Tamu Terhormat

Lusi masih saja belum beranjak dari sana. Jam menunjukkan pukul sembilan lewat empat puluh lima menit. Lima belas menit lagi, acara ulang tahun Kakek Suganda akan segera dimulai.

Kebetulan saat itu Mirna sudah datang. Jika tanpa Lusi, Mirna tidak akan bisa masuk karena tidak ada undangan.

"Mirna! Aku menunggumu lama sekali!" Wajah Lusi berubah kusut. Seperti sedang marah.

"Maaf, Lusi. Aku tadi harus mampir ke toko untuk membeli hadiah. Apakah aku terlambat?" Mirna tampak ingin membujuk Lusi agar tidak marah. Dara merasa kesal karena kedua gadis ini tidak segera masuk.

"Lihat! Tuh, Dara, berpura-pura diundang kakekku." Ucap Lisi melupakan marahnya.

"Hah? Berpura-pura?" Sahut Mirna sambil tangannya menutup mulut seolah ucapannya terlalu keras. Beberapa orang yang akan masuk melihat ke arah tiga gadis itu.

"Lupakan saja, ayo kita masuk. Nanti kita terlambat aku akan dimarahi kakekku." Ajak Lusi. Kemudian keduanya meninggalkan Dara.

"Gadis kecil, kenapa kamu tidak masuk?" Tanya seorang pria berumur empat puluh tahun. Pria tampan itu tersenyum padanya. Seorang wanita cantik, istrinya berada di sampingnya.

"Paman Josh!" Teriak Dara.

"Ya! Kamu mengenalku?" Tanya pria itu. Dia adalah Joshua, Presiden Grup Gerbang Naga. Grup terbesar di seluruh Provinsi selatan.

"Ah... Tidak, tidak! Aku hanya merasa Anda mirip pamanku. Maafkan aku." Dara menarik ucapannya.

"Tapi benar, Namaku Josh, Joshua. Gadis kecil, lupakan saja. Ayo ikut masuk bersama Paman!" Sahut Josh.

"Anda duluan saja, aku nanti menyusul." Ucap Dara.

"Baiklah, gadis kecil." Lalu Joshua bersama istrinya pun masuk.

Kini Dara justru kebingungan.

Di ruangan tempat acara ulang tahun, terlihat Suganda sangat gelisah. Sebentar-sebentar dia menatap ke arah pintu. Namun dia kecewa karena yang ditunggu tidak ada.

"Ayah, kenapa Anda begitu gelisah?" Tanya Morgan. "Iya, Ayah, ini hari ulang tahunmu, seharusnya Anda berbahagia." Maya, putri kedua Suganda ikut bicara.

"Kenapa gadis itu belum muncul?" Guman Suganda.

"Maksud Kakek, Lusi? Dia sedang menunggu temannya." Jimmy, kakak Lusi yang mendengar kakeknya bergumam menyahut.

"Bukan! Itu adalah gadis, tamu terhormatku." Jawab Suganda.

"Apa? Tamu terhormat?" Mereka berkata setengah berteriak karena terkejut mendengar apa yang diucapkan Suganda.

"Iya, kenapa?" Tanya Suganda.

"Bukankah Anda tadi menyebut tamu terhormat Anda adalah seorang gadis?" Tanya Morgan.

Saat itu, Lusi masuk bersama Mirna.

"Kakek! Selamat ulang tahun!" Ucap Lusi lalu memeluk Suganda. Suganda tersenyum melihat cucu perempuannya.

"Kakek, ini temanku, Mirna." Lusi memperkenalkan Mirna pada kakeknya.

"Selamat ulang tahun, Tuan!" Ucap Mirna.

"Terimakasih, Mirna." Sahut Suganda.

"Lusi, apa kamu tidak melihat seorang gadis seumuranmu di luar sana?" Tanya Suganda.

"Tidak ada, hanya seorang gadis miskin yang mengaku diundang oleh kakek. Aku menyuruhnya untuk tidak masuk, daripada diusir oleh kakek." Jawab Lusi. Ucapan lusi lumayan keras, jadi hampir semua undangan mendengarnya.

"Lusi! Jaga ucapanmu!" Tegur Morgan.

