Acha menjatuhkan bokongnya di atas bangku kayu penjual bubur ayam yang tak jauh di depannya.
"Bu, bubur ayam nya 1 porsi ya...!" Acha memesan seporsi bubur ayam, dia pun mengambil sebotol air mineral yang ada di depannya. Lalu membukanya perlahan dan meneguk airnya hampir seperempat botolnya.
"Sepertinya ada yang kehausan nih, setelah ngasih pelajaran cowoknya yang selingkuh! Padahal tadi dikasih air minum juga lho, malah diabaikan...dan sekarang kehausan." ucap lelaki bertopi yang ada di depannya. Acha mengangkat kepalanya, memastikan siapa lelaki di depannya yang dengan beraninya berkomentar tentangnya.
"Siapa anda,? ooowh...pasti netizen yang terhormat yaa...kepo sekali sama urusan orang lain! Sampai-sampai detail memperhatikan love language mantan pacar saya?" Acha mulai mengibarkan bendera perang, sudah mah hatinya sedang berantakan, ditambah lagi sama komentar julid seperti ini, udah makin semangat aja pengen makan orang.
"Bukan kepo, kejadiannya di depan mata, ya kelihatan jelas lah..Cha cha maricha hey hey!" Lelaki itu mengangkat wajahnya sambil memasukan sendok ke dalam mulutnya.
"Kamu....! Ya Allah..takdir macam apa ini? Kenapa harus ketemu lagi dengan makhluk menyebalkan ini sih?" Acha kaget saat melihat lelaki yang ada di hadapannya ternyata Amygdala.
"Udah gak usah lebay gitu! Syukuri saja, ini takdir yang indah tahu,Cha! Lepas dari mantan yang memalukan, masuk dalam pelukan orang ganteng yang menenangkan!" Dala menaikan alisnya.
"Dih...najis yah! Masuk dalam pelukan orang macam kamu! Menenangkan apanya? Yang ada menyebalkan!" Acha mendengus kesal.
"Nih neng...buburnya!" Ibu penjual bubur meletakkan bubur pesanan Acha di depan Acha.
"Oke bu, hatur nuhun!" Acha tersenyum pada ibu penjual bubur dengan sangat manis. Dan hal itu tak lepas dari penglihatan Dala.
" Padahal senyummu manis lho! Kenapa gak banyakin senyum, kurangin judes?" Amygdala menatap gadis yang baru dikenalnya satu hari ini. Tapi entah kenapa dia merasa betah saat ada di dekatnya.
" Saya gak mau jadi wabah yah!" Kata Acha. Dala mengernyitkan dahinya, apa hubungannya senyum dengan wabah pikirnya.
"Maksudnya?"
" Ya...kan kamu tadi bilang senyum saya manis, kalau saya kebanyakan senyum bisa-bisa saya menyebarkan wabah diabetes, orang-orang pada kena diabetes karena berlebihan mengkonsumsi manisnya senyum saya!" Acha kemudian berdoa dan memasukkan sendok berisi bubur ke mulutnya.
"Hmmmpt..ha..ha..ha! Anjirr narsis, salah ngomong gue!" Dala tak mampu menahan tawanya. Bahkan ibu penjual bubur pun ikut tertawa. Sedangkan si sumber tawa, malah biasa saja dan menikmati buburnya.
"Heh..Cha...! Nyatanya kamu lebih brengsek dari aku yah! Tadinya aku merasa bersalah, karena sudah main hati di belakangmu! Cih..! Nyatanya kamu pun melakukan hal yang sama!" Tiba-tiba Haidar dan Isma sudah ada di belakang Acha. Ternyata Haidar dan Isma tidak lantas pergi, setelah Acha membuka tirai perselingkuhan mereka. Tapi keduanya malah memperhatikan interaksi Acha dengan lelaki bertopi itu. Mereka terlihat akrab, dan itu membangun asumsi di otak keduanya, kalau Acha dan lelaki itu janji ketemuan.
Acha menoleh ke belakang dengan mulut berisi bubur. Dala pun melihat ke arah yang sama dengan Acha. Acha segera menelan buburnya, walaupun sebenarnya ingin sekali ia menyemburkan bubur yang ada di mulutnya ke wajah dua orang pengkhianat di depannya.
"Ngomong sama saya? Apa maksud ucapanmu? Gak ngerti saya!" Ucap Acha.
"Kamu juga janjian sama dia kan, kamu juga berselingkuh sama lelaki ini kan?" Haidar mengangkat telunjuknya di depan wajah Amygdala.
"Gak usah nunjuk gitu, Bro! Santai aja kali!" Amygdala menurunkan telunjuk Haidar yang mengarah ke wajahnya.
Acha geram melihat tingkah Haidar. Dia lalu berdiri dan berbalik, kini dia berhadapan dengan Haidar.
"Ngapain harus cari kambing hitam untuk menjaga image kalian sih? Jangan mempermalukan diri kalian sendiri deh! Bawa-bawa orang lain yang gak tahu apa-apa. Lagi pula apa urusannya sama kalian? Saya jomblo yah..gak masalah kan dekat dengan siapa pun!" Acha sengaja menekan kata jomblo.
"Tapi Cha, kan kalian baru aja putus. Gak baik dong, langsung pacaran sama lelaki lain. Bahkan putusnya belum sampai hitungan jam!" Isma menjawab dengan sok bijak. Membuat Acha ingin muntah, sepertinya cermin di rumahnya pada retak. Dala sendir malah menunduk menahan tawanya saat mendengar ucapan selingkuhan mantan pacar Acha. Acha kembali memutar badannya, menghadap Isma.
