Mencari Jawaban Di Rumah Pak Ustad

"Jadi, setelah Ayah sampai di tempat itu, Ayah di suruh masuk oleh beberapa Pria yang memakai baju putih dengan celana hitam, mereka semua yang bekerja di sana, pakaiannya sama dari warna dan bentuk nya, mereka juga memakai masker hitam. Terus Ayah di suruh tunggu sebentar karna Orang yang bertugas sedang ada Tamu." jelas Ayah.

"Setelah beberapa menit Ayah menunggu, tiba tiba Ayah di suruh masuk ke dalam sebuah ruangan, seperti ruangan operasi, karna di sana ada banyak peralatan medis. Seperti gunting kecil, gunting besar bermacam bentuk, silet, dan baskom kecil yang terbuat dari besi."Jelas Ayah lagi.

"Lalu Ayah di baringkan di atas Ranjang yang tidak beralas kasur, hanya tikar saja. setelah berbaring, kemudian mereka membuka baju Ayah hingga telanjang Dada. Kemudian tanpa persetujuan dari Ayah mereka mengikat kedua tangan dan kaki Ayah." jelas nya lagi.

"Ayah heran apa yang ingin mereka lakukan.

Tiba tiba mereka mengambil sebuah silet dan di arahkan ke bagian Perut, saat itu Ayah tidak merasakan apa apa. Namun saat ayah melihat ke bagian perut, mereka sudah membelah perut Ayah dengan sebuah silet kecil," ucapnya.

"Apa tidak sakit Ayah, kan tidak di bius?" tanya ku dengan bergidik ngeri, membayangkannya.

"Itu yang membuat Ayah heran, tidak ada rasa sakit sedikit pun entah apa yang di liat dari dalam Perut Ayah. Karna mereka tidak mengambil atau menaruk sesuatu apa pun ke dalamnya, hanya membaca beberapa Mantra. Setelah beberapa menit mereka langsung menjahit nya kembali, lalu mereka meminta uang sebesar 1 juta," jelas Ayah lagi.

..."Terus Ayah kasih uang nya?" tanya ku....

"Iya Ayah kasih. Walaupun hanya begitu saja tehnik nya, mereka tetap minta biayanya." jawab Ayah yang masih memegang Perut nya.

"Trus Yah, kenapa lemas waktu pulang?" tanya ku dengan anggukkan dari Ibu.

"Itu masalah nya, sewaktu di jalanan Ayah kan tidak kebagian kursi penumpang. Jadi Ayah harus berdiri selama tujuh jam dari Kampung Duku hingga sampai ke Cimpedak." Jawab Ayah.

"Ya Allah Yah, dalam keadaan seperti ini Ayah berdiri selama tujuh jam. Bagaimana Ayah ini, kan Ayah baru saja di operasi," Ucap Ibu yang mengusap wajah nya dengan kedua tangannya.

"Coba Ibu liat, Perut bekas operasi tadi Yah." ucap Ibu dengan perlahan Ibu membuka baju kemeja Ayah. Terlihat jelas bekas jahitannya yang belum mengering, seketika membuat mata kami ikut basah.

Aku tidak habis pikir. Bagaimana jalan pikiran Ayah sebenarnya, karna operasi tanpa Sertifikat yang jelas kita tidak bisa semudah itu untuk operasi sembarangan. Apalagi ini menyangkut urusan perut, fatal akibatnya.

"Ya sudah Ayah istirahat saja," ajak Ibu sambil membantu Ayah untuk berjalan menuju kamar utama.

Aku pun beranjak dari sofa menuju ke kamar untuk merehatkan tubuh ku yang terasa kaku.

iiiihhhhhhh......

'Suara apa itu,"Gumamku bikin merinding tubuh ku ini.

Aku pun beranjak dari tempat tidur, ingin ku pastikan itu benar benar suara orang menangis atau Aku yang salah dengar.

iiiihhhhhhhh ....

Aku tidak salah dengar, suara itu semakin menjauh, Aku pun mengikuti suara itu hingga tepat berada di depan pintu kamar Rafi Adik ku.

Aku mencoba membuka pintu secara perlahan, ku intip lewat pintu yang sudah terbuka sedikit, tapi Aku tidak melihat apa pun di dalam sana, apa mungkin itu tadi hanya perasaanku saja.

............

