2. Lamaran dari Kakak Ipar

"Menikah?" Rani mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencoba mencerna apa yang ia dengar barusan. Sekarang Rani telah duduk di atas sofa, diapit oleh kedua orangtuanya dan berhadapan dengan Juna yang duduk bersama orangtuanya juga. "Aku nggak salah denger kan Kak?"

Panggilan 'kak' yang diucapkan oleh Rani ditujukan kepada lelaki muda yang sekarang sedang memandangnya dengan tatapan tajam. Juna menghela napas panjang sejenak sebelum kemudian mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan adik iparnya itu.

"Kamu nggak salah dengar Rani. Kami memang datang ke sini dengan niat untuk melamar kamu,"

Jawaban Juna serta merta membuat kedua mata Rani terbelalak. "Kak! Jangan bercanda! Kuburan Kak Ratih bahkan belum kering! Kenapa Kak Juna sudah mau menikah? Itu pun dengan aku, adik kandung Kak Ratih sendiri?"

"Rani," Tante Lili, Ibunda dari Juna lantas meraih tangan Rani dengan lembut. "Kami tidak bercanda. Tante tau hal ini pasti sangat mengagetkan buat kamu. Tapi, Juna melakukannya setelah mempertimbangkan banyak hal Nak. Salah satunya adalah karena Ruby, keponakanmu satu-satunya, yang sekarang sangat memerlukan sosok seorang ibu.."

Tante Lili menarik napas panjang sebelum melanjutkan.

"..Juna sudah bicarakan hal ini sama kami, dan kami semua setuju. Satu-satunya orang yang bisa menggantikan Ratih ya hanya kamu, Rani. Kamu juga pasti nggak mau kan kalau suatu saat nanti Ruby diasuh oleh seorang ibu tiri yang tidak tahu asal usulnya, yang belum tentu menyayangi Ruby seperti halnya kamu menyayangi dia?"

Ucapan Tante Lili membuat Rani menundukkan kepalanya. Entahlah, perasaannya benar-benar campur aduk. Dia tidak bisa menyangkal kalau ucapan mertua dari kakak kandungnya itu memang benar adanya. Tapi, bagaimana dengan Kak Ratih?

"Kami tidak akan memaksa kamu menjawabnya sekarang Rani," Juna ikut menimpali. "Tapi, aku harap Ruby menjadi alasan kuat untuk kamu menerima lamaran ini."

Rani mengangkat wajahnya. Wajah Kak Juna benar-benar terlihat serius. Rani bahkan tidak bisa menebak apa yang ada di dalam pikiran laki-laki itu.

"Aku mau minta waktu buat berpikir dulu," Rani berdiri dari duduknya. "Permisi Kak, Om, Tante. Saya harus masuk karena kepala saya pusing," Ucapnya sembari beranjak menuju kamarnya.

Dari jendela besar yang berada di dalam kamarnya, Rani bisa melihat mobil Juna dan keluarganya yang menjauh dari gerbang rumah. Rani terus melihat kepergian mereka sembari menghela napas panjang.

Akhir-akhir ini, semuanya terjadi seperti sebuah kejutan. Kakaknya yang meninggal dalam kecelakaan bersamanya, lalu dirinya yang bahkan tidak ingat apapun soal itu, sampai tiba-tiba kakak iparnya melamarnya. Rani jadi bertanya-tanya, kejadian apalagi yang akan terjadi berikutnya?

"Rani.." Mama tiba-tiba sudah masuk ke dalam kamar. Kali ini Mama tidak perlu mengetuk pintu karena pintu kamar Rani sudah tidak berfungsi. "Mama mau bicara."

Rani memandang mamanya dengan tatapan bingung. "Ma, apa Mama juga setuju dengan pernikahan ini?"

Mama terdiam sejenak, tapi kemudian menganggukkan kepala. "Mama dan Papa sependapat dengan keluarga Wijaya,"

Keluarga Wijaya adalah sebutan untuk keluarga Juna.

"Ma!" Rani membelalakkan mata. "Yang benar saja! Masa Rani menikah sama suaminya Kak Ratih? Lagipula aku sekarang sedang kuliah! Bagaimana dengan kuliahku?"

