Mendatangi Vila Bing

Jam sepuluh malam, Bing masih duduk di taman. Beberapa pengawal terlihat hanya duduk-duduk tak jauh dari Bing duduk. Bing ditemani oleh seorang tua yang berumur lebuh dari tujuh puluh tahun.

Taman itu cukup luas dan berada di samping vila milik Bing. Pagar yang tinggi membuat taman tak bisa dilihat dari luar. Ada banyak pohon kerdil di taman itu dan dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi cantik.

Sebuah kolam juga membentang di sana penuh dengan ikan. Bing sangat memperhatikan taman yang biasa dibuatnya untuk bersantai.

"Bing apa yang kamu lakukan pada orang itu, ku akan menerima akibat yang fatal. Kamu mungkin tidak tahu, orang tua itu bukan orang biasa. Bahkan Gubernur dangat menghormatinya." Ucap orang tua di dekat Bing.

Bing terlihat tersenyum masam, "Bastian yang menekanku, bagaimana aku bisa lari darinya? Kamu tahu sendiri, semua yang aku punya adalah berkat dukungannya."

"Billy, kamu sudah memasuki ranah grandmaster, apa yang aku takutkan? Mengenai Bastian, bukankah kamu bisa mengalahkannya?" Lanjut Bing.

"Ah... Kamu sangat meremehkan Bastian, melawan putri angkatnya, belum tentu aku menang. Apalagi Bastian. Bing, Nona Dara yang aku maksud adalah peserta dengan kuda putih, memakai caping bambu. Gadis itu benar-benar membunuh ketua Gangster." Sahut Billy.

"Apa? Tuan Bastian bilang yang membunuh adalah putrinya!" Bing terkejut.

"Aku sudah menyelidikinya. Ketua Janitor yang dibunuh setidaknya sudah berada di level puncak grandmaster. Jika hanya Nona Putri Bastian, itu tidak akan sekali pukul. Tapi ketua Janitor dipukul sekali saja. Tulang dadanya amblas dan itu yang menyebabkannya mati." Penjelas pria tua itu panjang lebar.

Bing menarik nafas dalam, "Billy, apa yang harus aku lakukan?"

"Menurutku itu sudah terlambat!" Jawab Billy.

"Maksudmu?" Bing ingin bertanya, tapi tangan Billy menghentikannya. Billy menunjuk ke arah pagar. Seseorang berpakaian hitam sedang berdiri di sana.

Bing tidak sempat melihatnya karena secara tiba-tiba, orang itu sudah berada di depannya dan berdiri dengan tangan disilangkan di dada.

Seorang gadis yang dikenal oleh Bing sedang menatapnya. Bing salah tingkah dan segera berdiri. Namun tangan Billy menekannya sehingga Bing tidak dapat berdiri.

"Bing! Ternyata kamu ingin mencari mati!" Teriak gadis. Dia adalah Dara. Dia benar-benq4 datang ke kediaman Bing.

"Ah, Nona. Ini pasti ada kesalahpahaman. Mohon untuk dijelaskan.!" Billy mencoba menenangkan Dara. Bagaimana pun, dia telah lama mengikuti Bing dan sudah dianggap seperti ayahnya sendiri.

"Orang tua! Aku tidak ada urusan denganmu! Minggir lah!" Teriak Dara. Wajahnya terlihat menghitam karena marah. Garis hitam di wajahnya menjadi semakin hitam.

"Nona, bagaimanapun juga Bing sudah seperti anakku, jika orang tua ini bisa memohon dan berlutut, maka akan aku lakukan." Billy terus saja ingin membuat Dara menjadi luluh. Namun Dara sepertinya sulit untuk dibujuk.

"Aku tidak butuh permohonan maaf!" Ucap Dara. Lalu dengan sekali gerakan, Bing sudah terpental bersama kursinya. Dara memang tidak ingin membunuh Bing. Dia hanya akan memberinya pelajaran. Tetapi, jika perlu, maka dia bisa saja membunuhnya.

"Ampun! Ampuni aku!" Teriak Bing, sekarang dia sampai bersujud pada Dara.

"Kamu membuat kakekku terluka parah! Maka aku akan minta kedua tanganmu untuk dipatahkan sendiri, jika tidak, aku akan lebih kejam!" Teriak Dara.

