SUPRISE UNTUK ALANA

"Terima kasih, Justin, atas tumpangannya," ucap Rebecca.

"Iya, sama-sama, Becca," balas Justin.

Setelah itu, Rebecca pamit dan masuk ke halaman sekolahnya dengan langkah tertatih, meninggalkan Justin yang masih berada di halaman depan sekolah.

Awalnya, Justin ingin mengantar Rebecca sampai ke kelasnya, tapi gadis itu menolak karena Rebecca menyangka bahkan lelaki itu akan terlambat ke sekolahnya dan hingga sampai saat ini gadis itu tidak tahu bahwa Justin akan satu sekolah dengannya.

"Gue tau lo rapuh, Becca. Semoga kehadiran gue di sekolah ini bisa membuat hidup lo lebih berwarna," ucap Justin sambil menatap kepergian Rebecca.

Setelah itu, dia menyalakan mesin mobilnya dan menuju ke arah parkiran. Saat Justin sudah memarkirkan mobilnya, dia terburu-buru turun dari mobil dan berjalan menuju halaman sekolah. Namun, langkahnya terhenti ketika seseorang hampir menabraknya.

"Woy! Hati-hati dong lo?!" makinya Justin dengan kesal.

Lelaki yang mengendarai motor itu hanya menoleh sekilas sebelum melanjutkan perjalanannya menuju parkiran.

"Widih, ada yang berani sama lo, tuh Leon," ucap Nathan sambil menatap Justin yang sudah pergi masuk ke gedung sekolah.

"Siapa sih dia?" tanya Leon.

"Anak baru, pindahan dari luar negeri. Gue dengar infonya dari Ibu Pelangi!" sahut Daniel.

"Rese banget!" ucap Leon dengan kesal.

Entah mengapa, dia sangat kesal melihat Justin, padahal mereka tidak saling mengenal sebelumnya.

"Ah udah, gak usah dibahas! Mending sekarang kita masuk, sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi," ucap Stefano sambil pergi duluan meninggalkan para sahabatnya.

Para sahabatnya mengikuti langkah Stefano dan bersiap-siap untuk masuk ke dalam gedung sekolah.

Dengan keringat bercucuran, Rebecca akhirnya tiba di kelasnya. Gadis itu merasa senang saat masuk ke dalam kelas dan melihat kondisi bangku dan meja belajarnya tetap rapi, tidak seperti biasanya.

"Morning, gendut. Kaki lo kenapa tuh? Habis nyungsep ya lo?" tanya Roni sembari tertawa.

Rebecca hanya menanggapi dengan tersenyum saja. Meskipun Roni suka meledeknya, tapi lelaki itu cukup peka dan menanyakan tentang kondisinya, meski masih dengan nada mengejek.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa Ibu Dian dengan senyuman mengembangnya.

"Cepat duduk, Rebecca. Pelajaran saya akan segera dimulai!" ucap Ibu Dian dengan nada tegas.

Rebecca pun menunduk takut. Gadis itu dengan tertatih berjalan menuju kursi dan mejanya. Ibu Dian selalu menatapnya dengan tatapan sengit dan berbeda saat dia menatap siswa dan siswi lainnya.

Selama pelajaran Ibu Dian, Rebecca hanyalah seperti bayangan di kelas ini. Saat absen, namanya selalu dilewatkan, bahkan saat membuat tugas kelompok, namanya tidak pernah terdaftar di daftar nama yang dipilih oleh Ibu Dian. Gadis itu pun menatap sedih seseorang yang berdiri di depan papan tulis tersebut.

"Kapan ya Ibu Dian akan menganggapku seperti anak-anak lainnya?" gumamnya pelan.

Rebecca merasa sedih dan terabaikan oleh Ibu Dian, yang tidak memberikan perhatian yang sama seperti yang diberikan kepada siswa lain. Dia berharap suatu hari bisa diperlakukan dengan adil dan dianggap seperti siswa lainnya.

