6. (REVISI) Tolong Saya!

Rani melihat kepergian Juna dengan tangisan pilu. Luka-luka di lutut dan sikunya terasa perih. Angin malam yang bertiup ke arahnya membuat Rani menggigil kedinginan.

Juna benar-benar kejam. Bagaimana dia bisa meninggalkan seorang perempuan muda di pinggir jalan dengan keadaan tidak membawa barang apapun? Handphone dan dompet Rani ada di dalam mobil. Bahkan jaket untuk menutupi tubuhnya yang kedinginan pun tidak ada.

Rani berjalan terseok-seok menyusuri jalanan. Matahari sudah tenggelam sepenuhnya. Kiri dan kanan Rani hanya pepohonan tanpa rumah sama sekali. Keadaan jalan menjadi gelap gulita.

"Ya Tuhan..tolong hamba.." Rani merapalkan doa berkali-kali. Sepatu ber-hak rendah yang ia pakai sudah tidak bisa digunakan lagi karena alasnya jebol. Akhirnya Rani terpaksa berjalan tanpa alas kaki.

Rani terus menoleh ke arah belakang, berharap ada mobil yang bisa memberinya tumpangan. Suara lolongan anjing dari kejauhan membuat tubuhnya gemetar. Ia benar-benar ketakutan sekarang.

Bukan hanya perihal hantu, Rani juga takut jika tiba-tiba ada orang jahat muncul. Di area sepi seperti ini, Rani sering mendengar begal berkeliaran. Mengancam seseorang dengan senjatta tajjam untuk mengambil harta mereka. Rani bahkan tak tahu apa yang akan ia serahkan nanti jika begal benar-benar datang, karena dia tidak punya apa-apa.

Sebuah cahaya mobil membuat Rani menemukan secercah harapan. Rani melambai-lambaikan tangannya, berusaha agar sang pengendara bisa melihatnya.

"Tolong! Tolong saya!"

Tapi, bukannya berhenti, mobil itu malah melaju semakin kencang.

Rani tertegun. Kenapa? Kenapa mereka meninggalkannya? Rani menjadi putus asa lagi. Ia kemudian mengecek penampilannya sendiri. Ternyata rambut Rani yang hitam panjang sudah terurai, dan dirinya kebetulan memakai dress selutut berwarna cream.

"Apa mereka kira aku hantu?" Pikirnya. Rani kemudian menggulung rambutnya, setidaknya agar terlihat seperti manusia. Meskipun itu percuma karena tidak ada manusia normal yang berjalan sendirian di jalan sepi tanpa alas kaki.

Karena lelah, Rani memilih untuk duduk di tepi jalan. Ia merasa haus dan lapar. Ia ingat belum makan tadi sore. Sekarang perutnya keroncongan dan tenggorokannya kering.

"Kumohon Tuhan.." Rani menghela napas panjang. "Selamatkanlah hamba.."

Tak berselang lama, sebuah cahaya berpendar dari ujung jalan. Rani terhenyak. Buru-buru ia berlari ke tengah jalan. Jika ia mencegat mereka, pasti mereka akan berhenti. Atau kalau tidak, mungkin dia akan dilinddas sampai matti.

Rani mengetahui resikonya besar, tapi tak apa. Setidaknya dia akan berusaha sampai akhir. Ternyata cahaya itu berasal dari sebuah truk. Rani memejamkan mata saat kendaraan besar itu melaju kencang ke arahnya.

TINNNN!!!

Klakson truk dibunyikan keras-keras. Rani membuka mata. Mobil truk berhenti tepat satu meter di depannya.

"Minggir! Lo gila ya! Mau cari matti!"

Mendengar umpatan sang supir, Rani justru tersenyum gembira. Akhirnya ada orang yang bisa menolongnya.

"Maaf!" Rani berlari ke arah sang supir. "Boleh minta tumpangan? Saya tersesat!"

Supir truk itu tampak memperhatikan Rani dari kepala sampai kaki. "Lo orang bukan?"

"Saya orang!" Rani menunjukkan kedua kakinya. "Lihat! Kaki saya napak!"

