Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!

Acha benar-benar dibuat salah tingkah oleh Amygdala. Di satu sisi dia mengakui kalau ada rasa nyaman saat bersama Amygdala. Sebagai permpuan normal, pastinya Acha juga memiliki ketertarikan dan rasa kagum saat melihat wajah ganteng Amygdala, dan entahlah Acha suka dengan penampilan Amygdala yang sedikit slengean, dan terlihat badboy dengan rambut gondrong dan anting di sebelah kirinya. Dan point plus dari seorang Amygdala di mata Acha, Amygdala selalu menjalankan sholat saat bersamanya. Amygdala juga tidak terlalu caper untuk menarik perhatian Acha. Malah Amygdala sering membuat Acha kesal. Apa mungkin Acha sudah jatuh cinta pada lelaki yang dipertemukan dalam guyuran hujan dalam balutan hati yang sama-sama terluka?

"Kenapa harus takut jatuh cinta sama kamu?Aku hanya tidak ingin lagi terjebak dalam rasa yang semu, yang bisa berubah seiring waktu!" jawab Acha.

"Rasa cinta itu bukan rasa yang semu, Cha! Jika kamu menjatuhkan rasa itu, pada orang yang tepat! Kamu akan bisa merasakan sebuah rasa yang nyata." Ujar Amygdala.

"Tapi, bagaimana kita bisa tahu, kalau kita jatuh cinta pada orang yang tepat?" tanya Acha.

"Hatimu..ikuti apa kata hatimu, dan libatkan Sang Pemilik Cinta Sejati di dalamnya!" Ujar Amygdala.

"Lalu apakah jika kita jatuh cinta pada orang yang tepat, bisa menjamin kita tidak terluka atau kecewa? Apakah kita bisa mempercayainya untuk sebuah kesetiaan?" Amygdala langsung melihat ke arah Acha. Kedua temannya tak ikut berbicara, sengaja memberi ruang pada keduanya untuk sama-sama memahami rasa yang mereka miliki.

Acha bertanya tanpa menoleh, tatapannya jauh ke depan. Walau berusaha kuat, dan baik-baik saja. Namun tetap saja rasa kecewa tidak benar-benar tiada di hatinya. Hubungan yang terjalin hampir satu tahun, tanpa keributan dan berjalan sangat mulus, nyatanya berakhir dengan tusukan tepat di ulu hatinya,tanpa ada peperangan sebelumnya.

Amygdala bisa melihat rasa kecewa yang belum sirna di mata Acha. Wajar memang karena semua luka baru saja membuncah beberapa hari ke belakang, dan pastinya masih basah dan terasa perih. Dia pun sebenarnya kecewa dan terluka, namun entah mengapa pertemuannya dengan Acha memuaikan semuanya begitu saja.

"Cha...Manusia itu diciptakan dengan sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Tapi manusia hanya makhluk biasa yang tak bisa menyaingi kesempurnaanNya. Manusia tidak seperti malaikat yang tak memiliki hawa nafsu. Jadi rasa luka, kecewa, bahagia, sedih,senang itu semua sangat manusiawi. Tidak ada seorang pun yang bisa menjamin dirinya tidak akan membuat kecewa atau orang lain terluka. Bahkan aku sekalipun, jika kelak menikah denganmu, aku tidak bisa menjanjikan akan selalu membahagiakanmu, dan tidak membuatmu terluka atau kecewa. Tapi aku akan berusaha semampuku untuk bisa membuatmu bahagia. Dan berusaha untuk tidak membuatmu kecewa atau terluka. Untuk kesetiaan, itu tergantung dari prinsip orang itu sendiri!" kata Amygdala.

Acha menoleh pada Amygdala, lalu memiringkan badannya menghadap ke Amygdala.

"Dan prinsipmu apa?" Tanya Acha.

"Haah?" Amygdala menoleh pada Acha.

"Tentang kesetiaan...?" Kata Acha.

"Ketika aku sudah merasa menemukan rumah yang nyaman untukku tinggal dan menetap, aku tidak akan tertarik untuk mencari rumah lain. Aku hanya akan melalui hari-hariku di dalam rumah yang kutinggali sepenuh hati." Jawab Amygdala.

Acha mengangguk-anggukan kepalanya.

" Udah yakin Cha..?" tanya Diska.

"Tentang apa..?" Acha bertanya balik.

