Pagi terus berjalan. Setelah terbangun paksa akibat ulah sang suami pagi pagi buta, Alula pun sudah tak bisa lagi memejamkan matanya hingga mentari mulai naik. Udah nanggung kalau mau tidur lagi. Udah hampir jam empat pagi. Mending bergerak. Beres beres, bersihin rumah, masak, dan lain lain. Biar nanti bisa buka toko lebih cepat.
Alula pun bergerak dengan cekatan. Dimulai dengan memasak, mencuci piring, baju, beres beres seluruh ruangan, bersih bersih seluruh sudut rumah dua lantai hingga halaman, dan sebagainya. Semua Alula kerjakan seorang diri. Semenjak ditinggal mati oleh ibundanya beberapa tahun lalu, Lula memang sudah terbiasa melakukan apa apa sendiri. Mulai dari mengurus rumah hingga tokonya. Wanita itu memang sudah mendiri sejak masih hidup bersama ibundanya. Ia selalu berusaha untuk tidak bergantung pada siapapun.
05:30 pagi.
Beres beres rumah selesai. Bangunan dua lantai itu sudah terlihat bersih luar, dalam, depan, dan belakang. Alula meletakkan sapu lidi serta pengki nya di pojok garasi. Dengan keringat yang mulai bercucuran, wanita itu pun masuk ke dalam rumah. Ia naik ke lantai dua dan berniat untuk membersihkan dirinya.
Ceklek...
Pintu kamar terbuka. Alula yang sudah berkeringat masuk ke dalam ruangan yang identik dengan warna biru itu.
Alula diam. Ia nampak menghela nafas panjang. Dilihatnya disana, Kalangga yang baru pulang hampir subuh tadi masih tertidur di atas ranjang empuk itu dalam posisi tengkurap. Punggung kokoh berkulit putih yang tak tertutup kain itu nampak terpampang jelas di sana. Tidurnya cukup pulas. Suara dengkuran halus sesekali terdengar dari mulutnya.
Alula menghela nafas panjang. Ia lantas berjalan menuju lemari pakaian. Diambilnya celana dan kaos polos dari dalam sana lalu membawanya menuju kamar mandi.
Ya, semenjak ada penghuni lain di kamar itu selain dirinya, Alula lebih memilih untuk berganti pakaian di kamar mandi. Ia tak mau berganti baju di dalam kamar sedangkan ada sepasang mata milik Kalangga di sana. Meskipun itu dalam kondisi masih terpejam sekalipun.
Alula menutup pintu lemarinya. Wanita muda itu kemudian berjalan menuju kamar mandi dengan membawa pakaian gantinya.
Klek...
Pintu tertutup. Alula masuk kedalam kamar mandi itu dan memulai aktivitas membersihkan diri nya. Pakaian yang setengah basah karena keringat itu ditanggalkan dan dimasukkan ke dalam keranjang baju kotor. Kran shower diputar. Suara gemericik air yang jatuh menimpa tubuh dan lantai kamar mandi itu terdengar cukup nyaring. Berbarengan dengan suara nyanyian dari mulut Alula yang asyik berdendang sesuka hatinya. Wanita itu nampak bernyanyi asal. Suaranya tak terlalu merdu. Bahkan terkesan cempreng. Lantaran menyanyi memang bukanlah bakat yang dimiliki Alula. Ia hanya penyanyi kamar mandi. Yang terbiasa berdendang untuk didengar oleh dirinya sendiri dan tembok kamar mandi.
Tapi sepertinya kali ini bukan hanya ia dan tembok kamar mandi saja yang dapat mendengar suara merdunya. Suara itu menembus dinding kamar mandi. Suara 'emas' itu terdengar hingga ke kamar tidur. Membuat Kalangga yang masih asyik merangkai mimpi mimpinya itupun terusik karenanya.
Kala perlahan mengangkat kepalanya sembari mencoba membuka matanya yang masih lengket. Ia menyipitkan netra itu. Suara itu terlalu berisik baginya yang baru tidur beberapa jam saja.
"Ck! Apasih itu berisik banget sih!" Gerutunya.
Kalangga merubah posisi tidurnya. Ia meraih guling, berbalik tidur membelakangi kamar mandi sembari menutup telinganya dengan bantal lonjong itu.
Alula tidak menyadari bahwa suaranya sudah mengganggu tidur sang suami. Wanita itu terus berdendang dengan riang, bahkan terdengar semakin nyaring. Kalangga berdecak kesal. Ia mengumpat di bawah selimut tebalnya. Tiba-tiba....
Drrrttt....
Ponsel di atas nakas bergetar pertanda ada pesan masuk. Kalangga yang masih sangat mengantuk itupun nampak mendongakkan kepalanya menatap ke arah nakas.
Itu ponselnya. Laki laki itu kemudian mengulurkan tangannya, meraih benda pipih itu lalu membuka pesan yang baru saja masuk tersebut sembari memasukkan kepalanya ke dalam selimut. Membuat pria itu kini bak kepompong raksasa yang tergeletak di atas ranjang empuk. Rupanya itu pesan dari pemilik studio tato tempatnya bekerja.