Di kelas yang berbeda, terlihat Justin tengah memperkenalkan dirinya di depan kelas. Lelaki itu memasuki kelas 11 IPA 1 yang sama dengan Leon dan sahabat-sahabatnya yang lain.

"Wih, ganteng banget tuh, cowok,"

"Lebih ganteng daripada geng Leon,"

"Wajah Indo, sumpah ganteng banget."

Pujian terus mengalir untuk Justin, lelaki itu dengan senyum manisnya mampu memikat perhatian para siswi di kelas barunya. Namun, berbeda dengan Leon dan sahabatnya, keempat lelaki itu menatap dengan tidak suka ke arah Justin, merasa bahwa lelaki itu terlalu sok kegantengan.

"Kalo gue bilang sih dia caper!" celetuk Daniel.

Leon menatap jengah lelaki yang berdiri di depannya. Dia merasa kehadiran Justin di sekolah ini akan membuat popularitasnya sebagai "most wanted" di sekolah berkurang. Leon merasa terancam oleh kehadiran Justin dan khawatir bahwa perhatian dari teman-teman sekelasnya akan beralih kepadanya.

"Apa ada yang ingin ditanyakan lagi, anak-anak?" tanya Ibu Pelangi.

"Minta nomor WhatsApp-nya boleh gak, Justin?" ucap Maria dengan tatapan genitnya.

"Hoohooo, norak lo, Maria!" teriak Nathan yang duduk tepat di belakang gadis itu.

Maria menengok ke belakang dengan tatapan sengitnya. "Apaan sih, lo? Gak jelas banget!" protes Maria.

"Maria dan Nathan, sudah! Jangan bertengkar lagi!" ucap Ibu Pelangi meninggikan suaranya.

Ibu Pelangi menegur Maria dan Nathan dengan suara yang tegas, berharap untuk menghentikan pertengkaran mereka.

"Justin, silahkan kamu duduk di samping Antonio," ucap Ibu Pelangi sambil menunjuk bangku di samping lelaki berkacamata bulat itu.

"Terima kasih, Ibu Pelangi," ucap Justin dengan sopan.

Justin pun menghampiri Antonio yang sedari tadi tertunduk. Setelah itu, dia meletakkan tas miliknya di sampingnya.

"Kenalin, nama gue Justin," ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangannya.

Antonio menoleh ke arah Justin yang tersenyum padanya. Setelah itu, dengan gerakan pelan, Antonio menerima uluran tangan Justin.

"Aku Antonio," ucapnya dengan suara pelan.

"Salam pertemanan dari gue," ucap Justin.

Antonio menatapnya dengan tatapan takjub, terkejut saat Justin mengucapkan salam pertemanan padanya.

"Terima kasih sudah menganggapku teman," ucap Antonio dengan tulus.

Sama seperti Rebecca, Antonio juga tidak memiliki teman. Lelaki berkacamata bulat itu biasanya menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan yang sepi dan jauh dari siswa dan siswi lainnya.

Antonio merasa lebih nyaman dalam kesendirian dan menemukan ketenangan di tengah buku-buku dan pengetahuan yang ada di perpustakaan. Meskipun kadang-kadang merasa kesepian, dia tetap menghargai waktu yang dia habiskan untuk belajar dan mengeksplorasi dunia melalui bacaan.

Dan lelaki itu menganggap bahwa buku-buku di perpustakaan adalah sahabat-sahabatnya.

Bel istirahat pun berbunyi, dan terlihat Antonio ingin segera pergi meninggalkan kelas. Namun, lengannya dicekal oleh Justin.

"Antonio, gue mau tanya, lo tau gak dimana kelas Rebecca?" tanya Justin yang tidak mengetahui di mana kelas Rebecca berada.

"Cewek yang gemuk itu?" tanya Antonio untuk memastikan.

Justin mengangguk mengiyakan.

"Dia kelas 11 IPS 5, kelasnya ada di seberang sana, paling ujung dekat gudang," ucap Antonio sambil menunjukkan jalan ke kelas Rebecca.

