16

Malam menjelang.

Aktivitas pertokoan itu telah berakhir. Rolling door telah ditutup sempurna. Maya dan Situ juga sudah pulang kembali ke rumah masing masing.

Alula memasukkan buku catatan keuntungannya ke dalam laci kasir. Wanita itu bangkit. Ia berjalan menuju saklar lampu lantai dasar rumahnya itu dan mematikan semua penerangan di lantai itu.

Alula berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua. Sesekali ia nampak menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri guna melemaskan otot otot lehernya.

Alula yang sudah sangat lelah dan ingin segera beristirahat itu terdiam saat sudah sampai di lantai dua. Ia nampak membuang nafas. Dilihatnya lantai dua itu porak poranda bak kapal pecah. Bungkus camilan dan kulit kacang bertebaran di mana mana. Bantal bantal sofa tergeletak di lantai tak beraturan. Televisi menyala. Gelas dan cangkir kosong lebih dari tiga berserakan di meja tak beraturan. Seonggok bayi tua bertato nampak asyik merebahkan tubuhnya di sebuah sofa panjang itu dalam kondisi bertelanjang dada. Headphone terpasang di telinga, sedangkan tangannya asyik memainkan ponselnya dalam posisi miring.

Emang kampret nih bocah!

Plis lah! Ini udah malam. Jam sepuluh. Lula capek. Mau tidur. Mau istirahat. Pengen rebahaaaaann....! Tapi ini rumah udah kek kapal pecah. Biasanya jam segini nih manusia udah nggak ada di rumah. Eh, sekalinya ada di rumah malah bikin darah tinggi.

Ya Tuhan. Alula seolah bukan sedang memerankan perannya sebagai istri. Ini lebih ke peran seorang ibu yang sedang mengasuh bayi tooddler. Nggak bisa diem. Apa apa diberantakin. Ngeyel. Nggak bisa dikasih tahu. Menguji kesabaran dua puluh empat jam!

Alula menurunkan pundaknya lemah.

"Ya Allah, panti asuhan buat bayi tua dimana sih? Help me please!" Ucapnya mengeluh.

Wanita itu kembali membuang nafas panjang. Dengan langkah kaki yang sangat malas ia berjalan mendekati Kalangga. Wanita itu kemudian berdiri di samping sofa. Tepat di kepala Kalangga. Dilihatnya, suami bayi nya itu tengah asyik memainkan sebuah game online sambil mendengarkan lagu dari headphone nya.

Alula nampak menipiskan bibirnya. Istri capek capek kerja dari pagi ampe malem nih bayi kutil kok enak banget main game sampe berantakin rumah.

Alula kesal. Dengan cepat ia meraih sebuah bantal di salah satu sofa single disana dan menghantamkannya pada Kalangga yang belum menyadari keberadaannya.

Buuugghh.....

"Anj...!" Kalangga yang asyik dengan game nya itu pun terjingkat kaget. Ia reflek bangkit dari posisinya dan duduk di sofa empuk tersebut sembari melepaskan headphone nya. Belum selesai kekagetannya dengan hantaman bantal dari Alula, wanita itu kembali mengayunkan tangannya. Memukuli pemuda itu dengan bantal yang sama yang masih berada di tangannya. Ia seolah belum puas melampiaskan kekesalannya pada Kala.

"Lula!!" Ucap Kala di sela-sela aksi brutal istrinya.

Alula tak peduli. Ia terus menyerang suaminya dengan membabi buta. Ia benar benar jengkel dengan ulah Kalangga.

"Lula! Anj..! Lu apaan sih?! Lu kesambet, ya?!" Ucap Kalangga lagi dengan kesal.

Alula masih tak menggubris umpatan suaminya. Ia terus bergerak maju. Semakin memukuli Kalangga yang mencoba mengelak dengan menutupi wajahnya menggunakan lengannya.

Alula makin brutal. Ia benar benar kesal dengan suaminya yang sama sekali tidak bisa bersikap dewasa. Alula terus menyerang Kalangga dengan menggunakan bantal sofa di tangannya. Merasa jengah dengan ulah sang istri. Kalangga pun dengan cepat melepaskan headphone nya dan melemparkannya asal. Ia kemudian menggerakkan tangannya menarik paksa bantal di tangan Lula. Tenaga Lula yang tak seberapa rupanya tak sanggup menghalau tarikan tangan kekar milik Kalangga. Wanita itu terpelanting. Ikut tertarik maju bersama bantal yang kini berada di tangannya.

"Aaakkkkhhh....!"

Buuugghh...

Alula ambruk. Ia jatuh tepat di atas tubuh Kalangga yang berada di atas sofa. Mata itu saling beradu. Sama sama melotot. Kala melotot kesal sedangkan Alula melotot karena kaget. Posisi keduanya cukup dekat. Hembusan nafas dari hidung mereka pun saling menerpa satu sama lain. Untuk beberapa saat, keduanya saling diam. Saling memandang satu sama lain.

Kala menelan ludahnya kasar. Aroma parfum Alula masuk tanpa permisi menusuk indera penciumannya. Sebuah bau yang pernah ia hirup dalam dalam saat memeluk istrinya itu kemarin malam.

