Bab 10. Sepiring Pisang Goreng

     Setelah Acha sadar dengan apa yang diucapkannya, dia langsung pamit pulang, karena tidak mau ada pertanyaan lain. Namun sepertinya, takdir berkata lain.

"Tunggu, Cha! Kita pulang sama-sama! Rom..bayar dulu!" Amygdala menyerahkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribuan kepada Romi untuk membayar pesanan mereka.

"Heran gue lihat kalian berdua, habis diselingkuhin tapi kok gak ada sedih-sedih nya yaa?" Andre masih duduk sambil bersidekap.

"Dibahas mulu, Dre!"

"Iya iih..Kak Andre mah! Rugi banget kita udah mah diselingkuhin, harus buang-buang air mata, buang-buang waktu cuma mikirin nasib. Hidup gak berhenti gara-gara diselingkuhin kan? Ya sudah berjalan saja seperti biasa, ikuti alurnya nikmati prosesnya! Iya gak Bang Dal?"

"Hmmm!" Jawab Amygdala.

"Dasar pelit! Ngomong panjang-panjang dijawab cuma dengan Hmmm!" Acha malah kesal mendengar jawaban Amygdala.

Amygdala tak.ambil pusing dengan Acha yang menggerutu.

"Udah diem! Jangan berisik! Ayok mau pulang,apa masih mau ngomel sambil ngopi sendiri di sini?" Amygdala menatap tajam Acha.

"Pulang lah, capek mau tidur!" Jawab Acha.

Andre dan Romi malah gemas melihat keduanya.

"Kenapa kalian berdua gak pacaran aja sih?" Kata Romi. Amygdala dan Acha kompak balik badan.

"Haah...lagi....!" keduanya menepuk jidat berbarengan. Entah kali keberapa mereka mendengar dugaan dan permintaan agar pacaran atau sedang pacaran.

"Kenapa?" Tanya Andre.

".Gak apa-apa, sudahlah ayo pulang!" Amygdala tidak ingin membahas lagi masalah pacaran ini.

Amygdala dan Acha kembali berada dalam satu mobil, tak ada pembicaraan yang berarti.

"Cha...tulis no.ponselmu di ponselku." Amygdala menyerahkan ponselnya kepada Acha. Tanpa protes atau bertanya Acha pun menerima ponsel Amygdala dan memasukan no.nya ke dalam kontak Amygdala dengan nama Varsha Evara.

"Nih udah...!" Acha menyerahkan kembali ponsel Amygdala.

" Pegang dulu, susah mau belok! Dikasih nama siapa kontaknya?" Amygdala masih fokus ke depan.

" Ya namaku lah...! Masa iya nama tetangga!" Jawab Acha asal.

"Ooh... ya siapa tahu kan, kamu kasih namanya calon isteri gitu!"

"Diiih...lebay amat!" Acha merotasikan bola matanya. Amygdala terkekeh melihat wajah kesal Acha.

"Kenapa lebay? Orangtua kamu kan mengira kita pacaran, Nin aku juga, siapa tahu kamu calon isteriku beneran, sepertinya semesta mendukung!" Seloroh Kavin.

"Aku mah mau jeda dulu pacaran lah! Malas...! Mendingan cari duit yang banyak sambil membahagiakan keluarga dan diri sendiri!" Acha mulai mencari posisi yang nyaman. Dan tak lama kemudian terdengar dengkuran halus. Amygdala langsung melirik ke sebelahnya.

"Ya ampun, cepet amat tidurnya...!" Gumam Amygdala. Dia membiarkan Acha tidur, malah menepikan mobilnya untuk mengatur kursinya, sedikit dikebawahkan, supaya Acha merasa lebih nyaman. Lalu kembali melajukan mobilnya ke jalanan. Sudah hampir sampai namun Acha masih belum bangun juga, Akhirnya Amygdala melajukan mobilnya lewat jalan yang lebih jauh, yang seharusnya bisa sampai dalam waktu 20 menit, kini memakan waktu 45 menit.

