Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas

Acha kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Pagi ini dia sudah bersiap untuk ke kampus, dan sedang sarapan bersama ayah dan ibunya. Ayahnya seorang guru di sebuah SMP Negeri di Kuningan, ibunya juga seorang guru di sebuah SMP swasta. Sedangkan Acha sendiri, dia seorang mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan, semester lima.

Setelah sarapan mereka semua menuju ke tempat kerja masing-masing. Sebelum ke tempatnya mengajar, ayah mengantar ibu ke tempatnya mengajar. Sedangkan Acha, dia melajukan motornya menuju kampusnya. Hanya butuh waktu lima belas menit untuk sampai di kampusnya.

"Assalamualaikum...Pak Beni!" Acha menyapa satpam yang bertugas pagi itu.

"Waalaikum salam, Acha..cerah sekali pagi ini!" Goda Pak Beni.

"Iya doong, kan mataharinya sedang bersinar terang! Masuk dulu Pak Beni..!" Acha kembali melajukan motornya, menuju parkiran mahasiswa. Tanpa Acha ketahui, ternyata di belakangnya ada motor Haidar yang sedang membonceng Isma. Acha memarkirkan motornya, lalu membuka helmnya. Tak lama kemudian motor Haidar pun terparkir di samping motornya. Acha yang sedang membuka helm fullfacenya, sedikit terkejut saat melihat siapa yang ada di dekatnya. Acha mencoba menenangkan hatinya,tak bisa dipungkiri, rasa sakit dan kecewa masih ada di hatinya. Apalagi lelaki yang dicintainya, berkhianat dengan sahabatnya sendiri.

Haidar melempar senyum pada Acha, senyum yang dulu terlihat sangat manis di matanya, namun kini berubah menjadi senyuman sinis. Acha tak mengindahkannya, dia menyimpan helmya dengan mengaitkan talinya ke jok belakang. Sedangkan Isma, dia tersenyum penuh kemenangan, karena pikirnya dia telah berhasil mendapatkan Haidar.

" Hai, Cha...! Apa kabar?" Isma seperti sengaja ingin memastikannya keadaan Acha. Acha menoleh dan tidak berniat menjawab pertanyaan Isma.

"Ngapain sok tanya- tanya keadaan gue, ogeb! Lu pikir sendiri saja...Tapi gue gak akan terlihat rapuh di hadapan lu, Ijem!" Tentunya Acha hanya menggerutu dalam hati.

Acha malah berjalan menjauh dari mereka, Isma kesal dong karena merasa diabaikan. Awalnya dia ingin pamer kemesraan dengan Haidar. Namun ternyata Acha malah cuek, dan tak menganggap keberadaan mereka.

"Apa maksudnya nanya gitu ke Acha? Gak usah cari masalah baru, sudah jelas kita berdua yang salah, sudah mengkhianatinya."Ucap Haidar, dia membuka helmnya. Di lubuk hatinya, dia masih mencintai gadis itu, namun dia juga tidak bisa menolak pesona tubuh Isma yang sudah dinikmatinya.

"Hanya mencoba menyapa aja, walau bagaimana pun kan kita pernah sahabatan." Isma mencari jawaban aman. Dia tidak ingin Haidar marah. Hanya dengan melihat cara Haidar yang menatap Acha,dia bisa lihat bahwa Haidar masih menyimpan rasa cinta untuk Acha.

Di depan kelasnya, Acha sudah bergabung dengan teman-temannya. Dia sudah kembali ceria dan tertawa.

" Lho, Cha...bukannya itu Haidar yah cowok lu,kok gandengan tangan sama Isma?" Nadia yang juga sahabat Acha dan Isma sedikit kaget. Acha menoleh pada subjek yang ditunjuk Nadia.

"Ooh...iya... mereka jadian mungkin!" dengan santainya Acha menjawab. Membuat teman-temannya yang lain menoleh kepada Acha.

"Lu putus sama Haidar, Cha?" Doni menatap Acha.