"Ayah, dia memang gadis miskin. Dia juga petugas kebersihan di kampus. Bukankah aku mengatakan yang sebenarnya?" Sahut Lusi.

"Morgan! Ajari putrimu sopan-santun, atau aku akan mencoretnya dari daftar ahli waris? Ini sudah keterlaluan. Belum pernah aku dengar keluarga kita menghina orang, dan aku mendengarnya sendiri. Aku sungguh malu."

"Apa maksud kakek aku menghina orang? Dara memang miskin, apakah aku menghinanya karena mengatakan dia miskin?" Lusi tudak terima dengan perlakuan kakeknya.

"Lusi!" Bentak Morgan. Morgan berdiri, menarik tangan Lusi dan mendudukkannya.

"Tenyata gadis itu sudah di luar, tapi karena kamu, dia tidak berani masuk?" Tiba-tiba Suganda berdiri, berjalan keluar ruangan. Morgan, Maya dan Jimmy mengikutinya. Suganda seperti terburu-buru.

Saat sampai di luar, Dara sudah tidak ada. Sudah pergi.

"Tuan! Apakah Anda mencari seorang gadis kecil bernama Dara? Dia menitipkan ini." Seorang resepsionis lalu memberikan sebuah kertas, undangan dan sebuah kotak.

Suganda membaca pesan dari Dara, "Kakek, selamat ulang tahun. Maaf aku tidak bisa masuk karena ada yang harus aku kerjakan. Aku juga tidak bisa memberikan hadiah yang berarti. Dara."

"Sungguh gadis yang baik. Dia benar-benar seorang malaikat." Ucapan itu jelas di dengar oleh orang-orang di lobi, juga didengar oleh kedua anaknya dan cucunya.

Mereka kembali masuk. Suganda sendiri yang membawa hadiah dari Dara.

Terpopuler

Comments

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

cerita aneh. . . . !?
jelas2 mengenal, tiba2 mengingkari ( Chintya, Yoshua ) !?
ada apa dengan Dara !?
gak ada sebab Lusi membencinya !?

2024-04-18

1

Yan Yan

Yan Yan

Pasti Lusi bukan ank kandung morgan?

