Hadiah Dara

Ada banyak hadiah yang mewah dan mahal dan bernilai sampai ratusan juta. Giliran terakhir, hadiah Dara akan dibuka. Lusi membatin, itu pasti sangat murah dan bisa jadi tidak berharga.

Kakek sendiri yang membuka kotak hadiah dari Dara. Saat sudah terbuka, itu adalah patung burung elang. Semua undangan yang melihat patung itu berdiri.

"Tuan Suganda, kalau tidak salah, patung itu pembuatnya bernama Zakharia, karya itu seharusnya berharga lebih dari lima miliar." Suara itu terdengar dari meja sebelah.

"Apa?" Terdengar orang-orang yang heran dan terkejut melihat kenyataan harga patung.

"Tuan Han, tentu saja Anda lebih tahu mengenai hal ini. Anda adalah penilai barang antik yang terkenal di Provinsi Selatan." Suganda menyahut.

"Tuan Suganda terlalu memuji. Aku tidak tahu apakah mata Elang itu adalah berlian, jika iya, maka harganya lebih dari seratus miliar. Jika boleh aku akan memeriksanya." Ucap seseoran yang dipanggil Tuan Han.

Lalu Suganda memberikan patung itu kepada Tuan Han. Terlihat Tuan Han sampai terduduk.

"Tuan Suganda, Anda benar-benar beruntung. Patung ini benar-benar asli. Harganya seperti yang aku bilang terakhir. Anda lihat matanya? Itu adalah berlian. Sebenarnya kepala elang ini terbuat dari berlian, pembuatnya hanya menyisakan mata saja untuk menyembunyikan berlian yang seukuran kepala burung ini dengan cat yang menyerupai batu." Ucap Han penuh keyakinan.

"Lusi, kamu telah menghina orang yang salah. Tahukah kamu kenapa Kakek sangat menghormati Dara? Jika bukan karena dia, kakek sudah mati di tangan gangster. Dara menyelamatkanku. Namun dia sama sekali tidak meminta imbalan apa-apa."

"Bagi kakek, Dara adalah seorang pahlawan. Aku yakin jika kamu melihat kakek dianiaya, kamu akan lari meninggalkan kakek. Tapi Dara mempertaruhkan nyawanya untuk kakek. Kakek berusaha memberikan sedikit pemberian, namun dia menolak. Kakek mengundangnya kemari, kamu menghina dan mengusirnya. Bukankah itu sama saja kamu menampar wajah kakek?"

"Dan sekarang, dia memberikan hadiah yang bernilai ratusan miliar. Tetapi dia sama sekali tidak datang kemari karena merasa rendah diri. Apakah kamu tidak malu dengan Dara? Dia mau menerima pemberianku karena aku memaksanya. Apa yang dia katakan? Dia mengatakan kalau dia tidak ingin menyusahkan orang lain. Tapi, kamu hari ini menyusahkannya hingga dia tidak mau masuk."

"Lihat ini!" Suganda menunjukkan sebuah undangan berwana hitam, ada logo berlian di sana. "Keluarga Suganda selalu membuat satu undangan ini setiap kali ada perjamuan. Tapi, apakah Dara peduli bahwa dia adalah tamu terhormat? Jika dia gila hormat, maka pesan yang dia tulis untukku pasti akan mengadukanmu padaku." Suganda melempar sebuah kertas di meja. Morgan membaca, lalu meletakkannya.

Maya yang duduk tak jauh dari Morgan, mengambil kertas itu dan membacanya. Lalu dia memberikan kertas itu pada Lusi. Terlihat wajah Lusi memerah. Dia sangat malu hari ini. Dia telah menghina tamu terhormat kakeknya dan tentu saja kakek sangat marah.

Suganda melakukan panggilan, sesaat terdengar suara, "Halo!" Suganda sengaja menggunakan loudspeaker.

"Dara! Kenapa kamu tidak masuk? Kakek dari tadi menunggumu." Ucap Suganda.

"Kakek, selamat ulang tahun. Tadi aku menitipkan hadiah kecil ke resepsionis. Ada sesuatu yang aku kerjakan, jadi aku langsung pulang." Jawab Dara.

"Dara, Kakek minta maaf karena tidak menyambutmu dengan baik." Ucap Suganda.

