DUKUNGAN JUSTIN PADA REBECCA

"Becca, tunggu!!" teriak Justin.

Rebecca menoleh kearah Justin yang tadi memanggil dirinya, gadis itu menatap Justin yang nampak terengah-engah saat tiba didepannya.

"Ada apa Justin, kenapa kau terlihat tergesa?" tanya gadis bertubuh besar itu.

"Ya habis ngejar lo, emangnya apa lagi." balas Justin mengatur napasnya.

"Lo dari mana aja sih, kenapa baru keliatan? gue cariin lo tau, rumah lo juga sepi kaya gak ada penghuninya." ucap Justin terlihat khawatir.

Rebecca nampak bimbang harus berbicara apa pada Justin, gadis itu sendiri dua hari tidak masuk sekolah karena Beni tidak kunjung membukakan pintu kamar untuknya, ayahnya itu malah pergi menginap bersama Ibu Annna dan Nayla di kediaman neneknya yang berada di Bogor dan melupakan dia yang terkunci di kamar dan tidak diberi makan, sedangkan bi Asih, Beni sengaja menyuruh wanita itu untuk libur bekerja beberapa hari, dan Rebecca sendiri tidak tau alasannya apa.

"Aku ada acara keluarga, Justin, jadi tidak ke sekolah beberapa hari kemarin. Kamu tenang saja dan tidak perlu khawatir, semuanya baik-baik saja," ucap Rebecca dengan memberikan alasan.

Rebecca berusaha untuk melindungi dirinya dengan memberikan penjelasan yang tidak sepenuhnya jujur kepada Justin. Mungkin dia tidak ingin membeberkan situasi yang sulit yang sedang dia hadapi kepada orang lain. Dia berharap Justin akan menerima penjelasannya dan tidak bertanya lebih lanjut.

"Beneran? Yakin lo?" tanya Justin dengan nada curiga.

Justin merasa sedikit tidak percaya dengan alasan yang diberikan oleh Rebecca, terutama melihat kondisi tubuhnya yang terlihat kacau dengan mata sembab dan wajah yang pucat.

Rebecca mengangguk dengan tegas, berusaha meyakinkan Justin bahwa dia baik-baik saja. Namun, Justin tampaknya masih ragu. Dia menempelkan punggung tangannya di jidat Rebecca dan terkejut saat merasakan bahwa jidat Rebecca terasa panas.

"Lo demam, Becca!" ucapnya dengan khawatir.

"Gak, Justin, aku tidak apa-apa. Ya sudah, kalau begitu aku akan pergi ke kelas dulu ya," elak Rebecca.

Rebecca mencoba untuk pergi meninggalkan Justin, tetapi Justin dengan mudah mencegahnya.

"Lo harus ke UKS, gue gak mau lo sakit," ucap Justin dengan tegas.

"Tapi aku tidak apa-apa, Justin, please, aku ingin ke kelas," ujar Rebecca memohon.

Justin menghela napas dengan rasa pasrah. Dia hanya ingin melihat gadis di depannya ini sehat, karena dia tidak tega melihat kondisi Rebecca yang semakin memburuk dari hari ke hari.

"Oke, lo gue izinin ke kelas. Tapi ingat, kalau lo merasa sakit, lo harus ke UKS, dan istirahat. Nanti bakal gue cek lagi kondisi tubuh lo," ucap Justin dengan rasa pasrah.

Rebecca merasa lega mendengar izin dari Justin, meskipun dia masih merasa tidak enak badan. Dia berjanji untuk mengikuti saran Justin dan mengurus dirinya sendiri dengan baik. Rebecca berterima kasih kepada Justin atas perhatiannya dan berharap agar kondisinya membaik seiring berjalannya waktu.

"Terima kasih, Justin," ucap Rebecca dengan perasaan lega.

Rebecca merasa lega karena Justin membantunya menuju kelas. Sementara itu, seseorang menatap tajam ke arah mereka berdua.

"Cewek lo selingkuh ya, Leon?" tanya Nathan sambil melihat ke arah Justin dan Rebecca.