"Menjatuhkan hati pada orang yang tepat!" Timpal Nadia.

"Lihat nanti saja, seberapa besar kesungguhannya untuk membangun sebuah rumah penuh cinta di hatiku!" Gumam Acha. Amygdala melirik sambil tersenyum.

"Satu minggu lagi, Cha! Bersiaplah!" bisik Amygdala.

"Oke...aku tunggu!" jawab Acha. Amygdala mengacungkan jempolnya.

"Mau nonton dimana nih?" Tanya Amygdala kemudian karena mereka sudah memasuki wilayah kota.

" CSB aja gak sih?" Acha meminta pendapat kedua temannya.

"Iya bang CSB aja!" seru Diska dan Nadia.

"Oke...!"Kata Amygdala. Dia lalu mulai memelankan mobilnya karena sudah sampai di tempat tujuan. Amygdala menyodorkan dompetnya pada Acha.

"Ambilkan tap cash dong!" pinta Amygdala.

"Haaah..!" Acha bingung, emang boleh dia buka dompetnya.

" Emang boleh ini, sebebas ini? Kenapa berasa sedang cosplay jadi isterinya yaa?"Acha bermonolog di dalam hatinya.

" Mana Cha..?" Amygdala mengulurkan tangnnya.

"Eh..iya..ini bukan?" Acha menyodorkan sebuah kartu.

"Iya..makasih..!"Amygdala melajukan mobilnya, lalu menempelkan tap cash nya, dan kembali menyerahkan tap cashnya kepada Acha. Setelah itu dia langsung masuk ke area parkir.

"Nad...kita kayak lihat adegan suami isteri yang mau main ke mall yaah..!" ucap Diska.

"Hooh...terus peran kita apa yah, anak-anaknya gitu?" kata Nadia.

"Gak mau gue, punya anak-anak kalian berdua!" seru Acha.

"Kenapa? Kita kan asik, baik..lagi...!"

"Iyaaa...saking asiknya kalian, seenaknya sama emaknya! Bisa noyor-noyor kepala gue lagi! Bisa jatuh harga diri gue sebagai seorang ibu..! Ditambah lagi kalian jajannya banyak bisa bangkrut..anjiir!" ucap Acha.

"Eh...kayaknya Ayah Dala gak keberatan deh soal jajan kita yang banyak mah..ya kan Yah?" Diska malah makin menjadi.

"Jajannya sih gak keberatan, cuma saya takutnya akan ada kisah Anak jatuh cinta sama suami ibunya!" Ujar Amygdala sambil tersenyum. Dan membuat Diska dan Nadia tertawa. Sedangkan Acha malah bergidik.

"Udah..udah Ah...! Ngeri tahu dengernya! Dasar pada somplak!" ketus Acha. Nadia dan Diska semakin keras tertawa.

"Yuk..turun! Aku titip dompetnya di kamu aja Cha!" kata Amygdala.

"Kenapa?" tanya Acha.

"Hitung-hitung latihan jadi isteriku Cha!" Goda Amygdala yang tersenyum sangat manis pada Acha.

"Haissh...emang harus latihan dulu yah? Kenapa gak ngadain diklat sekalian, diklatsus menjadi Isteri Amygdala...!" Kata Acha.

"Boleh...tuh idenya! Peserta Diklatnya cuma kmu doang...Cha..jadi harus totalitas memerankan peran seorang isteri." kata Amygdala.

"Haah...modus, nambah dosa itu mah! Udah lah gak usah ada Diklat langsung Akad saja, totalitas juga jadi ibadah!" kata Acha lagi.

"Siaaap...! Jadi nanti habis nonton sekalian aja beli kain buat seragaman bridesmaid buat kalian yaah!" Kata Amygdala.

"Haah.. serius bang?" Tanya Diska.

"Seriuslah...!" Kata Amygdala. Acha hanya menoleh sambil menjulurkan lidahnya.

"Aku serius Cha....!" Amygdala berusaha meyakinkan Acha yang masih menganggap niatnya untuk menikahi Acha hanya bercandaan.

"Iyaa..iya..mendingan nonton aja dulu!" kata Acha.

Mereka berempat naik kelantai atas, menuju biiskop.

"Abang mau ikut nonton? Tanya Acha.

"Ikutlah...!" kata Amygdala.