"Ampun, Nona! Aku salah! Aku mengaku salah! I5u semua karena perintah dari Tuan Bastian agar anak angkatnya bisa menjadi nomor satu." Bing benar-benar sangat ketakutan.

"Jadi kamu menolakku dan menyalahkan orang lain? Mengenai siapa yang menyuruhmu, aku tidak peduli. Aku akan bertindak nanti. Bila perlu aku akan membunuhnya. Dan sekarang, serahkan kedua tanganmu!" Dara makin emosi setelah mendengar ucapan Bing.

"Nona! Anggaplah aku sebagai gantinya Bing. Hukumlah aku!" Billy akhirnya berlutut dan menyerahkan kedua tangannya.

"Aku sudah bilang apa kamu tidak dengar?" Bentak Dara. Billy menjadi lebih ngeri.

"Serahkan kedua tanganmu!" Teriak Dara.

Bing mengulurkan kedua tangan dengan gemetar. Dia mulai menangis. Bahkan orang yang selalu diandalkannya, Billy, tidak bisa berbuat apa-apa.

Dara mengangkat kaki dan hendak mematahkan kedua tangan Bing.

"Tunggu!" Teriak seorang gadis. Seorang gadis berlari diikuti oleh seorang perempuan paruh baya. Di belakang mereka terlihat beberapa pengawal berbadan kekar.

"Nona! Aku mohon! Ampuni ayahku. Aku hanya memiliki dia di dunia ini. Ibuku sudah lama meninggal." Gadis itu memohon.

"Firza! Kamu tahu apa yang dilakukan ayahmu terhadap kakekku? Kakekku dianiaya oleh orang-orangnya atas perintahnya hanya karena aku diminta mundur dari kompetisi. Kenapa ayahmu tidak menemuiku dan meminta baik-baik? Aku bisa melakukannya. Tapi dia lebih suka mengintimidasi dan memaksa kakekku untuk menandatangani pengunduran diriku." Dara berbicara dengan nada yang lebih rendah. Firza adalah teman satu kampus, namun beda jurusan.

Firza memang tidak pernah berurusan dengan Dara karena nasihat dari Billy. Dan kali ini, Firza benar-benar berurusan dengan Dara karena ayahnya.

