Bab 7. Kita Sudah Selesai

        Ashila menerobos pintu depan rumah Amygdala, dia sudah tidak punya rasa malu. Bahkan saat dia sudah jelas-jelas berbuat kesalahan, masih berani tunjuk muka di depan Amygdala.

"Mas..maas Dal...! Kamu dimana?" Sungguh tidak punya sopan santun, gadis itu berteriak di rumah orang.

"Kenapa berteriak-teriak di rumah orang?" Amygdala muncul dengan kedua tangan masuk ke saku celana trainingnya.

Melihat Amygdala muncul, Ashila langsung berhambur memeluk Amygdala.

"Maafkan aku, Mas! Aku..aku khilaf kemarin! Aku hanya terbawa suasana!" Amygdala menjauhkan tubuh Ashila dari tubuhnya.

"Khilaf yaa? Khilaf yang nikmat? Bahkan kau baru datang hari ini menemuiku, untuk apa?Kenapa gak kemarin langsung datang menemuiku, lagi nanggung kepergok, terus lanjut lagi setelah aku pergi!" Ashila kembali memeluk Amygdala. Namun Amygdala kembali menjauhkan tubuh Ashila. Dia merasa jijik membayangkan tubuh itu sudah menyatu dengan tubuh lelaki lain.

"Menjauh dariku, aku jijik dengan tubuhmu yang sudah bercampur keringat dengan lelaki lain!" Ashila merasa terhina dengan ucapan Amygdala.

"Baiklah, tapi apa yang kulakukan ini, semua karenamu juga! Kamu terlalu sibuk dengan duniamu, bahkan kamu selalu menolakku setiap kali aku mengajakmu berhubungan! Apakah aku salah jika aku mencarinya dari lelaki lain? Apa aku salah?" Ashila mengeraskan suaranya.

Acha dan Nin yang sedang berada di dapur, bahkan bisa mendengarnya dengan jelas. Acha sampai bergidik mendengarnya.

"Najis yaa...ada yah cewek kayak gitu? Belum nikah dengan santainya melakukan itu, bahkan rela mencari lelaki lain untuk memenuhi hasratnya, Astaghfirullah!" Acha mengusap dadanya.

"Kenapa ngusap dada Cha?" Bisik Nin. Acha menoleh pada perempuan lanjut usia di sampingnya.

"Acha kok ngeri yah mendengarnya!" Ujar Acha.

"Itu sebabnya Nin, Ayah dan bundanya Amygdala tidak setuju, Amygdala pacaran sama perempuan itu!" Bisik Nin.

"Ooh... jadi penasaran pengen lihat mukanya! Cantik ya Nin?" Acha sedikit melongokkan kepalanya.

"Kecantikan palsu, Cha! Lebih cantik kamu, tahu!" Kata Nin. Nin kembali memotong wortel untuk membuat sayur sop iga.

" Kita belum menikah, Shil! Aku justru menjagamu,.agar kita bisa melakukannya pada saat kita sah menjadi suami isteri. Dosaku sudah banyak masa iya harus ditambah lagi satu dosa besar! Salah dan benar itu tergantung mata siapa yang melihatnya. Di mataku sudah jelas, aku menyalakan perbuatanmu, tapi di matamu, itu sesuatu hal yang wajar kan? Kok aku jadi kepikiran kalau Riko bukanlah satu-satunya lelaki yang tidur denganmu!" Sarkas Amygdala dengan tatapan menyelidik. Ashila terlihat sangat gugup saat Amygdala menodongnya dengan dugaan yang sialnya benar.

"Hhh...sudah kuduga! Kau tahu, Shil? Ternyata Tuhan sangat baik padaku, mempertontonkan keburukanmu padaku, sebelum aku menjadikanmu pendamping hidupku. Sekarang aku minta kamu pergi dan jangan pernah menemuiku lagi! Kita sudah selesai, dan tak ada lagi yang harus dibicarakan!" Amygdala berbalik meninggalkan Ashila.

