04

Beberapa jam kemudian, saat siang menjelang, masih di hari yang sama.

Alula membalik sebuah papan bertuliskan "close" yang tergantung di kaca. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Hari ini toko terpaksa buka lebih siang lantaran ada acara pernikahan dadakan di pagi hari tadi.

"Harusnya hari ini kita tutup aja, Mbak. Mbak kan pengantin baru. Masa masih maksa kerja aja," ucap Maya.

"Iya, Mbak. Itung-itung istirahat. Mbak Lula pasti juga capek kan dari semalem nyiapin pernikahan Embak sendiri," tambah Siti.

Lula yang nampak membersihkan debu meja kasir menggunakan kemoceng nya itu nampak tersenyum.

"Terus aku mau ngapain kalau nggak kerja, May, Ti?" Tanyanya.

"Ya ngapain, kek. Ngabisin waktu berdua ama suami," ucap Siti.

Alula terkekeh. "Bahkan namanya siapa dan umurnya berapa aja aku lupa, Ti," ucapnya.

Siti menghela nafas panjang.

"Emang belum ngobrol, Mbak?" Tanya Maya. Alula menoleh. Lalu menggelengkan kepalanya.

"Wadduuh..!" Ucap Siti.

"Mbak, udah suami istri, loh. Biar gimanapun Mbak Lula harus menjalin komunikasi sama dia. Dia suami mu loh Mbak sekarang..." Ucap Maya.

Alula tersenyum. "Iya, aku tahu, kok. Nanti kita juga pasti ngobrol," ucapnya.

Maya dan Siti mengangguk.

"Siti, Maya, kalian udah makan, belum?" Tanya Alula pada dua sahabatnya.

"Udah, Mbak, tadi," ucap Siti.

"Beneran? Kalau belum, kita makan bareng," ucap Alula.

"Udah, Mbak. Mbak Lula makan aja dulu. Biar toko kita yang urus," ucap Maya.

Alula tersenyum. "Ya udah kalau gitu. Aku ke atas dulu, ya..." Ucap wanita cantik itu.

Maya dan Siti hanya mengangguk. Alula kemudian bergegas naik ke lantai dua. Wanita itu berjalan menuju meja makan yang berada di lantai dua. Namun....

Alula menghentikan langkahnya sebelum sampai di ruangan itu. Ia menoleh ke arah pintu kamar yang tertutup. Ia lupa, ia kan sudah punya suami sekarang. Terlepas dari bagaimana awal mula pernikahannya, sebagai seorang istri, ia harus tetap berbakti pada suami nya. Masa iya, ia mau makan sendiri tapi tidak mengajak suaminya. Itu tidak baik.

Alula menghela nafas panjang. Wanita itu kemudian berbalik badan dan mendekati satu satunya kamar yang berada di tempat itu. Baru saja ia hendak menggerakkan tangannya mengetuk daun pintu itu, tiba tiba ...

Ceklek....

Pintu kamar terbuka dari dalam. Seorang pemuda tampan dengan hoodie hitam nampak muncul dari balik pintu itu.

Ya, itu Kalangga Dirgantara. Suaminya. Sepertinya pemuda yang berusia dua tahun lebih muda darinya itu sudah bersiap-siap untuk pergi.

Keduanya saling diam. Kala menatap penampilan Alula dari atas sampai bawah dengan mimik wajah datar.

"Emm... Mau kemana?" Tanya Alula sedikit kaku.

Kala tak langsung menjawab. Ia nampak diam sejenak.

"Gue mau pergi. Ada apa?" Tanya pria itu cuek.

Alula membuka mulutnya.

"Emm....saya udah buatin makan siang. Kamu...nggak lapar?" Tanya Alula.

Kala diam lagi. Ia kembali menatap penampilan wanita di hadapannya itu dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya.

"Gue makan di luar aja," ucap kala.

Alula diam lagi. Ia hanya mengangguk canggung namun tak mengubah posisi tubuhnya. Wanita itu diam tepat di depan pintu. Membuat Kalangga yang hendak keluar dari ruangan itupun tak bisa melangkah keluar karena terhalang tubuh Alula.

"Eekkhhmmm....." Kalangga berdehem. Membuat Lula pun reflek mendongak menatap ke arah pria itu.