2024-02-28

3

lihat semua
Episodes
1 Petugas Kebersihan
2 Pelayan Restoran
3 Markas Gangster
4 Hadiah Dari Suganda
5 Undangan Ulang Tahun
6 Presiden Diana Resort
7 Tamu Terhormat
8 Hadiah Dara
9 Ditangkap Polisi
10 Inspektur Herry
11 Dara Bebas
12 Kompetisi Master #1
13 Kompetisi Master #2
14 Kompetisi Master #3
15 Kompetisi Master #4
16 Kompetisi Master #5
17 Kompetisi Master #6
18 kompetisi Master #7
19 Diancam Raja Mafia
20 Mendatangi Vila Bing
21 Kompensasi
22 Membantu Dara
23 Membantu Dara
24 Tamu Kakek
25 Diundang Presiden Grup Diora
26 Bertemu Mantan Gubernur
27 Menolong Orang
28 Rencana Dara
29 Aliansi Meteor
30 Pameran Rumah
31 Membeli Rumah
32 Membeli Mobil
33 Makan Ayam Goreng
34 Keluarga Wang
35 Mengintai Penculik
36 Klarifikasi
37 Rumah Perlindungan
38 Menginginkan Cincin
39 Semua Menjadi Pusing
40 Bertemu Ningsih
41 Lima Guru Gunung Mer
42 Rencana Penyelamatan Mahasiswa
43 Merindukan Ibu
44 Guru Retno Yang Cantik
45 Menjadi Ibu Dara
46 Little Dara
47 Kemelut Grup Wang
48 Bertemu Teman Sekolah
49 Geng Petir Jam 8
50 Serangan Tersembunyi Raja Neraka
51 Istana Aliansi Meteor
52 Kembali Ke Kota M
53 Pujian Dara
54 Dara Pingsan
55 Dara Diracuni
56 Dara Bertemu Firza
57 Juan Dan Putri
58 Minum Anggur
59 Kelakuan Dara Dan Firza
60 Melawan Wang Feng
61 Diajak Ke Restoran
62 Menindas Putri Ketua Janitor
63 Jangan Menindas Lagi
64 Pria Tua Bermata Putih
65 Berita Heboh Kota M
66 Undangan Reuni
67 Bertemu Guru Hari
68 Reuni
69 Hutan Wilayah Selatan
70 Terperangkap
71 Jangan Ganggu Ibuku!
72 Empat Iblis
73 Ditolong Ratu Peri
74 Membawa Pulang Penawar Racun
75 Kunjungan Hadinata
76 Menggoda Dara
77 Acara Amal Kampus #1
78 Acara Amal Kampus #2
79 Berita Negatif
80 Kediaman Laksmana
81 Menindas Seorang Tuan Muda
82 Kemarahan Dara
83 Ghost House
84 Ruang Bawah Tanah
85 Keluarga Sentanu
86 Pertengkaran
87 Menunjuk Presiden Hiratus
88 Long Jia
89 Menyelamatkan Orang
90 Mengaku Tunangan Long Jia
91 Dijaga Ghost Army
92 Balas Dendam
93 Lelang Undangan
94 Undangan Gratis
95 Dara Di Konsorsium Naga
96 Istana Dara
97 Dara Dan Putri
98 Irawan Dan Keluarga Jadam
99 Emosi Dara
100 Peringatan Dara
101 Raja Dara
102 Petuah Raja
103 Kakak Long
104 Death Ring
105 Jalan Ke Death Ring
106 Mendaftar Bertarung
107 Lai Kuansa
108 Tersisa Enam Petarung
109 Peserta Perempuan
110 John Seipa Vs Lai Kuansa
111 Dara Vs Lai Kuansa
112 Kembali Ke Kota M
113 Operasi Plastik
114 Cerita Suganda
115 Hukuman
116 Ke Diana Resort
117 Berjalan Ke Pantai
118 Bermain Dengan Ombak
119 Memanggil Bantuan
120 Lung Dan Ester
121 Hukuman Raja
122 Maaf Dari Dara
123 Rangga , Anita Dan Tuan El
124 Tuan El Vs Pertapa Sakti
125 Dentuman Pertanda
126 Pembunuh Dari Keluarga Hartono
127 Serangan Long Jia
128 Pembalasan Dara
129 Rencana Ke Kota Puri
130 Dara Ke Sulu
131 Bertemu Raja Sulu
132 Energi Pendeta Adijaya
133 Tiga Pangeran Sulu
134 Hotel Kota Puri
135 Dipecundangi Dara
136 Hukuman
137 Pengakuan Laksmana
138 Dua Tahanan
139 Bertemu Para CEO
140 Pesta Pernikahan Putra Walikota
141 Pengorbanan Dara
142 Wasiat Dara
143 Kepemimpinan Retno
144 Perintah Retno
145 Perintah Mengungsi
146 Pergi Ke Selatan
147 Keinginan Tiga Pangeran Sulu
148 Putra Angkat Ratu Peri
149 Kelompok Pendeta Adijaya
150 Masalah Ghost Army
151 Pil Sejuta Keajaiban
152 Surat Tantangan
153 Menerima Tantamgan
154 Pertarungan Dara