Terpopuler

Comments

Rista Ayu

Rista Ayu

rasain

2024-01-19

1

IndraAsya

IndraAsya

next

2024-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 Petugas Kebersihan
2 Pelayan Restoran
3 Markas Gangster
4 Hadiah Dari Suganda
5 Undangan Ulang Tahun
6 Presiden Diana Resort
7 Tamu Terhormat
8 Hadiah Dara
9 Ditangkap Polisi
10 Inspektur Herry
11 Dara Bebas
12 Kompetisi Master #1
13 Kompetisi Master #2
14 Kompetisi Master #3
15 Kompetisi Master #4
16 Kompetisi Master #5
17 Kompetisi Master #6
18 kompetisi Master #7
19 Diancam Raja Mafia
20 Mendatangi Vila Bing
21 Kompensasi
22 Membantu Dara
23 Membantu Dara
24 Tamu Kakek
25 Diundang Presiden Grup Diora
26 Bertemu Mantan Gubernur
27 Menolong Orang
28 Rencana Dara
29 Aliansi Meteor
30 Pameran Rumah
31 Membeli Rumah
32 Membeli Mobil
33 Makan Ayam Goreng
34 Keluarga Wang
35 Mengintai Penculik
36 Klarifikasi
37 Rumah Perlindungan
38 Menginginkan Cincin
39 Semua Menjadi Pusing
40 Bertemu Ningsih
41 Lima Guru Gunung Mer
42 Rencana Penyelamatan Mahasiswa
43 Merindukan Ibu
44 Guru Retno Yang Cantik
45 Menjadi Ibu Dara
46 Little Dara
47 Kemelut Grup Wang
48 Bertemu Teman Sekolah
49 Geng Petir Jam 8
50 Serangan Tersembunyi Raja Neraka
51 Istana Aliansi Meteor
52 Kembali Ke Kota M
53 Pujian Dara
54 Dara Pingsan
55 Dara Diracuni
56 Dara Bertemu Firza
57 Juan Dan Putri
58 Minum Anggur
59 Kelakuan Dara Dan Firza
60 Melawan Wang Feng
61 Diajak Ke Restoran
62 Menindas Putri Ketua Janitor
63 Jangan Menindas Lagi
64 Pria Tua Bermata Putih
65 Berita Heboh Kota M
66 Undangan Reuni
67 Bertemu Guru Hari
68 Reuni
69 Hutan Wilayah Selatan
70 Terperangkap
71 Jangan Ganggu Ibuku!
72 Empat Iblis
73 Ditolong Ratu Peri
74 Membawa Pulang Penawar Racun
75 Kunjungan Hadinata
76 Menggoda Dara
77 Acara Amal Kampus #1
78 Acara Amal Kampus #2
79 Berita Negatif
80 Kediaman Laksmana
81 Menindas Seorang Tuan Muda
82 Kemarahan Dara
83 Ghost House
84 Ruang Bawah Tanah
85 Keluarga Sentanu
86 Pertengkaran
87 Menunjuk Presiden Hiratus
88 Long Jia
89 Menyelamatkan Orang
90 Mengaku Tunangan Long Jia
91 Dijaga Ghost Army
92 Balas Dendam
93 Lelang Undangan
94 Undangan Gratis
95 Dara Di Konsorsium Naga
96 Istana Dara
97 Dara Dan Putri
98 Irawan Dan Keluarga Jadam
99 Emosi Dara
100 Peringatan Dara
101 Raja Dara
102 Petuah Raja
103 Kakak Long
104 Death Ring
105 Jalan Ke Death Ring
106 Mendaftar Bertarung
107 Lai Kuansa
108 Tersisa Enam Petarung
109 Peserta Perempuan
110 John Seipa Vs Lai Kuansa
111 Dara Vs Lai Kuansa
112 Kembali Ke Kota M
113 Operasi Plastik
114 Cerita Suganda
115 Hukuman
116 Ke Diana Resort
117 Berjalan Ke Pantai
118 Bermain Dengan Ombak
119 Memanggil Bantuan
120 Lung Dan Ester
121 Hukuman Raja
122 Maaf Dari Dara
123 Rangga , Anita Dan Tuan El
124 Tuan El Vs Pertapa Sakti
125 Dentuman Pertanda
126 Pembunuh Dari Keluarga Hartono
127 Serangan Long Jia
128 Pembalasan Dara
129 Rencana Ke Kota Puri
130 Dara Ke Sulu
131 Bertemu Raja Sulu
132 Energi Pendeta Adijaya
133 Tiga Pangeran Sulu
134 Hotel Kota Puri
135 Dipecundangi Dara
136 Hukuman
137 Pengakuan Laksmana
138 Dua Tahanan
139 Bertemu Para CEO
140 Pesta Pernikahan Putra Walikota
141 Pengorbanan Dara
142 Wasiat Dara
143 Kepemimpinan Retno
144 Perintah Retno
145 Perintah Mengungsi
146 Pergi Ke Selatan
147 Keinginan Tiga Pangeran Sulu
148 Putra Angkat Ratu Peri
149 Kelompok Pendeta Adijaya
150 Masalah Ghost Army
151 Pil Sejuta Keajaiban
152 Surat Tantangan
153 Menerima Tantamgan