Akhirnya mobil Amygdala sampai di depan rumah Acha. Amygdala menepuk-nepuk tangan Acha.

"Cha...bangun Cha..udah sampai nih!" Amygdala terus menepuk-nepuk tangan Acha. Acha mulai membuka matanya perlahan.

"Eh..udah sampai yah! Maaf bang ketiduran." Acha pun bangun dan menegakkan badannya. Lalu melihat sandaran kursinya yang sedikit ke bawah.

"Saya yang turunkan, takutnya kamu bangun lehermu sakit, nanti disuruh tanggung jawab lagi!" Sindir Amygdala.

"Iyaa..makasih! Makasih juga udah nganterin...! Daah Assalamualaikum!" Acha keluar dari mobil dan menutup pintu mobilnya. Setelah Acha turun Dala pun membuka sabuk pengamannya, dia turut membuka pintu mobil.

Bruk!

Saat pintu mobil ditutup Acha yang sudah berjalan masuk ke rumahnya, malah kembali berbalik. Dilihatnya Amygdala berjalan santai dengan memasukkan kedua tangannya di saku celananya.

"Laah kok malah ikut turun? Mau ngapain? Apa ada yang tertinggal yah?" Acha memeriksa tasnya, semuanya kumplit.

"Mau kemana bang?" Acha langsung menodong dengan pertanyaan saat Amygdala sudah di depannya.

"Mau ngedate sama pacar dong!" Amygdala langsung mengetuk pintu rumah Acha.

"Mau ngedate sama pacar, ngapain malah ngetuk pintu rumahku? Rumah pacar abang, Ashila mah..tuuuh yang catnya berwarna cream..tiga rumah dari seberang rumah aku!" Namun Amygdala tak mengikuti arah yang ditunjuk, dia malah kembali mengetuk pintu.

"Kata siapa, orang pacar saya rumahnya di sini kok!" ujar Amygdala.

Ceklek!

Pintu rumah terbuka, tampak ibunya Acha yang membuka pintu.

"Assalamualaikum, Bu!" Amygdala mencium punggung tangan Ibunya Acha.

"Waalaikum salam, eh Nak Dala, kirain siapa! Pake ketuk pintu segala, kan sama Acha datangnya tinggal masuk aja. Ayo masuk!" Ibu membuka pintu dengan lebar.

"Iya, Bu..! Gak tahu nih Acha, malah gak dibukain pintunya!" Dala pun masuk, diikuti Acha yang sudah memasang wajah kesal, padahal dia sudah berencana mau tidur.

"Aaaah..sial! Gatot acara bobo siang gue...gara-gara bang Dalot surolot!" Acha mengumpat dalam hatinya.

Acha masuk mengikuti Dala yang langsung duduk meski belum dipersilahkan.

"Duuuh...berasa di rumah sendiri yah, belum disilahkan langsung duduk!" Sarkas Acha.

"Pegel Cha, daripada aku kalingsir nantinya! Bisa nginep di sini." Ujar Amygdala.

Ibu masuk dengan membawa segelas teh manis dan sepiring pisang goreng yang masih hangat.

"Duuh...Ibu! Malah disuguhin segala, bisa betah dia mah." Ujar Acha.

"Ya gak apa-apa dong Cha! Aneh kamu mah yaah! Pacarnya betah di sini malah diprotes!" Ibu meletakan piring yang berisi pisang goreng, dan secangkit teh manis.

"Iyaa bu, Acha mah suka gitu, mau jadi pacar durhaka kali!" Dala mengambil sepotong pisang goreng, dan memasukan ke mulutnya.

Ibunya Acha tertawa mendengar apa yang dikatakan Dala.