Supir truk itu masih melihat Rani dengan curiga.

"Tidak usah sampai rumah! Cukup turunkan saya ke jalanan yang ramai! Saya mohon! Hanya Anda yang bisa menolong saya!"

Sekali lagi, sang supir truk yang berupa pria gendut paruh baya memperhatikan Rani dari atas sampai ke bawah. Ia kemudian memberi tanda dengan tangannya.

"Yaudah, masuk!"

Mata Rani berbinar. "Terimakasih! Terimakasih! Saya tidak akan melupakan kebaikan Anda!"

Rani kemudian masuk ke dalam truk, bersandingan dengan sang supir.

"Terimakasih," ucap Rani sekali lagi. "Saya tidak tahu harus minta tolong siapa lagi, saya sudah berada di sini hampir dua jam,"

Supir itu melirik Rani, "Memangnya Neng ngapain di sini malem-malem? Sendirian lagi. Saya kira tadi neng itu hantu loh,"

Rani menundukkan kepalanya. "Ceritanya panjang Pak. Saya ditinggal sendirian oleh suami saya,"

"Loh kenapa memangnya? Suaminya sudah tidak cinta lagi?"

Rani menggelengkan kepalanya. "Sejak awal dia tidak cinta pada saya Pak,"

"Aduh sayang sekali," Tangan supir itu tiba-tiba mengelus lutut Rani, membuat Rani seketika melotot. "Mau sama Abang aja nggak? Abang bisa kok mencintai Neng,"

"Hah?" Rani merinding. Apalagi panggilan 'Abang' yang disematkan laki-laki itu pada dirinya sendiri. Abang apanya? Dia itu lebih cocok dipanggil aki-aki!

"Maaf," Rani berusaha menutup paha dan lututnya dengan rok. "Saya tidak mau,"

"Loh kenapa?" supir itu mengelus dagu Rani dengan tangannya. "Abang bisa memuaskan Neng loh,"

Rani benar-benar ketakutan. Rani benar-benar sial, baru keluar dari kandang harimau malah masuk ke kandang singa! Rani berusaha menjauhkan badannya dari lelaki itu, meski percuma karena ruangan itu cukup sempit.

"Ayolah Neng, abang sudah lama tidak disentuh," tangan supir itu sudah mulai meraba paha Rani.

"Jangan kurang ajar ya!" Rani reflek menepis tangan sang supir, membuat wajah lelaki itu seketika merah padam menahan marah.

"Dasar cewek nggak tahu diri! sudah dibaikin malah kurang ajar! Gue p*rk*sa aja biar tau rasa!"

"Tidak!" Rani berusaha membuka pintu truk, tapi sia-sia karena terkunci. Lelaki itu sudah menepikan truknya, lalu dengan tatapan mengerikan mulai mendekati Rani.

"Jangan!" Rani menangis ketakutan. Supir itu mulai membuka ritsleting celananya, kemudian dengan kasar membuka dress Rani.

"Tidak!" Rani meronta-ronta. Tangannya menggapai-gapai ke segala arah untuk mencari benda yang bisa dijadikan senjjata. Ketemu. Ada kunci Inggris yang tergeletak di lantai mobil. Rani harus bersyukur karena lelaki itu tidak mejaga kerapian mobilnya.

BUAK!!

Rani memukul kepala lelaki itu dengan kunci Inggris sekuat yang ia bisa. Lelaki itu langsung pingsan di tempat. Rani buru-buru membuka kunci pintu truk dan keluar dari sana. Setelah keluar, ia segera berlari dengan kecepatan penuh.

Saat berlari, Rani melihat ada pijaran cahaya di belakangnya. Rani panik. Ia takut lelaki messum itu sadar dan langsung mengejarnya. Rani terus berlari sekuat yang ia bisa sembari menangis tersedu-sedu.

"Tolong!!" teriaknya parau. Suaranya sudah habis karena terus berteriak. "Tolong saya!"

Semakin Rani mempercepat langkahnya, semakin dekat pula cahaya itu padanya. Rani tetap tidak menyerah. Ia lari semakin cepat meskipun itu sia-sia karena kekuatannya sudah habis. Karena lelah, tubuh Rani limbung dan jatuh tersungkur di atas aspal.