154 Pertarungan Dara
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Petugas Kebersihan
2
Pelayan Restoran
3
Markas Gangster
4
Hadiah Dari Suganda
5
Undangan Ulang Tahun
6
Presiden Diana Resort
7
Tamu Terhormat
8
Hadiah Dara
9
Ditangkap Polisi
10
Inspektur Herry
11
Dara Bebas
12
Kompetisi Master #1
13
Kompetisi Master #2
14
Kompetisi Master #3
15
Kompetisi Master #4
16
Kompetisi Master #5
17
Kompetisi Master #6
18
kompetisi Master #7
19
Diancam Raja Mafia
20
Mendatangi Vila Bing
21
Kompensasi
22
Membantu Dara
23
Membantu Dara
24
Tamu Kakek
25
Diundang Presiden Grup Diora
26
Bertemu Mantan Gubernur
27
Menolong Orang
28
Rencana Dara
29
Aliansi Meteor
30
Pameran Rumah
31
Membeli Rumah
32
Membeli Mobil
33
Makan Ayam Goreng
34
Keluarga Wang
35
Mengintai Penculik
36
Klarifikasi
37
Rumah Perlindungan
38
Menginginkan Cincin
39
Semua Menjadi Pusing
40
Bertemu Ningsih
41
Lima Guru Gunung Mer
42
Rencana Penyelamatan Mahasiswa
43
Merindukan Ibu
44
Guru Retno Yang Cantik
45
Menjadi Ibu Dara
46
Little Dara
47
Kemelut Grup Wang
48
Bertemu Teman Sekolah
49
Geng Petir Jam 8
50
Serangan Tersembunyi Raja Neraka
51
Istana Aliansi Meteor
52
Kembali Ke Kota M
53
Pujian Dara
54
Dara Pingsan
55
Dara Diracuni
56
Dara Bertemu Firza
57
Juan Dan Putri
58
Minum Anggur
59
Kelakuan Dara Dan Firza
60
Melawan Wang Feng
61
Diajak Ke Restoran
62
Menindas Putri Ketua Janitor
63
Jangan Menindas Lagi
64
Pria Tua Bermata Putih
65
Berita Heboh Kota M
66
Undangan Reuni
67
Bertemu Guru Hari
68
Reuni
69
Hutan Wilayah Selatan
70
Terperangkap
71
Jangan Ganggu Ibuku!
72
Empat Iblis
73
Ditolong Ratu Peri
74
Membawa Pulang Penawar Racun
75
Kunjungan Hadinata
76
Menggoda Dara
77
Acara Amal Kampus #1
78
Acara Amal Kampus #2
79
Berita Negatif
80
Kediaman Laksmana
81
Menindas Seorang Tuan Muda
82
Kemarahan Dara
83
Ghost House
84
Ruang Bawah Tanah
85
Keluarga Sentanu
86
Pertengkaran
87
Menunjuk Presiden Hiratus
88
Long Jia
89
Menyelamatkan Orang
90
Mengaku Tunangan Long Jia
91
Dijaga Ghost Army
92
Balas Dendam
93
Lelang Undangan
94
Undangan Gratis
95
Dara Di Konsorsium Naga
96
Istana Dara
97
Dara Dan Putri
98
Irawan Dan Keluarga Jadam
99
Emosi Dara
100
Peringatan Dara
101
Raja Dara
102
Petuah Raja
103
Kakak Long
104
Death Ring
105
Jalan Ke Death Ring
106
Mendaftar Bertarung
107
Lai Kuansa
108
Tersisa Enam Petarung
109
Peserta Perempuan
110
John Seipa Vs Lai Kuansa
111
Dara Vs Lai Kuansa
112
Kembali Ke Kota M
113
Operasi Plastik
114
Cerita Suganda
115
Hukuman
116
Ke Diana Resort
117
Berjalan Ke Pantai
118
Bermain Dengan Ombak
119
Memanggil Bantuan
120
Lung Dan Ester
121
Hukuman Raja
122
Maaf Dari Dara
123
Rangga , Anita Dan Tuan El
124
Tuan El Vs Pertapa Sakti
125
Dentuman Pertanda
126
Pembunuh Dari Keluarga Hartono
127
Serangan Long Jia
128
Pembalasan Dara
129
Rencana Ke Kota Puri
130
Dara Ke Sulu
131
Bertemu Raja Sulu
132
Energi Pendeta Adijaya
133
Tiga Pangeran Sulu
134
Hotel Kota Puri
135
Dipecundangi Dara
136
Hukuman
137
Pengakuan Laksmana
138
Dua Tahanan
139
Bertemu Para CEO
140
Pesta Pernikahan Putra Walikota
141
Pengorbanan Dara
142
Wasiat Dara
143
Kepemimpinan Retno
144
Perintah Retno
145
Perintah Mengungsi
146
Pergi Ke Selatan
147
Keinginan Tiga Pangeran Sulu
148
Putra Angkat Ratu Peri
149
Kelompok Pendeta Adijaya
150
Masalah Ghost Army
151
Pil Sejuta Keajaiban
152
Surat Tantangan
153
Menerima Tantamgan
154
Pertarungan Dara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!