Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga

      Amygdala melajukan mobilnya menuju tempat kost Devan. Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di tempat kost Devan. Amygdala membunyikan klaksonnya, Devan pun segera keluar dengan membawa tas ransel.

"Siapa dulu yang nyetir nih?" Devan masih berdiri di samping mobil Amygdala.

" Gue aja dulu...!" Setelah mendapat jawaban, barulah Devan masuk ke dalam mobil, menyimpan tas ranselnya di jok belakang. Mobil Amygdala pun melaju meninggalkan kota Bandung. Amygdala memilih masuk tol agar tiba lebih cepat.

"Dal...lu serius jatuh cinta sama Acha, atau hanya menjadikannya sebagai pelarian dari rasa kecewa lu?" Devan ingin meyakinkan perasaan macam apa yang ada di dalam hatinya.

Amygdala menoleh kepada Devan, sambil mengernyitkan dahinya.

"Lu kenapa sih Van? Lu gak yakin kalau ternyata gue jatuh cinta sama Acha,?"

" Kalau boleh jujur, iya gue masih ragu dengan perasaan lu...kok bisa secepat itu? Mana baru dikhianati lagi." Devan melirik sekilas kepada Amygdala.

"Gue juga gak tahu pasti, perasaan macam apa ini, tapi gue merasa nyaman aja dekat sama dia. Hidup gue berasa lebih berwarna aja...!" Ucap Amygdala.

Devan tak ingin lagi mempertanyakan apa pun, karena sepertinya Amygdala memang jujur dengan perasaannya.

*****

Sementara itu di rumah Acha, gadis cantik itu kini masih berada di dalam kamar dengan memakai mukenanya, menunggu waktu isya dengan tilawah al qur'an. Walaupun sikapnya cuek, sedikit nyablak kalau bicara, tapi dia tak pernah melupakan kewajibannya sebagai hamba.

Acha melipat mukenanya setelah sholat isya, dia lalu duduk di meja belajarnya dengan laptop yang sudah terbuka, rencananya dia akan mengerjakan tugas kuliahnya, lalu lanjut menulis novelnya. Sampai tiba-tiba terdengar ketukan di depan rumahnya. Acha pun berdiri dan melenggang meninggalkan pintu kamarnya.

Tok..tok...tok!

"Assalamualaikum...!"

"Waalaikum salam, iya sebentar!"

Ceklek!

Acha membuka pintu rumahnya, dia sempat kaget saat melihat tamu yang datang.

"Lho...Bang Dala?" Acha membeliakkan matanya saat melihat Dala muncul di hadapannya.

"Hai...Cha...!" Amygdala tersenyum manis saat melihat Acha di depan pintu.

"Hallo, Bang! Tadi kan kita video call, kok gak bilang mau ke sini?" Acha melirik kepada seorang lelaki yang berdiri membelakangi di samping Amygdala.

"Sengaja biar surprise! Eh iya kenalin ini sahabat aku...Van! Lu ngapain malah munggungin gitu sih? Katanya penasaranmau kenalan!" Amygdala memutarkan badan Devan.

"Aaaaaaah....abaaaaang!" Acha berteriak histeris dan langsung berhambur memeluk lelaki di depannya. Devan tersenyum dan menyambut pelukan Acha. Amygdala malah bengong melihat adegan ini.

"Lho...kok Acha terlihat bahagia sekali? Main peluk peluk aja lagi! Apa Acha ini pacarnya Devan? Aaah mampus gue!" Amygdala bermonolog dalam hatinya.

"Achaaaa...gadis tengilku!" Devan mengusap pucuk kepala adiknya. Mereka mengurai pelukannya. Amygdala masih diliputi perasaan bingung.

"Ayo...bang masuk dulu...! Eh sebentar...kalian kok bisa barengan datangnya?" Acha menoleh kepada Amygdala kemudian bergantian menoleh Devan.

"I...iya...ketemu di depan barusan!" jawab Devan.

"Ooh...begitu? Ayo bang Dala masuk dulu deh,aku panggil ayah sama ibu dulu. Acha meninggalkan dua orang lelaki itu.

"Ayo..Dal..masuk dulu lah...!" Devan menarik tangan Amygdala yang masih bengong.