Sementara di dalam kamar mandi,
Alula selesai dengan mandinya. Wanita itu mematikan kran shower nya lalu meraih sebuah handuk merah muda yang tergantung di sana.
Alula menjauh dari shower. Wanita itu kemudian mendekati pakaian kering yang ia letakkan di atas meja wastafel.
Degh...
Alula terdiam.
"Astaga!" Ucap Alula sembari menepuk jidatnya. Ia lupa membawa pakaian dalam. Ia hanya membawa pakaian luar berupa celana dan kaos saja.
Alula berdecak kesal. Mau tak mau ia harus kembali ke kamar tidurnya untuk mengambil pakaian dalamnya. Wanita itu kemudian mengayun dan kakinya mendekati pintu kamar mandi. Tangannya bergerak menyentuh gagang pintu itu. Namun belum sempat ia membuka pintu itu, Alula tiba-tiba menghentikan pergerakannya.
Masa iya ia harus keluar dari kamar mandi dengan kondisi tak berbusana dan hanya menggunakan sehelai handuk seperti itu? Kan ada Kalangga di kasur? Batin Lula berfikir. Wanita itu nampak diam seolah memutar otak. Ia seolah ragu mau keluar atau tetap berada di kamar mandi.
Hingga kemudian...
"Ck, ah! Bodo' lah! Dari pada gue keluar tanpa kut*ng!" Ucapnya seorang diri. Toh Kalangga masih tidur, pikirnya.
Alula pun lantas menggerakkan tangannya memutar gagang pintu itu. Daun pintu pun terbuka. Lula keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk yang menutupi area dada hingga pertengahan paha mulusnya. Lula bergegas mendekati lemari. Kalangga masih meringkuk di bawah selimut membentuk kepompong besar.
Klek...
Pintu lemari terbuka. Tangan lentik itu kemudian bergerak meraih satu set pakaian dalam yang berada di dalam lemari. Alula nampak sedikit terburu-buru lantaran takut Kalangga terbangun dari tidurnya. Dengan segera, ia pun menutup pintu lemari itu dan setengah berlari berjinjit menuju kamar mandi. Namun tiba-tiba...
Sreeettt....
Buuugghh....
"Aww!!"
Alula memekik. Air mandi yang menetes dari tubuhnya membasahi beberapa sisi lantai kamar tidurnya. Ia yang melangkah terburu buru sepertinya kurang hati hati. Membuatnya pun tanpa sengaja terpeleset dan jatuh terduduk di lantai keramik kamar tidur bercat biru itu. Pakaian dalam yang berada di tangannya pun terlempar hingga berhamburan ke lantai.
Alula meringis. Ia merasakan sakit di area pant*tnya.
"Ck! Sshh....!" Wanita itu berdecak kesal sambil berdesis. Ia kemudian berusaha untuk bangkit dengan bertumpu pada satu tangannya.
Susah payah wanita itu mencoba berdiri. Alula bangkit sambil meringis merasakan sakit di tubuhnya. Handuk yabg semula melilit tubuh molek itu kini bahkan terlepas, terkulai di atas lantai yang nampak sedikit basah itu.
Dalam kondisi telanjang bulat, Alula membungkuk dalam posisi membelakangi ranjang. Diraihnya handuk serta setelan pakaian dalam berwarna hitam itu kemudian bergegas kembali ke dalam kamar mandi dengan langkah yang lebih hati hati.
Tanpa ia sadari, dibalik selimut tebal di atas ranjang empuk itu, sepasang mata pemuda sejak tadi menyaksikan adegan jatuhnya Alula dengan mata yang nampak terbuka lebar.
Ya, itu Kalangga. Kala yang terbangun dari tidurnya itu tak sengaja melihat semua adegan yang terpampang dihadapannya itu dari sebuah celah kecil selimut yang menutupi tubuh hingga kepalanya. Semua tampak jelas dimata Kalangga. Siluet tubuh molek yang diterpa sinar mentari pagi yang masuk dari kaca jendela itu seolah berhasil menyingkirkan kantuk yang sejak tadi mendera nya. Mata biru yang semula lengket ingin kembali tidur itu mendadak cerah. Ia bahkan melotot melihat bayangan lekuk tubuh yang sempurna milik sang istri. Satu sudut bibir Kalangga pun kini nampak terangkat di balik selimutnya.
"Boleh juga tuh nenek lampir!" Gumamnya pelan. Laki laki itu kemudian memeluk gulingnya. Kembali memejamkan matanya seolah mencoba untuk kembali tidur, namun sepertinya bayang bayang tubuh indah itu masih menari nari di otaknya.
Tolonglah, ini masih terlalu pagi buat nga........ntuk🤭😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Raudatul zahra
cocok kok... nenek Lampir sama Kalagendeng..
2024-01-06
4
Mr.VANO
bayi tua,byk juga,gelar untk sang istri,nenek lampir pula,dia gak sadar diriny ada la grandong..🤭🤣🤣🤣🤣
2024-01-03
1
Viena Alfiatur Rohman
Ya gini nih.. klo blum trima satu sama lain.. Mau mndi aja harus kucing2an dulu
2024-01-01
1