"Rani," Mama meraih kedua pundak Rani, mencoba membuat kontak mata intens dengan putri bungsunya itu. "Kuliah sudah tidak penting sekarang. Dan Ratih itu sudah meninggal. Sekarang, yang ada hanyalah masa depan untuk orang-orang yang masih hidup. Jangan sampai kepergian Ratih menjadi alasan untuk kita terpuruk. Rani, selama ini Mama nggak pernah minta apa-apa kan sama kamu? Sekarang, Mama minta sama kamu untuk menerima lamaran Juna. Demi Ruby, dan juga perusahaan kita."

Dahi Rani berkerut mendengar kalimat terakhir Mama. "Perusahaan kita? Jangan-jangan, Mama memaksa aku untuk menikah sama Kak Juna bukan semata-mata demi melindungi Ruby, tapi juga untuk keuntungan perusahaan keluarga kita?"

Mama melepaskan cengkeraman tangannya dari bahu Rani. Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Mama menjawab. "Seperti kata pepatah Rani. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Kalau pernikahan ini bisa menguntungkan banyak pihak, lantas kenapa tidak?"

"Nggak Ma," Rani menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Aku nggak bisa melakukan itu! Aku nggak mau mengkhianati Kak Ratih!"

"Ratih sudah meninggal Rani!" Teriak Mama sambil menatap tajam Rani. "Sebenarnya, Mama sama sekali nggak mau membahas ini. Tapi, satu-satunya cara agar kamu bisa berguna di keluarga kita ya hanya ini. Kalau kamu nggak mau, maka keluarga kita hancur. Apa jadinya jika nanti Juna menikah sama wanita yang entah darimana asalnya? Kamu mau tidak mendapat sedikitpun warisan dari keluarga Wijaya?"

Mama kembali meraih kedua pundak Rani, kali ini ia mencengkramnya dengan kuat sampai Rani mengaduh. "Rani. Semua ini tidak akan terjadi kalau saja kamu yang meninggal dalam kecelakaan itu, dan bukan Ratih."

Usai mengucapkan hal yang kejam itu, Mama lantas melenggang pergi begitu saja. Meninggalkan Rani yang sudah jatuh terduduk di atas lantai kamarnya.

...----------------...

Satu bulan kemudian, pernikahan Juna dan Rani digelar dengan cukup sederhana. Keluarga Juna dan keluarga Rani hanya mengundang beberapa kerabat penting. Tapi, menurut Rani, pernikahan itu tidak ada unsur sederhananya sama sekali. Tentu saja, mana ada orang penting yang tidak mengenal keluarga Wijaya? Keluarga Wijaya adalah pemilik beberapa perusahaan besar yang ada di Jakarta. Salah satunya adalah Hotel Wijaya Royale, yang beberapa tahun ini dinobatkan sebagai hotel terbaik nomor dua di Jakarta. Jadi, meskipun hanya digelar secara privat, tetap saja ada beberapa media yang datang untuk memenuhi kolom berita mereka.

Rani berdiri di depan cermin dengan wajah lesu. Selama satu bulan, tidurnya tidak nyenyak sama sekali. Untunglah, penata rias yang disewa oleh Juna sangat piawai dalam menutupi kantong matanya yang sudah melebar. Gaun putih yang ia pilih secara asal-asalan juga sudah terbalut dengan indah di badannya yang kurus.

Aku ingin kabur. Gagasan itu berkali-kali menghampiri kepala Rani, meskipun ia cukup takut untuk merealisasikannya. Apalagi saat ini ada Mama yang dengan ketat menjaganya sepanjang waktu, seolah ia tahu pikiran sang putri.

"Senyum," perintah Mama sembari merangkul Rani dengan kasar. "Jangan sampai kamu merusak kebahagiaan hari ini."

Dengan terpaksa, Rani mengangkat sudut-sudut bibirnya yang telah dipoles dengan lipstik berwarna merah. Meskipun sebenarnya di dalam hati dirinya sudah menangis hingga air matanya kering.

