16. (REVISI) Pengasuh Untuk Ruby

Esoknya, Juna benar-benar mendatangkan seorang pengasuh untuk Ruby.

"Mbok Yem ini sudah berpengalaman dalam mengasuh anak, tidak seperti seseorang," ujar Juna dengan nada menyindir Rani. "Dia akan mengasuh Ruby mulai sekarang,"

Rani memperhatikan si pengasuh baru. Seorang wanita desa paruh baya yang berwajah lembut dan ramah. Bicaranya juga halus dan kelihatannya sangat sayang dengan anak kecil. Rani dengan terpaksa menyerahkan Ruby kepada wanita itu. Tapi, baru saja tangan Rani terlepas, Ruby sudah pecah tangisnya.

"Mama! Mama!" Rengeknya sembari meminta dikembalikan ke Rani.

"Bawa dia pergi Mbok, jangan dekat-dekat sama wanita itu," tukas Juna. Mbok Yem menurut. Ia tergopoh-gopoh membawa putri majikannya itu ke luar rumah.

Mbok Yem mulai mengalihkan perhatian Ruby. Mulai dari melihat kupu-kupu di taman, melihat air mancur, diberikan eskrim, tetap saja gadis kecil itu tidak berhenti tangisnya. Yang ada Mbok Yem malah kewalahan karena sekarang Ruby mulai berguling-guling di teras rumah.

"Mama! Mama! Mama!" Gadis kecil itu terus menangis memanggil Rani. Rani yang mengawasi mereka dari kejauhan menjadi khawatir. Sudah hampir satu jam Ruby menangis tanpa henti. Anak itu pasti kelelahan.

Sementara itu Juna melihat putrinya dengan kening berkerut. Dia bingung, kenapa anaknya malah tantrum? Padahal Juna sudah yakin kalau Mbok Yem adalah orang yang tepat. Ia sudah meminta rekomendasi dari beberapa koleganya. Tapi, kenapa malah begini jadinya?

Merasa tidak sabar, Rani akhirnya berlari menghampiri Ruby. Ia tak peduli jika Juna akan memarahinya nanti, yang penting anak itu tenang dulu.

"Cup cup cup, sayang.. Ini Mama.. Jangan nangis ya.. Cup cup cup.." Rani menepuk lembut punggung Ruby. Perlahan tangis gadis kecil itu mereda.

Rani lantas membawa Ruby pergi ke kamar untuk mengambil mainan favoritnya. Tak berselang lama, tawa Ruby terdengar dari dalam kamar.

Saat mendengar tawa sang anak, Juna jadi merasa lega sekaligus bingung. Ia lalu menghampiri Mbok Yem, dan wanita itu langsung menggelengkan kepala tanda tidak sanggup.

"Lebih baik diasuh oleh ibunya sendiri Tuan," begitu ucapnya. Itu artinya Mbok Yem memutuskan untuk mengundurkan diri setelah satu jam bekerja.

Juna tak menyerah begitu saja. Besoknya, dia kembali mendatangkan seorang pengasuh lain. Kali ini yang datang adalah seorang suster yang telah berpengalaman mengasuh anak di rumah sakit.

"Sayang, kita makan permen yuk?" bujuk suster itu sembari memberikan beberapa bungkus permen pada Ruby. Ruby awalnya tertarik, ia mengambil permen itu. Tapi saat wanita itu mulai bergerak hendak menggendongnya, Ruby sudah keburu menangis.

"MAMAAA!"

Hari ketiga, Juna mendatangkan lagi seorang pengasuh yang berasal dari luar negeri. Dari CV nya, pengasuh kali ini benar-benar telah dilatih secara profesional. Juna yakin kali ini pasti berhasil.

"Tamu jelek! Atu ndak au ama tamu!" (Kamu jelek! Aku nggak mau sama kamu!)

Rani dan Juna sama-sama melotot saat mendengar perkataan Ruby. Dari mana gadis kecil itu belajar mengolok orang lain?

