sudah jangan khawatir, akan bantu semampu Bapak," ucap Pak Roni seraya mengeluarkan dompet dari dalam celananya, lalu di buka dan di ambil kan uang bewarna merah dua puluh lembar.

"Ini uang nya Bunga," ucap nya, lalu Pak Roni memberikan kepada ku.

"Ya Allah, Alhamdulillah, terima kasih Pak Roni, semoga Allah membalaskan kebaikan Pak Roni, kalau ada uang nanti saya bayar," ucapku seraya memasukkan uang kedalam saku baju.

"Jangan di pikirkan masalah bayar, karna itu sedekah dari saya, sampaikan salam Bapak pada ayah mu ya, mungkin untuk beberapa hari ini Bapak belum bisa kerumah sakit , ada tugas di kampus, mungkin minggu depan baru bisa," ucapnya.

Lalu Pak Roni pun pergi meninggalkan ku sendiri.

"Senang nya hatiku, jika ibu tau pasti dia sangat bahagia , tidak sabar lagi aku pengen ke rumah sakit," gumamku sendirian.

Sampai di rumah , rumah begitu sunyi dan sepi, karna dari semalam tidak berpenghuni.

Klik.....

Aku mencoba membuka kan pintu, setelah aku berada di dalam rumah, aku melihat kesegala arah, memastikan tidak ada orang lain di rumah ini, selama kami di rumah sakit, setelah merasa aman aku langsung ke kamar ayah, dan mengambil keperluan nya, tiba tiba aku merasakan seperti ada seseorang yang meniup ke arah wajahku, seketika bulu kuduk ku itu berdiri.

Aku mempercepat langkah ku dan menuju ke kamar ku, dengan rasa takut aku melangkah masuk ke dalam untuk mengambil keperluan ku, tidak sampai di situ, lalu aku menutup pintu kamar ku dan pergi ke kamar Rafi untuk mengambil kan baju dan keperluan nya.

Saat aku sedang mengambil baju, aku teringat dengan suara yang pernah aku dengar di kamar ini, seketika aku berlari meninggalkan kamar dan pergi keluar, walapun aku tau ini siang hari, tapi hawa yang ada di rumah bikin kita merinding.

Aku lalu menutup pintu dan menguncinya.

..........

Sesampai nya di rumah sakit, aku pun langsung memberikan uang itu kepada Ibu, Ibu terkejut kenapa aku bisa mendapatkan uang sebanyak ini dalam satu hari saja.

"Bunga dapat dari mana uang ini nak?" Tanya ibu penuh selidik.

"Pak Roni yang memberikan nya, tadi pas di jalan mau pulang, aku bertemu dengan Pak Roni, lalu ia menayakan tetang Ayah, jadi Bunga cerita aja apa adanya, tiba tiba Pak Roni mengerluarkan uang dan memberikan kepada Bunga, karna bunga lagi butuh uang ya Bunga ambil aja," jelasku dengan sedikit kebohongan, supaya Ibu tidak marah, bila tau aku menceritakan soal kami belum punya uang.

"Alhandulillah kalau begitu Bunga, jadi kita bisa secepatnya mengoperasikan Ayah mu," ucap Ibu bahagia, walaupun belum sepenuhnya bahagia.

...............

Tepat nya di hari Kamis tanggal 16/2/2012.

Ayah di bawa keruangan operasi,

...TIGA JAM KEMUDIAN..........

Ayah di keluarkan dari ruang operasi menuju ke ruang icu, di bagian tubuhnya penuh dengan selang, selang yang di bagian hidung, selang pembuangan kotoran di bagian perut, selang kencing di bagian bawah, selama beberapa jam Ayah tidak sadarkan diri, aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya yang Ayah ku rasakan saat ini, tanpa sadar aku mengeluarkan air mata.

Di ruangan ini kita tidak boleh masuk lebih dari satu orang, jadi kami bertiga harus gantian.

******

...BERSAMBUNG.........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!