"Tidak..Mas...aku tidak mau berpisah denganmu,aku sangat mencintaimu Mas, aku ingin terus bersamamu!" Ashila memohon sambil bersimpuh memegang kaki Amygdala.

Acha yang berada di dapur masih bisa mendengar percakapan Amygdala dan perempuan bernama Ashila di ruang keluarga. Mendengar apa yang diucapkan Ashila membuat Acha benar-benar ingin muntah.

"hoek! Mana ada cinta menyerahkan kehormatannya pada lelaki lain? Cih drama murahan sekali!" Malah Acha yang kesal. Sedang Nin, dia hanya terkekeh melihat Acha yang mengomentari setiap ucapan Ashila dengan ekspresinya yang lucu.

Sementara itu Amygdala malah semakin emosi mendengar ocehan Ashila.

"Berdiri! Gue bukan Tuhan atau Dewa yang harus kau sembah! Cinta macam apa yang kau tawarkan Shil? Cinta yang membiarkan tubuhmu dinikmati oleh orang lain, sedangkan mulutmu bilang cinta kepadaku? Kamu kira aku bodoh, Hah! Aku memang pernah dibodohi oleh rasa cinta, tapi luka membuat mataku terbuka!" Ujar Amygdala.

"Yuhuuu...kereeeeen! Aku padamuuuu, bro!" Acha yang terlanjur senang mendengar ucapan Amygdala tal bisa lagi menahan dirinya, hingga teriakan lolos keluar dari mulutnya. Nin yang sedang memasukan wortel ke dalam panci malah mematung melihat aksi Acha.

"Siapa yang berteriak di sana? Kamu menyembunyikan perempuan? Kamu selingkuh dariku! Bajingan kamu Mas!" Ashila memukul dada Amygdala.

"Gak usah maling teriak maling yaa!" Amygdala menghentikan tangan Ashila yang tengah memukul dadanya.

"Addduuuuh....mampus gue! Kenapa sih ini mulut gak bisa direm? Kebiasaan deh kamu!" Acha menutup mulutnya sendiri.

"Aku gak rela yah, kamu selingkuh dengan perempuan lain! Akan kuberi pelajaran perempuan itu!"

" Berhenti! Gak usah cari perkara! Baru denger suara perempuan lain saja sudah marah seperti itu! Apa kabar aku yang melihatmu bertukar peluh dengan lelaki lain, Hah! Pergi dari rumahku, dan jangan pernah menemuiku lagi!" Amygdala menaikan volume suaranya.

"Tidak...aku tidak akan pergi sebelum memberi pelajaran pada perempuan itu!" Dengan langkah tergesa, Ashila berjalan menuju dapur. Amygdala mencoba menghentikan Ashila, namun amarah sudah sangat menguasainya.

Acha dan Nin sedang berpura-pura melakukan hal yang seru, untuk menutupi kecerobohan Acha.

"Aaarrgh...keren banget pokonya mah! Ajarin lah Nin!" kata Acha. Namun tiba-tiba tubuh Acha dibalikkan dengan kasar. Nin sampai membola matanya, tidak menyangka perempuan itu akan berlaku kasar, bahkan di hadapannya.

"Heh..perempuan jalang siapa kamu..? Varsha?" Ashila terkejut saat melihat siapa perempuan yang telah membuat amarahnya naik.

"Loh..Shila..?" Acha sendiri kaget, saat melihat ternyata mantan pacar Amygdala adalah tetangga depan rumahnya, yang selalu membuat rusuh kampungnya.

"Jadi lu...yang membuat pacar gue berpaling dari gue? Sialan lu yah!"

Plak!

Ashila menampar Acha yang masih kaget, sehingga Acha hanya berdiri mematung, meraskan panas di pipinya.

Plak!