"Tapi kita nonton film ini, filmnya Ayah Pidi Baiqi. Acha menunjuk film " Ancika" yang sedang tayang di Bioskop.

"Gak masalah...!" kata Amygdala.

" Oke...!" Acha kemudian membeli empat tiket.

"Ambil uangnya di dompet aku Cha!" kata Amygdala.

" Haaah! Dibayarin lagi?" Kata Acha.

" Iya...udah ambil aja,uangku gak bakal habis cuma dipakai buat bayar tiket nonton doang!" Kata Amygdala.

"Eh... sekalian beli makananya!" titah Amygdala. Acha akhirnya menurut karena di belakangnya juga sudah antri orang yang akan membeli tiket.

Acha membuka dompet Amygdala, matanya terbelalak melihat lembaran uang pecahan seratus ribuan berjejer rapi dan sedikit sesak di dompet Amygdala.

" Masya Allah...nih orang ngepet kali yaah! ini duit cashnya ngantri gini! Bikin seger mata aja!" Acha berceloteh sendiri di dalam hatinya.

*****

Aku tidak bisa menjanjikan akan selalu memberimu bahagia, dan aku juga tidak bisa berjanji untuk tak membuatmu terluka atau kecewa. Namun aku akan berusaha semampuku untuk mencipta bahagia di hidupmu dengan mengecilkan kemungkinan membuat kecewa dan luka di hatimu.

~Amygdala~

Terpopuler

Comments

Salim S

Salim S

Cirebon membara...welcone toCirebon kota Berintan....baru kali ini nemu novel yg latar belakangnya kota kelahiran ku.thanks thor...udah mamapir ke Cirebon....