"Heh ...kampret ...! Tunggu dulu, kenapa situasinya jadi berbalik gini sih? Lu sama Acha sda hubungan apa?" Amygdala ingin segera menuntaskan kebingungan di kepalanya.

"Ck... masuklah dulu...!" Devan kembali menarik tangan Amygdala mengajaknya masuk. Dan kali ini Amygdala mengikuti langkah Devan masuk ke dalam rumah.

"Dev...katakan! Hubungan lu sama Acha apa?" Amygdala sudah gereget ingin tahu yang sebenarnya.

" Ya ampuun, masih aja gak sabaran...! Ini rumah gue...!" Ujar Devan.

" Heh...gue gak bertanya rumah lu, gue nanya hubungan lu sama Acha apa, bego!"

"Lu yang bego Pak Dalaa! Kalau gue bilang ini rumah gue, eh maksud gue rumah Ayah ibu gue, berarti hubungan gue sama Acha....?"

"Ini rumah Ayah sama ibu lu? Berarti Acha...adik lu...jiiir! Sialan lu!" Amygdala menonjok lengan Devan, lalu menarik kepala Devan dan dijepit diantara keteknya.

"Anjiir lepas kepala gue! Bisa-bisa bau asem ketek lu...lagi!"

"Bodo amat...kenapa lu gak bilang..haah!"

"Lah gue juga belum yakin, kalau Acha yang Lu maksud itu adik gue! Gue baru yakin saat lu berhenti di depan rumah ini" Bela Devan.

"Lho...ada tamu toh?" Amygdala segera melepaskan Devan, saat mendengar suara ayahnya Acha.

"Eh, iya Pak..!" Amygdala langsung berdiri dan menghampiri ayah dan ibu Acha untuk menyalaminya.

" Devaaan...akhirnya kamu ingat rumah juga setelah berbulan-bulan gak pulang. Bandung- Kuningan dekat, Dev! Bukan Rusia-Kuningan!"Sindir sang ayah , Devan hanya nyengir, Devan berdiri,.dia menyalami dan memeluk kedua orangtuanya.

" Iyaa Bu, Yah...maaf Devan jarang pulang! Soalnya bosnya kalau ngasih kerjaan gak kira-kira!" Sindir Devan sambil melirik Amygdala.

"Bohong Bu...itu mah Devannya aja yang malas pulang!" Amygdala melayangkan pembelaan diri.

"Emang bosnya bang Devan galak yaa?" Acha ikut nimbrung dalam pembicaraan.

"Galak Cha, suka gigit lagi! Makanya kamu jangan dekat-dekat sama dia, nanti kamu digigit lagi!" seru Devan.

"Haah..gigit? Emangnya bos bang Devan sejenis anjing, kok menggigit segala?" Acha dan kedua orang tuanya masih belum menyadari kalau bosnya Devan adalah Amygdala.

"Bohong Cha..jangan percaya! Aku gak gigit kok!" Jawab Amygdala.

"Emang Bang Dala bosnya?" Acha melirik Dala.

"Haah..eh..itu..! Ah...lu sih Dev!" Amygdala tak menjawab pertanyaan Acha.

"Iyaaa Cha, Dala ini bos abang di kantor! Gara-gara dia juga Devan pulang nih, dia maksa!" Ujar Devan.

"Eh...serius ini? Nak Dala bosnya Devan? Pantesan bisa barengan datangnya." Kata ayahnya Acha.

"I-iya Pak..!" Amygdala menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aduuh...maafkan kami, ya Nak Dala, kami gak tahu kalau nak Dala ini bosnya anak saya. Tiap ke sini malah disuguhin pisang goreng, singkong goreng...!" Kata ayah Acha.

"Yaah...Pak...biasa sajalah...gak usah seperti itu. Tapi saya suka pisang goreng sama singkong gorengnya!" Ini yang Dala gak suka,. perubahan sikap saat tahu dia seorang pemilik perusaahan.

"Gak percaya aku, Bang Dala bosnya bang Devan. Mana ada bos tampilannya badboy begini?" Celetuk Acha.

"Alhamdulillaah.. akhirnya ada juga yang tidak percaya..! Terima kasih atas ketidakpercayan anda, lanjutkan Cha!" Amygdala menepuk-nepuk bahu Acha.

"Dasar bos somplak! Ada yang gak percaya malah senang" seru Devan sambil berdiri.