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Petugas Kebersihan
2
Pelayan Restoran
3
Markas Gangster
4
Hadiah Dari Suganda
5
Undangan Ulang Tahun
6
Presiden Diana Resort
7
Tamu Terhormat
8
Hadiah Dara
9
Ditangkap Polisi
10
Inspektur Herry
11
Dara Bebas
12
Kompetisi Master #1
13
Kompetisi Master #2
14
Kompetisi Master #3
15
Kompetisi Master #4
16
Kompetisi Master #5
17
Kompetisi Master #6
18
kompetisi Master #7
19
Diancam Raja Mafia
20
Mendatangi Vila Bing
21
Kompensasi
22
Membantu Dara
23
Membantu Dara
24
Tamu Kakek
25
Diundang Presiden Grup Diora
26
Bertemu Mantan Gubernur
27
Menolong Orang
28
Rencana Dara
29
Aliansi Meteor
30
Pameran Rumah
31
Membeli Rumah
32
Membeli Mobil
33
Makan Ayam Goreng
34
Keluarga Wang
35
Mengintai Penculik
36
Klarifikasi
37
Rumah Perlindungan
38
Menginginkan Cincin
39
Semua Menjadi Pusing
40
Bertemu Ningsih
41
Lima Guru Gunung Mer
42
Rencana Penyelamatan Mahasiswa
43
Merindukan Ibu
44
Guru Retno Yang Cantik
45
Menjadi Ibu Dara
46
Little Dara
47
Kemelut Grup Wang
48
Bertemu Teman Sekolah
49
Geng Petir Jam 8
50
Serangan Tersembunyi Raja Neraka
51
Istana Aliansi Meteor
52
Kembali Ke Kota M
53
Pujian Dara
54
Dara Pingsan
55
Dara Diracuni
56
Dara Bertemu Firza
57
Juan Dan Putri
58
Minum Anggur
59
Kelakuan Dara Dan Firza
60
Melawan Wang Feng
61
Diajak Ke Restoran
62
Menindas Putri Ketua Janitor
63
Jangan Menindas Lagi
64
Pria Tua Bermata Putih
65
Berita Heboh Kota M
66
Undangan Reuni
67
Bertemu Guru Hari
68
Reuni
69
Hutan Wilayah Selatan
70
Terperangkap
71
Jangan Ganggu Ibuku!
72
Empat Iblis
73
Ditolong Ratu Peri
74
Membawa Pulang Penawar Racun
75
Kunjungan Hadinata
76
Menggoda Dara
77
Acara Amal Kampus #1
78
Acara Amal Kampus #2
79
Berita Negatif
80
Kediaman Laksmana
81
Menindas Seorang Tuan Muda
82
Kemarahan Dara
83
Ghost House
84
Ruang Bawah Tanah
85
Keluarga Sentanu
86
Pertengkaran
87
Menunjuk Presiden Hiratus
88
Long Jia
89
Menyelamatkan Orang
90
Mengaku Tunangan Long Jia
91
Dijaga Ghost Army
92
Balas Dendam
93
Lelang Undangan
94
Undangan Gratis
95
Dara Di Konsorsium Naga
96
Istana Dara
97
Dara Dan Putri
98
Irawan Dan Keluarga Jadam
99
Emosi Dara
100
Peringatan Dara
101
Raja Dara
102
Petuah Raja
103
Kakak Long
104
Death Ring
105
Jalan Ke Death Ring
106
Mendaftar Bertarung
107
Lai Kuansa
108
Tersisa Enam Petarung
109
Peserta Perempuan
110
John Seipa Vs Lai Kuansa
111
Dara Vs Lai Kuansa
112
Kembali Ke Kota M
113
Operasi Plastik
114
Cerita Suganda
115
Hukuman
116
Ke Diana Resort
117
Berjalan Ke Pantai
118
Bermain Dengan Ombak
119
Memanggil Bantuan
120
Lung Dan Ester
121
Hukuman Raja
122
Maaf Dari Dara
123
Rangga , Anita Dan Tuan El
124
Tuan El Vs Pertapa Sakti
125
Dentuman Pertanda
126
Pembunuh Dari Keluarga Hartono
127
Serangan Long Jia
128
Pembalasan Dara
129
Rencana Ke Kota Puri
130
Dara Ke Sulu
131
Bertemu Raja Sulu
132
Energi Pendeta Adijaya
133
Tiga Pangeran Sulu
134
Hotel Kota Puri
135
Dipecundangi Dara
136
Hukuman
137
Pengakuan Laksmana
138
Dua Tahanan
139
Bertemu Para CEO
140
Pesta Pernikahan Putra Walikota
141
Pengorbanan Dara
142
Wasiat Dara
143
Kepemimpinan Retno
144
Perintah Retno
145
Perintah Mengungsi
146
Pergi Ke Selatan
147
Keinginan Tiga Pangeran Sulu
148
Putra Angkat Ratu Peri
149
Kelompok Pendeta Adijaya
150
Masalah Ghost Army
151
Pil Sejuta Keajaiban
152
Surat Tantangan
153
Menerima Tantamgan
154
Pertarungan Dara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!