03:00 setelah sidang penggerebekan itu usai.
Di sebuah kamar tamu sederhana yang berada di kediaman ketua RT itu.
Kalangga yang kini duduk di tepi ranjang itu nampak melepas jaket hitamnya. Pemuda dua puluh satu tahun itu terlihat memasang wajah datar dan malas. Ia ingin pulang. Ia tak mau berada di tempat ini.
Dalam hitungan jam, ia akan menikah. Dengan seorang wanita yang bahkan sama sekali tak ia kenali. Bertemu baru sekali itupun karena salah paham. Dan sepersekian jam setelah ini, ia akan dinikahkan dengannya. Bahkan ketua RT itu tak mengizinkan Kalangga dan keluarganya untuk pulang terlebih dahulu. Mereka seolah takut jika Kalangga kabur dan tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pemuda yang akrab disapa Kala itu nampak berdecak kesal. Sungguh, ingin sekali rasanya ia kabur dari tempat ini sekarang juga.
Ceklek....
Kalangga mendongak menatap ke arah sumber suara. Dilihatnya disana, pintu kamar itu terbuka. Sepasang suami istri paruh baya itu nampak masuk ke dalam ruangan tersebut. Kala diam. Dilihatnya disana, sang ayah nampak menatap ke arahnya dengan sorot mata tajam. Nyonya Wina yang berdiri di samping sang suami itu lantas mendekati putranya. Didudukkan nya tubuh itu di samping Kalangga. Tangannya tergerak menyentuh pundak anak tunggalnya itu.
"Pa, udah dong. Jangan marahin Kala lagi!" Ucap Nyonya Wina.
"Iya, kamu tuh memang begitu, Ma! Selalu manjain anak kamu! Makanya sekarang dia jadi tidak bisa diatur, karena kamu selalu saja membela dia. Mau salah ataupun benar, kamu selalu memanjakannya!" Ucap Tuan Baskara.
"Bukan gitu, Pa!"
"Bukan apanya?! Kenyataannya gitu, kok! Kamu selalu tutup mata tentang kesalahan Kalangga. Makanya dia jadi liar begini! Kuliah berantakan, balapan, mabuk, jadi tukang tato, sekarang malah tertangkap basah berduaan dengan perempuan! Mau ditaruh dimana muka Papa mu ini, Kalangga?!" Ucap Tuan Baskara keras. Laki laki itu nampak murka. Ia benar benar jengkel dengan Kalangga yang seolah tak pernah berhenti membuat ulah.
Kalangga mendongak menatap sang ayah.
"Pa, Kala kan udah bilang, ini salah paham! Kala nggak ngapa-ngapain!"
"Kalau kamu nggak ngapa-ngapain, ngapain kamu malam malam masuk ke rumah orang diam diam?!!" Tanya Tuan Baskara. Kalangga tak menjawab. Tak mungkin kan, ia mengaku bahwa ia sengaja masuk ke rumah Alula untuk mencuri. Bisa makin dimaki-maki ia oleh bapaknya sendiri.
"Sudahlah! Semua sudah jelas! Kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatan kamu. Kamu harus menikahi gadis itu pagi ini apapun yang terjadi! Semua keperluan pernikahan sudah diurus oleh anak buah Papa. Kamu harus menurut! Papa nggak mau kamu bikin ulah lagi dan membuat Papa mu ini malu!" Ucap Tuan Baskara.
Kalangga tak menjawab. Meskipun ia kesal, namun ia hanya bisa diam. Ayahnya ini adalah sosok yang keras. Berdebat dengannya tidak akan pernah menang. Jika sudah emosi, tak jarang Tuan Baskara pun main tangan. Mungkin itu juga yang menyebabkan Kalangga merasa tidak betah berada di rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu di jalan bersama teman temannya.
Lebih baik sekarang ia diam. Turuti saja kemauan ayah dan para warga itu. Toh nantinya setelah menikah ia akan berpisah dengan ayahnya. Karena sesuai kesepakatan, Kalangga dan Alula akan tinggal bersama di rumah Lula. Itu semua sesuai dengan permintaan Alula yang tidak mau meninggalkan rumah tersebut. Semua lantaran rumah itu merupakan rumah peninggalan dari mendiang ibunya. Apapun yang terjadi, Alula bersikeras tidak mau meninggalkan tempat tersebut.
Kalangga sudah menyusun rencana. Ia akan menikahi Alula sesuai permintaan para warga. Setelah itu, mungkin satu bulan kemudian, ia akan menceraikan wanita itu. Yang penting kan dia sudah menikahi Lula. Setelah menikah, warga tidak mungkin ikut campur urusan mereka. Kalangga akan mencari kelemahan Alula agar bisa menjadi alasan untuk dia menceriakan wanita itu. Maka setelah itu, ia akan kembali bebas. Ia tidak akan terikat pernikahan lagi dengan wanita itu.
...****************...
Sementara itu, beberapa jam kemudian di tempat terpisah. Di dalam sebuah ruang tamu yang berada di lantai dua kediaman Alula.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi. Semalaman wanita itu sama sekali tidak memejamkan matanya. Alula kini nampak diam, memutar-mutar ponsel yang berada di tangannya. Wajahnya bimbang. Beberapa jam lagi pernikahannya akan digelar. Sebuah pernikahan yang sangat mendadak. Pernikahan yang sama sekali tidak ia bayangkan sebelumnya.
Ya, dalam beberapa jam ke depan, Alula akan dipersunting Kalangga sesuai tuntutan dari warga sekitar. Ini adalah sebuah hal yang sangat menyedihkan sekaligus menyebalkan bagi Alula. ia6 tidak mengenal laki-laki itu. Ia juga tidak tahu latar belakang laki-laki itu. Namun tiba-tiba ia dipaksa menikah dengan pria yang bahkan usianya 2 tahun lebih muda darinya tersebut hanya karena sebuah kesalah pahaman.
Benar benar apes bagi Alula. Saat kejadian itu berlangsung, kamera CCTV di toko milik Alula yang berada di lantai dasar rumahnya sedang rusak. Membuat semua adegan yang terjadi itu pun tak bisa terekam oleh kamera pengawas tersebut. Tentu saja hal itu membuat Alula kehilangan barang bukti untuk menjelaskan bahwa ia tidak bersalah.
Alula membuang nafas kasar. Dosa apa yang sudah Lula perbuat sampai-sampai ia dipertemukan dengan laki-laki asing itu dan bahkan harus menikah dengannya. Alula tidak mau. Gadis piatu itu tidak kenal dengan Kalangga. Ia tak mau menikah dengan bocah ingusan itu.
Buuggghhh....
Alula menjatuhkan tubuhnya di sandaran sofa. Ia kembali menatap layar ponselnya yang menunjukkan room chatnya dengan sang ayah. Ia harus segera menghubungi sang ayah yang kini sudah memiliki keluarga baru itu. Bagaimanapun juga, ayahnya harus tahu mengenai masalah ini. Ia adalah satu satunya orang tua Lula di dunia ini. Ia sudah tak punya siapa-siapa lagi selain ayahnya yang sudah berbahagia dengan istri dan anaknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Raudatul zahra
beneran apes siih nama nya ini/Curse//Curse/
2024-01-06
2
Raudatul zahra
kayak Zee Zee yaa..
2024-01-06
1
Mr.VANO
gak ada jln keluar la,,klo brg bukti cctv mati,,mau tak mau kau trima dg tak berdaya
2024-01-03
1