"Eh mau kemana?" Tanya Amygdala.

"Mandi...mau ikut?" Tanya Devan.

"Gaaak..!" jawab Amygdala.

Devan langsung ke belakang sambil membawa tasnya.

"Jadi anak Ayah yang jarang pulang itu Devan yaa?" Amygdala mencairkan kembali suasana.

"Iya..nak! Kalau ditanya kenapa gak pulang, jawabannya "tanggung Yah, liburnya cuma sebentar" begitu terus." kata Ayah Acha.

" Haah...kenapa takdir itu seperti ini yah?" Gumam Acha.

"Maksudnya,.Cha?" Amygdala tak mengerti.

"Ya gini, pertemuan yang tanpa direncanakan malah terjalin sebuah hubungan tak terduga, emang boleh hidup sebercanda ini?" Acha mengingat pertemuannya dengan Dala beberapa waktu yang lalu.

"Dan... hubungan kita akan lebih jelas satu minggu ke depan!" Ujar Amygdala. Acha menoleh cepat kepada Amygdala.

"Hubungan kiitaa?" Acha mengernyitkan dahinya. Amygdala hanya mengangguk dan tersenyum. Membiarkan Acha dalam kebingungannya sendiri.

Ternyata hidup ini memang sebuah misteri yang tak bisa diprediksi. Banyak hal terjadi tiba-tiba dan tak terduga dalam hidup kita, itu menurut kaca mata manusia. Namun dalam pandangan Pemilik Kehidupan...itu adalah kisah yang sudah dituliskan.