"Pengantin wanita dipersilahkan keluar," salah seorang anggota WO masuk ke dalam ruangan itu, memberikan informasi kepada mereka. Mama segera meraih tangan Rani, kemudian dengan segera menuntun gadis itu keluar. Rani tidak ada pilihan lain selain mengikuti mamanya.

Maafkan aku Kak Ratih, ucap Rani di dalam hati.

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

nah ini juga nih aneh masa emaknya bilang ini gk akan terjaadi kalo yg meninggal kamu dn bkn ratih,,kan aneh masa seorang ibu bgtu

2025-03-28

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

knp ya orkai hanya mentingin kekayaan mgk liat perasaan anak nya 😎

2024-12-27

0

Ega Egi

Ega Egi

ibu tiri kh...🤔

2024-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Orang-orang Yang Ditinggalkan
2 2. Lamaran dari Kakak Ipar
3 3. Malam Pertama
4 4. (REVISI) Menunda Kematian
5 5. (REVISI) Bulan Madu
6 6. (REVISI) Tolong Saya!
7 7. (REVISI) Dimana Rumahmu?
8 8. (REVISI) Bisakah Aku Bertahan?
9 9. (REVISI) Ke Rumah Mertua
10 10. (REVISI) Bisa Gila!
11 11. (REVISI) Tante-Tante Sosialita
12 12. (REVISI) Menantu Manja
13 13. (REVISI) Salah Paham
14 14. (REVISI) Aku Ingin Cerai
15 15. (REVISI) Mama!
16 16. (REVISI) Pengasuh Untuk Ruby
17 17. (REVISI) Tak Dianggap
18 18. (REVISI) Rebut Saja Suamiku
19 19. (REVISI) Wanita Ular
20 20. (REVISI) Aku Bukan Pembantu!
21 Pengumuman Penting!
22 21. (REVISI) Aku Istrimu!
23 22. (REVISI) Jangan Kembali Lagi
24 23. (REVISI) Separuh Ingatan Rani
25 24. (REVISI) Kamu Harus Hamil!
26 25. (REVISI) Aku Mencintaimu
27 26. (REVISI) Kamu Yang Menggodaku!
28 27. (REVISI) Kenangan Ratih
29 28.(REVISI) Guru Privat Untuk Ruby
30 29. (REVISI) Papa Nggak Ganteng!
31 30. (REVISI) Ada Hubungan Apa?
32 31. (REVISI) Teman Baru
33 32. (REVISI) Wibawa Seorang Istri
34 33. (REVISI) Kabur Dari Bodyguard
35 34. (REVISI) Pergi Ke TKP
36 35. CCTV
37 36. Ulang Tahun Lily dan Amplop Misterius
38 37. Fakta Mencengangkan
39 38. Ayah Kandung
40 39. Kamu Melindungi Siapa?
41 40. Kabur?
42 41. Hasil Diagnosa
43 42. Donor
44 43. Terkuak
45 44. Egois
46 45. Kabar Baik dan Kabar Buruk
47 46. Aku Tidak Minta Dilahirkan
48 47. Jalan-jalan
49 48. Bobok Bareng?
50 49. Perpisahan
51 50. Aku Mengharapkan Hatimu
52 51. Hancur
53 52. Bahagiakan Dirimu Sendiri
54 53. Pergi
55 54. Sang Pewaris
56 55. Terpuruk
57 56. Tetaplah Bertahan Hidup
58 57. Terimakasih
59 58. Apa Kamu Mencintainya?
60 59. Aku Tidak Mencintainya
61 60. Hotel Horizon
62 61. Dua Puluh Lima Milyar
63 62. Mengabulkan Keinginanmu
64 63. Cemburu
65 64. Janji Makan Malam
66 65. Nyonya dan Tuan Muda Simpanan
67 66. Mencuri Hati Mr Kim
68 67. Aku Lebih Percaya Istriku
69 68. Kencan Pertama
70 69. Dendam
71 70. Mencari Rani
72 71. Rani Ditemukan
73 72. Pengakuan Lily