Namun Tiba-tiba satu tamparan mendarat di pipi Ashila. Bukan dari Acha ataupun Amygdala tapi dari sang nenek. Ashila memegangnya pipinya yang panas. Ashila tidak menyadari kalau di sana ada Nek Sinta, nenek dari Amygdala.

"Berani-beraninya kamu menampar calon cucu menantu saya, di hadapan saya lagi! Memangnya kamu siapa?Masuk ke rumah orang seenaknyaa sambil teriak-teriak!" Nin sudah tak bisa menguasai emosinya. Hatinya tak rela, saat Acha yang tidak melakukan apa pun malah ditampar seenaknya.

"Ma...maaf Nek..saya..saya..!"

" Pergi dari rumah saya Ashila! Pergi! Sebelum saya menampar pipimu yang satunya!" Amygdala pun tak kalah marahnya. Kulit wajah Amygdala memerah karena menahan amarahnya. Melihat kemarahan Amygdala, Ashila pun memutuskan untuk pergi. Namun sebelumnya Ashila malah berbisik pada Acha.

"Urusan kita belum selesai! Gue akan buat perhitungan sama lu!" Ancam Ashila.

"Oke..siap gue tunggu penyelesaiannya! Dan untuk perhitungannya jangan lupa bawa kalkulator yaah takutnya otak lu gak sampe ke hitungannya, karena dipenuhi hasrat liar kemesuman!" Teriak Acha. Ashila yang sudah berjalan menjauh, masih bisa mendengarnya dan semakin geram. Sementara Nenek malah tergelak mendengar jawaban Acha. Begitu pun Amygdala dia terkejut melihat pembawaan gadis itu yang masih santai meski sudah ditampar, dan malah memberikan jawaban di luar perkiraan.

Tidak perlu melawan rasa marah dengan amarah yang sama, cukup dengan ketenangan dan candaan yang mungkin saja menjadi senjata yang menyakitkan..

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

dasar cewek sinting...Acha lawan z Cha cewek kaya gtu minus otak

2024-04-29

0

Adiba Shakila Atmarini

Adiba Shakila Atmarini

suka dngn ceritax..ada kocakx jga..ckup mnghibur..