"Emang sekarang mah ada yah, sebutan pacar durhaka?" Tanya Ibu.

"Ada bu...tuuh!" Dala menunjuk Acha dengan dagunya. Ibu terkekeh lalu pamit ke belakang.

Namun sebelum ibu melangkah, Dala bertanya pada Ibu.

"Ayah kemana, Bu?" Amygdala mengambil kembali pisang goreng di piring.

"Ada, di belakang! Sebentar ibu panggilkan yah!" Bu Nisa melanjutkan langkahnya.

"Lapar apa doyan bang?" Acha ikut mengambil pisang goreng, dan menyuapkan ke mulutnya.

"Fuuuh..fuuh..hisang hoyengnya..hanas...hanas! Acha mengunyah pisang goreng sambil bicara, Amygdala yang melihatnya,tertawa terbahak-bahak.

"Apaan hanas..hanas..? Ha..ha..ha..!" Dala masih tergelak.

"Ish...maksudnya pisang gorengnya panas!" Ujar Acha, setelah menelan pisang gorengnya tadi.

"Astaghfirullah Cha...! Dasar aneh, hidup kok gak ada jaim-jaimnya di depan cowok ganteng macam saya!" Dala menggelengkan kepalanya.

"Aduh Bang Dala...bang Dala...! Hidup kok percaya diri sekali, memuji dirinya sendiri ganteng!" Balas Acha.

"Kalau gak memuji diri sendiri, siapa yang mau memuji saya? Kamu?" Dala mengangkat alisnya.

"Gak minat...!" Ucap Acha ketus.

"Sebentar lagi juga minat, nafsu malah..!" Ledek Dala.

"Iya...nafsu..nafsu pengen smackdown kamu!" Acha berdiri.

"Mau kemana?"

"Pipis..mau ikut?" Ucap Acha sinis.

"Boleh..yuk!" Dala langsung berdiri.

"Jangan mimpi...duduk lagi! Mau aku smackdown beneran?" Ancam Acha.

"Mau...asal di tempat tidur!" Canda Dala.

Acha langsung memelototkan matanya.

"Kalau urusan tempat tidur mah Ashila kan jagonya, minta dismackdown sama dia aja!" Sindir Acha.

"Gak selera ah..udah second!" Dala meneguk teh manisnya.

"Aarhh...obrolan apa inih? Saya udah kebelet...!" Acha berlari ke kamar mandi belakang.

Sementara itu, Pak Agung muncul dari belakang.

"Eh, ada Nak Dala! Dari tadi?" Amygdala mencium punggung tangan Ayahnya Acha.

"Baru ,Pak! Baru habis pisang goreng tiga..!" Dala kembali mencomot pisang goreng. Dia mengangkat pisang goreng sambil mau ngomong namun keburu dipotong Ayah Acha.

"Nah...sekarang..pisang yang ke empat kan?" Todong Pak Agung.

"Nah...betul Pak! He..he..he!" Dala terkekeh.

Kedua lelaki beda generasi itu terlibat obrolan yang sangat seru, sampai tak terasa sudah hampir satu jam Dala ada disana. Dan Acha tak kembali setelah pamit ke belakang.

"Waah saking serunya, sampai tak terasa sudah sore nih!" Dala melirik jam tangannya.

"Emang mau kemana, buru-buru amat?" Tanya Pak Agung.

"Nah.. sebenarnya maksud saya ke sini, mau pamit Pak! Sore ini saya harus kembali ke Bandung, besok sudah harus masuk kerja lagi !"

"Ooh..iya iya...! Jadi mau berangkat jam berapa?" Tanya Pak Agung.

"Insyaallah ba'da Ashar, Pak!"

"Sebentar lagi dong?"

"Iya..pulang dari sini sholat ashar dulu, langsung berangkat. Kalau begitu saya permisi Pak, biar gak terlalu malam sampai sana." Amygdala berdiri, lalu memasukan ponsel ke saku celananya.