74 73. Apa Kamu Mau Bercerai?
75 74. Sebuah Pernyataan Cinta
76 75. Rumah Kita
77 76. Cuma 'Pegangan Tangan'
78 77. Sayang
79 78. Will You Marry Me Again?
80 79. Masa Depan Kita
81 80. Happy Graduation
82 81. Ruby Kembali
83 82. Ruby Mau Punya Adik!
84 83. Melahirkan Anak Kembar
85 84. Episode Spesial (1)
86 Novel Baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Orang-orang Yang Ditinggalkan
2
2. Lamaran dari Kakak Ipar
3
3. Malam Pertama
4
4. (REVISI) Menunda Kematian
5
5. (REVISI) Bulan Madu
6
6. (REVISI) Tolong Saya!
7
7. (REVISI) Dimana Rumahmu?
8
8. (REVISI) Bisakah Aku Bertahan?
9
9. (REVISI) Ke Rumah Mertua
10
10. (REVISI) Bisa Gila!
11
11. (REVISI) Tante-Tante Sosialita
12
12. (REVISI) Menantu Manja
13
13. (REVISI) Salah Paham
14
14. (REVISI) Aku Ingin Cerai
15
15. (REVISI) Mama!
16
16. (REVISI) Pengasuh Untuk Ruby
17
17. (REVISI) Tak Dianggap
18
18. (REVISI) Rebut Saja Suamiku
19
19. (REVISI) Wanita Ular
20
20. (REVISI) Aku Bukan Pembantu!
21
Pengumuman Penting!
22
21. (REVISI) Aku Istrimu!
23
22. (REVISI) Jangan Kembali Lagi
24
23. (REVISI) Separuh Ingatan Rani
25
24. (REVISI) Kamu Harus Hamil!
26
25. (REVISI) Aku Mencintaimu
27
26. (REVISI) Kamu Yang Menggodaku!
28
27. (REVISI) Kenangan Ratih
29
28.(REVISI) Guru Privat Untuk Ruby
30
29. (REVISI) Papa Nggak Ganteng!
31
30. (REVISI) Ada Hubungan Apa?
32
31. (REVISI) Teman Baru
33
32. (REVISI) Wibawa Seorang Istri
34
33. (REVISI) Kabur Dari Bodyguard
35
34. (REVISI) Pergi Ke TKP
36
35. CCTV
37
36. Ulang Tahun Lily dan Amplop Misterius
38
37. Fakta Mencengangkan
39
38. Ayah Kandung
40
39. Kamu Melindungi Siapa?
41
40. Kabur?
42
41. Hasil Diagnosa
43
42. Donor
44
43. Terkuak
45
44. Egois
46
45. Kabar Baik dan Kabar Buruk
47
46. Aku Tidak Minta Dilahirkan
48
47. Jalan-jalan
49
48. Bobok Bareng?
50
49. Perpisahan
51
50. Aku Mengharapkan Hatimu
52
51. Hancur
53
52. Bahagiakan Dirimu Sendiri
54
53. Pergi
55
54. Sang Pewaris
56
55. Terpuruk
57
56. Tetaplah Bertahan Hidup
58
57. Terimakasih
59
58. Apa Kamu Mencintainya?
60
59. Aku Tidak Mencintainya
61
60. Hotel Horizon
62
61. Dua Puluh Lima Milyar
63
62. Mengabulkan Keinginanmu
64
63. Cemburu
65
64. Janji Makan Malam
66
65. Nyonya dan Tuan Muda Simpanan
67
66. Mencuri Hati Mr Kim
68
67. Aku Lebih Percaya Istriku
69
68. Kencan Pertama
70
69. Dendam
71
70. Mencari Rani
72
71. Rani Ditemukan
73
72. Pengakuan Lily
74
73. Apa Kamu Mau Bercerai?
75
74. Sebuah Pernyataan Cinta
76
75. Rumah Kita
77
76. Cuma 'Pegangan Tangan'
78
77. Sayang
79
78. Will You Marry Me Again?
80
79. Masa Depan Kita
81
80. Happy Graduation
82
81. Ruby Kembali
83
82. Ruby Mau Punya Adik!
84
83. Melahirkan Anak Kembar
85
84. Episode Spesial (1)
86
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!