"Jangan!" Teriak Rani saat tangan lelaki itu menyentuhnya. "Aku nggak mau!"

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

thour plases jgn SMP Rani di perkaos, sedih amat Rani. ortu gila harta 😲

2024-12-27

0

moenay

moenay

mewek. aku.... ga sanggup rasanya kl di perlakuan seperti itu😭😭😭😭😭

2024-12-06

0

Eti Alifa

Eti Alifa

kasihan bngt rani dasar juna kurang ajar, bleguk si juna mah😡

2024-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Orang-orang Yang Ditinggalkan
2 2. Lamaran dari Kakak Ipar
3 3. Malam Pertama
4 4. (REVISI) Menunda Kematian
5 5. (REVISI) Bulan Madu
6 6. (REVISI) Tolong Saya!
7 7. (REVISI) Dimana Rumahmu?
8 8. (REVISI) Bisakah Aku Bertahan?
9 9. (REVISI) Ke Rumah Mertua
10 10. (REVISI) Bisa Gila!
11 11. (REVISI) Tante-Tante Sosialita
12 12. (REVISI) Menantu Manja
13 13. (REVISI) Salah Paham
14 14. (REVISI) Aku Ingin Cerai
15 15. (REVISI) Mama!
16 16. (REVISI) Pengasuh Untuk Ruby
17 17. (REVISI) Tak Dianggap
18 18. (REVISI) Rebut Saja Suamiku
19 19. (REVISI) Wanita Ular
20 20. (REVISI) Aku Bukan Pembantu!
21 Pengumuman Penting!
22 21. (REVISI) Aku Istrimu!
23 22. (REVISI) Jangan Kembali Lagi
24 23. (REVISI) Separuh Ingatan Rani
25 24. (REVISI) Kamu Harus Hamil!
26 25. (REVISI) Aku Mencintaimu
27 26. (REVISI) Kamu Yang Menggodaku!
28 27. (REVISI) Kenangan Ratih
29 28.(REVISI) Guru Privat Untuk Ruby
30 29. (REVISI) Papa Nggak Ganteng!
31 30. (REVISI) Ada Hubungan Apa?
32 31. (REVISI) Teman Baru
33 32. (REVISI) Wibawa Seorang Istri
34 33. (REVISI) Kabur Dari Bodyguard
35 34. (REVISI) Pergi Ke TKP
36 35. CCTV
37 36. Ulang Tahun Lily dan Amplop Misterius
38 37. Fakta Mencengangkan
39 38. Ayah Kandung
40 39. Kamu Melindungi Siapa?
41 40. Kabur?
42 41. Hasil Diagnosa
43 42. Donor
44 43. Terkuak
45 44. Egois
46 45. Kabar Baik dan Kabar Buruk
47 46. Aku Tidak Minta Dilahirkan
48 47. Jalan-jalan
49 48. Bobok Bareng?
50 49. Perpisahan
51 50. Aku Mengharapkan Hatimu
52 51. Hancur
53 52. Bahagiakan Dirimu Sendiri
54 53. Pergi
55 54. Sang Pewaris
56 55. Terpuruk
57 56. Tetaplah Bertahan Hidup
58 57. Terimakasih
59 58. Apa Kamu Mencintainya?
60 59. Aku Tidak Mencintainya
61 60. Hotel Horizon
62 61. Dua Puluh Lima Milyar
63 62. Mengabulkan Keinginanmu
64 63. Cemburu
65 64. Janji Makan Malam
66 65. Nyonya dan Tuan Muda Simpanan
67 66. Mencuri Hati Mr Kim
68 67. Aku Lebih Percaya Istriku
69 68. Kencan Pertama
70 69. Dendam
71 70. Mencari Rani
72 71. Rani Ditemukan
73 72. Pengakuan Lily
74 73. Apa Kamu Mau Bercerai?
75 74. Sebuah Pernyataan Cinta
76 75. Rumah Kita
77 76. Cuma 'Pegangan Tangan'
78 77. Sayang