"Kalau gue liat dia gercep juga ya, seleranya jelek banget," celetuk Daniel merujuk pada Justin.

"Hush! Jangan gitu, lo. Bagaimana pun Rebecca dan kita ini adalah ciptaan Tuhan, jadi jangan mengejek penampilan orang," ucap Fano dengan bijaksana.

Fano menegur Nathan dan Daniel, mengingatkan mereka untuk tidak mengejek penampilan orang lain. Dia mengingatkan mereka bahwa kita semua diciptakan oleh Tuhan dengan keunikan dan keindahan masing-masing, dan kita harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

"Bacot lo pada?!" umpat Leon dengan begitu kesal.

Leon pergi dari tempat itu, meninggalkan ketiga sahabatnya. Lelaki itu merasa moodnya menjadi kacau saat melihat Rebecca dan Justin berjalan bersama.

"Lo sih, Nath, coba lo diam aja, gak usah ngomporin!" ucap Daniel menyalahkan Nathan.

"Lo juga, ya! Enak aja gue yang lo salahin!" ujar Nathan membela diri.

Fano menatap jengah kedua sahabatnya ini. Sejak taruhan itu dimulai, persahabatan mereka sedikit berantakan, dan semuanya bermula dari permainan PlayStation di kediaman mereka.

"Pokoknya, gue gak mau tahu. Taruhan ini harus berakhir! Gue gak mau kita semua harus bertengkar hanya karena masalah sepele!" ucap Fano dengan begitu tegas.

Lelaki itu pergi menyusul Leon ke kelasnya. Dia berharap Nathan dan Daniel bisa meresapi apa yang dia harapkan dan menyadari pentingnya menjaga persahabatan mereka daripada terjebak dalam taruhan yang merusak hubungan mereka. Fano berharap agar mereka bisa kembali seperti dulu, saling mendukung dan menghargai satu sama lain.

"Dengarin tuh, Nath. Kalau lo mau, lo aja yang pacaran sama si Becca gendut itu," ucap Daniel memojokan Nathan.

"Cih! najis banget gue, tuh gajah bukan selera gue." jawab Nathan merasa tidak sudi.

Daniel terkekeh mendengar jawaban dari Nathan barusan, siapapun pasti akan menolak memacari Rebecca apalagi ditambah penampilannya yang kuno, gendut dan kulitnya yang sangat tidak terawat. Memandangnya saja sangat jijik, apalagi memacarinya.

Istirahat pun tiba, dan Leon beserta teman-temannya duduk di salah satu meja di kantin.

"Gue rasa taruhan kita sudah cukup sampai di sini, Leon. Gue gak mau persahabatan kita hancur karena taruhan gila ini. Gue gak mau kita terus bertengkar hanya karena masalah dengan si 'gendut' itu," ucap Nathan kepada Leon.

Leon menatap Nathan dan terkekeh, "Gue akan tetap memenuhi taruhan kita. Gue akan menyelesaikan ini sampai tuntas! Jadi, kalian semua tidak perlu khawatir."

"Udahlah, Leon. Kita sudah berteman sejak sekolah dasar.  gue gak mau kita menjadi musuh," sahut Fano sambil mencoba membujuk Leon.

Namun, Leon menggelengkan kepalanya. Dia tetap bertekad untuk melakukan apa yang harus dia lakukan karena melihat Rebecca menderita membuatnya merasa sangat senang.

Nathan, Fano, dan Daniel menghela nafas dengan rasa pasrah. Bagi mereka, yang terpenting adalah mereka sudah membatalkan taruhan gila itu. Jika terjadi sesuatu di masa depan, itu akan menjadi urusan Leon seorang diri yang masih bersikeras melakukannya.

"Terserah lo deh, pusing kepala gue!" ucap Nathan dengan rasa pasrah.

Di tempat yang berbeda, Rebecca dan Justin sedang duduk bersantai di bawah pohon di halaman belakang sekolah mereka.

"Justin, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Rebecca.

"Tentu, apa yang ingin kamu tanyakan, Becca?" jawab Justin.

"Bagaimana rasanya merasa disayang dan diinginkan oleh semua orang?" tanya Rebecca sambil menatap Justin.