"Kakek, tidak perlu meminta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf karena tidak masuk. Bukankah aku sangat tidak sopan?" Suara Dara terdengar seperti tidak ada tekanan. Semua orang mendengarkan percakapan Suganda dengan Dara.

Suganda lalu duduk, "Dara, apakah kamu pulang karena diusir oleh Lusi?"

Terdengar suara Dara tertawa kecil, "Kakek, bukankah sudah aku katakan bahwa aku pulang karena ada yang harus aku kerjakan? Soal Lusi, aku tidak ada masalah."

"Dara, tahukah kamu hadiah yang kamu berikan untuk kakek harganya sampai ratusan miliar? Kenapa kamu memberikannya padaku? Bukankah kamu bisa menjualnya dan menghasilkan banyak uang?" Tanya Suganda lagi.

"Karena kakek baik padaku. Hadiah itu awalnya diberikan oleh seniman ukir dari Kota SG kepada kakekku, lalu kakek memberikannya padaku. Lalu aku menghadiahkannya pada Kakek."

"Hihi, Kakek, aku tidak membutuhkan uang sebanyak itu. Aku akan mencari banyak uang setelah lulus kuluah nanti. Kakek, selamat ulang tahun. Aku akan menutup panggilan karena aku sedang di atas kuda. Aku sedang berlatih." Dara lalu menutup panggilan.

Semua orang menarik nafas berat. Gadis itu benar-benar tidak memikirkan masalah uang.

"Tuan Suganda, saat di luar tadi, gadis itu sempat memanggilku Bibi. Mungkin saja dia sebenarnya mengenalku. Tapi sepertinya dia menyembunyikan sesuatu." Ucap Cintya.

"Adik, dia tadi juga memanggilku Paman, belum ada yang pernah memanggilku begitu kecuali anakmu." Sahut Joshua.

"Tuan Josh dan Nyonya Cintya, gadis kecil ini benar-benar gadis yang baik. Jika bukan karena aku mengalami kejadian itu, aku mungkin tidak percaya. Dia mempertaruhkan nyawanya karena aku, sehingga aku masih hidup sampai sekarang." Suganda mengenang kejadian kala Dara menolongnya.