2024-03-17

0

Arkan Nuril

Arkan Nuril

kata2 diakhir cerita bikin meleleh hatiku🥺🥺

2024-01-27

0

uyhull01

uyhull01

Cha selipin buat aku gak usah bnyak bnyak 10 lembar yang merah aja🤭

2024-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2 Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3 Bab 3. Kita Sudah Selesai
4 Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5 Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6 Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7 Bab 7. Kita Sudah Selesai
8 Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9 Bab 9. Lho Kok Barengan?
10 Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11 Bab 11. Seperti Pacar beneran
12 Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13 Bab 13. Calon Suami Acha
14 Bab 14. Restu Bunda
15 Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16 Bab 16. Acha Baper...
17 Bab 17. Kok Bisa?
18 Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19 Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20 Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21 Bab 21. Acha yang Berbeda
22 Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23 Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24 Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25 Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26 Bab 26. Maunya Acha...
27 Bab 27. Bertemu Riko
28 Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29 Bab 29. Ternyata Acha...
30 Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31 Bab 31. Kamu Bajingan...
32 Bab 32. Acha yang Berisik
33 Bab 33. Menyimpan Rahasia
34 Bab 34. Cepu Atau Intel?
35 Bab 35. Tawakkal
36 Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37 Bab 37. Sefrekuensi
38 Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39 Bab 39. Rider Keren...
40 Bab 40. Gue Gak Peduli!
41 Bab 41. Bertaruh
42 Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43 Bab 43. Suka Melihatmu!
44 Bab 44. Qodarullah, Cha!
45 Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46 Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47 Bab 47. Acha Terkejut
48 Bab 48. Devan Marah
49 Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50 Bab 50. Dapur
51 Bab 51. V.E
52 Bab 52. Kehadiranmu
53 Bab 53. Tentang Perasaan
54 Bab 54. Rahasia Kita
55 Bab 55. Didukung Bunda
56 Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57 Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58 Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59 Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60 Bab 60. Pertarungan Acha
61 Bab 61. Pasangan Aneh
62 Bab 62. Acha Demam
63 Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64 Bab 64. Sefrekuensi
65 Bab 65. Tak Salah Pilih
66 Bab 66. Live Tiktok
67 Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68 Bab 68. Bye...Tante!
69 Bab 69. Acha Baper!
70 Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71 Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72 Bab 72. Kesederhanaan Acha
73 Bab 73. Tantangan Bunda
74 Bab 74. Geli
75 Bab 75. Kantor Geng Motor
76 Bab 76. Diumpetin Dimana?
77 Bab 77. Pulang Kampung
78 Bab 78. Acha Gabut
79 Bab 79. Ijab Qabul
80 Bab 80. Sprei Putih
81 Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82 Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83 Bab 83. Ikatan yang Sah
84 Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85 Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86 Bab 86. Bertemu Haidar
87 Bab 87. Di Rumah Nin!
88 Bab 88. Bertemu Bakteri
89 Bab 89. Satu Pemikiran
90 Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91 Bab 91. Coklat
92 Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93 Bab 92. Hanya Oke?
94 Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95 Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96 Bab 96. Dinner
97 Bab 97. Terlambat
98 Bab 98. Jangan Sombong
99 Bab 99. Bertahanlah!
100 Bab 100. Siuman
101 Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102 Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103 Bab 103. Kejutan
104 Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105 Bab 105. Acha Naik Stage
106 Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107 Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108 Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109 109. Karenanu Aku Tertawa
110 Bab 110. Kemesraan yang Unik
111 Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112 Bab 112. Kelakuan Acha
113 Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114 Bab 114. Gak Salah,Bang?
115 Bab 115. Baper!
116 Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117 Bab 117. She's Mine!
118 Bab 118. Berghibah...
119 Bab 119. Dicuekin...
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2
Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3
Bab 3. Kita Sudah Selesai
4
Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5
Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6
Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7
Bab 7. Kita Sudah Selesai
8
Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9
Bab 9. Lho Kok Barengan?
10
Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11
Bab 11. Seperti Pacar beneran
12
Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13
Bab 13. Calon Suami Acha
14
Bab 14. Restu Bunda
15
Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16
Bab 16. Acha Baper...
17
Bab 17. Kok Bisa?
18
Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19
Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20
Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21
Bab 21. Acha yang Berbeda
22
Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23
Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24
Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25
Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26
Bab 26. Maunya Acha...
27
Bab 27. Bertemu Riko
28
Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29
Bab 29. Ternyata Acha...
30
Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31
Bab 31. Kamu Bajingan...
32
Bab 32. Acha yang Berisik
33
Bab 33. Menyimpan Rahasia
34
Bab 34. Cepu Atau Intel?
35
Bab 35. Tawakkal
36
Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37
Bab 37. Sefrekuensi
38
Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39
Bab 39. Rider Keren...
40
Bab 40. Gue Gak Peduli!
41
Bab 41. Bertaruh
42
Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43
Bab 43. Suka Melihatmu!
44
Bab 44. Qodarullah, Cha!
45
Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46
Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47
Bab 47. Acha Terkejut
48
Bab 48. Devan Marah
49
Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50
Bab 50. Dapur
51
Bab 51. V.E
52
Bab 52. Kehadiranmu
53
Bab 53. Tentang Perasaan
54
Bab 54. Rahasia Kita
55
Bab 55. Didukung Bunda
56
Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57
Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58
Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59
Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60
Bab 60. Pertarungan Acha
61
Bab 61. Pasangan Aneh
62
Bab 62. Acha Demam
63
Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64
Bab 64. Sefrekuensi
65
Bab 65. Tak Salah Pilih
66
Bab 66. Live Tiktok
67
Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68
Bab 68. Bye...Tante!
69
Bab 69. Acha Baper!
70
Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71
Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72
Bab 72. Kesederhanaan Acha
73
Bab 73. Tantangan Bunda
74
Bab 74. Geli
75
Bab 75. Kantor Geng Motor
76
Bab 76. Diumpetin Dimana?
77
Bab 77. Pulang Kampung
78
Bab 78. Acha Gabut
79
Bab 79. Ijab Qabul
80
Bab 80. Sprei Putih
81
Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82
Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83
Bab 83. Ikatan yang Sah
84
Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85
Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86
Bab 86. Bertemu Haidar
87
Bab 87. Di Rumah Nin!
88
Bab 88. Bertemu Bakteri
89
Bab 89. Satu Pemikiran
90
Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91
Bab 91. Coklat
92
Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93
Bab 92. Hanya Oke?
94
Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95
Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96
Bab 96. Dinner
97
Bab 97. Terlambat
98
Bab 98. Jangan Sombong
99
Bab 99. Bertahanlah!
100
Bab 100. Siuman
101
Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102
Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103
Bab 103. Kejutan
104
Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105
Bab 105. Acha Naik Stage
106
Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107
Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108
Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109
109. Karenanu Aku Tertawa
110
Bab 110. Kemesraan yang Unik
111
Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112
Bab 112. Kelakuan Acha
113
Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114
Bab 114. Gak Salah,Bang?
115
Bab 115. Baper!
116
Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117
Bab 117. She's Mine!
118
Bab 118. Berghibah...
119
Bab 119. Dicuekin...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!