"Aku harus mendatangkan yang lebih banyak," tekad Juna. "Masa dari sebanyak itu tidak ada yang cocok sama sekali?"

Tapi harapan Juna benar-benar musnah. Lantaran tidak ada satupun calon pengasuh yang bisa menangani Ruby. Tindakan Ruby dalam mengusir mereka juga mulai ekstrem. Ia tak segan menjambak, mencakar, sampai menggigit orang-orang itu.

"Kak," Rani memberanikan diri membuka percakapan dengan Juna setelah calon pengasuh yang ke-sepuluh kembali mengundurkan diri. "Hentikan saja semua ini,"

Juna menatap istrinya itu dengan kesal.

"Kamu pasti merasa sangat bangga setelah tahu Ruby hanya mau diasuh sama kamu," ujarnya sembari melipat tangan. "Kamu senang sekarang? Trik apa yang sebenarnya kamu pakai pada anakku?"

"Kak, bukan itu masalahnya sekarang. Aku mau Kak Juna menghentikan semua ini. Ruby tetap tidak akan mau diasuh orang lain. Kalau dipaksa, kasihan nanti dia jadi stres! Aku mohon kali ini saja, dengarkan aku! Apa Kak Juna nggak kasihan melihat Ruby menangis setiap hari?"

Juna sebenarnya sudah bersiap menjawab perkataan Rani. Tapi, mulutnya kelu. Tidak ada alasan tepat bagi Juna untuk tetap teguh dengan pendiriannya. Ia terdiam sembari melihat Ruby yang kelihatan semakin kurus. Akhir-akhir ini ia bahkan tidak lagi mendengar tawa dari mulut kecilnya itu.

Apa aku sudah keterlaluan? batin Juna. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Rani yang masih berdiri di depannya. Tatapan wanita itu terlihat memohon.

"Oke," satu kata yang membuat Rani langsung menghela napas lega.

"Tapi.." Rani kembali menahan napas demi mendengar apa yang akan diucapkan Juna selanjutnya. "Aku akan mengawasi kamu,"

"Lakukan apapun yang kamu mau Kak, aku tidak masalah. Asalkan jangan pisahkan aku dari Ruby," Rani berkata yakin. Wajahnya berubah cerah. Ia tak tahu saja Juna sedang merencanakan sesuatu.

Rencana Juna langsung direalisasikan esok harinya, membuat seisi rumah bertanya-tanya kenapa banyak pria berbaju merah datang ke rumah mereka pagi itu.

"Ada apa ini?" tanya Lily heboh. "Kamu pasang CCTV Jun?"

"Iya Mi," angguk Juna. "Aku melakukannya untuk menjamin keselamatan Ruby,"

"Satu saja cukup kan? Tidak perlu sampai..satu, dua, tiga,...lima?!" seru Lily sembari menghitung jumlah kamera yang terpasang. "Kamu sudah gila?"

"Tenang saja Mi, ini nggak akan menggangu privasi Mami sama sekali,"

Tentu saja, batin Juna. Karena aku memilih titik-titik lokasi dimana Rani biasanya berada.

Tidak cukup dengan memasang CCTV, Juna juga mendatangkan dua orang bodyguard yang bertugas mengawasi Rani.

"Mulai sekarang, apapun yang kamu lakukan akan diawasi oleh mereka," ujar Juna menunjuk dua pria berbadan besar di sampingnya. "Jadi jangan sampai kamu berani berbuat macam-macam,"

Rani menghela napas panjang. Sungguh hidup yang merepotkan. Sekarang genre hidupnya sudah benar-benar berubah menjadi thriller.

"Psikopat gila," umpat Rani lirih. Juna yang semula sudah melangkah pergi langsung berhenti dan menoleh ke arah Rani.

"Kamu barusan bilang apa?"

"Memang aku bilang apa? Aku tidak bilang apa-apa kok," kilah Rani.