Terpopuler

Comments

Sry Handayani

Sry Handayani

dara istimewa

2024-04-14

0

Ayu Dani

Ayu Dani

Like Like Like

2024-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Petugas Kebersihan
2 Pelayan Restoran
3 Markas Gangster
4 Hadiah Dari Suganda
5 Undangan Ulang Tahun
6 Presiden Diana Resort
7 Tamu Terhormat
8 Hadiah Dara
9 Ditangkap Polisi
10 Inspektur Herry
11 Dara Bebas
12 Kompetisi Master #1
13 Kompetisi Master #2
14 Kompetisi Master #3
15 Kompetisi Master #4
16 Kompetisi Master #5
17 Kompetisi Master #6
18 kompetisi Master #7
19 Diancam Raja Mafia
20 Mendatangi Vila Bing
21 Kompensasi
22 Membantu Dara
23 Membantu Dara
24 Tamu Kakek
25 Diundang Presiden Grup Diora
26 Bertemu Mantan Gubernur
27 Menolong Orang
28 Rencana Dara
29 Aliansi Meteor
30 Pameran Rumah
31 Membeli Rumah
32 Membeli Mobil
33 Makan Ayam Goreng
34 Keluarga Wang
35 Mengintai Penculik
36 Klarifikasi
37 Rumah Perlindungan
38 Menginginkan Cincin
39 Semua Menjadi Pusing
40 Bertemu Ningsih
41 Lima Guru Gunung Mer
42 Rencana Penyelamatan Mahasiswa
43 Merindukan Ibu
44 Guru Retno Yang Cantik
45 Menjadi Ibu Dara
46 Little Dara
47 Kemelut Grup Wang
48 Bertemu Teman Sekolah
49 Geng Petir Jam 8
50 Serangan Tersembunyi Raja Neraka
51 Istana Aliansi Meteor
52 Kembali Ke Kota M
53 Pujian Dara
54 Dara Pingsan
55 Dara Diracuni
56 Dara Bertemu Firza
57 Juan Dan Putri
58 Minum Anggur
59 Kelakuan Dara Dan Firza
60 Melawan Wang Feng
61 Diajak Ke Restoran
62 Menindas Putri Ketua Janitor
63 Jangan Menindas Lagi
64 Pria Tua Bermata Putih
65 Berita Heboh Kota M
66 Undangan Reuni
67 Bertemu Guru Hari
68 Reuni
69 Hutan Wilayah Selatan
70 Terperangkap
71 Jangan Ganggu Ibuku!
72 Empat Iblis
73 Ditolong Ratu Peri
74 Membawa Pulang Penawar Racun
75 Kunjungan Hadinata
76 Menggoda Dara
77 Acara Amal Kampus #1
78 Acara Amal Kampus #2
79 Berita Negatif
80 Kediaman Laksmana
81 Menindas Seorang Tuan Muda
82 Kemarahan Dara
83 Ghost House
84 Ruang Bawah Tanah
85 Keluarga Sentanu
86 Pertengkaran
87 Menunjuk Presiden Hiratus
88 Long Jia
89 Menyelamatkan Orang
90 Mengaku Tunangan Long Jia
91 Dijaga Ghost Army
92 Balas Dendam
93 Lelang Undangan
94 Undangan Gratis
95 Dara Di Konsorsium Naga
96 Istana Dara
97 Dara Dan Putri
98 Irawan Dan Keluarga Jadam
99 Emosi Dara
100 Peringatan Dara
101 Raja Dara
102 Petuah Raja
103 Kakak Long
104 Death Ring
105 Jalan Ke Death Ring
106 Mendaftar Bertarung
107 Lai Kuansa
108 Tersisa Enam Petarung
109 Peserta Perempuan
110 John Seipa Vs Lai Kuansa
111 Dara Vs Lai Kuansa
112 Kembali Ke Kota M
113 Operasi Plastik
114 Cerita Suganda
115 Hukuman
116 Ke Diana Resort
117 Berjalan Ke Pantai
118 Bermain Dengan Ombak
119 Memanggil Bantuan
120 Lung Dan Ester
121 Hukuman Raja
122 Maaf Dari Dara
123 Rangga , Anita Dan Tuan El
124 Tuan El Vs Pertapa Sakti
125 Dentuman Pertanda
126 Pembunuh Dari Keluarga Hartono
127 Serangan Long Jia
128 Pembalasan Dara
129 Rencana Ke Kota Puri
130 Dara Ke Sulu
131 Bertemu Raja Sulu
132 Energi Pendeta Adijaya
133 Tiga Pangeran Sulu
134 Hotel Kota Puri
135 Dipecundangi Dara
136 Hukuman
137 Pengakuan Laksmana
138 Dua Tahanan
139 Bertemu Para CEO
140 Pesta Pernikahan Putra Walikota
141 Pengorbanan Dara
142 Wasiat Dara
143 Kepemimpinan Retno
144 Perintah Retno
145 Perintah Mengungsi
146 Pergi Ke Selatan
147 Keinginan Tiga Pangeran Sulu
148 Putra Angkat Ratu Peri
149 Kelompok Pendeta Adijaya
150 Masalah Ghost Army
151 Pil Sejuta Keajaiban
152 Surat Tantangan