"Lho ini Acha kemana yah? Sebentar, ayah cari dulu!" Pak Agung masuk ke ruang tengah.

"Astaghfirullah! Varsha Evaraaaa!" pekik Pak Agung, membuat Dala yang hendak keluar berbalik lagi dan berlari ke ruang tengah dengan sedikit panik.

Kamu terlalu asik untuk kubiarkan berlalu, maka biarkan aku menggenggammu dalam sebuah cerita tanpa harus membuatmu terbelenggu!

~Amygdala~

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

seru ga ad jaim jaim

2024-04-29

0

Yati ita

Yati ita

suka banget ceritanya, Acha sm Dala kocak bingit😂😂😂

2024-01-28

1

uyhull01

uyhull01

kurasa Acha lgi bobo deh🤭🤭

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2 Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3 Bab 3. Kita Sudah Selesai
4 Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5 Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6 Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7 Bab 7. Kita Sudah Selesai
8 Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9 Bab 9. Lho Kok Barengan?
10 Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11 Bab 11. Seperti Pacar beneran
12 Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13 Bab 13. Calon Suami Acha
14 Bab 14. Restu Bunda
15 Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16 Bab 16. Acha Baper...
17 Bab 17. Kok Bisa?
18 Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19 Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20 Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21 Bab 21. Acha yang Berbeda
22 Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23 Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24 Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25 Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26 Bab 26. Maunya Acha...
27 Bab 27. Bertemu Riko
28 Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29 Bab 29. Ternyata Acha...
30 Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31 Bab 31. Kamu Bajingan...
32 Bab 32. Acha yang Berisik
33 Bab 33. Menyimpan Rahasia
34 Bab 34. Cepu Atau Intel?
35 Bab 35. Tawakkal
36 Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37 Bab 37. Sefrekuensi
38 Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39 Bab 39. Rider Keren...
40 Bab 40. Gue Gak Peduli!
41 Bab 41. Bertaruh
42 Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43 Bab 43. Suka Melihatmu!
44 Bab 44. Qodarullah, Cha!
45 Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46 Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47 Bab 47. Acha Terkejut
48 Bab 48. Devan Marah
49 Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50 Bab 50. Dapur
51 Bab 51. V.E
52 Bab 52. Kehadiranmu
53 Bab 53. Tentang Perasaan
54 Bab 54. Rahasia Kita
55 Bab 55. Didukung Bunda
56 Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57 Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58 Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59 Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60 Bab 60. Pertarungan Acha
61 Bab 61. Pasangan Aneh
62 Bab 62. Acha Demam
63 Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64 Bab 64. Sefrekuensi
65 Bab 65. Tak Salah Pilih
66 Bab 66. Live Tiktok
67 Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68 Bab 68. Bye...Tante!
69 Bab 69. Acha Baper!
70 Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71 Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72 Bab 72. Kesederhanaan Acha
73 Bab 73. Tantangan Bunda
74 Bab 74. Geli
75 Bab 75. Kantor Geng Motor
76 Bab 76. Diumpetin Dimana?
77 Bab 77. Pulang Kampung
78 Bab 78. Acha Gabut
79 Bab 79. Ijab Qabul
80 Bab 80. Sprei Putih
81 Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82 Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83 Bab 83. Ikatan yang Sah
84 Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85 Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86 Bab 86. Bertemu Haidar
87 Bab 87. Di Rumah Nin!
88 Bab 88. Bertemu Bakteri
89 Bab 89. Satu Pemikiran
90 Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91 Bab 91. Coklat
92 Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93 Bab 92. Hanya Oke?
94 Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95 Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96 Bab 96. Dinner
97 Bab 97. Terlambat
98 Bab 98. Jangan Sombong
99 Bab 99. Bertahanlah!
100 Bab 100. Siuman
101 Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102 Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103 Bab 103. Kejutan
104 Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105 Bab 105. Acha Naik Stage
106 Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107 Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108 Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109 109. Karenanu Aku Tertawa
110 Bab 110. Kemesraan yang Unik
111 Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112 Bab 112. Kelakuan Acha