"Oke, thanks ya!" ucap Justin sambil berterima kasih.

Setelah itu, Justin pergi dengan tujuan ingin menghampiri Rebecca. Lelaki itu ingin membuat kejutan untuk gadis tersebut.

Rebecca ingin segera pergi dari kelasnya. Gadis itu berjalan tertatih, menggunakan tongkatnya, dan mencari tempat sepi agar dia bisa beristirahat. Saat keluar dari kelas, langkahnya terhenti saat Leon berada tepat di hadapannya. Leon mendekati Rebecca dengan senyum smirknya dan merebut tongkat yang digunakan oleh gadis itu.

"Mau kemana lo?" tanya Leon dengan nada ketus.

"Bukan urusanmu, Leon!" jawab Rebecca dengan tegas.

Leon menatap gadis di depannya dengan terkekeh. Setelah itu, dia mencengkram tangan Rebecca hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Lepaskan tanganmu, Leon! Kau menyakitiku!" ringis Rebecca, menahan rasa sakit.

Leon membeisikan sesuatu pada Rebecca. "Lo gak usah kecantikan, lo masih statusnya jadi pacar gue! Dan lo jangan pernah dekat-dekat dengan siapapun, tapi lo jangan kegeeran. Gue ngelakuin ini bukan karena perduli, tapi karena menjalankan taruhan gue yang sialan itu," ucapnya dengan tajam.

Rebecca mencoba menghempaskan cengkraman Leon padanya. Setelah itu, dengan berlinang air mata, gadis itu menatap Leon.

"Kamu bukan siapa-siapa bagiku, Leon, dan kamu gak berhak mengatur kehidupanku."

"Becca!" sapa Justin yang berdiri tidak jauh dari Leon dan Rebecca.

Gadis itu menghapus air matanya dan menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Sementara itu, Leon menghempaskan tongkat Rebecca dan pergi dari sana.

"Justin, kok kamu ada di sini? Kamu bolos?" tanya Rebecca dengan polosnya.

"Lo gak lihat gue pake baju yang sama kaya lo?" tanya Justin sambil menunjukkan lambang sekolah yang sama.

"Astaga, kok aku baru nyadar sih. Kamu jahat banget baru ngasih tau sekarang," ucap Rebecca antusias.

"Gue mau ngasih lo surprise. Ngomong-ngomong, tuh anak ngapain datangin lo?" tanya Justin tentang keberadaan Leon tadi.

"Ah, dia mencari temannya tapi temannya tidak ada," jawab Rebecca, berbohong.

"Oh gitu, lo mau kemana nih? Ke kantin?" tanya Justin pada Rebecca.

Gadis itu menggeleng pelan. "Aku pengen ke taman belakang sekolah, Justin. Di sana biasanya aku menghabiskan waktu istirahatku," ucap Rebecca.

"Gue boleh ikut kan?" tanya Justin.

"Kamu beneran mau?" ucap Rebecca memastikan.

"Iya, bener!" jawab Justin.

"Yaudah, ayok!" ajak Rebecca.

Justin pun membantu Rebecca berjalan ke tempat yang biasa digunakan gadis itu untuk beristirahat.

Di tempat berbeda, Leon dengan wajah kesalnya sedang berada di kantin. Lelaki itu menyusul sahabat-sahabatnya yang lain setelah pertemuannya dengan Rebecca.

"Kenapa muka lo kaya kesal gitu?" tanya Stefano yang menyadari perubahan wajah sahabatnya.

"Kesambet setan gudang kali," celetuk Daniel sambil tertawa.

Leon menatap kesal ke arah Daniel. Suasana hatinya sedang tidak baik, tapi sahabatnya yang satu ini malah membuat lelucon yang menurutnya sangat tidak lucu.

"Pacar lo mana, Leon?" tanya Nathan.

"Gue jomblo!" jawab Leon dengan tegas.

Nathan terkekeh. "Lo gak lupakan sama taruhan kita, setengah tahun, Leon," ucap Nathan mengingatkan.