153 Menerima Tantamgan
154 Pertarungan Dara
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Petugas Kebersihan
2
Pelayan Restoran
3
Markas Gangster
4
Hadiah Dari Suganda
5
Undangan Ulang Tahun
6
Presiden Diana Resort
7
Tamu Terhormat
8
Hadiah Dara
9
Ditangkap Polisi
10
Inspektur Herry
11
Dara Bebas
12
Kompetisi Master #1
13
Kompetisi Master #2
14
Kompetisi Master #3
15
Kompetisi Master #4
16
Kompetisi Master #5
17
Kompetisi Master #6
18
kompetisi Master #7
19
Diancam Raja Mafia
20
Mendatangi Vila Bing
21
Kompensasi
22
Membantu Dara
23
Membantu Dara
24
Tamu Kakek
25
Diundang Presiden Grup Diora
26
Bertemu Mantan Gubernur
27
Menolong Orang
28
Rencana Dara
29
Aliansi Meteor
30
Pameran Rumah
31
Membeli Rumah
32
Membeli Mobil
33
Makan Ayam Goreng
34
Keluarga Wang
35
Mengintai Penculik
36
Klarifikasi
37
Rumah Perlindungan
38
Menginginkan Cincin
39
Semua Menjadi Pusing
40
Bertemu Ningsih
41
Lima Guru Gunung Mer
42
Rencana Penyelamatan Mahasiswa
43
Merindukan Ibu
44
Guru Retno Yang Cantik
45
Menjadi Ibu Dara
46
Little Dara
47
Kemelut Grup Wang
48
Bertemu Teman Sekolah
49
Geng Petir Jam 8
50
Serangan Tersembunyi Raja Neraka
51
Istana Aliansi Meteor
52
Kembali Ke Kota M
53
Pujian Dara
54
Dara Pingsan
55
Dara Diracuni
56
Dara Bertemu Firza
57
Juan Dan Putri
58
Minum Anggur
59
Kelakuan Dara Dan Firza
60
Melawan Wang Feng
61
Diajak Ke Restoran
62
Menindas Putri Ketua Janitor
63
Jangan Menindas Lagi
64
Pria Tua Bermata Putih
65
Berita Heboh Kota M
66
Undangan Reuni
67
Bertemu Guru Hari
68
Reuni
69
Hutan Wilayah Selatan
70
Terperangkap
71
Jangan Ganggu Ibuku!
72
Empat Iblis
73
Ditolong Ratu Peri
74
Membawa Pulang Penawar Racun
75
Kunjungan Hadinata
76
Menggoda Dara
77
Acara Amal Kampus #1
78
Acara Amal Kampus #2
79
Berita Negatif
80
Kediaman Laksmana
81
Menindas Seorang Tuan Muda
82
Kemarahan Dara
83
Ghost House
84
Ruang Bawah Tanah
85
Keluarga Sentanu
86
Pertengkaran
87
Menunjuk Presiden Hiratus
88
Long Jia
89
Menyelamatkan Orang
90
Mengaku Tunangan Long Jia
91
Dijaga Ghost Army
92
Balas Dendam
93
Lelang Undangan
94
Undangan Gratis
95
Dara Di Konsorsium Naga
96
Istana Dara
97
Dara Dan Putri
98
Irawan Dan Keluarga Jadam
99
Emosi Dara
100
Peringatan Dara
101
Raja Dara
102
Petuah Raja
103
Kakak Long
104
Death Ring
105
Jalan Ke Death Ring
106
Mendaftar Bertarung
107
Lai Kuansa
108
Tersisa Enam Petarung
109
Peserta Perempuan
110
John Seipa Vs Lai Kuansa
111
Dara Vs Lai Kuansa
112
Kembali Ke Kota M
113
Operasi Plastik
114
Cerita Suganda
115
Hukuman
116
Ke Diana Resort
117
Berjalan Ke Pantai
118
Bermain Dengan Ombak
119
Memanggil Bantuan
120
Lung Dan Ester
121
Hukuman Raja
122
Maaf Dari Dara
123
Rangga , Anita Dan Tuan El
124
Tuan El Vs Pertapa Sakti
125
Dentuman Pertanda
126
Pembunuh Dari Keluarga Hartono
127
Serangan Long Jia
128
Pembalasan Dara
129
Rencana Ke Kota Puri
130
Dara Ke Sulu
131
Bertemu Raja Sulu
132
Energi Pendeta Adijaya
133
Tiga Pangeran Sulu
134
Hotel Kota Puri
135
Dipecundangi Dara
136
Hukuman
137
Pengakuan Laksmana
138
Dua Tahanan
139
Bertemu Para CEO
140
Pesta Pernikahan Putra Walikota
141
Pengorbanan Dara
142
Wasiat Dara
143
Kepemimpinan Retno
144
Perintah Retno
145
Perintah Mengungsi
146
Pergi Ke Selatan
147
Keinginan Tiga Pangeran Sulu
148
Putra Angkat Ratu Peri
149
Kelompok Pendeta Adijaya
150
Masalah Ghost Army
151
Pil Sejuta Keajaiban
152
Surat Tantangan
153
Menerima Tantamgan
154
Pertarungan Dara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!