2024-03-30

1

Arkan Nuril

Arkan Nuril

aku suka banget deh, kata2 bijak diakhir cerita 🥰🫰

2024-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2 Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3 Bab 3. Kita Sudah Selesai
4 Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5 Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6 Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7 Bab 7. Kita Sudah Selesai
8 Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9 Bab 9. Lho Kok Barengan?
10 Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11 Bab 11. Seperti Pacar beneran
12 Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13 Bab 13. Calon Suami Acha
14 Bab 14. Restu Bunda
15 Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16 Bab 16. Acha Baper...
17 Bab 17. Kok Bisa?
18 Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19 Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20 Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21 Bab 21. Acha yang Berbeda
22 Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23 Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24 Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25 Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26 Bab 26. Maunya Acha...
27 Bab 27. Bertemu Riko
28 Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29 Bab 29. Ternyata Acha...
30 Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31 Bab 31. Kamu Bajingan...
32 Bab 32. Acha yang Berisik
33 Bab 33. Menyimpan Rahasia
34 Bab 34. Cepu Atau Intel?
35 Bab 35. Tawakkal
36 Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37 Bab 37. Sefrekuensi
38 Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39 Bab 39. Rider Keren...
40 Bab 40. Gue Gak Peduli!
41 Bab 41. Bertaruh
42 Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43 Bab 43. Suka Melihatmu!
44 Bab 44. Qodarullah, Cha!
45 Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46 Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47 Bab 47. Acha Terkejut
48 Bab 48. Devan Marah
49 Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50 Bab 50. Dapur
51 Bab 51. V.E
52 Bab 52. Kehadiranmu
53 Bab 53. Tentang Perasaan
54 Bab 54. Rahasia Kita
55 Bab 55. Didukung Bunda
56 Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57 Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58 Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59 Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60 Bab 60. Pertarungan Acha
61 Bab 61. Pasangan Aneh
62 Bab 62. Acha Demam
63 Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64 Bab 64. Sefrekuensi
65 Bab 65. Tak Salah Pilih
66 Bab 66. Live Tiktok
67 Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68 Bab 68. Bye...Tante!
69 Bab 69. Acha Baper!
70 Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71 Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72 Bab 72. Kesederhanaan Acha
73 Bab 73. Tantangan Bunda
74 Bab 74. Geli
75 Bab 75. Kantor Geng Motor
76 Bab 76. Diumpetin Dimana?
77 Bab 77. Pulang Kampung
78 Bab 78. Acha Gabut
79 Bab 79. Ijab Qabul
80 Bab 80. Sprei Putih
81 Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82 Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83 Bab 83. Ikatan yang Sah
84 Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85 Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86 Bab 86. Bertemu Haidar
87 Bab 87. Di Rumah Nin!
88 Bab 88. Bertemu Bakteri
89 Bab 89. Satu Pemikiran
90 Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91 Bab 91. Coklat
92 Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93 Bab 92. Hanya Oke?
94 Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95 Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96 Bab 96. Dinner
97 Bab 97. Terlambat
98 Bab 98. Jangan Sombong
99 Bab 99. Bertahanlah!
100 Bab 100. Siuman
101 Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102 Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103 Bab 103. Kejutan
104 Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105 Bab 105. Acha Naik Stage