Satu tahun sudah berlalu, tapi kondisi Ayah semakin hari semakin memprihatinkan, berbaring saja tidak bisa. Selain sakit daerah Perut, ia juga merasa kan sakit saat bab, sampai ia mengeluarkan darah segar, minum dan makan pun sudah sangat sulit untuk membujuknya.

Kita Sayang liat dia menderita seperti itu. Kadang terlintas dalam hati, dari pada ayah tersiksa, lebih baik Allah mencabut saja nyawanya, begitu lah niat ku, karna aku gak sanggup liat Ayah sakit sakitan terus menerus.

"Pak Jamil sakit apa rupanya, dan kenapa belum di bawa kerumah sakit?" tanya Pak Ahmad tetangga kami. Yang berkunjung ke rumah untuk menjenguk Ayah yang sedang sakit, dia merasa kasian melihat keadaan Ayah seperti ini.

"Gini Pak Ahmad saat Saya periksa di Rumah sakit umum, katanya Sakit lambung. Selalu itu yang di katakan sama mereka, jadi Saya bingung kenapa penyakit Saya ini beda dengan apa yang mereka jelaskan,"Ucap Ayah menjelaskannya.

"Gini saja Pak Jamil, Bapak ke Ustad Hasan saja, mungkin saja ia dapat menemukan jawabannya," Ucap Pak Ahmad memberikan saran untuk memeriksa ke Ustad, yang punya Mata Batin dan Ilmu Spiritualitas.

"Terima kasih Pak atas saran nya, memang di mana tempat nya Pak", Ucap Ayah yang kemungkinan sudah mendapat solusi dari Penyakit yang sudah setahun ia deritakan,

"Nanti Saya kirim kan Alamatnya, Pak Ustad ini bisa melihat penyakit apa yang sedang Bapak alami ini, Rumah Sakit kah atau Gaib kah." Ucap nya memperjelaskan.

"Baik Pak, saya akan segera ke tempat Pak Ustad Hasan."ucap Ayah.

****

"Bu ayok kita ke tempat Pak Ustad Hasan," Ucap Ayah yang sudah tidak sabar lagi.

"Bunga kamu juga ikut ya, biar kamu bisa temenin Ibu, Ibu malu kalu sendirian yang Perempuan di sana," pinta Ibu, Aku pun penasaran apa yang akan Ustad itu katakan,

"Baik Bu, Bunga ambil ponsel dulu," Jawabku yang berlari mengambil ponsel yang terletak di dalam kamar.

.............

Sesampainya di rumah Pak Ustad.

"Assalamualaikum," Ucap Kami serentak. Kami terkejut karna di sini banyak sekali orang yang mungkin juga sedang berobat, seperti kami.

"Waalaikum salam, jawab Para Tamu dan Ustad Hasan, silahkan masuk Pak, Buk," ucap Ustad Hasan yang mempersilahkan kami untuk masuk.

Sungguh terkejut Pak Ustad ini, melihat kondisi Ayah yang benar benar memprihatinkan.

"Ada apa Buk?" tanya Pak Ustad pada Ibu, karna mungkin Bapak tidak sanggup untuk berbicara terlalu banyak.

"Gini Pak Ustad," lalu Ibu ku menceritakan secara detil tentang apa yang telah Ayah alami.

"Ya sudah tolong baringkan Bapak ke kasur ini," Ucap Pak Ustad seraya membantu Ayah untuk tidur di kasur yang sudah tersedia.

"Amel, tolong ambilkan air putih satu gelas dan garam ya," Pinta Pak Ustad pada Anak sebaya Aku, mungkin Dia anak nya Pak Ustad karna ada kemiripan.

"Ini Abi, air nya dan garam yang Abi minta." ucap Amel. Setelah ia memberikan apa yang Ustad minta, ia pun kembali duduk di tempat semula.

"Bismillah,

************

**************

Entah apa yang Ustad Ucapkan, Aku hanya mengerti Bismillah saja yang lain tidak.

Setelah Lima belas menit Pak Ustad itu membacakan Ayat Suci, Dia terkejut bukan main, sampai ia menumpahkan air di gelas tadi yang iya minta.

"Bagaimana Pak Ustad?" tanya Ibu yang mulai khawatir dengan apa yang barusan ia lihat.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Tina Imc

Tina Imc

berhasil membuat aku terkejut

2024-01-31

1

Rara Makulua

Rara Makulua

Kagum sama bahasa dan alur ceritanya, bisa bikin aku gak bisa berhenti baca sampai habis. 👍

2023-12-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!