79 78. Will You Marry Me Again?
80 79. Masa Depan Kita
81 80. Happy Graduation
82 81. Ruby Kembali
83 82. Ruby Mau Punya Adik!
84 83. Melahirkan Anak Kembar
85 84. Episode Spesial (1)
86 Novel Baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Orang-orang Yang Ditinggalkan
2
2. Lamaran dari Kakak Ipar
3
3. Malam Pertama
4
4. (REVISI) Menunda Kematian
5
5. (REVISI) Bulan Madu
6
6. (REVISI) Tolong Saya!
7
7. (REVISI) Dimana Rumahmu?
8
8. (REVISI) Bisakah Aku Bertahan?
9
9. (REVISI) Ke Rumah Mertua
10
10. (REVISI) Bisa Gila!
11
11. (REVISI) Tante-Tante Sosialita
12
12. (REVISI) Menantu Manja
13
13. (REVISI) Salah Paham
14
14. (REVISI) Aku Ingin Cerai
15
15. (REVISI) Mama!
16
16. (REVISI) Pengasuh Untuk Ruby
17
17. (REVISI) Tak Dianggap
18
18. (REVISI) Rebut Saja Suamiku
19
19. (REVISI) Wanita Ular
20
20. (REVISI) Aku Bukan Pembantu!
21
Pengumuman Penting!
22
21. (REVISI) Aku Istrimu!
23
22. (REVISI) Jangan Kembali Lagi
24
23. (REVISI) Separuh Ingatan Rani
25
24. (REVISI) Kamu Harus Hamil!
26
25. (REVISI) Aku Mencintaimu
27
26. (REVISI) Kamu Yang Menggodaku!
28
27. (REVISI) Kenangan Ratih
29
28.(REVISI) Guru Privat Untuk Ruby
30
29. (REVISI) Papa Nggak Ganteng!
31
30. (REVISI) Ada Hubungan Apa?
32
31. (REVISI) Teman Baru
33
32. (REVISI) Wibawa Seorang Istri
34
33. (REVISI) Kabur Dari Bodyguard
35
34. (REVISI) Pergi Ke TKP
36
35. CCTV
37
36. Ulang Tahun Lily dan Amplop Misterius
38
37. Fakta Mencengangkan
39
38. Ayah Kandung
40
39. Kamu Melindungi Siapa?
41
40. Kabur?
42
41. Hasil Diagnosa
43
42. Donor
44
43. Terkuak
45
44. Egois
46
45. Kabar Baik dan Kabar Buruk
47
46. Aku Tidak Minta Dilahirkan
48
47. Jalan-jalan
49
48. Bobok Bareng?
50
49. Perpisahan
51
50. Aku Mengharapkan Hatimu
52
51. Hancur
53
52. Bahagiakan Dirimu Sendiri
54
53. Pergi
55
54. Sang Pewaris
56
55. Terpuruk
57
56. Tetaplah Bertahan Hidup
58
57. Terimakasih
59
58. Apa Kamu Mencintainya?
60
59. Aku Tidak Mencintainya
61
60. Hotel Horizon
62
61. Dua Puluh Lima Milyar
63
62. Mengabulkan Keinginanmu
64
63. Cemburu
65
64. Janji Makan Malam
66
65. Nyonya dan Tuan Muda Simpanan
67
66. Mencuri Hati Mr Kim
68
67. Aku Lebih Percaya Istriku
69
68. Kencan Pertama
70
69. Dendam
71
70. Mencari Rani
72
71. Rani Ditemukan
73
72. Pengakuan Lily
74
73. Apa Kamu Mau Bercerai?
75
74. Sebuah Pernyataan Cinta
76
75. Rumah Kita
77
76. Cuma 'Pegangan Tangan'
78
77. Sayang
79
78. Will You Marry Me Again?
80
79. Masa Depan Kita
81
80. Happy Graduation
82
81. Ruby Kembali
83
82. Ruby Mau Punya Adik!
84
83. Melahirkan Anak Kembar
85
84. Episode Spesial (1)
86
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!