Kala mengangkat tangannya rendah sejajar perut. Laki-laki itu kemudian menggerakkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke kanan dan ke kiri. Seolah mengisyaratkan agar Alula sedikit bergeser dari posisinya kini. Alula paham. Wanita itu mengangguk. Ia kemudian menggeser tubuhnya. Sedangkan Kala lantas melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu menuruni tangga menuju lantai dasar dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Alula menghela nafas panjang. Gini amat jadi istri bocah. Batinnya.

 

00:30 dini hari.

Alula nampak mondar mandir di depan meja kasirnya. Lampu-lampu minimarketnya sudah mati. Siti dan Maya juga sudah pulang ke rumah mereka masing-masing. Biasanya, jam segini ia sudah tidur dengar lalap. Tapi tidak dengan malam ini. Ini malam pertamanya sebagai seorang istri. Tapi hingga kini saat jam sudah menunjukkan lewat tengah malam suaminya belum pulang juga. Laki-laki itu keluar dari rumah tersebut sejak siang tadi, dan belum juga kembali hingga saat ini.

Alula menghela nafas panjang. Ia kesal. Bukan apa-apa. Tapi ini sudah terlampau malam. Biasanya jam segini ia sudah tidur. Melepas penat setelah seharian beraktivitas dengan memanjakan diri di atas kasur empuknya. Tapi malam ini, ia harus rela menunda tidurnya. Ia harus menunggu Kalangga yang notabene adalah suaminya itu pulang ke rumah. Membuat Alula pun mau tak mau harus bergadang hingga semalam ini.

Ia kesal. Bukan karena ditinggal suaminya keluar malam di malam pertamanya. Tapi ia kesal karena jam tidurnya terganggu hanya karena ulah suaminya yang masih ingusan itu. Benar benar merepotkan.

"Ck!" Alula kembali berdecak kesal. Ia kembali melongok menatap jam tangan di lengannya. Ayolah, ini sudah setengah satu malam. Kemana bocah itu pergi? Apa ia selalu pulang lewat tengah malam begini tiap harinya.

Alula menghela nafas panjang. Ia mendekati sebuah show case yang berada di ruangan itu. Berniat untuk mengambil air minum guna membasahi kerongkongannya yang kering akibat terlalu lama menunggu Kalangga.

Namun tiba tiba.....

Breeemmmm.....

Alula menoleh ke pintu kaca toko miliknya. Dilihatnya di sana sebuah motor besar berwarna hitam nampak berhenti tepat di depan toko. Ya, itu Kalangga. Akhirnya laki-laki itu pulang juga.

Alula menghela nafas panjang sembari melipat kedua lengannya di depan dada. Kala nampak melepas helmnya di sana lalu masuk ke dalam bangunan itu tanpa rasa bersalah.

Deegghh....

Kalangga diam. Dilihatnya disana Alula nampak menatapnya tajam dengan kedua lengan terlipat di depan dada. Persis seorang ibu yang baru saja memergoki anak laki lakinya pulang malam.

"Ngapain lo?" Tanya Kala tanpa dosa.

"Jam berapa ini?" Tanya Alula.

Kala melongok ke arah jam dinding. "Setelah satu," ucapnya.

Alula nampak membuang nafas kasar. "Emang kamu selalu ya kelayapan tiap malam sampai pulang hampir pagi kayak gini?" Tanya wanita itu kesal.

Kala menghela nafas panjang. "Lu kenapa sih? Siapa lu ngatur ngatur gue? Gue cowok! Pulang malam itu udah biasa!" Ucap Kala.

"Oh, iya! Emang, udah biasa! Tapi itu berlaku kalau kamu masih tinggal di rumah kamu sendiri!" Ucap Alula tegas. "Tapi sekarang kamu tinggal di rumah saya! Kamu tahu nggak, gara gara nungguin kamu, saya kehilangan jam tidur efektif saya. Harusnya sekarang saya tuh udah tidur karena tiap hari saya harus bangun pagi! Dan sekarang, gara gara kamu, saya harus rela belum tidur sampai sekarang!" Ucap Alula.