"Is, rese lo?!" desis Leon, semakin kesal.

Lelaki itu pergi meninggalkan para sahabatnya yang masih berada di kantin. Mood Leon benar-benar hancur, dan ini semua karena Rebecca, si cewek gendut itu.

"Awas aja lo, gue akan membuat lo serasa di neraka!" gumam Leon saat melihat Rebecca dan Justin saling bertukar canda tawa di taman belakang sekolah.

Episodes
1 KALAH TARUHAN
2 DITUDUH TEBAR PESONA
3 LEON JAHAT
4 ADA APA DENGAN PERASAAN LEON
5 SUPRISE UNTUK ALANA
6 PHOTO DAN VIDEO ANCAMAN
7 PENGIRIM MISTERIUS
8 DUKUNGAN JUSTIN PADA REBECCA
9 LO MILIK GUE SEKARANG
10 MAKAN MALAM SAHABAT LAMA
11 GAMBAR YANG TERSEBAR
12 DIKELUARKAN
13 TEMPAT BARU, HARAPAN BARU
14 JUSTIN KHAWATIR PADA REBECCA
15 JERITAN MENYEDIHKAN
16 TEMAN BARU
17 LEON MARAH
18 LEON KERAS KEPALA
19 PERTEMUAN TIDAK TERDUGA
20 REBECCA MEMOHON
21 JUSTIN DAN LEON BERTENGKAR
22 NATHAN & REBECCA
23 HAL YANG DI TAKUTKAN TERJADI
24 SISILIA KHAWATIR DENGAN PERUBAHAN ANAKNYA
25 KEMARAHAN LEON & KESUCIAN REBECCA
26 SENJATA MAKAN TUAN
27 SALMA MERASA SANGAT CEMAS
28 SAH SUAMI ISTRI
29 CINTA DI TOLAK
30 RENCANA INGIN PUNYA ANAK BERAPA?
31 PURA-PURA BAHAGIA
32 LEON JATUH SAKIT
33 PERTEMUAN DENGAN SAHABAT
34 PERTEMUAN
35 SATU BULAN
36 KUE COKLAT DAN BUNGA LILY.
37 MELANJUTKAN HIDUP BERDUA
38 HARUS BAHAGIA WALAU TANPA DIRINYA
39 TERNYATA DIALAH SELAMA INI
40 MAKANAN VIETNAM
41 PENJELASAN BIKIN NAIK DARAH
42 LEON PENYEBAR BERITA BOHONG
43 PERSAHABATAN HANCUR
44 MEMBUJUK REBECCA
45 KEDATANGAN DANIEL
46 KARMA BAGI LEON?
47 SEDIKIT HARAPAN BAGI LEON
48 ASHLY PUTRI ALISIA
49 STEFANO ADALAH PRIA TOLOL
50 PENUSUKAN
51 STEFANO GERAM
52 PEMBALASAN AWAL
53 MELAKUKAN HAL YANG SAMA
54 TIDAK SEPERTI DAHULU LAGI
55 PERTEMUAN TIDAK BERAKHIR DAMAI
56 TAMU TIDAK TERDUGA
57 NINA BERBUAT ULAH
58 COBAAN BAGI LEON DAN LAURA
59 KEMBALI PULANG
60 KEBAHAGIAN MILIK REBECCA DAN STEFANO
61 ASHLEY DAN LEON BERTEMU
62 KEMBALI BERTEMU DI TAMAN
63 PERTEMUAN DI RESTORAN JEPANG
64 STEFANO DAN LEON BERBICARA SERIUS
65 KE PEMAKAMAN MELEPAS RINDU
66 BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK LAGI DEMI ASHLEY
67 KEMANA ASHLEY
68 PENCARIAN YANG NIHIL
69 KESELAMATAN LEON DAN ASHLEY TERANCAM
70 ASHLEY DI TEMUKAN
71 KONDISI ASHLEY DAN LEON
72 APAKAH NINA LULUH?
73 HARAPAN BARU BAGI KESEMBUHAN LEON
74 KEBERSAMAAN MULAI TERJALIN KEMBALI
75 AKHIR DARI SEMUA INI ADALAH BERDAMAI DENGAN MASALALU.
Episodes