Wangi sekali. Sangat menenangkan. Bahkan setelah beraktivitas seharian wangi itu masih terasa sedap di hidungnya.

Degh...degh...degh...

Jantung Kalangga mendadak berdebar lebih cepat. Matanya tak lepas menatap netra bulat milik sang istri. Sedangkan hidungnya seolah begitu nyaman menikmati aroma tubuh wanita cantik dua puluh tiga tahun itu.

Tanpa sadar, kepala itu bergerak miring. Bibir itu membentuk sebuah senyuman samar menikmati keindahan wajah dan harumnya aroma tubuh wanita dewasa itu.

Alula yang mendapati ekspresi aneh dari suami kecilnya itu lantas nyengir.

"Ngapain kamu lihatin aku kayak gitu?" Tanya Alula yang masih berada di atas Kala.

Kalangga tak menjawab. Ia nampak menggigit bibir bawahnya. Matanya kemudian bergerak liar, menatap nakal ke arah kerah kaos Alula yang nampak turun.

Alula mengikuti arah pandang mata Kala. Menyadari akan apa yang menjadi fokus pandang suaminya, wanita dua puluh tiga tahun itu lantas buru buru mendorong tubuh Kalangga. Ia bangkit dari posisinya lalu mendudukkan tubuhnya di atas sofa di samping Kalangga.

Alula meremas kerah bajunya. Seolah mengamankan bagian dadanya yang sempat menjadi objek pandang Kalangga.

"Napa lo?" Tanya Kala sembari tersenyum nakal.

Alula menoleh. Ia menatap kesal ke arah sang suami. "Berani mata kamu jelalatan lagi aku colok, ya!" Ancam Lula sembari menunjuk jengkel ke arah Kalangga.

"Dih, kenapa gue? Orang lu yang mancing mancing!" Ucap Kala.

"Aku nggak pernah mancing mancing! Kamu yang narik aku sampe jatoh!" Bentak Alula dengan mata melotot.

"Terus lu ngapain tiba tiba nyerang gue pake bantal?! Caper kan, lo? Hah? Iya, kan? Mulai suka lo ama gue? Nafsuu lu liat gue malem malem nggak pake baju? Ngomong kalau nafsuu! Bilang kalau mulai suka! Nggak usah sok judes!" Ucap Kala PD.

"Dih, suka? Sama situ? Sorry ye! Aku kalau suka sama cowok juga milih! Ngapain suka sama bocil kaya kamu! Kayak nggak ada yang lain aja!" Ucap Alula sewot.

"Yakin, lo?! Sok sokan mau milih milih. Emang ada cowok yang mau ama lo?" Tanya Kala meledek.

Alula makin melotot. Dengan cepat dan kesal ia menggerakkan kakinya menendang betis Kalangga yang berada di sampingnya.

"Maksud kamu apa?!" Tanya Lula kesal.

"Woe! Biasa aja dong! Ngapain jadi main fisik lo!" Ucap Kala sembari membalas tendangan kaki Lula dengan kakinya.

"Kok bales?!" Ucap Lula sembari kembali melayangkan tendangan kakinya lagi.

"Elu yang mulai!" Balas Kala lagi.

"Kamu yang ngeselin!" Balas Alula lagi.

Perdebatan sepasang suami istri itu pun kembali terjadi. Aksi saling berbalas tendangan kaki pun terus berlanjut. Seolah baik Lula maupun Kalangga tak ada yang mau mengalah.

Hingga cukup lama aksi saling tendang antar kaki itu berjalan, Alula pun mulai merasakan sakit. Tenaganya kalah kuat dengan tenaga pria yang dimiliki Kalangga. Dengan cepat ia kembali meraih bantal sofa yang semula ia gunakan untuk menghantam suaminya.

Buuugghh....

"Aaahhh....suuukkk!" Pekik Kalangga.

Alula bangkit. Ia melempar bantal itu ke arah suaminya.

"Bersihin nih semua. Sapu, dan buang semua sampahnya. Jangan harap bisa masuk kamar sebelum ruangan ini rapih kaya semula! Aku nggak suka rumahku berantakan!" Ucap Alula kesal. Kalangga melotot. Nih perempuan nggak ada takut takutnya, ya, ama suami. Galak banget!

Alula lantas berbalik badan. Dengan gerakan cepat dan paripurna, wanita itupun bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut dan masuk ke dalam kamarnya sembari membanting pintu.

Daagghhh.....

Kalangga terjingkat kaget.

"Dasar nenek lampir setres!" Umpatnya kesal.

Terpopuler

Comments

Eka

Eka

swmoga kala bisa berubah dan rasa kasihan sama lula

2024-05-27

0

Raudatul zahra

Raudatul zahra

keren banget akuu iih,, 16 bab sekali baca🤣🤣🤣
seru siih.. aku suka nih yg ringan² gini ceritanya... ditunggu lanjutannya thorr..

2024-01-06

3

Sulis es el

Sulis es el

kapan mulai bucin ny sih Thor...

2024-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!