Juna mengernyitkan dahi. Mungkin dirinya salah dengar. Ia akhirnya kembali melanjutkan langkah. Rani mengambil kesempatan itu untuk segera kabur ke kamarnya.

Terpopuler

Comments

Hafifah Hafifah

Hafifah Hafifah

ya emang keterlaluan

2024-12-23

1

Eva Karmita

Eva Karmita

bagus Rani kamu harus bisa kuat dan buktikan bahwa kamu tidak bersalah jgn mau ditindas terus sama Juna edan 😤😏

2024-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Orang-orang Yang Ditinggalkan
2 2. Lamaran dari Kakak Ipar
3 3. Malam Pertama
4 4. (REVISI) Menunda Kematian
5 5. (REVISI) Bulan Madu
6 6. (REVISI) Tolong Saya!
7 7. (REVISI) Dimana Rumahmu?
8 8. (REVISI) Bisakah Aku Bertahan?
9 9. (REVISI) Ke Rumah Mertua
10 10. (REVISI) Bisa Gila!
11 11. (REVISI) Tante-Tante Sosialita
12 12. (REVISI) Menantu Manja
13 13. (REVISI) Salah Paham
14 14. (REVISI) Aku Ingin Cerai
15 15. (REVISI) Mama!
16 16. (REVISI) Pengasuh Untuk Ruby
17 17. (REVISI) Tak Dianggap
18 18. (REVISI) Rebut Saja Suamiku
19 19. (REVISI) Wanita Ular
20 20. (REVISI) Aku Bukan Pembantu!
21 Pengumuman Penting!
22 21. (REVISI) Aku Istrimu!
23 22. (REVISI) Jangan Kembali Lagi
24 23. (REVISI) Separuh Ingatan Rani
25 24. (REVISI) Kamu Harus Hamil!
26 25. (REVISI) Aku Mencintaimu
27 26. (REVISI) Kamu Yang Menggodaku!
28 27. (REVISI) Kenangan Ratih
29 28.(REVISI) Guru Privat Untuk Ruby
30 29. (REVISI) Papa Nggak Ganteng!
31 30. (REVISI) Ada Hubungan Apa?
32 31. (REVISI) Teman Baru
33 32. (REVISI) Wibawa Seorang Istri
34 33. (REVISI) Kabur Dari Bodyguard
35 34. (REVISI) Pergi Ke TKP
36 35. CCTV
37 36. Ulang Tahun Lily dan Amplop Misterius
38 37. Fakta Mencengangkan
39 38. Ayah Kandung
40 39. Kamu Melindungi Siapa?
41 40. Kabur?
42 41. Hasil Diagnosa
43 42. Donor
44 43. Terkuak
45 44. Egois
46 45. Kabar Baik dan Kabar Buruk
47 46. Aku Tidak Minta Dilahirkan
48 47. Jalan-jalan
49 48. Bobok Bareng?
50 49. Perpisahan
51 50. Aku Mengharapkan Hatimu
52 51. Hancur
53 52. Bahagiakan Dirimu Sendiri
54 53. Pergi
55 54. Sang Pewaris
56 55. Terpuruk
57 56. Tetaplah Bertahan Hidup
58 57. Terimakasih
59 58. Apa Kamu Mencintainya?
60 59. Aku Tidak Mencintainya
61 60. Hotel Horizon
62 61. Dua Puluh Lima Milyar
63 62. Mengabulkan Keinginanmu
64 63. Cemburu
65 64. Janji Makan Malam
66 65. Nyonya dan Tuan Muda Simpanan
67 66. Mencuri Hati Mr Kim
68 67. Aku Lebih Percaya Istriku
69 68. Kencan Pertama
70 69. Dendam
71 70. Mencari Rani
72 71. Rani Ditemukan
73 72. Pengakuan Lily
74 73. Apa Kamu Mau Bercerai?
75 74. Sebuah Pernyataan Cinta
76 75. Rumah Kita
77 76. Cuma 'Pegangan Tangan'
78 77. Sayang
79 78. Will You Marry Me Again?