Justin memandang Rebecca dengan ekspresi penuh kasih sayang. Dia tidak buta akan situasi yang dialami oleh Rebecca dengan orangtuanya, yang telah membuat Rebecca merasa perlu bertanya seperti itu.

"Becca, rasanya disayang dan diinginkan itu indah. Itu berarti seseorang peduli dan menghargai kita, merasa bahwa kita penting dalam hidup mereka. Tapi, ingatlah bahwa cinta dan kasih sayang sejati datang dari orang-orang yang benar-benar memahami dan menghargai kita apa adanya," jawab Justin dengan lembut.

Justin berusaha memberikan dukungan dan pengertian kepada Rebecca, menunjukkan bahwa dia ada di sampingnya dan peduli dengan perasaannya. Dia berharap bisa membantu Rebecca merasakan bahwa dia juga dihargai dan disayangi oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk Justin sendiri.

Rebecca menitikkan air mata, dan dia berusaha untuk menghapusnya, tetapi rasanya tidak bisa menahannya lagi. Justin menyadari hal itu dan dengan lembut memegang kedua tangan Rebecca.

"Nangislah, Becca. Jangan ditahan. Nangislah sampai puas, sampai beban di hati lo sedikit lega," ucap Justin dengan penuh pengertian.

Justin mengerti bahwa terkadang menangis adalah cara yang baik untuk melepaskan emosi yang terpendam. Dia ingin Rebecca merasakan kenyamanan dan dukungan dari dirinya. Dia membiarkan Rebecca merasakan dan mengungkapkan perasaannya dengan bebas, menawarkan bahu untuk menumpahkan air mata dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Justin berharap bahwa dengan melepaskan air mata, Rebecca akan merasa lebih ringan dan dapat menemukan ketenangan di dalam hatinya.

Rebecca menangis, membiarkan air matanya mengalir begitu saja. Justin mendekap tubuh Rebecca yang gemuk dengan erat, memberikan dukungan dan kekuatan padanya. Dia menguatkan gadis itu, meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Justin membiarkan Rebecca merasakan kehangatan dan kenyamanan dalam dekapannya. Dia berusaha memberikan rasa aman dan keyakinan bahwa dia akan selalu ada di samping Rebecca, mendukungnya melalui masa-masa sulit. Justin berjanji bahwa mereka akan melewati ini bersama-sama, dan dia akan selalu ada untuk Rebecca.

Rebecca merasa terhibur dengan kehadiran Justin dan dukungannya. Dia merasa bahwa dia tidak sendirian dalam kesedihannya dan bahwa ada seseorang yang benar-benar peduli dan menghargainya apa adanya. Dalam pelukan Justin, Rebecca merasa sedikit lebih kuat dan yakin bahwa dia akan bisa menghadapi tantangan yang ada di hadapannya.

"Terima kasih, Justin. Kamu sudah mau menjadi bagian dalam hidupku. Berkat kamu, aku tidak lagi merasa kesepian," ucap Rebecca dengan tulus.

Rebecca merasa sangat berterima kasih kepada Justin atas kehadirannya yang penuh perhatian dan dukungan. Dia merasa bahwa Justin telah membawa cahaya dan kehangatan ke dalam hidupnya, mengisi ruang yang sebelumnya terasa kosong dan sepi. Dengan Justin di sisinya, Rebecca merasa bahwa dia memiliki seseorang yang benar-benar memahami dan menghargainya.

Rebecca berjanji untuk menjaga hubungan mereka dan memberikan dukungan yang sama kepada Justin. Dia berharap bahwa mereka dapat terus saling mendukung dan tumbuh bersama dalam persahabatan mereka.

Klik!

Seseorang mengambil gambar Rachel dan Justin yang sedang berpelukan di belakang halaman sekolah.

"Yes dapat, ayo kita pergi." ucap seorang gadis.

"Lo stikerin ya wajahnya justin, gue gak mau dia dapat masalah." ucap Maria.

"Alah Mar, lagian cinta lo sama dia bertepuk sebelah tangan tau." sahut belle mengejek sahabatnya.