" Iya... kemarin! Udah lah gak usah dibahas gak penting!" Acha mengalihkan pandangannya ke arah lain. Saat Isma dan Haidar mendekat.

"Is...aku langsung ke kelas yaa!" Haidar langsung pamit setelah mengantar Isma, ke depan kelasnya. Haidar memang berbeda fakultas, dia Fakultas ekonomi. Haidar menunduk saat melewati Acha dan teman-temannya. Biasanya dia ke kelas ini untuk bertemu Acha, namun kini keadaan berubah.

"Hai guys ....!" Isma menyapa teman-temannya. Namun mereka hanya menatap Isma penuh selidik.

" Teman-teman, aku ke kelas duluan yah!" Acha berlalu tanpa menunggu jawaban. Kini teman-temannya memandang punggung Acha yang sudah masuk ke dalam kelas. Mereka beralih menatap Isma.

"Isma, lu jadian sama Haidar?" Nadia mulai bertanya dengan nada mengintimidasi. Isma melirik pada Nadia

"Menurut lu...?" Isma tak menjawab, dia malah membalikkan pertanyaan.

"Cih...gue gak nyangka yah...iblis lu!" Tanpa basa-basi Nadia berdiri meninggalkan Isma lalu masuk ke kelas, menyusul Acha. Disusul teman-temannya yang lain. Tersisa Doni yang masih duduk di sana, karena masih merokok. Namun Isma merasa punya pendukung, dengan santai dia bertanya pada Doni.

"Emang salah, ya Don, kalau gue jatuh cinta sama Haidar, kenapa mereka kayak pada gak terima gitu sih?" Isma memasang wajah sedih, namun malah membuat Doni muak. Dia segera mematikan rokoknya.

"Jatuh cinta itu gak salah, Is! Kesalahan lu, lu sudah salah mencintai orang yang masih pacaran sama sahabat lu sendiri! Dan lu itu bangke banget!" Doni menggelengkan kepalanya. Lalu meyusul teman-temannya ke kelas.

"Sialan, si Doni! Gue pikir dia akan berpihak sama gue! Ternyata sama saja! Bodo amatlah mereka menjauhi gue, kan masih ada yayang Haidar!" gumam Isma. Dia pun ikut masuk ke dalam kelas, karena mata kuliah pertama akan segera dimulai.

*****

Bandung, pukul 10.30 di ruangan Amygdala. Di depannya sudah bertumpuk berkas yang harus diperiksanya. Namun sejak 30 menit yang lalu, setiap kali dia membuka lembar pertama, dia melihat Acha yang sedang tersenyum sangat manis kepadanya.

"Aaarggh...sial! Kenapa malah wajah gadis tengil itu yang muncul di hadapanku! Aku tidak mungkin jatuh cinta sama gadis itu kan?Bukannya menolak tapi masa secepat ini sih? Aaarrgh!" Amygdala mengacak sendiri rambutnya.

Tok...tok..!

"Masuk...!"

Ceklek!

Pintu ruangan Amygdala terbuka, tampak seorang lelaki yang seumuran dengannya masuk dengan membawa beberapa berkas lagi. Amygdala yang melihatnya malah terlihat tambah prustasi.

"Anjiir...Devan! Sampai kapan lu mau ngasih berkas terus sama gue? Lu gak lihat di depan gue masih setumpuk gini?" Amygdala menggerutu.

"Lah...emang dari tadi lu ngapain aja! Kenapa berkurangnya sedikit amat nih berkas?" Devan menelisik berkas di depannya, lalu menoleh pada bos sekaligus sahabatnya ini.

"Ya gue periksa laah..tapi gue gak bisa fokus! Gara-gara tiap buka halaman pertama yang gue lihat cewek itu!" Amygdala malah curhat."

"Astaghfirullah...Dalot! Bukannya lu kemarin udah ngapelin pacar lu yang di Kuningan itu, yah, harusnya kan lu tambah semangat kerja." Sindir Devan, dia tahu kalau Amygdala punya pacar di kota tempat dia dilahirkan dan tinggal, namun Devan tidak pernah tahu, dan tidak ingin mau tahu tentang urusan pribadi bosnya.