80 79. Masa Depan Kita
81 80. Happy Graduation
82 81. Ruby Kembali
83 82. Ruby Mau Punya Adik!
84 83. Melahirkan Anak Kembar
85 84. Episode Spesial (1)
86 Novel Baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Orang-orang Yang Ditinggalkan
2
2. Lamaran dari Kakak Ipar
3
3. Malam Pertama
4
4. (REVISI) Menunda Kematian
5
5. (REVISI) Bulan Madu
6
6. (REVISI) Tolong Saya!
7
7. (REVISI) Dimana Rumahmu?
8
8. (REVISI) Bisakah Aku Bertahan?
9
9. (REVISI) Ke Rumah Mertua
10
10. (REVISI) Bisa Gila!
11
11. (REVISI) Tante-Tante Sosialita
12
12. (REVISI) Menantu Manja
13
13. (REVISI) Salah Paham
14
14. (REVISI) Aku Ingin Cerai
15
15. (REVISI) Mama!
16
16. (REVISI) Pengasuh Untuk Ruby
17
17. (REVISI) Tak Dianggap
18
18. (REVISI) Rebut Saja Suamiku
19
19. (REVISI) Wanita Ular
20
20. (REVISI) Aku Bukan Pembantu!
21
Pengumuman Penting!
22
21. (REVISI) Aku Istrimu!
23
22. (REVISI) Jangan Kembali Lagi
24
23. (REVISI) Separuh Ingatan Rani
25
24. (REVISI) Kamu Harus Hamil!
26
25. (REVISI) Aku Mencintaimu
27
26. (REVISI) Kamu Yang Menggodaku!
28
27. (REVISI) Kenangan Ratih
29
28.(REVISI) Guru Privat Untuk Ruby
30
29. (REVISI) Papa Nggak Ganteng!
31
30. (REVISI) Ada Hubungan Apa?
32
31. (REVISI) Teman Baru
33
32. (REVISI) Wibawa Seorang Istri
34
33. (REVISI) Kabur Dari Bodyguard
35
34. (REVISI) Pergi Ke TKP
36
35. CCTV
37
36. Ulang Tahun Lily dan Amplop Misterius
38
37. Fakta Mencengangkan
39
38. Ayah Kandung
40
39. Kamu Melindungi Siapa?
41
40. Kabur?
42
41. Hasil Diagnosa
43
42. Donor
44
43. Terkuak
45
44. Egois
46
45. Kabar Baik dan Kabar Buruk
47
46. Aku Tidak Minta Dilahirkan
48
47. Jalan-jalan
49
48. Bobok Bareng?
50
49. Perpisahan
51
50. Aku Mengharapkan Hatimu
52
51. Hancur
53
52. Bahagiakan Dirimu Sendiri
54
53. Pergi
55
54. Sang Pewaris
56
55. Terpuruk
57
56. Tetaplah Bertahan Hidup
58
57. Terimakasih
59
58. Apa Kamu Mencintainya?
60
59. Aku Tidak Mencintainya
61
60. Hotel Horizon
62
61. Dua Puluh Lima Milyar
63
62. Mengabulkan Keinginanmu
64
63. Cemburu
65
64. Janji Makan Malam
66
65. Nyonya dan Tuan Muda Simpanan
67
66. Mencuri Hati Mr Kim
68
67. Aku Lebih Percaya Istriku
69
68. Kencan Pertama
70
69. Dendam
71
70. Mencari Rani
72
71. Rani Ditemukan
73
72. Pengakuan Lily
74
73. Apa Kamu Mau Bercerai?
75
74. Sebuah Pernyataan Cinta
76
75. Rumah Kita
77
76. Cuma 'Pegangan Tangan'
78
77. Sayang
79
78. Will You Marry Me Again?
80
79. Masa Depan Kita
81
80. Happy Graduation
82
81. Ruby Kembali
83
82. Ruby Mau Punya Adik!
84
83. Melahirkan Anak Kembar
85
84. Episode Spesial (1)
86
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!