"Apa sih lo, gue kan cuma mau melindungi pangeran gue." ucap Maria membela diri.

Nasya menatap jengah sahabatnya itu,"Iya maria, udah sepuluh kali lo bilang gitu." ucapnya dengan jengkel.

Nasya, Belle dan Maria baru saja mengintip Rebecca dan Justin berpelukan, jika foto ini tersebar maka sekolah mereka akan gempar dengan skandal yang dibuat oleh Rebecca si gadis upik abu.

Terpopuler

Comments

Bian

Bian

👍👍

2024-01-01

1

lihat semua
Episodes
1 KALAH TARUHAN
2 DITUDUH TEBAR PESONA
3 LEON JAHAT
4 ADA APA DENGAN PERASAAN LEON
5 SUPRISE UNTUK ALANA
6 PHOTO DAN VIDEO ANCAMAN
7 PENGIRIM MISTERIUS
8 DUKUNGAN JUSTIN PADA REBECCA
9 LO MILIK GUE SEKARANG
10 MAKAN MALAM SAHABAT LAMA
11 GAMBAR YANG TERSEBAR
12 DIKELUARKAN
13 TEMPAT BARU, HARAPAN BARU
14 JUSTIN KHAWATIR PADA REBECCA
15 JERITAN MENYEDIHKAN
16 TEMAN BARU
17 LEON MARAH
18 LEON KERAS KEPALA
19 PERTEMUAN TIDAK TERDUGA
20 REBECCA MEMOHON
21 JUSTIN DAN LEON BERTENGKAR
22 NATHAN & REBECCA
23 HAL YANG DI TAKUTKAN TERJADI
24 SISILIA KHAWATIR DENGAN PERUBAHAN ANAKNYA
25 KEMARAHAN LEON & KESUCIAN REBECCA
26 SENJATA MAKAN TUAN
27 SALMA MERASA SANGAT CEMAS
28 SAH SUAMI ISTRI
29 CINTA DI TOLAK
30 RENCANA INGIN PUNYA ANAK BERAPA?
31 PURA-PURA BAHAGIA
32 LEON JATUH SAKIT
33 PERTEMUAN DENGAN SAHABAT
34 PERTEMUAN
35 SATU BULAN
36 KUE COKLAT DAN BUNGA LILY.
37 MELANJUTKAN HIDUP BERDUA
38 HARUS BAHAGIA WALAU TANPA DIRINYA
39 TERNYATA DIALAH SELAMA INI
40 MAKANAN VIETNAM
41 PENJELASAN BIKIN NAIK DARAH
42 LEON PENYEBAR BERITA BOHONG
43 PERSAHABATAN HANCUR
44 MEMBUJUK REBECCA
45 KEDATANGAN DANIEL
46 KARMA BAGI LEON?
47 SEDIKIT HARAPAN BAGI LEON
48 ASHLY PUTRI ALISIA
49 STEFANO ADALAH PRIA TOLOL
50 PENUSUKAN
51 STEFANO GERAM
52 PEMBALASAN AWAL
53 MELAKUKAN HAL YANG SAMA
54 TIDAK SEPERTI DAHULU LAGI
55 PERTEMUAN TIDAK BERAKHIR DAMAI
56 TAMU TIDAK TERDUGA
57 NINA BERBUAT ULAH
58 COBAAN BAGI LEON DAN LAURA
59 KEMBALI PULANG
60 KEBAHAGIAN MILIK REBECCA DAN STEFANO
61 ASHLEY DAN LEON BERTEMU
62 KEMBALI BERTEMU DI TAMAN
63 PERTEMUAN DI RESTORAN JEPANG
64 STEFANO DAN LEON BERBICARA SERIUS
65 KE PEMAKAMAN MELEPAS RINDU
66 BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK LAGI DEMI ASHLEY
67 KEMANA ASHLEY
68 PENCARIAN YANG NIHIL
69 KESELAMATAN LEON DAN ASHLEY TERANCAM
70 ASHLEY DI TEMUKAN
71 KONDISI ASHLEY DAN LEON
72 APAKAH NINA LULUH?
73 HARAPAN BARU BAGI KESEMBUHAN LEON
74 KEBERSAMAAN MULAI TERJALIN KEMBALI
75 AKHIR DARI SEMUA INI ADALAH BERDAMAI DENGAN MASALALU.
Episodes