"Ngapelin apaan? Nyampe sana gue malah dusuguhi live streaming adegan mesum cewek gue sama si Riko!" Ujar Amygdala.

"Haaaah.....!" Devan berteriak dan membelalakan matanya. Dia lalu membenahi duduknya.

"Tunggu...tunggu ceritakan dulu!" akhirnya Dala bercerita saat dia melihat pacarnya berzina dengan musuhnya. Sampai dia bertemu dengan Acha saat hampir menabraknya.

Devan mengkerutkan keningnya, saat mendengar nama Acha disebut Amygdala.

Meski berkali-kali mencoba mengingkari , namun kita tak bisa menghindari perasaan yang dihadirkan sebagai takdir kita.

P

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

astaga muka tembok kamu tuh is is

2024-04-29

0

uyhull01

uyhull01

wahhh KKB nya udah akut stadium akhir itu si Isma ckckck,

2024-01-22

1

Jumadin Adin

Jumadin Adin

bos dalott jatuh cintrong

2024-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2 Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3 Bab 3. Kita Sudah Selesai
4 Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5 Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6 Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7 Bab 7. Kita Sudah Selesai
8 Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9 Bab 9. Lho Kok Barengan?
10 Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11 Bab 11. Seperti Pacar beneran
12 Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13 Bab 13. Calon Suami Acha
14 Bab 14. Restu Bunda
15 Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16 Bab 16. Acha Baper...
17 Bab 17. Kok Bisa?
18 Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19 Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20 Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21 Bab 21. Acha yang Berbeda
22 Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23 Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24 Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25 Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26 Bab 26. Maunya Acha...
27 Bab 27. Bertemu Riko
28 Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29 Bab 29. Ternyata Acha...
30 Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31 Bab 31. Kamu Bajingan...
32 Bab 32. Acha yang Berisik
33 Bab 33. Menyimpan Rahasia
34 Bab 34. Cepu Atau Intel?
35 Bab 35. Tawakkal
36 Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37 Bab 37. Sefrekuensi
38 Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39 Bab 39. Rider Keren...
40 Bab 40. Gue Gak Peduli!
41 Bab 41. Bertaruh
42 Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43 Bab 43. Suka Melihatmu!
44 Bab 44. Qodarullah, Cha!
45 Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46 Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47 Bab 47. Acha Terkejut
48 Bab 48. Devan Marah
49 Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50 Bab 50. Dapur
51 Bab 51. V.E
52 Bab 52. Kehadiranmu
53 Bab 53. Tentang Perasaan
54 Bab 54. Rahasia Kita
55 Bab 55. Didukung Bunda
56 Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57 Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58 Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59 Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60 Bab 60. Pertarungan Acha
61 Bab 61. Pasangan Aneh
62 Bab 62. Acha Demam
63 Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64 Bab 64. Sefrekuensi
65 Bab 65. Tak Salah Pilih
66 Bab 66. Live Tiktok
67 Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68 Bab 68. Bye...Tante!
69 Bab 69. Acha Baper!
70 Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71 Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72 Bab 72. Kesederhanaan Acha
73 Bab 73. Tantangan Bunda
74 Bab 74. Geli
75 Bab 75. Kantor Geng Motor
76 Bab 76. Diumpetin Dimana?
77 Bab 77. Pulang Kampung
78 Bab 78. Acha Gabut
79 Bab 79. Ijab Qabul
80 Bab 80. Sprei Putih
81 Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82 Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83 Bab 83. Ikatan yang Sah
84 Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85 Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86 Bab 86. Bertemu Haidar
87 Bab 87. Di Rumah Nin!
88 Bab 88. Bertemu Bakteri
89 Bab 89. Satu Pemikiran
90 Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91 Bab 91. Coklat
92 Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93 Bab 92. Hanya Oke?
94 Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95 Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96 Bab 96. Dinner
97 Bab 97. Terlambat
98 Bab 98. Jangan Sombong
99 Bab 99. Bertahanlah!
100 Bab 100. Siuman
101 Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102 Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103 Bab 103. Kejutan
104 Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105 Bab 105. Acha Naik Stage
106 Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107 Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108 Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109 109. Karenanu Aku Tertawa