"Yang nyuruh lu nungguin gue siapa? Kalau mau tidur ya tidur aja! Gue nggak perlu di tungguin! Gue bukan anak kecil! Lu tinggal tidur, nggak usah kunci pintunya! Udah! Selesai! Ribet banget lo jadi cewek!" Ucap Kala tak kalah ngegas.

"Kamu pikir saya akan bisa tidur nyenyak dalam kondisi pintu toko dan rumah nggak dikunci? Saya nggak akan mau! Saya nggak mau kalau sampai rumah saya kemasukan maling lagi dan saya harus menikah lagi dengan laki-laki asing yang bisanya cuma ngerepotin!" Ucap Alula tegas membuat Kala pun melotot mendengarnya.

"Lu ngatain gue ngerepotin?!" Tanya Kala.

"Ngerasa?!" Sahut Alula ngegas.

Kala nampak menipiskan bibirnya mendengar ucapan tersebut.

Alula melepaskan lipatan tangannya.

"Kunci pintu, kunci gerbang! Kalau kamu masih mau tidur di dalam rumah ini, mulai besok maksimal jam sebelas harus udah pulang. Kalau nggak, maaf, semua pintu akan saya kunci. Dan kamu, tidur aja di luar!" Ucap Alula tegas lalu bergegas menaiki anak tangga dan menuju lantai dua.

"Dih, siapa lu ngatur ngatur gue! Gue tampol juga lu!" Ucap Kala pada wanita yang bahkan belum ia kenali itu. Berani beraninya gadis itu memaki maki dirinya. Ia tak tahu siapa Kalangga. Pria tampan dua puluh satu tahun, leader sebuah genk motor yang begitu dikenal di kota itu, Turbo Titans.

Ya, Kalangga Dirgantara. Usianya dua puluh satu tahun dan masih tercatat sebagai seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di kota itu meskipun ia sangat jarang masuk kuliah.

Kalangga adalah seorang seniman tato. Ia bekerja di sebuah studio tato milik temannya sejak satu tahun terakhir. Membuat gambar gambar tubuh adalah hobinya di samping balapan dan nongkrong bersama teman temannya pastinya.

Hobinya hanya hura hura, bersenang senang, dan berpesta pora dengan teman teman tongkrongannya. Gaji yang ia dapat tiap bulan hanya habis untuk bersenang-senang. Tak jarang ia bahkan masih minta tambahan uang saku dari ibundanya yang begitu memanjakannya. Di usianya yang sudah menginjak dua puluh satu tahun, sisi kedewasaan seolah sama sekali belum terlihat dalam diri Kalangga.

Peristiwa penggerebekan kemarin pun juga merupakan dampak dari aksi balap liarnya. Kala yang berhasil menang melawan salah satu anggota genk motor lain itu menjadi bulan bulanan musuhnya. Ia dikejar oleh sekumpulan anak muda hingga hampir tengah malam. Alhasil ia pun memilih untuk bersembunyi di sebuah toko yang kebetulan tidak dikunci. Rasa lapar akibat belum makan sejak sore pun membuatnya memiliki niat 'nakal' untuk mencuri sepotong roti di toko itu. Namun naas, belum sempat ia melahap habis roti itu, ia sudah ketahuan oleh si pemilik toko. Alhasil, percekcokan pun terjadi dengan si pemilik toko yang kebetulan baru selesai mandi itu.

Lebih parahnya lagi, disaat yang bersamaan ada beberapa warga yang salah paham. Mereka yang tidak saling mengenal dituduh melakukan hal hal tak pantas. Hingga pada akhirnya keduanya pun diseret paksa dan dinikahkan pagi itu juga.

 

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

loh, umur nya juga 21 tahun?? kan sama kayak Galaxy waktu bucin ke Pelangi kaaann..

2024-01-06

2

Raudatul zahra

Raudatul zahra

nah loh, sama² leader geng motor lagi.. duuhh kan mirip Galaxy banget inii si Kalangga

2024-01-06

1

Raudatul zahra

Raudatul zahra

eh bocah yang udah jadi suami orang, ganteng² kok mulutmu ngeselin siih???


Kala kayak Gala nggak siih thoor??? yaa Allah kok tiba² kangen gini siihh sama mereka

2024-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!