Updated 75 Episodes

1
KALAH TARUHAN
2
DITUDUH TEBAR PESONA
3
LEON JAHAT
4
ADA APA DENGAN PERASAAN LEON
5
SUPRISE UNTUK ALANA
6
PHOTO DAN VIDEO ANCAMAN
7
PENGIRIM MISTERIUS
8
DUKUNGAN JUSTIN PADA REBECCA
9
LO MILIK GUE SEKARANG
10
MAKAN MALAM SAHABAT LAMA
11
GAMBAR YANG TERSEBAR
12
DIKELUARKAN
13
TEMPAT BARU, HARAPAN BARU
14
JUSTIN KHAWATIR PADA REBECCA
15
JERITAN MENYEDIHKAN
16
TEMAN BARU
17
LEON MARAH
18
LEON KERAS KEPALA
19
PERTEMUAN TIDAK TERDUGA
20
REBECCA MEMOHON
21
JUSTIN DAN LEON BERTENGKAR
22
NATHAN & REBECCA
23
HAL YANG DI TAKUTKAN TERJADI
24
SISILIA KHAWATIR DENGAN PERUBAHAN ANAKNYA
25
KEMARAHAN LEON & KESUCIAN REBECCA
26
SENJATA MAKAN TUAN
27
SALMA MERASA SANGAT CEMAS
28
SAH SUAMI ISTRI
29
CINTA DI TOLAK
30
RENCANA INGIN PUNYA ANAK BERAPA?
31
PURA-PURA BAHAGIA
32
LEON JATUH SAKIT
33
PERTEMUAN DENGAN SAHABAT
34
PERTEMUAN
35
SATU BULAN
36
KUE COKLAT DAN BUNGA LILY.
37
MELANJUTKAN HIDUP BERDUA
38
HARUS BAHAGIA WALAU TANPA DIRINYA
39
TERNYATA DIALAH SELAMA INI
40
MAKANAN VIETNAM
41
PENJELASAN BIKIN NAIK DARAH
42
LEON PENYEBAR BERITA BOHONG
43
PERSAHABATAN HANCUR
44
MEMBUJUK REBECCA
45
KEDATANGAN DANIEL
46
KARMA BAGI LEON?
47
SEDIKIT HARAPAN BAGI LEON
48
ASHLY PUTRI ALISIA
49
STEFANO ADALAH PRIA TOLOL
50
PENUSUKAN
51
STEFANO GERAM
52
PEMBALASAN AWAL
53
MELAKUKAN HAL YANG SAMA
54
TIDAK SEPERTI DAHULU LAGI
55
PERTEMUAN TIDAK BERAKHIR DAMAI
56
TAMU TIDAK TERDUGA
57
NINA BERBUAT ULAH
58
COBAAN BAGI LEON DAN LAURA
59
KEMBALI PULANG
60
KEBAHAGIAN MILIK REBECCA DAN STEFANO
61
ASHLEY DAN LEON BERTEMU
62
KEMBALI BERTEMU DI TAMAN
63
PERTEMUAN DI RESTORAN JEPANG
64
STEFANO DAN LEON BERBICARA SERIUS
65
KE PEMAKAMAN MELEPAS RINDU
66
BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK LAGI DEMI ASHLEY
67
KEMANA ASHLEY
68
PENCARIAN YANG NIHIL
69
KESELAMATAN LEON DAN ASHLEY TERANCAM
70
ASHLEY DI TEMUKAN
71
KONDISI ASHLEY DAN LEON
72
APAKAH NINA LULUH?
73
HARAPAN BARU BAGI KESEMBUHAN LEON
74
KEBERSAMAAN MULAI TERJALIN KEMBALI
75
AKHIR DARI SEMUA INI ADALAH BERDAMAI DENGAN MASALALU.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!