Malam menjelang. Saat jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.
Di sebuah jalanan sepi di pinggir kota. Sebuah jalanan yang tiap malam diubah menjadi sirkuit balap liar. Dua motor besar sudah bersiap di belakang garis finish. Geberan kedua motor itu saling bersahutan. Seolah beradu garang di malam yang harusnya sudah senyap itu.
Dua pemuda bersedia diatas motor meraka masing masing. Kalangga nampak menunggangi kuda besi berwarna hitam itu dengan sebuah helm berwarna senada sebagai pelindung kepalanya. Sedangkan disampingnya, Pras, pemuda berusia sepantaran dengannya nampak duduk dengan gagah di motor merahnya dengan seorang wanita di belakangnya. Pemuda itulah yang akan menjadi lawan Kalangga malam ini.
Suara geberan kedua motor itu saling bersahutan. Sorak sorai pendukung kedua kubu menggema. Uang uang taruhan di kumpulkan. Semua sudah bersiap di posisi masing masing.
Kalangga menoleh ke arah sang lawan. Suami Alula itu kemudian mengacungkan ibu jarinya ke bawah, seolah meremehkan lawannya itu.
Pras melotot di balik helmnya. Pemuda itu terprovokasi oleh ulah si pemuda tengil itu. Tubuhnya sudah bergerak, hendak turun dari motornya guna memberi pelajaran pada Kalangga. Namum belum sempat ia melakukannya, seorang wanita bertato dengan pakaian serba mini sudah masuk ke area balapan. Ia berdiri tepat di depan garis finish dengan sebuah bendera hitam putih bermotif dadu di tangannya.
Balapan segera dimulai. Pras menatap tajam ke arah Kalangga dengan dada naik turun penuh kebencian. Sedangkan Kalangga kini nampak tersenyum smirk di balik helm full face nya.
Wanita bertato itu berbalik badan membelakangi kedua peserta balapan. Ia kemudian mengangkat bendera di tangannya.
"Ready?" Ucap wanita itu.
Geberan motor makin kencang terdengar. Sorak sorai makin menggema dari kedua kubu suporter.
"Three...two...one........."
"GOOOOOO....!!"
Bendera dikibaskan. Kedua motor besar itu melesat maju lurus ke depan dengan ugal ugalan. Keduanya saling kejar, saling menyalip sambil sesekali menggerakkan kepalanya menoleh ke arah lawan. Memastikan bahwa si lawan tertinggal jarak cukup jauh dengannya.
Balapan berlangsung dengan sengit. Pras yang kadung dibuat emosi sejak awal oleh Kalangga itu diam-diam mulai melakukan kecurangan. Kakinya bergerak mencoba menjatuhkan lawan dengan tendangan tendangannya. Namun rupanya Kalangga sudah cukup mahir untuk menghadapi serangan serangan kotor semacam itu.
Kuda besi berwarna hitam itu meliuk-liuk dengan kecepatan tinggi. Kalangga terus melajukan kendaraannya menyusuri sirkuit balapan. Lagi lagi, pemuda yang juga berprofesi sebagai tattoo artis itu memimpin jalannya balapan.
Sorak sorai penonton makin menggema. Dukungan untuk kedua pembalap kian gencar diperdengarkan. Balapan terus berlangsung dengan sangat sengit. Kalangga berhasil memposisikan dirinya di depan Pras. Pemuda itu nampak berhasil mengungguli lawannya. Hingga...
Wuuussss....
Sorak sorai para pendukung Kalangga yang kebanyakan dari anak anak geng motornya itu pecah. Kalangga menang lagi. Ia kembali berhasil menumbangkan lawannya di sirkuit yang seolah sudah menjadi rumah mereka.
Para anggota Turbo Titans, geng motor yang Kalangga pimpin nampak bersorak. Sekumpulan anak muda yang identik dengan jaket dan pakaian serba hitam itu berlari mendekati Kalangga yang sudah sampai di garis finish. Kalangga melepaskan helmnya. Para member Turbo Titans nampak begitu bangga. Mereka bersorak sorai merayakan kemenangan tim mereka.
"Gila, lu keren banget, c*k!" Puji salah satu member Turbo Titans, Max.