110 Bab 110. Kemesraan yang Unik
111 Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112 Bab 112. Kelakuan Acha
113 Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114 Bab 114. Gak Salah,Bang?
115 Bab 115. Baper!
116 Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117 Bab 117. She's Mine!
118 Bab 118. Berghibah...
119 Bab 119. Dicuekin...
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2
Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3
Bab 3. Kita Sudah Selesai
4
Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5
Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6
Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7
Bab 7. Kita Sudah Selesai
8
Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9
Bab 9. Lho Kok Barengan?
10
Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11
Bab 11. Seperti Pacar beneran
12
Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13
Bab 13. Calon Suami Acha
14
Bab 14. Restu Bunda
15
Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16
Bab 16. Acha Baper...
17
Bab 17. Kok Bisa?
18
Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19
Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20
Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21
Bab 21. Acha yang Berbeda
22
Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23
Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24
Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25
Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26
Bab 26. Maunya Acha...
27
Bab 27. Bertemu Riko
28
Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29
Bab 29. Ternyata Acha...
30
Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31
Bab 31. Kamu Bajingan...
32
Bab 32. Acha yang Berisik
33
Bab 33. Menyimpan Rahasia
34
Bab 34. Cepu Atau Intel?
35
Bab 35. Tawakkal
36
Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37
Bab 37. Sefrekuensi
38
Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39
Bab 39. Rider Keren...
40
Bab 40. Gue Gak Peduli!
41
Bab 41. Bertaruh
42
Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43
Bab 43. Suka Melihatmu!
44
Bab 44. Qodarullah, Cha!
45
Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46
Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47
Bab 47. Acha Terkejut
48
Bab 48. Devan Marah
49
Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50
Bab 50. Dapur
51
Bab 51. V.E
52
Bab 52. Kehadiranmu
53
Bab 53. Tentang Perasaan
54
Bab 54. Rahasia Kita
55
Bab 55. Didukung Bunda
56
Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57
Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58
Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59
Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60
Bab 60. Pertarungan Acha
61
Bab 61. Pasangan Aneh
62
Bab 62. Acha Demam
63
Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64
Bab 64. Sefrekuensi
65
Bab 65. Tak Salah Pilih
66
Bab 66. Live Tiktok
67
Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68
Bab 68. Bye...Tante!
69
Bab 69. Acha Baper!
70
Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71
Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72
Bab 72. Kesederhanaan Acha
73
Bab 73. Tantangan Bunda
74
Bab 74. Geli
75
Bab 75. Kantor Geng Motor
76
Bab 76. Diumpetin Dimana?
77
Bab 77. Pulang Kampung
78
Bab 78. Acha Gabut
79
Bab 79. Ijab Qabul
80
Bab 80. Sprei Putih
81
Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82
Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83
Bab 83. Ikatan yang Sah
84
Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85
Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86
Bab 86. Bertemu Haidar
87
Bab 87. Di Rumah Nin!
88
Bab 88. Bertemu Bakteri
89
Bab 89. Satu Pemikiran
90
Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91
Bab 91. Coklat
92
Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93
Bab 92. Hanya Oke?
94
Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95
Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96
Bab 96. Dinner
97
Bab 97. Terlambat
98
Bab 98. Jangan Sombong
99
Bab 99. Bertahanlah!
100
Bab 100. Siuman
101
Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102
Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103
Bab 103. Kejutan
104
Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105
Bab 105. Acha Naik Stage
106
Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107
Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108
Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109
109. Karenanu Aku Tertawa
110
Bab 110. Kemesraan yang Unik
111
Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112
Bab 112. Kelakuan Acha
113
Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114
Bab 114. Gak Salah,Bang?
115
Bab 115. Baper!
116
Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117
Bab 117. She's Mine!
118
Bab 118. Berghibah...
119
Bab 119. Dicuekin...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!