113 Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114 Bab 114. Gak Salah,Bang?
115 Bab 115. Baper!
116 Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117 Bab 117. She's Mine!
118 Bab 118. Berghibah...
119 Bab 119. Dicuekin...
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2
Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3
Bab 3. Kita Sudah Selesai
4
Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5
Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6
Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7
Bab 7. Kita Sudah Selesai
8
Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9
Bab 9. Lho Kok Barengan?
10
Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11
Bab 11. Seperti Pacar beneran
12
Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13
Bab 13. Calon Suami Acha
14
Bab 14. Restu Bunda
15
Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16
Bab 16. Acha Baper...
17
Bab 17. Kok Bisa?
18
Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19
Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20
Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21
Bab 21. Acha yang Berbeda
22
Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23
Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24
Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25
Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26
Bab 26. Maunya Acha...
27
Bab 27. Bertemu Riko
28
Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29
Bab 29. Ternyata Acha...
30
Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31
Bab 31. Kamu Bajingan...
32
Bab 32. Acha yang Berisik
33
Bab 33. Menyimpan Rahasia
34
Bab 34. Cepu Atau Intel?
35
Bab 35. Tawakkal
36
Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37
Bab 37. Sefrekuensi
38
Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39
Bab 39. Rider Keren...
40
Bab 40. Gue Gak Peduli!
41
Bab 41. Bertaruh
42
Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43
Bab 43. Suka Melihatmu!
44
Bab 44. Qodarullah, Cha!
45
Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46
Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47
Bab 47. Acha Terkejut
48
Bab 48. Devan Marah
49
Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50
Bab 50. Dapur
51
Bab 51. V.E
52
Bab 52. Kehadiranmu
53
Bab 53. Tentang Perasaan
54
Bab 54. Rahasia Kita
55
Bab 55. Didukung Bunda
56
Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57
Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58
Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59
Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60
Bab 60. Pertarungan Acha
61
Bab 61. Pasangan Aneh
62
Bab 62. Acha Demam
63
Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64
Bab 64. Sefrekuensi
65
Bab 65. Tak Salah Pilih
66
Bab 66. Live Tiktok
67
Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68
Bab 68. Bye...Tante!
69
Bab 69. Acha Baper!
70
Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71
Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72
Bab 72. Kesederhanaan Acha
73
Bab 73. Tantangan Bunda
74
Bab 74. Geli
75
Bab 75. Kantor Geng Motor
76
Bab 76. Diumpetin Dimana?
77
Bab 77. Pulang Kampung
78
Bab 78. Acha Gabut
79
Bab 79. Ijab Qabul
80
Bab 80. Sprei Putih
81
Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82
Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83
Bab 83. Ikatan yang Sah
84
Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85
Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86
Bab 86. Bertemu Haidar
87
Bab 87. Di Rumah Nin!
88
Bab 88. Bertemu Bakteri
89
Bab 89. Satu Pemikiran
90
Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91
Bab 91. Coklat
92
Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93
Bab 92. Hanya Oke?
94
Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95
Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96
Bab 96. Dinner
97
Bab 97. Terlambat
98
Bab 98. Jangan Sombong
99
Bab 99. Bertahanlah!
100
Bab 100. Siuman
101
Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102
Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103
Bab 103. Kejutan
104
Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105
Bab 105. Acha Naik Stage
106
Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107
Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108
Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109
109. Karenanu Aku Tertawa
110
Bab 110. Kemesraan yang Unik
111
Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112
Bab 112. Kelakuan Acha
113
Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114
Bab 114. Gak Salah,Bang?
115
Bab 115. Baper!
116
Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117
Bab 117. She's Mine!
118
Bab 118. Berghibah...
119
Bab 119. Dicuekin...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!