106 Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107 Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108 Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109 109. Karenanu Aku Tertawa
110 Bab 110. Kemesraan yang Unik
111 Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112 Bab 112. Kelakuan Acha
113 Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114 Bab 114. Gak Salah,Bang?
115 Bab 115. Baper!
116 Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117 Bab 117. She's Mine!
118 Bab 118. Berghibah...
119 Bab 119. Dicuekin...
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1. Luka di Bawah Guyuran Hujan
2
Bab 2. Gara-gara Makan Singkong
3
Bab 3. Kita Sudah Selesai
4
Bab 4. Kita Pacaran Aja, Yuuk!
5
Bab 5. Kamu Mau Aku Muliakan?
6
Bab 6. Dikenalin Sama Cucu Nenek
7
Bab 7. Kita Sudah Selesai
8
Bab 8. Maaf, Aku Belum Jatuh Cinta...
9
Bab 9. Lho Kok Barengan?
10
Bab 10. Sepiring Pisang Goreng
11
Bab 11. Seperti Pacar beneran
12
Bab 12.Wajah Acha Di Tumpukan Berkas
13
Bab 13. Calon Suami Acha
14
Bab 14. Restu Bunda
15
Bab 15. Takdir Yang Tak Terduga
16
Bab 16. Acha Baper...
17
Bab 17. Kok Bisa?
18
Bab 18. Mamang Grab Ganteng
19
Bab 19. Takut Jatuh Cinta
20
Bab 20. Aku Tidak Bisa Berjanji...Cha!
21
Bab 21. Acha yang Berbeda
22
Bab 22. Deal Jadi Pacar Beneran Yaa!
23
Bab 23. Tak Menyadari Perasaannya Sendiri...
24
Bab 24. Pacarnya yang Merasa Pacarku!
25
Bab 25. Bismillaah Mencintaimu...
26
Bab 26. Maunya Acha...
27
Bab 27. Bertemu Riko
28
Bab 28. Seperti Martabak Spesial
29
Bab 29. Ternyata Acha...
30
Bab 30. Mengikuti Kata Hati
31
Bab 31. Kamu Bajingan...
32
Bab 32. Acha yang Berisik
33
Bab 33. Menyimpan Rahasia
34
Bab 34. Cepu Atau Intel?
35
Bab 35. Tawakkal
36
Bab 36. Menunggu Jawaban Acha
37
Bab 37. Sefrekuensi
38
Bab. 38. Tiga Kata Keramat
39
Bab 39. Rider Keren...
40
Bab 40. Gue Gak Peduli!
41
Bab 41. Bertaruh
42
Bab 42. Aku Bukan Pecundang!
43
Bab 43. Suka Melihatmu!
44
Bab 44. Qodarullah, Cha!
45
Bab 45. Acha Tiba di Bandung
46
Bab 46. Amygdala dan Bisikan Acha
47
Bab 47. Acha Terkejut
48
Bab 48. Devan Marah
49
Bab 49. Acha Yang Selalu Mengejutkan
50
Bab 50. Dapur
51
Bab 51. V.E
52
Bab 52. Kehadiranmu
53
Bab 53. Tentang Perasaan
54
Bab 54. Rahasia Kita
55
Bab 55. Didukung Bunda
56
Bab 56. Rahasia Acha dan Bunda
57
Bab 57. Kenalan sama Owner Cafe Jingga
58
Bab 58. Acha Masih Tak Percaya
59
Bab 59. Acha dan Piala Berjalan
60
Bab 60. Pertarungan Acha
61
Bab 61. Pasangan Aneh
62
Bab 62. Acha Demam
63
Bab 63. Perhatian Ugal-ugalan Amygdala.
64
Bab 64. Sefrekuensi
65
Bab 65. Tak Salah Pilih
66
Bab 66. Live Tiktok
67
Bab 67. Rasa Penasaran Nisya
68
Bab 68. Bye...Tante!
69
Bab 69. Acha Baper!
70
Bab 70. Cuma Dua Digit, Cha!
71
Bab 71. Nanti Setelah Akad...
72
Bab 72. Kesederhanaan Acha
73
Bab 73. Tantangan Bunda
74
Bab 74. Geli
75
Bab 75. Kantor Geng Motor
76
Bab 76. Diumpetin Dimana?
77
Bab 77. Pulang Kampung
78
Bab 78. Acha Gabut
79
Bab 79. Ijab Qabul
80
Bab 80. Sprei Putih
81
Bab 81. Kamu Yang Pertama,Cha!
82
Bab 82. Kita Sholat Sunah Dulu, Cha!
83
Bab 83. Ikatan yang Sah
84
Bab 84. Selamat Menjadi Seorang Isteri!
85
Bab 85. Dijodohkan Tuhan
86
Bab 86. Bertemu Haidar
87
Bab 87. Di Rumah Nin!
88
Bab 88. Bertemu Bakteri
89
Bab 89. Satu Pemikiran
90
Bab 90. Bersamamu Aku Bahagia!
91
Bab 91. Coklat
92
Bab 92. Sarapan Pagi Di Marlioboro
93
Bab 92. Hanya Oke?
94
Bab 94. Buat Satu Bulan apa Satu Tahun?
95
Bab 95. Pelukan Di Balik Senja
96
Bab 96. Dinner
97
Bab 97. Terlambat
98
Bab 98. Jangan Sombong
99
Bab 99. Bertahanlah!
100
Bab 100. Siuman
101
Bab 101. Cintaku Mentok Di Kamu!
102
Bab 102. Sampai Bertemu Besok, Cha!
103
Bab 103. Kejutan
104
Bab 104. Varsha Evara Lagi...
105
Bab 105. Acha Naik Stage
106
Bab 106. Gak Mau Dipanggil Ibu!
107
Bab 107. Menginginkan Pengakuan
108
Bab 108. Gak Usah Ngajak!
109
109. Karenanu Aku Tertawa
110
Bab 110. Kemesraan yang Unik
111
Bab 111. Jangan Tinggalkan Aku!
112
Bab 112. Kelakuan Acha
113
Bab 113. Keroncong Vs Dangdut
114
Bab 114. Gak Salah,Bang?
115
Bab 115. Baper!
116
Bab 116. Kegilaan Pagi Ini
117
Bab 117. She's Mine!
118
Bab 118. Berghibah...
119
Bab 119. Dicuekin...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!