Updated 75 Episodes

1
KALAH TARUHAN
2
DITUDUH TEBAR PESONA
3
LEON JAHAT
4
ADA APA DENGAN PERASAAN LEON
5
SUPRISE UNTUK ALANA
6
PHOTO DAN VIDEO ANCAMAN
7
PENGIRIM MISTERIUS
8
DUKUNGAN JUSTIN PADA REBECCA
9
LO MILIK GUE SEKARANG
10
MAKAN MALAM SAHABAT LAMA
11
GAMBAR YANG TERSEBAR
12
DIKELUARKAN
13
TEMPAT BARU, HARAPAN BARU
14
JUSTIN KHAWATIR PADA REBECCA
15
JERITAN MENYEDIHKAN
16
TEMAN BARU
17
LEON MARAH
18
LEON KERAS KEPALA
19
PERTEMUAN TIDAK TERDUGA
20
REBECCA MEMOHON
21
JUSTIN DAN LEON BERTENGKAR
22
NATHAN & REBECCA
23
HAL YANG DI TAKUTKAN TERJADI
24
SISILIA KHAWATIR DENGAN PERUBAHAN ANAKNYA
25
KEMARAHAN LEON & KESUCIAN REBECCA
26
SENJATA MAKAN TUAN
27
SALMA MERASA SANGAT CEMAS
28
SAH SUAMI ISTRI
29
CINTA DI TOLAK
30
RENCANA INGIN PUNYA ANAK BERAPA?
31
PURA-PURA BAHAGIA
32
LEON JATUH SAKIT
33
PERTEMUAN DENGAN SAHABAT
34
PERTEMUAN
35
SATU BULAN
36
KUE COKLAT DAN BUNGA LILY.
37
MELANJUTKAN HIDUP BERDUA
38
HARUS BAHAGIA WALAU TANPA DIRINYA
39
TERNYATA DIALAH SELAMA INI
40
MAKANAN VIETNAM
41
PENJELASAN BIKIN NAIK DARAH
42
LEON PENYEBAR BERITA BOHONG
43
PERSAHABATAN HANCUR
44
MEMBUJUK REBECCA
45
KEDATANGAN DANIEL
46
KARMA BAGI LEON?
47
SEDIKIT HARAPAN BAGI LEON
48
ASHLY PUTRI ALISIA
49
STEFANO ADALAH PRIA TOLOL
50
PENUSUKAN
51
STEFANO GERAM
52
PEMBALASAN AWAL
53
MELAKUKAN HAL YANG SAMA
54
TIDAK SEPERTI DAHULU LAGI
55
PERTEMUAN TIDAK BERAKHIR DAMAI
56
TAMU TIDAK TERDUGA
57
NINA BERBUAT ULAH
58
COBAAN BAGI LEON DAN LAURA
59
KEMBALI PULANG
60
KEBAHAGIAN MILIK REBECCA DAN STEFANO
61
ASHLEY DAN LEON BERTEMU
62
KEMBALI BERTEMU DI TAMAN
63
PERTEMUAN DI RESTORAN JEPANG
64
STEFANO DAN LEON BERBICARA SERIUS
65
KE PEMAKAMAN MELEPAS RINDU
66
BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK LAGI DEMI ASHLEY
67
KEMANA ASHLEY
68
PENCARIAN YANG NIHIL
69
KESELAMATAN LEON DAN ASHLEY TERANCAM
70
ASHLEY DI TEMUKAN
71
KONDISI ASHLEY DAN LEON
72
APAKAH NINA LULUH?
73
HARAPAN BARU BAGI KESEMBUHAN LEON
74
KEBERSAMAAN MULAI TERJALIN KEMBALI
75
AKHIR DARI SEMUA INI ADALAH BERDAMAI DENGAN MASALALU.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!