"Eh...kalian pada punya cermin gak sih di rumah? Kalau ngomongin baik dan gak baik, gak baik mana? Gue habis putus langsung dapat gebetan baru, dan kalian berdua berselingkuh bahkan sampai masuk ke hotel saat salah satu dari kalian masih berstatus pacar orang! Jawab gue! Gak baik yang mana? Udah deh gue minta kalian pergi dari hadapan gue! Bikin mood sarapan gue hilang aja! Mendingan sana pulang kumpulin berkas! Buruan daftar ke KUA jangan zina melulu!" Acha sudah benar-benar kesal. Dia duduk menghadap buburnya dan kembali menyuapkan bubur ke mulutnya.
"Ternyata kelakuan lu gak sebaik penampilan lu! Kalian emang pantas bersama, sama-sama preman!" Ucap Haidar, sambil menatap wajah Dala yang terlihat santai sambil memakan kerupuk. Sedikit tersentil dengan ucapan Haidar. Akhirnya Dala buka suara.
" Maksud lu bilang preman ke gue? Gak masalah sih gue dibilang preman, yang penting gue gak sebrengsek lu, walaupun tampilan gue kayak preman. Tapi gue bukan pengecut yang sukanya main belakang sembunyi-sembunyi. Apa pun yang lu bilang soal Acha, gue gak peduli. Dan gue gak masalah bersama Acha, lagian dia udah jomblo. Kalaupun gue pacaran sama dia juga, lu udah gak ada hak yaa!" Ucap Dala. Lalu berdiri dia mengeluarkan uang lima puluh ribu, dan menyodorkan kepada ibu penjual bubur.
"Ini bu, cukup gak, untuk dua porsi bubur?" Tanya Dala.
"Masih lebihan banyak, A!" Si ibu mengeluarkan kembalian dari laci gerobaknya.
"Gak usah Bu, anggap saja itu pajak jadian, saya punya pacar baru!" Ucap Dala sambil melirik ke arah Acha, lalu menarik tangan Acha.
"Ayo..Cha...kita pulang sebelum tangan saya gatal pengen nonjok!" Acha hanya melongo melihat tindakan manis lelaki beranting dan bertopi ini. Keduanya sudah menjauh meninggalkan Haidar yang masih melongo, entahlah ada sedikit rasa tak rela di hatinya saat melihat kekasihnya yang baru saja berubah status menjadi mantan, di gandeng oleh lelaki lain.
Acha dan Dala menjauh dari tempat itu. Dala masih menggandeng tangan Acha.
"Heran gue, bisa-bisanya kamu punya pacar nyebelin kayak gitu! Tampangnya sih iya alim, seperti orang bener, tapi kelakuan ya kok minus! Emang udah bener dia sama selingkuhannya, cocok sama-sama minus!" Dala menggerutu sepanjang jalan.
"Mantan pacar ya! Kita baru saja putus!" Acha meralat penggunaan kata pacar yang dilontarkan Dala.
"Eh..iya maksudnya mantan pacar..! Takdir macam apa ini? Ketemu cewek yang diselingkuhin pacarnya, setelah gue juga mergokin cewek gue selingkuh sama musuh gue! Malah dikira selingkuhan, dikira pacar juga!" Dala masih saja menggerutu. Acha yang mendegar rangkaian ocehan Dala menghentikan langkahnya.
"Tunggu...! Jangan bilang, waktu kemarin lu mau nabrak gue, lu baru saja pulang mergokin pacar lu selingkuh!" Acha menatap wajah Dala meminta penjelasan.
"Sayangnya, kenyataannya ya begitu Cha! Gue parah malah lihat mereka sedang asik tumpang tindih di kosan cewek gue! Haaah...!" Dala menarik nafas panjang, hatinya sedikit lega saat mengatakan semuanya.
"Gila yah...kenapa pertemuan kita seperti pertemuan yang sudah disetting?" Acha bergumam.
" Ya emang udah disetting sama Authornya seperti ini, biar seru ceritanya Cha!" Ucap Dala santai.(Authornya cuma senyum-senyum tipis..he..he..he).
"Eh iya juga yah...ini mungkin yang disebut takdir!" ujar Acha, mereka berdua melanjutkan langkahnya, tanpa melepaskan genggaman tangannya.
"Cha...!" Panggil Dala.
"Hmm....!" jawab Acha.
"Apa kita iyain aja yah takdir kita?"
"Maksudnya?"
"Kita pacaran aja yuuk!"
"Haaaaah...! Gilaaaaa!" Acha melepas genggaman tangan Dala dan memukul lengan Dala bertubi-tubi.
Tak ada pertemuan yang kebetulan, semua itu sudah dalam settingan takdir Tuhan. Bahkan daun jatuh pun itu atas kehendak Tuhan, apalagi pertemuan kita....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Erni Fitriana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ringan...lucu...menghibur
2024-09-14
0
Nadiyah1511
kasih visual thor....cerita yg ringan tp ga kampungan...keren bngt
2024-04-29
1
ghina🌺🌺
ya ampun,, 😍😍😍😍😍pertama baca judulnya aku langsung bayangin visual cowo nya min yoongi, lg pake topi ,di tambah anting di telinga nya , pas lg gaya bad boy, jng lp senyum smirk nya,,,😏
buuuuuhhhhh gantengnya ngk ada obat😍😍😍😍
2024-01-23
3