"Ya iyalah! Kala mana ada yang bisa ngalahin!" Tambah Jack.
Para pemuda itu asyik berkumpul di sana merayakan kemenangan Kalangga. Hingga tiba tiba...
Buuugghh....
Sebuah helm terlempar hingga mengenai kepala Kalangga. Pemuda itu menoleh. Begitu juga para member Turbo Titans yang lain. Kalangga dan kawan kawannya nampak menajamkan pandangan mereka. Dilihatnya disana, Pras yang tak terima dengan kekalahannya itu nampak mendekati Turbo Titans dengan sorot mata garang.
Kalangga tersenyum sinis. Ia kemudian turun dari motornya dan berjalan mendekati Pras.
"Apa apaan lo?" Tanya Kala dengan mode songong dan tengilnya. Ia menatap remeh ke arah Pras yang nampak murka.
"Gue mau tanding ulang!" Ucap Pras. Member Turbo Titans lainnya nampak mendekat. Mereka berdiri di belakang Kala dengan mode siaga. Begitu juga dengan teman teman Pras yang sudah memasang mode garang di belakang pria berambut sedikit gondrong itu.
Kalangga berdecih.
"Buat apa? Kalah ya udah kalah aja, sih. Nggak usah kebanyakan protes. Akuin aja kalau ternyata kemampuan lo itu emang masih jauh di bawah gue," ucap Kalangga dengan sombongnya.
Pras menipiskan bibirnya. Ia tak terima dikatai begitu oleh Kalangga. Laki laki itu maju satu langkah. Wajahnya terlihat angkuh dan bengis seolah ingin mengajak Kalangga berduel saat itu juga.
Kala mengangkat satu sudut bibirnya. Suami sah Alula itupun tak mau kalah. Ia mengikis jarak dengan rivalnya tersebut, membuat dada keduanya saling bersentuhan tanpa jarak.
"Lu nggak usah sok jagoan, ya!" Ucap Pras pelan namun terdengar penuh kebencian.
Kala memalingkan wajahnya sambil berdecih. Bau alkohol menyeruak dari mulut pemuda itu.
"Terus mau lo apa? Sportif dong jadi orang! Kalah ya kalah aja. Nggak usah rusuh!" Ucap Kalangga dengan mode songong dan tengilnya.
Pras nampak menipiskan bibirnya. Pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras itu benar benar muak dengan Kalangga yang dirasa sok jagoan.
Buuugghh....
Pras mendorong tubuh Kalangga. Para member Turbo Titans pun berekasi. Begitu juga Kalangga dan rekan rekan Pras yang berada di sana. Kedua belah pihak nampak siap siaga. Sepertinya peperangan akan dimulai.
"Woee! Santai aja, dong!" Ucap Kalangga sambil tertawa sinis. Member Turbo Titans makin memasang mode siaga.
"B*COT LU!!" Ucap Pras.
"Kalau lu emang laki, kita buktiin sekarang! Siapa yang lebih kuat! Jangan bisanya cuma geber motor doang!"
Kala mengangkat satu sudut bibirnya. "Terus mau lo apa?" Tanyanya santai.
Pras menatap Kalangga dengan sorot mata bengis. Lalu...
.
.
.
"SERANG!!!" Teriak Pras memberi instruksi. Pras dan kawan kawannya pun maju. Perkelahian pun terjadi. Acara balap liar yang semula hanya memperebutkan gelar juara dan uang hadiah balapan kini berakhir ricuh. Kedua kubu saling baku hantam. Yang kalah tak mampu menerima kekalahannya. Perkelahian antar para anak muda pun tak terelakkan. Penonton yang semula memadati area balapan pun berhamburan pergi. Balap liar yang diselenggarakan secara sembunyi sembunyi itu berakhir dengan tawuran antar pemuda di tengah malam yang gelap dan sunyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Mr.VANO
namany balap liar,ya gitu
2024-01-03
3
Desyi Alawiyah
lanjut kak...🙏🙏🙏
2023-12-30
1
Desyi Alawiyah
hadeeehhhh...Kala,kamu udh punya istri loh ilangin tuh kebiasaan kamu yg suka balap liar...😪
2023-12-30
1