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

aaahhhh keluarganya seru bngtttt...ga kaku

2024-04-29

0

muthia

muthia

🅚🅔🅡🅔🅝

2024-02-04

1

uyhull01

uyhull01

hahhh tuuu bingung sendri kan Cha,

2024-01-22

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2 Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3 Bab 3. Kita Sudah Selesai
4 Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5 Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6 Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7 Bab 7. Kita Sudah Selesai
8 Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9 Bab 9. Lho Kok Barengan?
10 Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11 Bab 11. Seperti Pacar beneran
12 Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13 Bab 13. Calon Suami Acha
14 Bab 14. Restu Bunda
15 Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16 Bab 16. Acha Baper...
17 Bab 17. Kok Bisa?
18 Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19 Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20 Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21 Bab 21. Acha yang Berbeda
22 Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23 Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24 Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25 Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26 Bab 26. Maunya Acha...
27 Bab 27. Bertemu Riko
28 Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29 Bab 29. Ternyata Acha...
30 Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31 Bab 31. Kamu Bajingan...
32 Bab 32. Acha yang Berisik
33 Bab 33. Menyimpan Rahasia
34 Bab 34. Cepu Atau Intel?
35 Bab 35. Tawakkal
36 Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37 Bab 37. Sefrekuensi
38 Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39 Bab 39. Rider Keren...
40 Bab 40. Gue Gak Peduli!
41 Bab 41. Bertaruh
42 Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43 Bab 43. Suka Melihatmu!
44 Bab 44. Qodarullah, Cha!
45 Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46 Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47 Bab 47. Acha Terkejut
48 Bab 48. Devan Marah
49 Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50 Bab 50. Dapur
51 Bab 51. V.E
52 Bab 52. Kehadiranmu
53 Bab 53. Tentang Perasaan
54 Bab 54. Rahasia Kita
55 Bab 55. Didukung Bunda
56 Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57 Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58 Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59 Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60 Bab 60. Pertarungan Acha
61 Bab 61. Pasangan Aneh
62 Bab 62. Acha Demam
63 Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64 Bab 64. Sefrekuensi
65 Bab 65. Tak Salah Pilih
66 Bab 66. Live Tiktok
67 Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68 Bab 68. Bye...Tante!
69 Bab 69. Acha Baper!
70 Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71 Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72 Bab 72. Kesederhanaan Acha
73 Bab 73. Tantangan Bunda
74 Bab 74. Geli
75 Bab 75. Kantor Geng Motor
76 Bab 76. Diumpetin Dimana?
77 Bab 77. Pulang Kampung
78 Bab 78. Acha Gabut
79 Bab 79. Ijab Qabul
80 Bab 80. Sprei Putih
81 Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82 Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83 Bab 83. Ikatan yang Sah
84 Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85 Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86 Bab 86. Bertemu Haidar
87 Bab 87. Di Rumah Nin!
88 Bab 88. Bertemu Bakteri
89 Bab 89. Satu Pemikiran
90 Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91 Bab 91. Coklat
92 Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93 Bab 92. Hanya Oke?
94 Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95 Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96 Bab 96. Dinner
97 Bab 97. Terlambat
98 Bab 98. Jangan Sombong
99 Bab 99. Bertahanlah!
100 Bab 100. Siuman
101 Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102 Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103 Bab 103. Kejutan
104 Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105 Bab 105. Acha Naik Stage
106 Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107 Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108 Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109 109. Karenanu Aku Tertawa
110 Bab 110. Kemesraan yang Unik
111 Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112 Bab 112. Kelakuan Acha
113 Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114 Bab 114. Gak Salah,Bang?
115 Bab 115. Baper!
116 Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117 Bab 117. She's Mine!
118 Bab 118. Berghibah...
119 Bab 119. Dicuekin...
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2
Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3
Bab 3. Kita Sudah Selesai
4
Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5
Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6
Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7
Bab 7. Kita Sudah Selesai
8
Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9
Bab 9. Lho Kok Barengan?
10
Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11
Bab 11. Seperti Pacar beneran
12
Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13
Bab 13. Calon Suami Acha
14
Bab 14. Restu Bunda
15
Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16
Bab 16. Acha Baper...
17
Bab 17. Kok Bisa?
18
Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19
Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20
Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21
Bab 21. Acha yang Berbeda
22
Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23
Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24
Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25
Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26
Bab 26. Maunya Acha...
27
Bab 27. Bertemu Riko
28
Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29
Bab 29. Ternyata Acha...
30
Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31
Bab 31. Kamu Bajingan...
32
Bab 32. Acha yang Berisik
33
Bab 33. Menyimpan Rahasia
34
Bab 34. Cepu Atau Intel?
35
Bab 35. Tawakkal
36
Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37
Bab 37. Sefrekuensi
38
Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39
Bab 39. Rider Keren...
40
Bab 40. Gue Gak Peduli!
41
Bab 41. Bertaruh
42
Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43
Bab 43. Suka Melihatmu!
44
Bab 44. Qodarullah, Cha!
45
Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46
Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47
Bab 47. Acha Terkejut
48
Bab 48. Devan Marah
49
Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50
Bab 50. Dapur
51
Bab 51. V.E
52
Bab 52. Kehadiranmu
53
Bab 53. Tentang Perasaan
54
Bab 54. Rahasia Kita
55
Bab 55. Didukung Bunda
56
Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57
Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58
Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59
Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60
Bab 60. Pertarungan Acha
61
Bab 61. Pasangan Aneh
62
Bab 62. Acha Demam
63
Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64
Bab 64. Sefrekuensi
65
Bab 65. Tak Salah Pilih
66
Bab 66. Live Tiktok
67
Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68
Bab 68. Bye...Tante!
69
Bab 69. Acha Baper!
70
Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71
Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72
Bab 72. Kesederhanaan Acha
73
Bab 73. Tantangan Bunda
74
Bab 74. Geli
75
Bab 75. Kantor Geng Motor
76
Bab 76. Diumpetin Dimana?
77
Bab 77. Pulang Kampung
78
Bab 78. Acha Gabut
79
Bab 79. Ijab Qabul
80
Bab 80. Sprei Putih
81
Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82
Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83
Bab 83. Ikatan yang Sah
84
Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85
Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86
Bab 86. Bertemu Haidar
87
Bab 87. Di Rumah Nin!
88
Bab 88. Bertemu Bakteri
89
Bab 89. Satu Pemikiran
90
Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91
Bab 91. Coklat
92
Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93
Bab 92. Hanya Oke?
94
Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95
Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96
Bab 96. Dinner
97
Bab 97. Terlambat
98
Bab 98. Jangan Sombong
99
Bab 99. Bertahanlah!
100
Bab 100. Siuman
101
Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102
Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103
Bab 103. Kejutan
104
Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105
Bab 105. Acha Naik Stage
106
Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107
Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108
Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109
109. Karenanu Aku Tertawa
110
Bab 110. Kemesraan yang Unik
111
Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112
Bab 112. Kelakuan Acha
113
Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114
Bab 114. Gak Salah,Bang?
115
Bab 115. Baper!
116
Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117
Bab 117. She's Mine!
118
Bab 118. Berghibah...
119
Bab 119. Dicuekin...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!